Anda di halaman 1dari 14

PENGELOLAAN KEBUTUHAN

INDIVIDU DALAM MEANAJEMEN


KARIR DIPERGURUAN TINGGI
KARIR

Kelompok 4
Winarti
Renny Fitriati

DOSEN : Dr.H.Jarkawi, M.M.Pd


PENDAHULUAN
Dari sudut pandang pegawai, jabatan merupakan suatu hal yang
sangat penting sebab setiap orang menginginkan suatu jabatan
yang sesuai dengan keinginannya dan menginginkan jabatan
setinggi mungkin sesuai dengan kemampuannya. Jabatan yang
lebih tinggi biasanya mengakibatkan gaji yang lebih
besar, tanggung jawab yang lebih besar, dan pengetahuan yang
lebih baik, yang biasanya diharapkan pegawai. Oleh karena
itu, ketika seseorang memasuki dunia kerja, orang tersebut
mungkin akan bertanya apakah tujuan karirnya akan dapat dicapai
di organisasi tempat dia bekerja. Bila mana seseorang melihat
bahwa tujuan karirnya tidak dapat dicapai di organisasi
tersebut, orang tersebut mungkin tidak akan mempunyai semangat
kerja yang tinggi atau tidak termotivasi untuk bekerja atau bahkan
akan meninggalkan organisasi .
Menajemen Karir sebagai penunjuk pekerjaan yang
membentuk pola kemajuan secara sistematik dan
memperjelas jalur karir

Karir sebagai suatu rangkaian kegiatan pekerjaan


yang dipegang seseorang selama kehidupan kerja
pengelolaan dan pengembangan
karir, merupakan suatu proses pengelolaan yang
memungkinkan para karyawan untuk
mengidentifikasi sasaran karir dan jalur-jalur yang
menuju ke sasaran/ tujuan tersebut.
Kajian pustaka

 Program-program pengelolaan dan pengembangan karir memberikan


kesempatan kepada para karyawan untuk menelusuri minat, keinginan dan
pilihan karir mereka dalam perusahaan, karena melalui proses ini para karyawan
dapat mencari cara untuk memperbaiki diri dalam rangka mengembangkan
keahlian dan kemampuannya untuk mencapai posisi yang ditargetkan .

 Pengelolaan Karier adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan seseorang


anggota perguruan sebagai perorangan untuk dapat meniti proses kenaikan
pangkat dan jabatan sesuai dengan persyaratan dan kemampuannya.

 Meningkatkan supply internal pegawai pada saat-saat tertentu akan ada


pegawai yang pension, meninggal dunia, atau mengundurkan diri secara suka
rela atau melalui pemecatan, pengelolaan karir akan menyiapkan pegawai untuk
mengisi kekosongan tersebut.
.
Metode penelitian

Studi kepustakaan merupakan metode yang


peneliti lakukan dalam mengambil data. Peneliti
mengambil dari dokumen berupa
buku, jurnal, artikel, dan makalah. Studi literatur
biasa juga disebut studi pustaka dalam penelitian
kualitatif.
  Pandangan yang paling tepat terhadap karir adalah karir
merupakan pembatas pekerjaan. Hal ini mungkin termasuk
gerakan beberapa pengusaha atau bahkan jabatan yang
berbeda. Karir juga mengidentifikasi lebih banyak pekerjaan
atau profesi daripada dengan pengusaha saat ini. Secara
tradisional, karir telah diuraikan dengan berbagai cara, karir
telah diuraikan sebagai urutan posisi yang di pegang pada
pekerjaan. Contohnya staf pengajar universitas dapat
memegang posisi lektor, lektor kepala, dan professor. Pada
akhirnya, karir telah diuraikan sebagai karakteristik
karyawan. Setiap karir karyawan terdiri atas berbagai
pekerjaan, posisi dan pengalaman yang berbeda-beda. Saat
ini karir dikenal sebagai karir yang senantiasa berubah.
  
Dalam kondisi ini manakala pengembangan karir tidak sejalan dengan
pengelolaan karir, individu berhak mengambil keputusan apakah tetap “stay”
dalam pendidikan atau “exit.” Beberapa pakar SDM mengemukakan
pentingnya pengelolaan karir, sebagai berikut :

1. Menurut Mondy, melalui pengelolaan karir, setiap individu mengevaluasi


kemampuan dan minatnya sendiri,mempertimbangkan kesempatan karir
alternatif, menyusun tujuan karir, dan merencanakan aktivitas-aktivitas
pengembangan praktis. Fokus utama dalam pengelolaan karir haruslah sesuai
antara tujuan pribadi dan kesempatan yang secara realistis tersedia.

.
2. Pada dasarnya pengelolaan karir terdiri atas dua elemen
utama yaitu pengelolaan karir individual (individual
career planning) dan pengelolaan karir organisasional
(organizational career planning). Pengelolaan karir
individual dan organisasional tidaklah dapat dipisahkan.
Seorang karyawan yang rencana karir individualnya tidak
dapat terpenuhi di dalam pendidikan, cepat atau lambat
karyawan tersebut akan meninggalkan pekerjaan. Oleh
karena itu, pendidikan juga perlu menciptakan
pengelolaan karir bagi karyawannya sehingga pendidikan
dapat berkembang dan karyawanpun terpenuhi
pengembangan karirnya
Untuk dapat mempertahankan dan memotivasi para
karyawan, berbagai perusahaan harus menyediakan sistem untuk
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan
pengembangan karyawan. Hal ini sangat penting untuk
mempertahankan para pelaku yang berkinerja baik dan para
karyawan yang berpotensi menduduki posisi-posisi
manajerial. Sejauh mana orang lain mengenal diri kita, sejauh mana
orang lain mengenal kemampuan kita. Jejaring juga akan membuka
akses, memberikan peluang bagi kita untuk lebih meningkatkan
pencapaian karir.
Karir juga mengidentifikasi lebih banyak pekerjaan atau profesi
daripada dengan pengusaha saat ini. Karir juga dapat dianggap
sebagai pembatas dalam arti berbagai rencana atau tujuan karier
dipengaruhi oleh permintaan pribadi atau keluarga dan nilai-nilai.
METODE
Studi kepustakaan (library research)
merupakan metode yang peneliti lakukan
dalam mengambil data. Data yang diambil
berhubungan dengan tema yang dibahas dan
ditelaah pada artikel ini dan bersumber dari
data primer dan sekunder serta dibahas
menggunakan metode deskriptif analitis.
Peneliti mengambil dari dokumen berupa buku,
jurnal, artikel, dan makalah .
Hasil temuan dan pembahasaan
PANDANGAN YANG PALING TEPAT TERHADAP KARIR ADALAH KARIR
MERUPAKAN PEMBATAS PEKERJAAN. HAL INI MUNGKIN TERMASUK
GERAKAN BEBERAPA PENGUSAHA ATAU BAHKAN JABATAN YANG
BERBEDA. KARIR JUGA MENGIDENTIFIKASI LEBIH BANYAK PEKERJAAN
ATAU PROFESI DARIPADA DENGAN PENGUSAHA SAAT INI. SECARA
TRADISIONAL, KARIR TELAH DIURAIKAN DENGAN BERBAGAI
CARA, KARIR TELAH DIURAIKAN SEBAGAI URUTAN POSISI YANG DI
PEGANG PADA PEKERJAAN. CONTOHNYA STAF PENGAJAR UNIVERSITAS
DAPAT MEMEGANG POSISI LEKTOR, LEKTOR KEPALA, DAN
PROFESSOR. PADA AKHIRNYA, KARIR TELAH DIURAIKAN SEBAGAI
KARAKTERISTIK KARYAWAN. SETIAP KARIR KARYAWAN TERDIRI ATAS
BERBAGAI PEKERJAAN, POSISI DAN PENGALAMAN YANG BERBEDA-
BEDA. SAAT INI KARIR DIKENAL SEBAGAI KARIR YANG SENANTIASA
BERUBAH.
Karir juga mengidentifikasi lebih banyak pekerjaan atau profesi daripada dengan
pengusaha saat ini. Karir juga dapat dianggap sebagai pembatas dalam arti berbagai
rencana atau tujuan karier dipengaruhi oleh permintaan pribadi atau keluarga dan
nilai-nilai.
 
Pengembangan SDM memiliki dua konsep pertama, adalah konsep normatif
dan kedua, konsep teknis. Konsep normatif berkenaan dengan fungsi-fungsi dasar
yang harus ada dalam kehidupan manusia dan menjadi patokan ideal untuk
pelaksanaan konsep yang lebih implementatif . Sedang konsep yang kedua, konsep
teknis, adalah berkaitan dengan implementasi konsep pertama yang bersifat
conditioning dan kasuistis. Kedua konsep itu selanjutnya mendasari pendekatan
kajian pengembangan SDM pada praktek manajemen perguruan tinggi dalam
tulisan ini. Manajemen pendidikan memasukkan pengembangan sebagai salah satu
fungsi dalam manajemen SDM
Melalui materi tentang pentingnya bekerja, siswa juga
diedukasi tentang pentingnya menghargai nilai pekerjaan dan
menghargai semua jerih payah mereka untuk meraih pekerjaan
atau karir mereka nanti. Siswa juga belajar tentang perubahan
yang jenis-jenis pekerjaan di Era Milenial sehingga lebih
memahami peta kebutuhan penyerapan tenaga kerja.
Harapannya, siswa tidak salah menentukan langkah ke depan,
apakah akan memperdalam pengetahuan serta ketrampilan
dengan melanjutkan studi pada jenjang perguruan tinggi atau
mempersiapkan bekerja dan meniti karir yang sesuai dengan
potensi dirinya. Melalui pengetahuan tersebut juga akan
membantu siswa untuk percaya diri, tidak ragu dan bingung
sehingga bisa lebih mandiri dalam memilih karir.

Anda mungkin juga menyukai