Anda di halaman 1dari 29

PERSIAPAN PELAKSANAAN

KEGIATAN EPIDEMIOLOGI

I WAYA N S U G IH A N A A R A D EA , SK M , MP H
Tujuan Pembelajaran Umum

Peserta mampu melakukan persiapan


kegiatan Epidemiologi
Tujuan Khusus Pembelajaran

Peserta mampu:

Menyusun rencana 5 (lima) tahunan diwilayah kerjanya


Menyiapkan rancangan tahunan diwilayah kerjanya
Menyusun rencana 3 (tiga) bulanan di wilayah kerjanya.
Menyusun rencana bulanan di wilayah kerjanya
Menyusun rencana operasional di wilayah kerjanya
Menyiapkan penyusunan petunjuk pelaksanaan /petunjuk teknis
Menyusun peraturan
Menyusun standar
Menyusun pedoman
Melaksanakan studi kelayakan
Pokok bahasan

Penyusunan rencana 5 (lima) tahunan


Penyiapan rancangan tahunan
Penyusunan rencana 3 (tiga) bulanan
Penyusunan rencana bulanan
Penyusunan rencana operasional
Penyiapan penyusunan juklak/juknis
Penyusunan peraturan
Penyusunan stándar
Penyusunan pedoman
Sub Pokok bahasan

• Pengolahan data lanjut.


• Analisis data lanjut.
• Penyajian rancangan.
Perencanaan Tahunan
 Adl proses sistemik utk mengidentifikasi kegiatan-kegiatan
selama satu tahun.

 Diawali penentuan “Dimana kita saat ini” untuk menuju


“Kemana kita akan pergi” kmd menentukan “Bagaimana
kita akan pergi”serta menentukan sb.daya yg dibutuhkan.
Rencana Tahunan
 Bagian dari penjabaran Renstra (5 tahun)
 Disusun berdasarkan “Siklus Pemecahan Masalah” yg kegiatan intervensinya
diselesaikan dlm kurun waktu 1 (satu) tahun atau berlanjut tahun depannya.
 Dari masing-masing masalah prioritas dicari penyebabnya sampai ke akar
penyebab. Dan akar penyebab inilah yg di intervensi utk memotong mata
rantai permasalahan.
 Keberhasilan intervensi  Monev
Siklus Pemecahan Masalah
1. Mengkaji kebijakan yg ada termasuk Renstra
2. Identifikasi masalah (mengkaji adanya kesenjangan).
3. Menetapkan masalah berdasarkan prioritas
4. Menentukan penyebab masalah
5. Menetapkan tujuan yg jelas dan terukur
6. Menetapkan indikator dan target
7. Mengajukan beberapa alternatif pemecahan yg menjadi alternatif kegiatan
tahunan
8. Menetapkan jenis intervensi  kegiatan tahunan
9. Pelaksanaan kegiatan
10. Monitoring dan Evaluasi
Pengolahan data (LAH-TA)
 menyiapkan data dapat mudah dianalisis, serta terbebas dari berbagai kesalahan yang
dilakukan pada saat pengumpulan dan perekaman data.
 dapat dilakukan secara manual atau computerisasi dengan menggunakan software
tertentu bergantung pada tujuan pengolahanya.
 pengolahan data sederhana dan penyajian data program Excel , Harvard Graphic,
dBase atau program pengolahan data statistik & epidemiologi Epi Info.

1) Pengolahan data Sederhana :


 dalam bentuk tabulasi (tabel) atau grafik
2) Pengolahan data Lanjut :
 dengan dua variabel atau lebih (hubungan asosiasi)
Proses pengolahan data :

1. Kompilasi/ Perekaman data

 Tahap awal dari pemrosesan data baik secara manual maupun dengan komputer

 Langkah awal dari tahapan ini adalah melakukan penghitungan data sesuai dengan
karakteristik yang di inginkan (pemilihan variable yang dibutuhkan)
2. Verifikasi data
 Tujuan untuk menjamin agar data yang telah dikompilasi telah terbebas dari keselahan dan
semaksimal mungkin validitasnya bisa dijamin.
 Kegiatan pembersihan data yang sebaiknya dilakukan sejak penjumlahan data dari buku register
atau pemberian coding, bila dijumpai adanya kejanggalan nilai yang dihasilkan maka perlu segera
dilakukan koreksi
 Bila hasil verifikasi diatas semua data sudah konsisten, dapat dinyatakan bahwa data siap untuk
dilakukan proses selanjutnya

Bila dijumpai adanya inkonsistensi maka perlu dilakukan :


Pengecekan ulang terhadap kelengkapan datanya
Cek ulang penghitunganya
Cek ulang data dasar (sumber datanya)
3. Transformasi/ Manipulasi data

Transformasi/ manipulasi data mengubah bentuk dari nilai-nilai variabel awal


menjadi bentuk yang baru sesuai dengan rencana analisis (nilai variabel aslinya
masih ada)

Pengubahan variable kedalam bentuk yang baru tersebut, menjaga aspek


ilmiahnya  dengan menggunakan ukuran “Gold Standard” (standard
emas) yang merupakan hasil kesepakatan para ahli atau hasil kegiatan
ilmiah sebelumnya
misalnya : Ukuran BBLR adalah 2.500 gram (2,5 Kg)
Beberapa cara untuk membentuk variable baru :

a. Memodifikasi nilai variabel


yaitu upaya mengubah nilai variable lama menjadi nilai baru dengan cara membuat kode
baru atau dengan menggunakan hitungan matematik (perkalian, pembagian bagi,
penambahan atau pengurangan)
- Merubah kode nilai (Recode)
misal : jenis kelamin dg kode awal “1” = Perempuan, “2” = laki-laki diubah menjadi
variabel sex dengan cara kode “1” diubah menjadi kode “P” = Perempuan, dan “2”
jadi “L” = laki-laki
 
- Merubah nilai secara matematik (kali, bagi, tambah, kurang)
misal : variable BB bayi lahir dalam gram (data kontinyu) diubah menjadi variabel
BB-by Kg dengan cara = (BB bayi lahir/1000)
b. Mengelompokkan nilai variabel
yaitu upaya mengubah nilai variabel lama dengan cara mengelompokan nilai tertentu dari satu
variable menjadi nilai baru
- Mengelompokkan nilai dari satu variabel
misal : variable penghasilan keluarga dg rentang nilai antara 1 juta sampai 6 juta
perbulan, diubah menjadi variabel tk eko kel dengan cara mengelompokkan nilai
penghasilan kedalam nilai baru yaitu penghasilan antara 1-2 juta= “rendah” 3-4 juta=
“sedang” dan 4-6=”Tinggi”
- Mengelompokkan nilai satu variable secara kondisional
misal : akan membuat variable baru “usiaristi” bagi ibu hamil berdasarkan variable umur
yaitu ibu dalam kondisi usia risiko tinggi gangguan kehamilan bila ibu berumur < 15 th
atau > 35 th sedangkan usia 16-34 th dianggap normal. Yaitu dengan menggunakan
perintah If – Then
c. Mengelompokkan nilai beberapa variable menjadi variable baru
Yaitu upaya membuat variable baru yang didasarkan pada nilai dari beberapa variable lainnya
- Mengelompokkan nilai beberapa variabel (komposit)
misal : variable “Imunby ….” dengan jenis imunisasi BCG,DPT 3x, Pol-4x, Hepatitis B 3x,
campak 1 x, diubah menjadi “stts imun” dg kode “Lengkap” bila bayi telah
mendapatkan imun “DPT3+POLIO3+ H3+campak” dan kode “TL” bila bayi belum
mendapat imunisasi seperti tersebut.
- Mengelompokkan nilai beberapa variable secara kondisional
misal : akan membuat variable baru tentang tingkat risiko terhadap penyakit jantung
koroner (“Risk PJK”) dari variable “umur” >25, “Merokok” = berat, “Alkoholik” =
tinggi, “Obes” = berat , “streesor” = tinggi, “Olahraga” = rendah dsb dengan
menggunakan perintah If - Then
d. Mengekstraksi sebagian dari nilai suatu variabel
yaitu upaya mengubah nilai variable lama menjadi nilai baru dengan cara mengekstraksi sebagian
dari nilainya:
- Mengekstraksi nilai
misal : akan membuat variabel “Tgl lahir” yang terdiri dari tanggal/bulan/tahun menjadi
variabel “tahun lhr” saja, dapat dilakukan dengan meng-ekstraksi nilai tahun dari nilai
variable aslinya.
Analisis data (SIS-TA)

 Untuk menghasilkan suatu informasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan gambaran
keadaan pada saat data dikumpulkan.
 Analisis data secara statistik dapat dilakukan dengan berbagai cara dan dengan tingkat
kedalaman yang berbeda-beda dari yang paling sederhana sampai tingkat yang sangat
komplek.
 Bentuk analisis data  disesuaikan dengan tujuan analisis dan sifat dari variabel data yang
akan dianalisis.
 Tujuan dari analisis data melihat variable-variabel yang dapat menggambarkan suatu
permasalahan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta bagaimana data yang ada
dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan.
Analisis yang sifatnya deskriptif
yaitu analisis dilakukan untuk tujuan melihat gambaran atau mendeskripsikan nilai-nilai suatu
variabel data
Uraian ini dapat dilakukan dalam bentuk frekuensi (angka absolut), proporsi, ratio, rate atau
nilai tengah (Mean, Median dan Mode) serta persebarannya (standart deviasi).

Ukuran Epidemiologis
Ratio : merupakan istilah yang sangat umum, dan dapat diterjemahkan sebagai “dibanding dengan”
Misalnya : Ratio dokter yang ada di suatu wilayah.

Proporsi, bentuk Ratio yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebutnya. Contoh proporsi yang
paling sering digunakan adalah presentase (%).
Misalnya : Cakupan Immunisasi Polio.

Rate : merupakan potensi suatu kuantitas untuk berubah per satu unit perubahan dari kuantitas lain, yang
biasanya adalah waktu.
Yang dihitung adalah rata-rata Rate nya dengan satuan waktu.
Bentuk penyajian datanya dapat berupa :

1. Table frekuensi distribusi

2. Tabulasi silang (yang bersifat deskriptif)

3. Grafik

4. Peta

variable epidemiologi Time, Place dan Person.


Analisis yang bersifat analitik
Analisis yang bersifat analitik adalah dengan melihat adanya hubungan antara dua atau lebih
variable yang ada, yaitu antara variable terikat (dependent variable) dengan variable bebas
(independent variable).

Analisis analitik ini menggunakan uji statistik yang sesuai

Uji perbedaan antar kelompok yang sesuai :


 Chi-square test
 Student’s t-test
 Paired t-test
 McNemar’s t-test
Uji asosiasi sesuai dengan kebutuhan :
 Resiko Relatif
 Odd Ratio
 Regresi dan koefisien korelasi
PENYAJIAN RANCANGAN

1. Pendahuluan

 Arah pembangunan kesehatan


 Visi dan Misi pembangunan kesehatan
 Alasan dan dasar hukum perlunya disusun rancangan tahunan
 Hasil pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan tahun-tahun lalu
 Sistimatika rancangan
2. Analisis Situasi dan identifikasi masalah
 
Ditulis situasi dan kondisi saat ini, dan kondisi tahun-tahun sebelumnya,sehingga dapat
diidentifikasi kesenjangan serta kecenderungannya situasi kesehatan diwilayah tersebut.

 
1) Geografi Keterjangkauan pelayanan kesehatan
2) Demografi (jml pddk mnrt sex dan umur, Kepadatan pddk, jml pddk menurut pendidikan,
Data sosial ekonomi,termasuk jumlah keluarga miskin )
3) Status Kesehatan Angka kematian Umum, Bayi dan Ibu bersaliin , Angka kematian kasus,
Hasil analisis epidemiologi, Angka kesakitan dari Puskesmas dan RS, Umur Harapan Hidup,
Gangguan gizi. Dsb
4) Status lingkungan Lingkungan fisik dan biologis
3. Prioritas masalah dan penyebab masalah

 Menentukan prioritas masalah perlu memperhatikan kebijakan Global,nasional serta hasil


análisis situasi dan kondisi terkini.

 Menggunakan Tehnik Análisis Masalah (TAM) yang antara lain dikembangkan oleh PAHO
berdasarkan Urgency/ Kegawatannya, Seriousness/ Keseriusannya dan Growth/ trend/
kecenderungannya (USG)

 Analisis penyebab masalah dapat dilakukan denganmenggunakan beberapa teknik,antara


lain dengan teknik “análisis akat penyebab” (Root Cause Analysis), selanjutnya akar
penyebab ini lah yang akhirnya di intervensi menjadi kegiatan-kegiatan.
4. Tujuan,Indikator dan target
Tujuan
Kriteria suatu tujuan adalah:
a. Spesifik,mudah diukur,mudah dicapai,rasional,dalam batasan waktu (SMART)
b. Terkait dengan masalah
c. Jenis tujuan :Tujuan umum (program),Tujuan khusus (jangka pendek) dan Tujuan kegiatan.
Tujuan ini diperlukan untuk menghitung pembiayaan.

Indikator
Indikator harus spesifik,mudah diukur,mudah dicapai,rasional,dalam batasan waktu

Target
 Merupakan bentuk kuantitatif/ angka nominal atau persen/perseribu
5. Program dan kegiatan
Program mengacu pada Master Plan Pembangunan Kesehatan, dari masalah–masalah yeng
teridentifikasi dilakukan intervensi dengan kegiatan-kegiatan.
 

6. Penetapan kebutuhan Sumber Daya


 
• Setelah disusun kegiatan dan target, ditetapkan kebutuhan tenaga, sarana/prasarana dan
biaya.
• Sumber daya bisa berasal dari APBN,bAPBD,Dekonsentrasi,bBLN atau sektor lain.
• Kebutuhan sumber daya ini meliputi : Tenagab,Fasilitas fisik/infra struktur, peralatan dan
bahan, ATK, Obat dan alat kesehatan, Transport/perjalanan, dll
7. Penyusunan rencana pelaksanaan
 
Merupakan rencana pelaksanaan yang dituangkan dalam suatu matriks yang meliputi
masalah, tujuan, kegiatan, waktu, pelaksana, indikator keberhasilan.
 

8. Penyusunan Anggaran
 
Rincian kegiatan merupakan penjabaran kegiatan yang mengandung pembiayaan.
Dalam rincian kegiatan harus dicantumkan elemen biaya, seperti Volume (orang),
hari,frekuensi,dll) dan harga satuan yang sesuai estándar biaya umum/khusus (RAB)
9. Monitoring dan evaluasi
Monitoring
 merupakan tahapan akhir untuk mengetahui “sampai dimana kita pergi”.
 Monitoring dilakukan oleh tim perencana untuk dilaporkan pada atasan.
Monitoring dilaksanakan untuk :
- memastikan bahwa kegiatan dilaksanakan sesuai jadwal,
- kegiatan dilaksanakan sesuai dengan stándar/ protap yang ada,
- sumberdaya digunakan sesuai rencana,
- terpenuhinya data dan informasi yang diperlukan,
- Timbulnya masalah dalam pelaksanaan yang perlu ditanggulangi.

Evaluasi
Evaluasi meliputi konteks,input, proses dan outcome dalam rangka pencapaian tujuan yang
diinginkan.
Dapat bersifat internal atau pelaksana dan eksternal.
Evaluasi dilakukan sebelum implementasi,selama implementasi dan pada akhir kegiatan

Anda mungkin juga menyukai