Anda di halaman 1dari 5

SEKTOR INDUSTRI

KELOMPOK 11
MIRNA WATI (221820889)
MARSHA (221314140)
MAHARANI (221810861)
Pengertian Industri
Industri merupakan kumpulan perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang homogen atau barang yang
memiliki sifat saling mengganti yang sangat erat. Dari sisi pembentukan pendapatan secara makro industri
merupakan kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah.Industrialisasi dalam arti sempit, menggambarkan
penggunaan secara luas sumber-sumber tenaga non hayati dalam rangka produksi barang atau jasa.

Faktor-faktor pendorong industrialisasi


Kemampuan teknologi dan inovasi.Laju pertumbuhan pendapatan nasional per kapita.Kondisi dan struktur awal
ekonomi dalam negeri.Negara yang awalnya memiliki industri dasar/primer/hulu seperti baja, semen, dan kimia.

Permasalahan Sektor Industri Manufaktur


1. Kelemahan Struktural
Basis ekspor dan pasar masih sempit walaupun Indonesia mempunyai banyak sumber daya alam dan teknologi
komunikasi, tapi produk dan pasarnya masih terkonsentrasi:

Basis ekspor dan pasar masih sempit walaupun Indonesia mempunyai banyak sumber daya alam dan teknologi
komunikasi, tapi produk dan pasarnya masih terkonsentrasi:
a. Terbatas pada empat produk (kayu lapis, pakaian jadi, tekstil & alas kaki).
b. Pasar tekstil dan pakaian jadi terbatas pada beberapa negara: USA, Kanada, Turki dan Norwegia.
c. USA, Jepang & Singapura mengimpor 50% dari total ekspor tekstil dan pakaian jadi dari Indonesia..
Ketergantungan Impor sangat Tinggi
Pada tahun 1990, Indonesia menarik banyak PMA untuk industri berteknologi tinggi seperti kimia, elektronik,
otomotif, dsb, tapi masih proses penggabungan, pengepakan dan assembling dengan hasil:
a. Nilai impor bahan baku, komponen dan input perantara masih tinggidiatas 45%.
b. Industri padat karya seperti tekstil, pakaian jadi dan kulit bergantung kepada impor bahan baku, komponen dan
input perantara masih tinggi.
. c. PMA sector manufaktur masih bergantung kepada suplai bahan baku dan komponen dari LN.

Tidak ada Industri Berteknologi Menengah


a. Kontribusi industri berteknologi menengah (logam, karet, plastik, semen) terhadap pembangunan sektor industri
manufaktur menurun tahun
b. Kontribusi produk padat modal (material dari plastik, karet, pupuk, kertas, besi & baja) thd ekspor menurun 1985-
1997
c. Produksi produk dg teknologi rendah berkembang pesat. Konsentrasi Regional Industri menengah dan besar
terkonsentrasi di Jawa.
Strategi Pembangunan Sektor Industri
Dalam startegi pelaksanaan industrialisasi:
1. Strategi substitusi impor (Inward Looking). Bertujuan mengembangkan industri berorientasi domestik yang dapat
menggantikan produk impor. Negara yang menggunakan strategi ini adalah Korea dan Taiwan.
2. Strategi promosi ekspor (outward looking)
Beorientasi ke pasar internasional dalam usaha pengembangan industri dalam negeri yang memiliki keunggulan
bersaing.

Rekomendasi agar strategi ini dapat berhasil :


Pasar harus menciptakan sinyal harga yang benar yang merefleksikan kelangkaan barang baik pasar input maupun
output.Tingkat proteksi impor harus rendah.Nilai tukar harus realistis. Ada insentif untuk peningkatan ekspor.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai