Anda di halaman 1dari 16

EPISTAKSIS

Oleh :
UNIPDU JOMBANG
PENGERTIAN
• Epistaksis merupakan perdarahan dari hidung.
• Epistaksis bukan merupakan suatu penyakit
melainkan gejala suatu kelainan atau
penyakit.
• Pada umumnya ini terjadi pada anak-anak
karena pembuluh darahnya masih tipis.
Gangguan mimisan umumnya berkurang
sesuai dengan pertambahan usia.
KLASIFIKASI
Epistaksis Anterior
(Mimisan Depan)

Mimisan depan lebih


sering mengenai anak-
anak, karena pada
usia ini selaput lendir
dan pembuluh darah
hidung belum terlalu
kuat.
Epistaksis Posterior (Mimisan
Belakang)
Mimisan belakang (epistaksis
posterior) terjadi akibat
perlukaan pada pembuluh
darah rongga hidung bagian
belakang. Mimisan belakang
jarang terjadi, tapi relatif lebih
berbahaya. Mimisan belakang
kebanyakan mengenai orang
dewasa, walaupun tidak
menutup kemungkinan juga
mengenai anak-anak
PENYEBAB
• Etiologi Lokal
a. Trauma lokal misalnya setelah membuang
ingus dengan keras, mengorek hidung
b. Tumor, baik tumor hidung maupun sinus
yang jinak dan yang ganas.
c. Idiopatik
PENYAKIT SISTEMIK
• Hipertensi dan penyakit jantung dan pebuluh
darah lainnya seperti arteriosklerosis.
• Kelainan perdarahan misalnya leukemia,
hemofilia, trombositopenia dll.
• Infeksi, misalnya demam berdarah disertai
trombositopenia, demam tifoid dll.
TANDA DAN GEJALA
• Epistaksis anterior
perdarahan berasal dari septum (pemisah
lubang hidung kiri dan kanan) bagian depan,
yaitu dari pleksus Kiesselbach. Biasanya
perdarahan tidak begitu hebat. Seringkali
dapat berhenti spontan dan mudah diatasi. 
EPISTAKSIS POSTERIOR
perdarahan berasal dari bagian hidung
belakang. Epistaksis posterior sering terjadi
pada usia lanjut, penderita hipertensi,
arteriosklerosis atau penyakit kardiovaskular.
Perdarahan biasanya hebat dan jarang
berhenti spontan. Darah dapat mengalir ke
belakang, yaitu ke mulut dan tertelan.
KOMPLIKASI
1. Anemia
2. Bekuan darah pada sekat hidung
3. Aspirasi (masuk ke saluran napas)
4. Kerusakan jaringan hidung
5. Infeksi
PENCEGAHAN
a. Jangan mengkorek-korek hidung.
b. Jangan membuang ingus keras-keras.
c. Hindari asap rokok atau bahan kimia lain.
d. Gunakan pelembab ruangan bila cuaca terlalu
kering.
e. Gunakan cuci hidung NaCl atau air garam steril
untuk membasahi hidung
f. Hindari benturan pada hidung
PELAKSANAAN
Tiga prinsip utama penanggulangan epistaksis :
1. Menghentikan perdarahan
2. Mencegah komplikasi
3. Mencegah berulangnya epistaksis
Perdarahan Anterior
• Pada anak yang sering mengalami epistaksi ringan,
perdarahan dihentikan dengan cara menekan kedua
cuping hidung dari luar selama beberapa 10-15
menit
• Kompres dengan menggunakan air dingin (es)
• Bila perdarahan masih berlangsung segera dibawa
ke RS, Puskesmas untuk dipasang tampon anterior,
dibuat dari kapas/kasa yang diberi pelumas
vaselin/salep antibiotik. Dipertahankan 2 x 24 jam
Menghentikan perdarahan dengan cara menekan kedua
cuping hidung dari luar selama beberapa 10-15 menit
Perdarahan Posterior
• Dilakukan pemasangan tampon posterior
(tampon Bellocq)
• Pada epistaksis berat dan berulang yang tak
dapat diatasi dengan pemasangan tampon,
diperlukan ligasi arteri etmoidalis anterior dan
posterior atau arteri maksila interna. Untuk itu
pasien harus dirujuk ke RS.
TAMPON BELLOCQ

Anda mungkin juga menyukai