Anda di halaman 1dari 44

AT E R O S K L E R O S I S

PAT O B I O L O G I D A S A R

Azmi Elvita
Cynthia Agustini
Sri Mulyanti
Venny Aldila
Firma Yulianis
DEFINISI, EPIDEMIOLOGI,
ETILOGI DAN FAKTOR RISIKO
DEFINISI

• Arteri adalah pembuluh yang mengalirkan darah keluar dari


jantung untuk diedarkan ke paru-paru atau ke seluruh tubuh.

• Aterosklerosis berasal dari Bahasa Yunani, athero : pasta/ bubur,


sclerosis : pengerasan. Didefinisikan sebagai pengerasan dan
penyempitan arteri secara progresif akibat timbunan lemak dengan
disertai peradangan.
ANATOMI VASKULAR

STRUKTUR DINDING ARTERI


DEFINISI

Arteriosklerosis
• penebalan dan hilangnya elastisitas dinding arteri

Aterosklerosis
• Bentuk arteriosklerosis yang paling sering. Terdapat lesi pada tunika intima vaskular yang disebut bercak
ateroma.
• Bercak ini dapat menonjol ke dalam dan menutupi lumen pembuluh darah, serta dapat melemahkan bagian tunika
media dibawahnya.
• Pembentukan bercak ateroma sepanjang dinding pembuluh darah arteri akan menyebabkan pembuluh darah
menyempit dan mengeras.
EPIDEMIOLOGI

Aterosklerosis adalah penyakit yang menjadi masalah kesehatan


paling besar, terutama untuk negara - negara yang sudah maju
dan negara-negara yang sedang menuju ke arah negara industri.

Hampir seluruh kematian yang ada di Amerika Serikat


dan Eropa disebabkan oleh penyakit vaskular.

Sekitar 2/3 kematian disebabkan oleh thrombosis pada


satu atau lebih arteri koronaria.

1/3 lainnya disebabkan karena thrombosis pada daerah lain


seperti otak, hati, ginjal, saluran pencernaan, anggoota gerak
dan lain sebagainya
FAKTOR RESIKO

Diabetes Mellitus
Hipertensi Diabetes mellitus dapat menjadi
Penelitian membuktikan penyebab terjadinya PJK.
bahwa peningkatan
tekanan sistole maupun
diastole merangsang
pembentukan
aterosklerosis

1 2 3 4 5

Merokok Inflamasi
Hiperkolesterolemia
Risiko ini secara Inflamasi berkaitan erat
Resiko terjadinya bermakna akan dengan ateroslerosis
aterosklerosis dan berkurang apabila melalui aktivasi dan
meningkat pada seseorang berhenti proliferasi makrofag,
yang memiliki kadar merokok sama sekali sel endotel, dan sel otot
kolesterol total yang tinggi polos pembuluh darah
FAKTOR RISIKO

Peningkatan kadar LDL  Radikal bebas dari Hipertensi


menyebabkan disfungsi merokok sigaret • NO (vasodilator)↙
endotel • ROS  menghambat vasodilatasi
yang diperantarai nitrat oksida

Diabetes melitus Infeksi mikroorganisme


Peningkatan konsentrasi
• Hiperglikemik menyebabkan seperti virus herpes atau
plasma homosistein
cedera endotel vaskular chlamydia pneumoniae

Faktor genetik, Usia, Jenis Kombinasi dari faktor-


kelamin laki-laki faktor ini
PENYEBAB UTAMA

• Gangguan hemodinamik
penimbunan kolesterol LDL
• Hiperkolesterolemia dalam intima

LDL teroksidasi oleh radikal


bebas dan dicerna oleh
makrofag

Terbentuk Sel Busa (Foam Cell)

prekursor pembentukan bercak


ateroma
PERKEMBANGAN ATEROSKLEROSIS AWAL
“FATTY STREAK”

Fatty streak
Fatty streak terdiri dari sel
lesi terawal dari aterosklerosis, Fatty streak merupakan
Bintik pipih berwarna kuning, makrofag dan sel otot polos
tidak menyebabkan penebalan prekursor bercak ateroma,
multipel, diameter <1 mm, dengan sitoplasma distensi
dinding pembuluh darah dan yang sudah dibentuk sejak usia
Panjang 1 cm atau lebih (karena mengandung lemak
tidak menyebabkan gangguan dini
dan membentuk sel busa)
aliran darah
PERKEMBANGAN ATEROSKLEROSIS SELANJUTNYA
“FIBROFATTY / BERCAK ATEROMA”

Bercak ateroma
proses utama pada
berupa suatu lesi
aterosklerosis dan
fokal yang meninggi ditutupi oleh suatu
secara morfologik
pada tunika intima, penutup warna putih
ditandai oleh
lembut, warna yang keras disebut
penebalan tunika
kekuningan dengan fibrous cap
intima dan
bagian pusat
penimbunan lemak
mengandung lemak
FIBROFATTY / BERCAK ATEROMA

Ukuran bercak ateroma bercak ateroma secara Manifestasi klinik akibat


bervariasi 0,3-1,5 cm, aterosklerosis muncul jika
menyatu membentuk massa
progresif terus menjadi penyempitan arteri >70% 
besar lebih besar iskemik
PERKEMBANGAN ATEROSKLEROSIS
STADIUM LANJUT

Pada stadium Komplikasi berupa ruptur fokal, ulserasi, atau erosi fokal dari
lanjut bercak permukaan lumen bercak ateroma
ateroma dapat Perdarahan ke dalam bercak
mengalami
komplikasi :
Trombosis penutupan arteri sebagian atau secara total

Kalsifikasi

Dilatasi aneurisma
STAGE OF ATHEROSCLEROSIS
Aterosklerosis
Riwayat, Gambaran morfologi, Patogenesis, dan Komplikasi
PATOGENESIS
ATEROSKLEROSIS
PATO G E N E S I S AT E R O S K L E R O S I S
( R E S P O N S E TO I N J U RY H Y P O T H E S I S )

Aterosklerosis adalah suatu respons radang kronik dinding arteri yang


dicetuskan oleh cedera endotel yang kemudian menjadi lesi yang
progresif karena interaksi antara lipoprotein termodifikasi, makrofag,
limfosit T dan kandungan seluler normal dinding arteri.

Perubahan-perubahan dinding arteri pada “hipotesis respons terhadap cedera” :


1. Normal
2. Cedera endotel dengan adhesi monosit dan trombosit
3. Migrasi monosit dari lumen pembuluh darah dan otot polos tunika media ke
tunika intima (monosit berubah menjadi makrofag)
4. Proliferasi sel otot polos dalam tunika intima
5. Terbentuknya bercak ateroma
CIDERA ENDOTEL

Merokok, homosistein, virus, agen infeksi lain, Sitokin (TNF), gangguan


hemodinamik dan hiperkolesterolemia.

Permeabilitas pembuluh darah meningkat :


Terhadap lipoprotein & bahan lain (diperantarai nitrik oksida, prostasiklin, platelet derived
growth factor, angiotensin II dan endotelin)
Adhesi lekosit :
Aktivasi endotel melalui selektin E, integrin, dan platelet endothelial cell adhesion
molecule I (PECAM-1) dan VCAM-1)

Migrasi leukosit masuk ke dalam dinding arteri (dicetuskan oleh LDL


teroksidasi, monocyte chemotactic protein-1, interleukin-8, PDGF,
macrophage colony-stimulating factor, dan osteopontin.
CIDER A ENDOTEL

↗ permeabilitas potensi
disfungsi
Cidera endotel kronis produksi NO↓ vaskuler + trombotik
endotel
adhesi leukosit

 Akumulasi lipoprotein (LDL dengan kandungan kolesterol tinggi) pada dinding vaskuler+ modifikasi lipoprotein
pada lesi melalui proses oksidasi
Ekspresi sel endotel melalui :
ICAM-I leukosit.
VCAM-I monosit dan limfosit T.
• Setelah monosit melekat pada sel endotelmonosit beremigrasi melewati taut antar sel endotel tunika intima 
trasformasi menjadi makrofag setelah dirangsang oleh kemokin Makrofag mencerna lipoprotein LDL yang
teroksidasi membentuk sel-sel busa.
Makrofag  IL-1 dan TNF  adhesi lekosit ↗

menggerakkan kemokin MCP-I yang merekrut lebih banyak leukosit ke dalam bercak ateroma
O2 toksikoksidasi LDLreseptor scavenger makrofagmasuk ke makrofag peroksidase lemaktimbunan ester
kolesterol sel busafatty streak (monosit lipid+sel busa+limfosit T)
CIDERA ENDOTEL

Cidera endotel membentuk substansi vasoaktif (Sitokin & faktor pertumbuhan)

Proses radangmigrasi & proliferasi sel otot polos vaskuler bercak ateromasel makrofag, limfosit dan
trombosit direkrut lebih banyak kedalam lesi aterosklerotik

Migrasi sel otot polos dari tunika media ke tunika intima  proliferasi sel otot polos & ECM  akumulasi
kolagen & proteoglikan  ateroma fibrofatty matang  lesi aterosklerotik progresif
CIDERA ENDOTEL

Fatty streaks lesi sedang - lanjut Terbentuk fibrous cap


Fibrous cap menutupi
campuran leukosit, lemak &
• Pusat nekrotik terbentuk akibat peningkatan aktifitas platelet derived growth debris seluler membentuk
factor (PDGF), transforming growth factor–ß (TGF- ß), IL-1, TNF-α, pusat nekrotik
osteopontin dan penurunan degradasi jaringan ikat.
• Makrofag juga melepaskan growth factor yang turut menyokong proliferasi
sel-sel otot polos.
 Limfosit T (keduanya CD4+ dan CD8+) juga direkrut ke dalam bercak
ateroma oleh adanya kemoatraktan.
 Reaksi silang sel-sel T dan makrofag mengakibatkan aktivasi imun seluler
dan humoral yang karakteristik sebagai suatu radang kronik.
PATOGENESIS ATEROSKLEROSIS:
CIDERA ENDOTEL

 Sebagai contoh sel T teraktivasi melepaskan


sitokin-sitokin radang, seperti IFN-γ dan
limfotoksin, yang dapat merangsang makrofag
bersamaan dengan merangsang sel-sel endotel dan
otot polos pembuluh darah.
 Makrofag yang diaktif-kan dan sel-sel pembuluh
darah intrinsik dapat melepaskan mediator-mediator
fibrogenik yang mencakup bermacam-macam
bahan growth factor peptide, yang dapat memacu
penggandaan sel-sel otot polos dan pelepasan
matriks ekstrasel yang khas pada lesi aterosklerotik.
GANGGUAN HEMODINAMIK

Ekspresi gen-gen intercellular


mengubah ekspresi gen untuk adhesion molecule 1, PDGF
Perubahan aliran darah memberi respons terhadap rantai B, dan faktor jaringan
shear stress pada sel endotel meningkat
oleh penurunan shear stress

Shear stress
(turbulensi tinggi atau
rendah)
gen-gen ateroprotektif

Aliran darah laminer yang mencegah perkembangan lesi


tetap lancar aterosklerosis
menginduksi gen-gen endotel
menghasilkan antioksidan
superoksida dismutase yang
melindungi perkembangan
aterosklerosis
PERANAN LEMAK

Lemak dalam sirkulasi darah ditranspor sebagai lipoprotein kompleks menjadi


apliprotein spesifik

Apolipoprotein adalah protein yang mengikat lipid untuk membentuk lipoprotein.


Mereka mengangkut lipid dalam darah, cairan serebrospinal dan getah bening

 Apolipoprotein dapat mengalami kerusakan akibat :


1) Sindrom Nefrotik
2) Alkoholisme
3) Hipotiroidisme
4) Diabetes melitus
LIPOPROTEIN ABNORMAL

Peningkatan kadar kolesterol LDL

Penurunan kadar kolesterol HDL

Peningkatan kadar lipoprotein abnormal


Lp(a)
• Infiltrasi & retensi LDL pada tunika intima arteri menginisiasi respon radang pada
dinding arteri

Modifikasi LDL
(akibat oksidasi &
enziamtik) menyerang
intima

Meningkatkan ekspresi
molekul adhesi & gen
Pelepasan Fosfolipid
radang pada sel
endotel

Aktivasi sel endotel


(pada aliran
hemodinamik dgn
shear stress rendah)
MEKANISME ATEROGENESIS KARENA
HIPERLIPIDEMIA :

Hiperlipidemia Penambahan produksi radikal bebas oksigen (tidak


Kronik
mengaktifkan NO sebagai vasodilator)  sel tidak relaksasi 
bertambah shear stress lokal  kerusakan endotel vaskular
Penimbunan lipoprotein dalam intima pada tempat dengan
permeabilitas meningkat

Perubahan kimia lemak diinduksi oleh radikal-radikal bebas yg


dilepaskan oleh makrofag/ sel endotel pada dinding arteri
dengan LDL teroksidasi
LDL TEROKSIDASI MENGALAMI :

Dicerna oleh makrofag (scavenger receptor dengan reseptor LDL) 


membentuk sel-sel busa
Terapi antioksidan (ɞ - carotene dan
vitamin E) diasumsikan bersifat
proteksi terhadap perkembangan
aterosklerosis

Meningkat penimbunan monosit  Sifat kemotaktik terhadap monosit,


mengatur ekspresi gen untuk macrophage colony stimulating

LDL teroksidasi bersifat sitotoksik terhadap sel endotel dan otot polos
vascular  menginduksi disfungsi sel endotel
PERANAN SEL OTOT POLOS
PEMBULUH DARAH

Sel otot polos di tunika media arteri dikelilingi oleh jaringan ikat tertentu
(fibriler kolagen tipe I dan III).
Pada lesi aterosklerosis terdiri dari proteoglikan bercampur fibril kolagen yg
tersebar

Matriks metalloproteinase berpartisipasi dalam migrasi sel-sel otot polos 


mendegradasi matriks ekstrasel

Sel otot polos bermigrasi dari tunika media ke tunika intima, lalu berproliferasi
dan menyimpan komponen matriks ekstrasel, mengubah fatty streak menjadi
atheroma fibrofatty yang matang
FAKTOR PERTUMBUHAN YANG DIIMPLIKASIKAN
PADA PROLIFERASI SEL OTOT POLOS

platelet derived
PDGF growth factor

fibroblast Dilepaskan oleh platelet


growth factor FGF adherent pada focus cedera
endotel, makrofag dan sel
endotel dan otot polos

TGF- transforming
alpha growth factor
Sel otot polos
• menyintesis molekul matriks ekstrasel (kolagen) yang menstabilkan bercak
aterosklerotik
Radang yg diaktifkan dan sel imun pada bercak atheroma
• memicu apoptosis sel otot polos pada tunika intima
PERKEMBANGAN ATEROMA

Atheroma dimodifikasi oleh sel otot polos yang menyintesis kolagen dan
proteoglikan  Jaringan ikat menonjol pada permukaan intima (membentuk
fibrous cup)  pecah fibrous cap komplikasi terjadi thrombus

Ruptur/ erosi dari bercak lesi  merangsang aktivasi trombosit dan agregasi pada
permukaan bercak yg rupture  memicu thrombosis arterial
FAKTOR- FAKTOR ATEROGENIK YANG LAIN

1. Lesi Oligoklonal

Kolesterol, serta beberapa produknya yang teroksidasi

Bercak-bercak ateroma monoklonal atau oligoklonal

Aterosklerotik
FAKTOR- FAKTOR ATEROGENIK YANG LAIN

2. Infeksi

Infeksi persisten,
Infeksi Intravaskuler
latensi dan rekuren

Infeksi dari virus/


bakteri Mengubah
metabolisme lemak
sistemik Menimbulkan
infeksi ekstravaskuler komplikasi dari lesi
yang sebelumnya
Mengaktifkan sudah terbentuk
mediator2 inflamasi
GEJALA KLINIS, TATALAKSANA
DAN KOMPLIKASI
GEJALA KLINIS ATEROSKELROSIS

Aterosklerosis awalnya tidak menimbulkan gejala, sampai pembuluh darah sudah sangat menyempit bahkan tertutup

pembuluh arteri tidak lagi dapat menyalurkan darah dalam jumlah cukup ke organ-organ tubuh
Gejala yang muncul beragam tergantung lokasi terjadinya aterosklerosis
G E J A LA YA N G M U N C U L B ER A G A M TER G A N T U N G
LO K A S I T ER J A D I N YA ATE R O S K LE R O S I S :

TUNGKAI
ATEROSKLEROSIS JANTUNG
(PENYAKIT JANTUNG CORONER) (MENYEBABKAN PENYAKIT ARTERI PERIFER)

• Nyeri dada kiri menjalar ke lengan dan leher • Nyeri, kram, hingga mati rasa di area tungkai
• Keringat berlebihan
• Nyeri saat berjalan dan mereda setelah istirahat
• Gangguan pada EKG dan irama jantung
• Sinkop, kelemahan, bisa disertai gejala otonom • Tungkai bagian bawah terasa dingin
• Luka di telapak atau kaki yang tidak kunjung sembuh
STROKE

ISKEMIK HEMORAGIK
• Penyempitan pada aliran darah arteri • Pecah arteri otak bisa disebabkan oleh
otak, akibat plak aterosklerosis kelemahan pada dinding vascular
• Mati rasa, lumpuh pada salah 1 sisi wajah • Nyeri kepala berat
dan tubuh
• Penurunan kesadaran
• Kebingungan
• Kelumpuhan 1 sisi tubuh
• Sulit berbicara jelas
• Hilang keseimbangan
AKIBAT ATEROSKLEROSIS

• Hipertensi
• Kerusakan media:
• Aneurisma sejati
• Aneurisma diseksi
• Iskemiainfark
• Trombosis
• Embolisme
• Tromboemboli
• Ruptur vaskular
PENATALAKSANAAN

Upaya preventif:
BB ideal, Hindari rokok Kontrol TD & GD

Terapi Non Medikamentosa


life style management diet tinggi antioksidan

Terapi medikamentosa

Antitrombotic Obat Penurun Kolesterol


Click icon to add picture

THE END

Anda mungkin juga menyukai