Anda di halaman 1dari 16

HASNA LAILI NISA

1 201920209

NAFIIS DAFFA’ FIRDAUS


2 201920210

KELOMPOK 3 MUHAMMAD AMY ZAKARIYA

12 201920211

SAHDA PUTRI KARTIKA


4 201920203

1
PENGERTIAN
HUKUM ACARA PIDANA

Sederet aturan dan peraturan yang dibuat dengan tujuan memberikan


sebuah pedoman dalam usaha mencarai kebenaran dan keadilan bila
terjadi tindak pidana pemerkosaan atau pelanggaran terhadap
ketentuan hukum yang bersifat materiil.

3
Prof Dr. R. Wirjono Bambang
Prof. Moeljatno, SH
Projodikoro, SH Poernomo
Hukum acara pidana berhubungan Hukum acara Pidana adalah Mengatur ketentuan tentang tata
erat dengan adanya hukum pidana, bagian dari keseluruhan hukum cara suatu proses perkara,
maka dari itu merupakan suatu yang berlaku disuatu Negara, yang mengatur hak dan kewajiban bagi
rangkaian peraturan-peraturan yang memberi dasar- dasar dan atauran- mereka yang bersangkut paut
memuat cara bagaimana badan- aturan yang menentukan dengan dalam proses perkara serta
badan pemerintah yang berkuasa cara dan prosedur macam apa mengatur pelaksanaan peradilan
yaitu kepolisian, kejaksaan dan ancaman pidana yang ada pada menurut UU.
pengadilan harus bertindak guna sesuatu perbuatan pidana dapat
mencapai tujuan Negara dengan dilaksanakan apabila ada sangkaan
mengadakan Hukum Pidana. bahwa orang telah melakukan delik
tertentu.

PENGERTIAN HUKUM ACARA PIDANA


MENURUT PARA AHLI
4
PERBEDAAN
HUKUM PIDANA

PIDANA PIDANA
MATERIIL FORMIL
Peraturan
Beriisi petunjuk yang mengatur
dan uraian tentang bagaimana
peraturan caranya
perbuatan pidana. negara
bertindak
terhadap
hukum.
Untuk mencari dan mendapatkan kebenaran
materill (mendekati), yaitu kebenaran yang
selengkap-lengkap nya dari suatu perkara
pidana dengan menerapkan ketentuan
acara pidana secara jujur dan tepat

TUJUAN
Sehingga diperoleh pelaku yang dapat
didakwa melakukan suatu pelanggaran
hukum pidana.

HUKUM ACARA
PIDANA Untuk selanjutnya meminta pemeriksaan
dan putusan dari pengadilan apakah pelaku
tersebut dapat dipersalahkan dan dimintai
pertanggungjawaban pidananya.

6
FUNGSI PREVENTIF
Fungsi mencegah dan mengurangi tingkat
kejahatan.fungsi ini dapat dilihat ketika sistem peradilan
pidana dapat berjalan dengan baik dan ada kepastian
hukumnya, maka orang kan berhitung atau berpikir kalau
akan melakukan tindak pidana.

Melaksanakan dan menegakkan hukum pidana. artinya


jika ada perbuatan yang tergolong sebagai perbuatan
pidana maka perbuatan tersebut harus diproses agar
ketentuan-ketentuan yang terdapat didalam hukum
pidana dapat diterapkan..

FUNGSI REPRESIF
7
ASAS UMUM
HUKUM ACARA PIDANA
ASAS ASAS ASAS
KEBENARAN PERADILAN PRADUGA TAK
MATERIIL CEPAT BERSALAH
Bahwa pada pemeriksaan
Dalam melaksanakan peradilan Menghendaki agar setiap
perkara pidana lebih
diharapkan dapat orang yang terlibat dalam
mementingkan kepada
diselenggarakann sesederhana perkara pidana harus dianggap
penemuan kebenaran materiil,
mungkin dan dalam waktu yang belum bersalah sebelum
yakni kebenaran yang sungguh
sesingkat-singktnya. adanya putusan hakim yang
sungguh sesuai dengan
berkekuatan hukum tetap.
kenyataan.
8
ASAS UMUM
HUKUM ACARA PIDANA

ASAS INQUISITOIR ASAS LEGALITAS ASAS OPORTUNITAS


Asas yang menghendaki bahwa Memberi wewenang pada
Asas yang menjelaskan bahwa
penuntut umum wajib menuntut penuntut umum untuk menuntut
setiap pemeriksan yang
semua perkara pidana yang atau tidak menuntut seorang.
dilakukan harus dengan cara
terjadi tanpa memandang
rahasia dan tertutup.
keadaan pelakunya.
9
ASAS
ASAS KHUSUS PEMERIKSAAN
LANGSUNG
HUKUM ACARA
Pemeriksaan yang dilakukan itu
harus menghadapkan terdakwa

PIDANA didepan sidang pengadilan,

ASAS
PERADILAN
OLEH HAKIM Tidak ada satu jabatan yang berhak
untuk melakukan peradilan atau
pemeriksaan hingga mengambil
putusan kecuali hanya diberikan
ASAS SIDANG pada hakim.

TERBUKA
UNTUK UMUM
Bahwa dalam setiap persidangan
harus dilakukan dengan terbuka
untuk umum artinya siapa saja bisa
menyaksikan, namun dalam hal ini
ada pengecualianya.
10
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM
HUKUM ACARA PIDANA
PENASEHAT HUKUM TERSANGKA/TERDAKWA
Tersangka adalah seseorang yang karena
Istilah penasehat hukum dan bantuan hukum
perbuatannya atau keadannya, berdasarkan bukti
adalah pembela, advokat. Fungsinya adalah 04 01 permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak
sebagi pendamping tersangka atau terdakwa pidana (butir 14 KUHAP)
dalam pemeriksaan. Terdakwa adalah seorang tersangka yang dituntut,
diperiksa, dan diadili di sidang pengadilan (butir
15)
Hak-hak tersangka/terdakwa : Lihat (pasal 50 -
pasal 68 KUHAP)

PENYIDIK DAN PENYELIDIK PENUNTUT UMUM


Menurut pasal 1 butir 1,Penyidik adalah pejabat
polisi atau pegawai negeri sipil tertentu yang diberi
03 02 Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang oleh
UU untuk bertindak sebagai penuntut umum serta
wewenang khusus oleh UU untuk melakukan melaksanakan putusan pengadilan yang telah
penyidikan. memperoleh kekuatan hukum tetap.
Penuntut umum adalah jaksa yang diberi
Pasal 1 butir 4,Penyelidik adalah pejabat polisi
wewenang oleh UU untuk melakukan penuntutan
yang diberi wewenang oleh UU untuk melakukan
dan melaksanakan penetapan hakim.
penyelidikan.

11
ALAT BUKTI
PERKARA PIDANA
Dalam Pasal 184 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana (KUHAP) disebutkan bahwa alat
bukti yang sah adalah: keterangan saksi, keterangan
ahli, surat, petunjuk dan keterangan terdakwa.

12
PROSES PELAKSANAAN
ACARA PIDANA
Berdasarkan pasal 203 ayat (1) KUHAP,
Tentang hal registrasi atau pendaftaran
maka yang diartikan dengan perkara-
perkara-perkara pidana dengan acara
perkara dengan acara singkat adalah
singkat ini, baru didaftarkan oleh
perkara-perkara pidana yang menurut
Panitera/Panitera Muda Pidana setelah
Penuntut Umum pembuktian serta
Hakim memulai dengan pemeriksaan
penerapan hukumnya mudah dan sifatnya
perkara.
sederhana.
Apabila pada hari sidang yang ditentukan, Pengajuan perkara pidana dengan acara
Terdakwa dan atau Saksi-saksi utamanya singkat oleh Penuntut Umum ke
tidak datang, maka Majelis cukup persidangan dapat dilakukan pada
menyerahkan kembali berkas perkara persidangan tertentu yang ditetapkan oleh
kepada Jaksa. Ketua Pengadilan Negeri yang
bersangkutan.
Putusan tidak dibuat secara khusus
tetapi dicatat dalam Berita Acara Setelah sidang dibuka oleh Ketua Majelis
Sidang atau putusan menjadi satu Hakim maka penuntut dipersilahkan
dengan Berita Acara Sidang. menguraikan tindak pidana.
13
JENIS PUTUSAN
HUKUM ACARA PIDANA

PUTUSAN
PUTUSAN BEBAS 01 PUTUSAN LEPAS 02 PEMIDANAAN 03
Terdakwa dinyatakan bebas dari tuntutan Berdasarkan Pasal 191 ayat (2) Terdakwa secara sah dan
hukum. Berdasarkan Pasal 191 ayat (1)
KUHAP Pengadilan berpendapat meyakinkan telah terbukti melakukan
KUHAP putusan bebas terjadi bila
bahwa perbuatan yang didakwakan tindak pidana yang didakwakan
Pengadilan berpendapat bahwa dari hasil
pemeriksaan di sidang Pengadilan kepada Terdakwa terbukti, namun kepadanya, oleh karena itu Terdakwa
kesalahan terdakwa atas perbuatan yang perbuatan tersebut, dalam dijatuhi hukuman pidana sesuai
didakwakan tidak terbukti secara sah dan pandangan hakim, bukan merupakan dengan ancaman pasal pidana yang
meyakinkan karena tidak terbukti adanya
suatu tindak pidana. didakwakan kepada Terdakwa
unsur perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh Terdakwa

14
UPAYA HUKUM
ACARA PIDANA

BANDING DAN KASASI PEMERIKSAAN PENINJAUAN


TINGKAT KASASI KEMBALI PUTUSAN
Terhadap diri terdakwa atau
Demi kepentingan hukum terhadap Permintaan peninjauan kembali
penuntut umum, KUHAP
memberikan hak kepada semua putusan yang telah diajukan berdasarkan alasan dari
mereka untuk mengajukan memperoleh kekuatan hukum tetap pemohon tersebut hanya dengan
upaya banding. dari pengadilan lain selain daripada alasan yang telah ditentukan oleh
Mahkamah Agung. KUHAP.
15
THANK YOU FOR
WATCHING!
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai