Anda di halaman 1dari 15

TEKNOLOGI SEDIAAN

STERIL
OBAT TETES HIDUNG
(OTH)
KELOMPOK:
THOMAS PRASETYO 2010070150018
ARAHMAN 2010070150022
DEFINISI
MENURUT FI IV :
Obat tetes hidung (OTH) adalah obat tetes yang digunakan untuk
hidung dengan cara meneteskan obat kedalam rongga hidung,
dapat mengandung zat pensuspensi, pendapar dan pengawet
MENURUT British Pharmakope 20001:
Tetes hidung dan larutan spray hidung adalah larutan, suspense
atau emulsi yang digunakan untuk disemproykan atau di teteskan
ke dalam rongga hidung
KOMPOSISI
Umumnya OTH mengandung zat aktif :
 Antibiotika (ex : kloramfenikol, neomisin sulfat, polimiksin B sulfat)
 Sulfonamida
 Vasokonstriktor
 Antiseptik/germiside (ex : Hldrogen peroksida)
 Anestetika (ex : Lidokain HCL)
Pada dasarnya sediaan obat tetes hidung sama dengan sediaan cair lainnya
karena bentuknya larutan atau suspense; sehingga untuk sediaan, evaluasi, dll
mengacu pada larutan suspense.
BAHAN PEMBAWA
 Uumumnya digunakan air
 Pembawa lain: propileginekol
 Minyak lemak atau minyak mineral tidak boleh di gunakan
sebagai cairan pembawa OTH
 Dalam pembawa minyak yang dulu digunakan untuk aksi depo
sekarang tidak lagi digunakan karena dapat menimbulkan
pnemonia Upoid jika mencapai paru-paru
 Sediaan OTH tidak boleh mengganggu aksi pembersihan cilla
epithelia pada mukosa hidung
Agar aktivitas cilla epithelial tidak terganggu maka:
o Viskositas larutan harus seimbang dengan viskositas mucus
hidung. pH sekresi hidung dewasa sekitar 5,5-5,6 sedangakn
untuk anak anak sekitar 5-6,7
o pH sediaan sedikit asam mendekati netral
o Larutan isotonis atau laurutan sedikit hipertonis

PENDAPAR
Disarankan menggunakan dapar fosfat pH 6,5 atau dapar lain
yang cocok pH 6,5 dan di buat isotonis dengan NaCl.
PENSUSPENSI
Dapat digunakan sorbitan (span), polisorbat (tween)
atau surfaktan lain yang cocok, kadar tidak boleh
melebihi dari 0,01%b/v.
PENGENTAL
Untuk menghasilkan larutan yang seimbang dengan
viskonsitas mucus hidung (agar aksi cilla tidak
terganggu). Sering digunakan:
• Metil selulosa (Tylosa) = ),1 –0,5% :
• CMC – Na = 0,5-2%
• Larutan yang sangat encer/sangat kental
menyebabkan iritasi mukosa hidung.
PENGAWET
Umumnya digunakan:
1. Benzolkonium klorida= 0,01-0,1%b/v
2. Klorbutanol= 0,5-0,7%b/v
Pengawet antimikriba digunakan sama dengan yang
digunakan dalam pengawetan larutan obat mata.
TONSISITAS
Kalau dapat larutan di buat isotonis (0,9%NaCl) atau
sedikit hipertonis dengan memakai NaCl atau dekstrosa
STERILISASI
 Sediaan hidung steril disiapkan dengan metoda dan
material yang dirancang untuk memastikan sterilisasi
dan untuk menghindari paparan dari kontaminan dan
pertumbuhan dari jasad renik, rekomendasi pada
aspek ini disiapkan dalam bentuk teks pada metoda
produksi sediaan steril (BP 2001)
 Sediaan steril hidung harus steril
METODE STERILISASI
 Filtrasi dengan menggunakan filter membrane dengan
ukuran pori 0,45um / 0,2um
 Panas kering
 Autoclaving
 Sterilisasi gas dengan etilen oksida
EVALUASI SEDIAAN
 Sterilisasi
 Uji kejernihan
 Uji pH
 Volume/berat sediaan
WADAH DAN PENYIMPANAN
 Penyimpanan dilakukan didalam suatu container yang
tertutup baik, jika sediaan steril, simpanlah didalam
wadah steril, yang kedap udara
 Lebel sediaan tetes hidung harus mengandung hal-hal
berikut:
a. Nama dan jumlah bahan aktif
b. Intruksi penggunaan OTH
c. Tanggal kadarwalsa
d. Kondisi penyimpanan sediaan tetes hidung
KONSELING
• Cara pemakaiaan
• Cara penyimpanan obat
• peringatan
TERIMAKASIH

BERIRING DENGAN DOA


…………
ALHAMDULILLAHIJAZAKUMULOHUHOIRA
…………

Anda mungkin juga menyukai