Anda di halaman 1dari 7

PATOFISIOLOGI CAIRAN TUBUH

Pengaturan vasomotion penutupan metarteriol


dan spingter prakapiler diatur oleh kadar oksigen
dalam jaringan, jadi jika oksigen dalam jaringan
sangat rendah aliran darah ke dalam jaringan
terputus-putus, menyebabkan disautoregulasi ke
dalam jaringan
Fungsi cairan tubuh yang komplek terkait
regulasi suhu tubuh, tranportasi nutrisi dan zat-
zat lain, konsentrasi plasma dll, sehingga banyak
berhubungan dengan mekanisme terjadinya
penyakit
Gangguan cairan tubuh
Berlebihan air timbul overhidrasi (gejala bisa
edema, beser, sampai terjadi gangguan asam-
basa), penyebab bisa terjadi akibat sakit jantung
(gagal pemompaan, penimbunan retensi natium
oleh ginjal, penyakit HO dll). Edema terjadi
karena penimbunan cairan interstisial (jaringan
antar sel)
Kekurangan Air timbul dehidrasi (gejala kulit
keriput, kencing sedikit, suhu naik, gangguan
asam-basa, syok dll
Overhidrasi edema)
Edema bisa setempat, respons radang, respons
nekrosis ke jaringan sehat sekitarnya dan/atau
penyakit tertentu sehingga edema bagian
bawah atau atas tubuh
Edema anasarka artinya edema yang seluruh
tubuh, terjadi pada sakit jantung gagal
pemompaan (decompensasi cordis,
kekurangan protein kronis)
Syok atau renjatan adalah ketidakseimbangan
antara volume cairan (darah) dengan ruangan
(jantung dan pembuluh darah) jika
menyeluruh, tetapi syok bisa juga terjadi pada
sebagian tubuh (jaringan tetentu), misalnya
pada aliran darah perifer kejaringan tertentu
tidak memadai yang akibat dari volume darah
dan ruangan tidak seimbang.
Jenis syok
1. Syok hipovolemik, syok akibat volume darah
kurang dari jumlah normalnya
2. Syok Kardiogenik, syok yang disebabkan oleh
gangguan jantung
3. Syok neurogenik, syok yang diakibatkan dari
gangguan saraf misal, nyeri berlebihan
4. Syok septik, yaitu syok yang disebabkan oleh
keracunan (sepsis)
Penatalaksanaan pasien syok seharusnya
didasarkan atas mekanisme terjadinya syok
dengan berbagai penyebab yang berbeda
Dehidrasi (kekurangan cairan)
Dehidrasi kebanyakan disebabkan oleh keluar
cairan berlebihan dan kurang asupan, misal
pada penyakit muntah-berak (gangguan
gastrointestinal), suhu tinggi pada penyakit
akibat infeksi, luka bakar yang luas, suhu tinggi
karena keracunan dll)
Syok bisa juga kekurangan cairan, tetapi tidak
semua kejadian syok karena kurang cairan
Jenis cairan untuk terapi kekurangan cairan terutama
pada kejadian syok
1. Cairan berisi nutrisi (glukosa, dextrosa)
2. Cairan elektrolit (renger lactat dll)
3. Cairan plasma (Hemasel, Peristone dll)
Cairan nutrisi dan elektrolit hanya bertahan 2 jam di
dalam intraveskuler, sehingga kurang baik untuk
pertolongan syok
Cairan plasma cenderung lebih lama (8 jam) di
bertahan di dalam vaskuler lebih baik pada
pertolongan syok

Anda mungkin juga menyukai