Anda di halaman 1dari 7

Penguatan Kewenangan

Advokat dalam Pembaruan


KUHAP
Erasmus A.T. Napitupulu
Direktur Eksekusitif ICJR

Disampaikan dalam Rakernas


KAI 2022
Nilai Dasar Pembaruan KUHAP yang
Perlu Didorong
Fitur otoritarian ala Orde Baru
Rekodifikasi terhadap pengaturan Berorientasi pada due process model khususnya prinsip diferensiasi
hukum acara yang tersebar di alih-alih mempertahankan fitur fungsional yang meminimalisir
banyak pengaturan lain termasuk di political order model warisan rezim pengawasan terhadap upaya paksa
peraturan di level Lembaga. militer Orde Baru pada tahapan pra adjudikasi harus
diubah

Pemerintah melalui Kementerian


Jaminan Hak Asasi Manusia perlu
Hukum dan HAM harus secara aktif
dipertegas di KUHAP baru dengan Mekanisme dan saluran untuk
merespon perubahan Hukum Acara
menempatkan fitur-fitur due process menguji/komplain atas keabsahan
Pidana dalam Undang-undang
dalam KUHAP beserta konsekuensi upaya paksa maupun alat bukti sejak
secara regular untuk menghindari
hukum terhadap pelanggaran tahap penyidikan harus diperkuat
menjamurnya peraturan parsial yang
terhadap pengaturan due process ini
dikeluarkan Lembaga
Perubahan model sistem peradilan pidana
(rujukan: Herbert L. Packer, The Limits of Criminal Sanction-Part II(1963))

Crime Control Model (CCM) Due Process Model (DPM)

Security and Order Primacy of the rights of individual

Processing of offenders as criminal justice criminal justice authorities should be held


achievement accountable to rules, procedures, and guidelines to
ensure fairness and consistency in the justice
process.
concentrate on vindicating victims' rights rather Criminal justice should concentrate on defendants'
than on protecting defendants' rights. rights

Bigger police power Police powers should be limited

the accused should be presumed guilty because the a person should be found guilty only if the
fact‐finding of police and prosecutors is highly government follows legal procedures in its fact‐
reliable. finding
Operasionalisasi
Hak tersangka
dan terdakwa

Perubahan konsep
Penguatan Kewenangan KUHAP
Advokat (Due Process of Law)
Penguatan
kewenangan Advokat
sebagai bagian Sistem
peradilan pidana
Disediakannya akses pemenuhan hak
yang layak dan tidak diskriminatif

Hadirnya mekanisme
pemulihan yang efektif

Pengenaan konsekuensi
yuridis dalam hal tersangka
Operasionalisasi Hak dan/atau terdakwa tidak
tersangka dan terdakwa dipenuhi hak-haknya;

Penentuan indikator-indikator objektif oleh


hakim untuk mengidentifikasi pelanggaran
hak-hak tersangka dan terdakwa

Kesetaraan akses yang sama


dengan penegak hukum
Kesetaraan akses yang sama
dengan penegak hukum Akses penuh pendampingan klien sejak
tahap awal ketika dimulainya proses
penyelidikan;

Advokat berwenang untuk


mengakses dan memberikan
pandangannya pada dokumen
khususnya BAP

Judicial scurutiny dalam hal


adanya pelepasan hak tersangka

Penguatan kewenangan Advokat sebagai


bagian Sistem peradilan pidana Penguatan perlindungan kerahasiaan
advokat dengan Klien

Pengaturan detail terkait mekanisme syarat dan


challenge upaya paksa dan prosedural dari
aparat penegak hukum

Konsekuensi yuridis terkait pembatasan


kewenangab advokat
Terima Kasih

Selamat Menjalankan Rakernas KAI


2022

Anda mungkin juga menyukai