Anda di halaman 1dari 31

Program Nasional

(ProgNas)
UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 44
TAHUN 2009
TENTANG
RUMAH
SAKIT

Pasal 29
(1) Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban
: a s/ d t
p. melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik
secara regional maupun nasional;
(2) Pelanggaran atas kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikenakan sanksi admisnistratif berupa:
a. teguran;
b.teguran tertulis; atau
c.denda dan pencabutan izin Rumah Sakit.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018
TENTANG
KEWAJIBAN RUMAH SAKIT DAN KEWAJIBAN
PASIEN

Pasal 2
(1) Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban : a s/d t
p. melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik
secara regional maupun nasional;
Mengacu
Peraturan
Perundangan-
undangan
R e g u las i

BuImktpi
Ilme mpleemn teanst
ai si
Dokumen Rekam Medis

Dokumen Non Rekam Medis

Observasi

Wawancara & Simulasi


PROGRAM NASIONAL
 SASARAN I
Peningkatan Kesehatan Ibu dan Bayi
 SASARAN II
Penurunan Angka Kesakitan Tuberkulosis/TBC
 SASARAN III
Penanggulangan HIV/AIDS
 SASARAN IV
Penurunan prevalensi stunting dan wasting
 SASARAN V
Pelayanan Keluarga Berencana
SASARAN I

PENINGKATAN KESEHATAN
IBU DAN BAYI
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1051/MENKES/SK.XI/2008
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN OBSTETRI NEONATAL
EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK) 24 JAM DI RUMAH
SAKIT

47
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1051/MENKES/SK.XI/2008
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN OBSTETRI NEONATAL
EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK) 24 JAM DI RUMAH SAKIT
PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN BAYI

STANDAR
URAIAN1
Prognas Rumah sakit melaksanakan program PONEK 24 jam dan 7 (tujuh) hari
seminggu
EP 1 Rumah sakit menetapkan regulasi tentang pelaksanaan PONEK
24 jam.
EP 2 Terdapat Tim PONEK yang ditetapkan oleh rumah sakit dengan
rincian tugas dan tanggungjawabnya.
EP 3 Terdapat program kerja yang menjadi acuan dalam
pelaksanaan
program PONEK Rumah Sakit sesuai maksud dan tujuan.
EP 4 Terdapat bukti pelaksanaan program PONEK Rumah Sakit.

EP 5 Program PONEK Rumah Sakit dipantau dan dievaluasi secara


rutin.
PONEK IGD RSHS
PONEK IGD RSHS
STRUKTUR
ORGANISASI
PONEK IGD RSHS
PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN BAYI

STANDAR URAIAN
Prognas Untuk meningkatkan efektifitas sistem rujukan maka Rumah sakit
1.1 melakukan pembinaan kepada jejaring fasilitas Kesehatan rujukan
yang ada
EP 1 Rumah sakit menetapkan program pembinaan jejaring rujukan
rumah sakit.
EP 2 Rumah sakit melakukan pembinaan terhadap jejaring secara
berkala.
EP 3 Telah dilakukan evaluasi program pembinaan jejaring rujukan.
Djoti -
Atmodjo
Djoti -
Atmodjo
Djoti -
Atmodjo
PROGRAM
NASIONAL
No. FOKUS Standar EP
1 Peningkatan Kesehatan ibu dan bayi Prognas 1 5 EP
Prognas 1.1 3 EP
2 Penurunan angka kesakitan Tuberkulosis/TBC Prognas 2 4 EP
Prognas 2.1 3 EP
Prognas 2.2 4 EP
3 Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS Prognas 3 6 EP
4 Penurunan prevalensi stunting dan wasting Prognas 4 3 EP
Prognas 4.1 2 EP
5 Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit Prognas 5 4 EP
Prognas 5.1 3 EP

5 (Standar) 5 (Sub Standar) 37 (EP)


PK Penetapan Kebijakan Bukti Regulasi yang telah disusun Rumah Sakit :
Kebijakan, SK, Pedoman atau Panduan, SOP/CP/PPK dll
PP Penjelasan Petugas hasil Wawancara yang diperoleh dari petugas Rumah Sakit

PC Peragaan Contoh Simulasi yang diperagakan oleh Rumah sakit


PL Pengamatan Lapangan 1. Observasi
2. Telaah Dokumen yaitu bukti proses kegiatan yang
sudah dilaksanakan (RM, Bukti Rapat, Bukti Pelatihan,
Daftar/ List, Form dll )
PI Penggalian Informasi Pendalaman keterangan atau konfirmasi yang
diperlukan dari pasien, keluarga pasien, orang yang
bukan petugas Rumah Sakit.
PROGNAS 5
PROGRAM KELUARGA BERENCANA
RUMAH SAKIT
(PKBRS)
Standar Prognas
5
Rumah sakit melaksanakan program pelayanan
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di
rumah sakit beserta pemantauan dan evaluasinya.
Standar Prognas
5.1
Rumah sakit menyiapkan sumber daya untuk
penyelenggaraan pelayanan keluarga dan
kesehatan reproduksi.
Maksud dan Tujuan Prognas 5 dan Prognas 5.
1
Pelayanan Keluarga Berencana di Rumah Sakit (PKBRS) merupakan
bagian dari program keluarga berencana (KB), yang sangat berperan
dalam menurunkan angka kematian ibu dan percepatan penurunan
stunting.

Kunci keberhasilan PKBRS adalah ketersediaan alat dan obat


kontrasepsi, sarana penunjang pelayanan kontrasepsi dan tenaga
kesehatan yang sesuai kompetensi serta manjemen yang handal.
Rumah sakit dalam melaksanakan PKBRS sesuai dengan pedoman pelayanan
KB yang berlaku, dengan langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut:

1. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanaan KB secara terpadu dan paripurna.


2. Mengembangkan kebijakan dan Standar Prosedur Operasional (SPO) pelayanan KB dan
meningkatkan kualitas pelayanan KB.
3. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan PKBRS termasuk pelayanan KB
Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran.
4. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan pembinaan teknis dalam
melaksanakan PKBRS.
5. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan KB bagi sarana
pelayanan kesehatan lainnya.
6. Melaksanakan sistem pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PKBRS.
7. Adanya regulasi rumah sakit yang menjamin pelaksanaan PKBRS, meliputi SPO pelayanan KB
per metode kontrasepsi termasuk pelayanan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran.
8. Upaya peningkatan PKBRS masuk dalam rencana strategis (Renstra) dan rencana kerja
anggaran (RKA) rumah sakit.
9. Tersedia ruang pelayanan yang memenuhi persyaratan untuk PKBRS antara lain ruang
konseling
dan ruang pelayanan KB.
11. Terselenggara kegiatan peningkatankapasitas untuk meningkatkan kemampuan
pelayanan PKBRS, termasuk KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran.
12. Pelaksanaan rujukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.
13. Pelaporan dan analisis meliputi:
a. Ketersediaan semua jenis alat dan obat kontrasepsi sesuai dengan kapasitas rumah sakit
dan kebutuhan pelayanan KB.
b. Ketersediaan sarana penunjang pelayanan KB.
c. Ketersediaan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan KB.
d. Angka capaian pelayanan KB per metode kontrasepsi, baik Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) dan Non MKJP.
e. Angka capaian pelayanan KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran.
f. Kejadian tidak dilakukannya KB Pasca Persalinan pada ibu baru bersalin dan KB Pasca
Keguguran pada Ibu pasca keguguran.
STANDAR PENCARIAN
FOKUS ELEMEN PENILAIAN SASARAN TELUSUR SKOR
BUKTI
Rumah sakit telah 10
PK Regulasi tentang kebijakan
a menetapkan kebijakan manajemen 5
pelaksanaan PKBRS
tentang pelaksanaan PKBRS. 0
Prognas 5.
Rumah sakit melaksanakan Terdapat tim PKBRS yang Regulasi tentang Penetapan 10
PK
program pelayanan keluarga b ditetapkan oleh direktur manajemen tim PKBRS, beserta uraian 5
berencana dan kesehatan disertai program tugas, disertai program kerja 0
reproduksi di rumah sakit kerjanya.
beserta pemantauan dan Rumah sakit telah Dokumen pelaksanaan
10
evaluasinya. c melaksanakan program KB PL PPA Pelayanan KB pasca 5
Pelayanan Pasca Persalinan dan persalinan dan pasca 0
Keluarga Pasca Keguguran. keguguran
Berencana Rumah sakit telah 10
Rumah Dokumen pemantauan dan
d melakukan pemantauan PL PPA 5
Sakit evaluasi pelaksanaan PKBRS
dan evaluasi pelaksanaan 0
PKBRS.
Rumah sakit telah
Observasi Daftar alat, obat 10
menyediakan alat dan Petuga
a PL kontrasepsi dan sarana 5
Prognas 5.1 obat kontrasepsi dan s
penunjang pelayanan KB 0
Rumah sakit menyiapkan sarana penunjang farmasi
sumber daya untuk pelayanan KB.
penyelenggaraan pelayanan Rumah sakit menyediakan Dokumen laporan pelayanan 10
keluarga dan kesehatan b layanan konseling bagi PL PPA konseling bagi peserta dan 5
reproduksi peserta dan calon peserta calon peserta program KB. 0
program KB.
Rumah sakit telah 10
Observasi ruang pelayanan
c merancang dan PL PPA 5
KB
menyediakan ruang 0
FOTO KEGIATAN PELAYANAN PKBRS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai