Anda di halaman 1dari 24

KEBIJAKAN PENGAWASAN BARANG BEREDAR DAN

JASA

DIREKTORAT PENGAWASAN BARANG BEREDAR DAN JASA


DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN
TERTIB NIAGA
Padang, 19 Oktober 2022

1
Dasar Hukum Pengawasan
UU No. 8/1999 Tentang Perlindungan Konsumen

UU No. 7/2014 Tentang Perdagangan


Tentang Perdagangan Melalui
PP No. 80/2019 Sistem Elektronik
Tentang Penyelenggaraan Perizinan
PP No. 5/2021 Berusaha Berbasis Risiko
Tentang Penyelenggaraan Bidang
PP No. 29/2021 Perdagangan

Permendag No. 69/2018 Tentang Pengawasan Barang Beredar


dan/atau Jasa
Tentang Ketentuan Perizinan Usaha,
Permendag No. 50/2020 Periklanan, Pembinaan & Pengawasan
Pelaku Usaha Dlm Perdagangan Melalui
Sistem Elektronik
Tentang Penetapan Barang yg Wajib
Permendag No. 25/2021 Menggunakan atau Melengkapi Label
Berbahasa Indonesia
Tentang Penetapan Standar Kegiatan
Usaha dan Produk pada
Permendag No. 26/2021
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha 2
Berbasis Risiko Sektor perdagangan
HUBUNGAN PP DENGAN PERMENDAG

PP No. 5 Tahun 2021 PP No. 29 Tahun 2021

Permendag Permendag
No. 26/2021 No. 25/2021

Permendag No. 69 Tahun 2018


Tentang Pengawasan Barang Beredar dan/atau Jasa
Pokok-Pokok yg diatur PP Nomor 5 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

1. Pengaturan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

2. Norrna, standar, prosedur, dan kriteria Perizinan Berusaha Berbasis Risiko ( sektoral – 18
K/L)

3. Perizinan Berusaha Berbasis Risiko melalui layanan Sistem OSS

4. Tata cara Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

5. Evaluasi dan reformasi kebijakan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

6. Pendanaan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

7. Penyelesaian permasalahan dan hambatan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

8. Sanksi
TUJUAN:
• Perizinan berusaha yang lebih sederhana
• Pengawasan yang terkoordinasi, transparan dan akuntabel
Hubungan PP Nomor 5 Tahun 2021 dengan Permendag No. 26 Tahun 2021

Melaksanakan ketentuan dalam Pasal 6 ayat (7) PP No. 5 Tahun


2021,
yaitu:
a. Standar kegiatan usaha dan/atau standar produk sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf d pada masing-masing sektor
diatur dengan peraturan menteri/kepala lembaga;
b. Ayat (3) huruf d Perizinan Berusaha Berbasis Risiko pada
masing-masing sektor sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
meliputi : standar kegiatan usaha dan/atau standar produk;
c. Ayat (2) Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
sebagaimana dimaksud pada huruf g. yaitu pada sektor
perdagangan
Lingkup Pengaturan PP Nomor 29 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Bidang Perdagangan

Pasal 2
1. Kebijakan dan pengendalian Ekspor dan Impor

2. Penggunaan atau kelengkapan label berbahasa Indonesia

3. Distribusi Barang

4. Sarana Perdagangan

5. Standardisasi;

6. Pengembangan Ekspor

7. Metrologi legal

8. Pengawasan kegiatan Perdagangan dan pengawasan terhadap Barang yang ditetapkan


sebagai Barang dalam pengawasan.
Hubungan PP Nomor 29 Tahun 2021 dengan Permendag No. 25 Tahun 2021

Melaksanakan ketentuan dalam Pasal 20 ayat (4) PP No. 29 Tahun


2021,
yaitu:
Ketentuan lebih lanjut mengenai Barang yang wajib
menggunakan atau melengkapi label berbahasa Indonesia
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Setiap Pelaku Usaha
wajib menggunakan atau melengkapi label berbahasa
Indonesia pada Barang yang diperdagangkan di dalam
negeri diatur dengan Peraturan Menteri
PP Nomor 29 Tahun 2021

Pasal 20 ayat (1)

Setiap Pelaku Usaha wajib menggunakan atau melengkapi label berbahasa


Indonesia pada Barang yang diperdagangkan di dalam negeri.
Pasal 20 ayat (3)

Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh:


a. Produsen untuk Barang produksi dalam negeri;
b. Importir untuk Barang asal Impor; dan
c. Pengemas untuk Barang yang diproduksi dalam negeri atau asal Impor
yang dikemas di wilayah Republik Indonesia.

Pasal 22 ayat (2)

Pencantuman label berbahasa Indonesia dapat berupa:


a. embos atau tercetak;
b. ditempei atau melekat secara utuh; atau
c. dimasukkan atau disertakan ke dalam Barang dan/atau kemasan.
PP Nomor 29 Tahun 2021

Pasal 23 ayat (1)

Label berbahasa Indonesia memuat keterangan mengenai nama Barang, asal


Barang, identitas Pelaku Usaha, dan informasi lain sesuai dengan karakteristik
Barang.

Pasal 23 ayat (2)


Keterangan mengenai identitas Pelaku Usaha paling sedikit memuat:
a. nama dan alamat Produsen untuk Barang produksi dalam negeri;
b. nama dan alamat Importir untuk Barang asal Impor;
c. nama dan alamat Pengemas, untuk Barang yang diproduksi dalam negeri
atau asal Impor yang dikemas di wilayah Republik Indonesia;
d. nama dan alamat Pedagang Pengumpul jika memperoleh dan
memperdagangkan Barang hasil produksi usaha mikro dan usaha kecil.

Pasal 23 ayat (3)

Barang yag terkait dengan K3L harus memuat : cara penggunaan, simbol
bahaya dan/atau tanda peringatan yang jelas dan mudah dimengerti.
PP Nomor 29 Tahun 2021

Pasal 24 ayat (2)


Untuk Barang yang telah diberlakukan SNI secara wajib, pencantuman label
berbahasa Indonesia mengikuti penandaan yang ditetapkan dalam SNI.
Pasal 28

Ketentuan kewajiban pencantuman label berbahasa Indonesia tidak berlaku untuk


Barang curah yang dikemas dan diperdagangkan secara langsung di hadapan
Konsumen atau Barang yang diproduksi Pelaku Usaha mikro dan Pelaku Usaha
kecil.
Pasal 107 ayat (1)

Barang yang diperdagangkan di dalam negeri harus memenuhi SNI yang telah
diberlakukan secara wajib, atau persyaratan teknis yang telah diberlakukan
secara wajib.
Pasal 107 ayat (5)
Barang yg telah diberlakukan wajib SNI, maka wajibdibuuhi tanda SNI pada
barang
PP Nomor 29 Tahun 2021

Pasal 138

Kewenangan pengawasan terhadap kegiatan Perdagangan dilakukan terhadap:


a. Perizinan Berusaha di bidang Perdagangan,
b. Perdagangan Barang yang diawasi, dilarang, dan/atau diatur,
c. Distribusi Barang,
d. Perdagangan Jasa,
e. penggunaan atau kelengkapan label berbahasa Indonesia,
f. pendaftaran Barang produk dalam negeri dan asai Impor yang terkait dengan
K3L,
g. Barang yang diberlakukan SNI dan persyaratan teknis secara wajib yang
diperdagangkan,
h. Jasa yang diberlakukan SNI, persyaratan teknis dan kualifikasi secara wajib,
i. Perizinan Berusaha terkait Gudang,
j. penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan/atau Barang Penting,
k. Perdagangan Melalui Sistem Elektronik
l. lembaga penilaian kesesuaian yang melakukan sertifikasi Barang dan/atau Jasa
yang diperdagangkan sesuai SNI, persyaratan teknis, dan kualifikasi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PP Nomor 29 Tahun 2021
Penjelasan

Penataan perizinan (mengubah kata "tzin” menjadi "Perizinan Berusaha") mengubah


paradigma pengaturan kegiatan usaha di bidang Perdagangan menggunakan
pendekatan berbasis risiko. Dalam pendekatan berbasis risiko, setiap kegiatan
usaha di bidang Perdagangan akan dilakukan analisis risiko untuk menentukan jenis
perizinan dan pengawasan yang dilakukan terhadap kegiatan Perdagangan.
Penataan sanksi dilakukan dengan menata kembali pengenaan sanksi dalam
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2OI4 tentang Perdagangan. Terhadap pelanggaran
administratif akan dikenakan sanksi administratif. Sanksi pidana sifatnya ultimum
remedium, hanya dikenakan kepada Pelaku Usaha yang melakukan kegiatan usaha
di bidang Perdagangan yang mempunyai risiko tinggi atau membahayakan
keamanan, keselamatan, kesehatan, dan lingkungan hidup, sementara untuk
kegiatan usaha berisiko rendah/sedang dikecualikan dari pengenaan sanksi pidana
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan'
Hal – Hal yang diatur Permendag No. 26 Tahun 2021 (lanjutan)

A. Pameran Dagang Internasional


KBLI 82301: Jasa Penyelenggara Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi, dan
Pameran: Pameran Dagang Internasional di Dalam Negeri

B. Tanda Pendaftaran Produsen Standard Indonesia Rubber (KBLI 01291, 20132,


22121, 22123 Tanda Pendaftaran Produsen Sir (TPP SIR)

C. Barang Terkait Dengan Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan


Hidup
(KBLI 27510, 27520, 46100, 46900, 47191, 47192, 47592, 46491, 46499, 46599,
28152, 28180, 28221, 47793, 13121, 13122, 13123, 13132, 13133, 13911, 13912,
13913, 46411, 47511, 13930, 13991, 13992, 13993, 13994, 13996, 13999, 15121,
15201, 15202, 15203, 15209, 22292, 46413, 47530, 47712, 46414, 47512, 13921,
13922, 13923, 13929, 31004, 31009, 47591, 15201, 15202, 15203, 15209)
Pendaftaran Barang Terkait Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan
Hidup (K3L) yang wajib didaftarkan :
1. Barang Listrik dan Elektronika sebanyak 22 barang (contoh: Penghisap Debu (Vacuum
Cleaner), Dispenser (Water Dispenser), Bor Listrik, Gerinda Listrik, Mesin Serut, Gergaji Listrik
2. Barang yang Mengandung Bahan Kimia Berbahaya 20 barang (contoh: Tekstil, Karpet/Alas
lantai, Handuk, Seprai, Sarung Bantal Dan Sarung Guling, Eraser/Penghapus, Alat Pewarna
Hal – Hal yang diatur Permendag No. 26 Tahun 2021 (lanjutan)

D. Barang yang telah diberlakukan SNI atau Persyaratan Teknis Secara wajib
(Seluruh KBLI Nomor Pendaftaran Barang) Wajib Didaftarkan untuk Mendapatkan NPB,
(dikecualikan terhadap pangan olahan, obat, kosmetik, dan alat kesehatan).
Jumlah barang yang telah diberlakukan SNI yang wajib didaftarkan untuk mendapatkan NPB

sebanyak 119 barang (contoh: Sodium Tripolifosfat (STPP) Mutu Teknis, Kalsium Karbida (Cac2),
Pupuk, Ban Mobil/Sepeda Motor, Produk Melamin, Helm, Keramik Tableware, Semen, Ubin
Keramik, Mainan Anak, Pakaian Bayi, Sepeda roda dua, Lampu Swaballast, Pendingin ruangan,
Lemari pendingin, Mesin Cuci, Pelumas, Sprayer Gendong. dll

E. Persetujuan Tipe Alat Ukur, Alat Takar, Alat Timbang, dan Alat Perlengkapan
yang Wajib Persetujuan Tipe UTTP (Semua KBLI) yaitu : 1. Produksi DN dan Asal
Impor 17 alat (contoh: Meter Kayu, Automatic Level Gauge, Meter Taksi (Taximeter),
Meter Parkir, Timbangan Otomatis, Pompa Ukur Elpiji, dll. 2. Produksi DN 2 alat
(contoh : Tangki Ukur Tetap Silinder Tegak Bahan Bakar Minyak, Takaran.
Hal – Hal yang diatur Permendag No. 26 Tahun 2021 (lanjutan)

F. Petunjuk Penggunaan dan Kartu Jaminan Purna Jual dalam Bahasa


Indonesia bagi Produk Elektronika dan Produk Telematika (Seluruh
KBLI) sebanyak : 74 produk (contoh : Kamera, Dispenser (Water
Dispenser), Lemari Es (Refrigerator), Organ (Electric Keyboard), Pesawat
Televisi (Television), Audio dan Video untuk Mobil (Audio and Video Car),
dll

G. Reparasi Alat Ukur, Alat Takar, Alat Timbang, dan Alat Perlengkapan

H. Pendaftaran Lembaga Penilaian Kesesuaian


Hubungan PP Nomor 29 Tahun 2021 dengan Permendag No. 25 Tahun 2021

Melaksanakan ketentuan dalam Pasal 20 ayat (4) PP No. 29


Tahun 2021,
yaitu:
Ketentuan lebih lanjut mengenai Barang yang wajib
menggunakan atau melengkapi label berbahasa Indonesia
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Setiap Pelaku Usaha
wajib menggunakan atau melengkapi label berbahasa
Indonesia pada Barang yang diperdagangkan di dalam
negeri diatur dengan Peraturan Menteri
Hal – Hal yang diatur Permendag No. 25 Tahun 2021

A. Barang Elektronika Keperluan Rumah Tangga, Telekomunikasi, dan


Informatika sebanyak 44 barang (contoh : Alat Perekam/Pemutar/Pengadegan,
Amplifier, Ampliteater Rumahan (Home Theater Amplifier), Kamera, Mesin Pencetak,
Pengeras Suara (Speaker), Pengisap Debu (vacum cleaner), Pesawat Televisi, Pompa
Air Listrik (Water Pump), Telepon Seluler, dll.

B. Barang Bahan Bangunan 8 barang (contoh : Baja Lembaran Lapis Seng, Kaca
Lembaran, Semen, Ubin Keramik, Keramik Saniter, Kaca Lembaran, dll.

C. Barang Keperluan Kendaraan Bermotor (Suku Cadang Dan Lainnya) sebanyak


27 barang (contoh : Ban Luar (Roda Mobil & Sepeda Motor), Baterai/Aki Kendaraan
Bermotor, Bantalan (Bearing), Cairan Rem, Filter, dll.
Hal – Hal yang diatur Permendag No. 25 Tahun 2021 (lanjutan)

D. Barang Tekstil Dan Produk Tekstil sebanyak 26 barang (contoh : Pakaian Jadi
Lelaki dan Anak Lelaki, Pakaian Jadi Wanita dan Anak Wanita, Kain Jadi, Pakaian
dalam untuk pria atau anak laki laki/anak perempuan, Saputangan, Barang jadi
lainnya, Barang keperluan berkemah, Benang Jahit, dll.

E. Daftar Jenis Barang Lainnya sebanyak 19 barang (Alas Kaki, Barang Jadi Kulit
(Jaket, Sarung Tangan, Tas, dan Koper), Bingkai Kacamata, Deterjen, Jam, Formulasi
Pestisida/Pemberantas Hama, dll

Keterangan : a. embos; b. tercetak; c. melekat secara utuh (penempatan Label


dibarang/dikemasan disesuaikan bentuk barangnya.
Pengawasan
Pengawasan
Barang
Jasa

STANDAR
STANDAR 01
OBJEK PENGAWASAN JAMINAN DAN/ATAU GARANSI
BARANG BEREDAR DAN LABEL DALAM BAHASA
INDONESIA
YANG DISEPAKATI DAN/ATAU
DIPERJANJIAKAN
JASA 02

PETUNJUK PENGIKLANAN
Berdasarkan Permendag PENGGUNAAN 03
69 Tahun 2018 CARA MENJUAL
JAMINAN LAYANAN
04
PURNA JUAL
KLAUSULA BAKU
CARA MENJUAL 05

PENGIKLANAN
06
KLAUSULA BAKU
07
LINGKUP PENGAWASAN BARANG DAN JASA

Barang Barang
Dalam Negeri Luar Negeri
PEMERINTAH PUSAT/DAERAH
- Ditjen PKTN
- Dinas Perindag Prov.
Pasar Dalam Negeri
(Pengawasan Sesuai Parameter) 1. Pengawasan Berkala
2. Pengawasan Khusus
3. Pengawasan Terpadu

INSTANSI TERKAIT LAINNYA


MASYARAKAT
KONSUMEN LPKSM
Sanksi Administratif
Pasal 166 ayat (2) PP. 29/2021
a. teguran tertulis
b. penarikan Barang dari Distribusi
c. penghentian sementara kegiatan usaha
d. penutupan Gudang
e. denda; dan/atau
f. pencabutan Perizinan Berusaha
Sanksi Pidana
Pasal 113 UU. 7/2014
Pelaku Usaha yang memperdagangkan Barang di dalam negeri yang tidak memenuhi
SNI yang telah diberlakukan secara wajib atau persyaratan teknis yang telah
diberlakukan secara wajib dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau
pidana denda paling banyak 5 Miliar
Sanksi Administratif
Pasal 60 ayat (2) UU PK. 8/1999
Sanksi Pidana
Pasal 62 ayat (1) dan ayat (2) UU PK.8/1999
Direktorat Pengawasan Barang Beredar dan Jasa
Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga
Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10100
Telp : (021) 3858189, 3858171
Fax : (021) 3858189

Anda mungkin juga menyukai