Anda di halaman 1dari 30

PERILAKU

KESEHATAN
Health Behavior

PolkesMar Assoc. Prof. Dr. ARWANI, SKM, BN.Hons., MN


Jurusan Keperawatan
Polkesmar 2020

12/16/22 1
12/16/22 2
WHAT DO YOU THINK?
12/16/22 3
12/16/22 4
12/16/22 5
PERILAKU
• Bukan milik dokter,
perawat, atau rakyat
biasa....
• Kembali pada personal
masing-masing

12/16/22 6
Pengertian
 Keadaan jiwa (berpendapat, berpikir, bersikap) untuk
memberikan responsi terhadap situasi di luar subjek
 Responsi dapat bersifat pasif (internal / covert
behavior) ataupun aktif (eksternal / overt behavior)
 Bentuk pasif  tidak secara langsung dapat diamati:
berpikir, tanggapan
 Bentuk aktif  dapat diamati langsung: membawa
anak ke posyandu, dll.
 Bentuk perilaku dikelompokkan menjadi 3:
1. Perilaku dalam bentuk pengetahuan (cognitive)
2. Perilaku dalam bentuk sikap (affective)
3. Perilaku dalam bentuk tindakan nyata (psychomotor)

12/16/22 7
Pengertian…
 Skinner (1938)  perilaku merupakan hasil hubungan
antara perangsang (stimulus) dan tanggapan (respon)
 Respon  respondent response / reflective response &
operant response / instrumental response
 respondent response / reflective response  respon
yang muncul oleh adanya rangsangan tertentu
(makanan lezat  air liur keluar; lampu yang kuat 
menutup mata, dll)
 operant response / instrumental response  respon
yang timbul & berkembangnya diikuti oleh perangsang
tertentu (Anak belajar  diberi hadiah  belajar lebih
giat)
 Perilaku kesehatan  Keadaan jiwa (berpendapat,
berpikir, bersikap) untuk memberikan responsi terhadap
situasi di luar subjek yang berkaitan dengan kesehatan

12/16/22 8
Faktor Yang Memengaruhi Perilaku (Green, 1980)
Faktor Predisposisi
(Predisposing factors):
1. Kebiasaan
2. Kepercayaan
3. Tradisi
4. Pengetahuan
5. Sikap
6. Nilai
7. Persepsi

Faktor Pemudah
Komponen (Enabling factors): Penyebab
Pendidikan 1. Ketersediaan fasilitas Perilaku
2. Ketercapaian fasilitas
kesehatan 3. Rujukan (behavior)
4. ketrampilan

Faktor Pemerkuat
(Reinforcing factors):
1. Sikap petugas
kesehatan
2. Perilaku petugas
kesehatan
12/16/22 9
12/16/22 10
FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU
(SOEKIDJO NOTOATMODJO & SOLITA SARWONO, 1985)

1. Pengetahuan
2. Sikap
1. Pengalaman 3. Keinginan
2. Keyakinan 4. Kehendak
3. Sarana-sarana fisik 5. Keperluan Perilaku
4. Sosial 6. Emosi (behavior)
5. Budaya 7. Motivasi
6. Ekonomi 8. Reaksi
9. Persepsi

12/16/22 11
MODEL PERILAKU
(GREEN, 1980)

12/16/22 12
MODEL PERILAKU
(SNEHANDU B. KAR, 1983)

B = f ( BI, SS, AI, PA, AS)

B = Behavior
f = Function
BI= Behavior intention (minat individu kaitannya dengan kepentingan pribadinya)
SS= Social support (dukungan sosial dari masyarakat sekitar)
AI= Accessibility of information (ketersediaan informasi)
PA= Personal autonomy (otonomi individu untuk mengambil tindakan)
AS= Action situation (kondisi yang memungkinkan untuk bertindak)

12/16/22 13
MODEL PERILAKU
(TIM AHLI WHO, 1984)

B = f ( TF, PR, R, C)

B = Behavior
f = Function
TF= Thought & feeling (pikiran dan perasaan: pengetahuan, kepercayaan, sikap,
nilai)
PR= Personal references (perilaku orang lain yang dianggap penting)
R= Resources
C= Culture

12/16/22 14
DOMAIN

1.
Cognitive
Tahu (know)
PERILAKU
2. Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation)
 Affective
1. Menerima (receiving)
2. Merespon (responding)
3. Menghargai (valuing)
4. Bertanggungjawab (responsible)
 Psychomotor
1. Persepsi (perception)
2. Respon terpimpin ( guided response)
3. Mekanisme (mechanism)
4. Adaptasi (adaptation)
12/16/22 15
PROSES PERUBAHAN PERILAKU
(ROGERS, 1974)
AWARENESS

INTEREST

EVALUATION

TRIAL

ADOPTION

12/16/22 16
PERUBAHAN PERILAKU
 TEORI STIMULUS-
ORGANISME-RESPON (S-O-R
THEORY)
 TEORI FESTINGER
(DISSONANCE THEORY)
 TEORI FUNGSI (FUNCTION
THEORY)
 TEORI KURT LEWIN (KURT
LEWIN THEORY)
12/16/22 17
S-O-R THEORY
 Penyebab terjadinya perubahan perilaku
tergantung pada kualitas rangsang (stimulus)
terhadap organisme (kredibilitas,
kepemimpinan, gaya berbicara)
 Proses perubahan perilaku = proses belajar
(Hosland, 1953)
 Stimulus  perhatian  perubahan sikap
(reaksi tertutup)  perubahan psikomotor
(reaksi terbuka)

12/16/22 18
S-O-R THEORY lanjutan…
• PERHATIAN
STIMULUS • PENGERTIAN
• PENERIMAAN

REAKSI TERTUTUP
(PERUBAHAN SIKAP)

REAKSI TERBUKA
(PERUBAHAN PSIKOMOTOR)

12/16/22 19
DISSONANCE THEORY
 Disasarkan pada kondisi
ketidakseimbangan (imbalance)
 Cognitive dissonance  kondisi
ketidakseimbangan psikologis yang
diliputi ketegangan diri untuk mencapai
keseimbangan kembali (consonance)
 Dissonance terjadi akibat terjadi
pertentangan antara dua kognisi
(pengetahuan & pendapat / keyakinan)
12/16/22 20
DISSONANCE THEORY lanjutan…
 Rumus
Pentingnya stimulus x jumlah kognitif dissonance
Dissonance =
Pentingnya stimulus x jumlah kognitif consonance
 Penjelasan  dissonance yang akan
menyebabkan perubahan perilaku disebabkan
karena adanya perbedaan jumlah elemen
kognitif yang seimbang dengan yang tidak
seimbang
 Dalam praktik  dikenal dengan KONFLIK

12/16/22 21
DISSONANCE THEORY lanjutan…
 Seorang ibu pekerja kantor, di satu sisi
bekerja untuk memperoleh pendapatan
tambahan termasuk bagi pemenuhan gizi
balitanya, namun di sisi lain dia khawatir
akan pola asuh terhadap balitanya yang
tidak adekuat
 Bagaimana cara menyelesaikan masalah
(konflik) tersebut?

12/16/22 22
FUNCTION THEORY
 Dasar  perubahan perilaku individu tergantung pada
kebutuhan
 Perilaku memiliki fungsi instrumental  dapat berfungsi
dan memberikan pelayanan terhadap kebutuhan (…
orang mau membuat jamban jika benar2 telah menjadi
kebutuhannya…)
 Perilaku sebagai defense mechanism  berfungsi
sebagai pertahanan diri (…orang akan melakukan
upaya PSM, karena DHF mengancam kehidupannya…)
 Perilaku sebagai penerima objek & memberikan arti 
(…orang sakit kepala tanpa berpikir panjang pergi ke
warung untuk beli “Oskadon”…)
 Perilaku sebagai nilai ekspresif dalam menjawab situasi
 (… orang yang sedang marah dapat dilihat dari
perilakunya…)

12/16/22 23
KURT LEWIN THEORY
 Dasar  perilaku individu adalah keadaan
seimbang antara kekuatan pendorong (driving
force) dan kekuatan penahan (restraining forces)
 Perilaku berubah bila terjadi ketidakseimbangan
antara kedua kekuatan tersebut
 Ada tiga lemungkinan terjadi perubahan perilaku:
kekuatan pendorong meningkat, kekuatan
penahan menurun, kekuatan pendorong
meningkat – kekuatan penahan menurun

12/16/22 24
KURT LEWIN THEORY lanjutan…
 Kekuatan pendorong meningkat –
kekuatan penahan tetap
 Terjadi bila ada stimulus yang mendorong
terjadinya perubahan (pendidikan
kesehatan, penyampaian informasi, dll)
 Contoh  seseorang yang tidak ikut KB
(kondisi seimbang antar kekuatan) lalu
berubah ikut KB (kekuatan pendorong:
pentingnya KB dinaikkan melalui penkes)
12/16/22 25
KURT LEWIN THEORY lanjutan…
 Kekuatan penahan menurun –
kekuatan pendorong tetap
 Terjadi bila ada stimulus yang
melemahkan kekuatan penahan
 Contoh  seseorang yang mempercayai
bahwa “banyak anak banyak rezeki”
dapat diubah dengan menyatakan bahwa
“banyak” adalah kepercayaan yang salah
(kekuatan penahan dilemahkan)
12/16/22 26
KURT LEWIN THEORY lanjutan…
 Kekuatan pendorong ditingkatkan –
kekuatan penahan diturunkan
 Terjadi bila ada stimulus yang
menguatkan keuatan pendorong dan
melemahkan kekuatan penahan
 Contoh  pendidikan kesehatan
tentang pentingnya KB dan tidak
tepatnya kepercayaan “banyak anak
banyak rejeki”
12/16/22 27
SKEMATISASI TEORI KURT LEWIN
Kekuatan pendorong - meningkat
Perilaku Semula
Kekuatan penahan - tetap

Perilaku baru

Kekuatan pendorong - tetap


Perilaku Semula
Kekuatan penahan - menurun

Perilaku baru

Kekuatan pendorong - meningkat


Perilaku Semula
Kekuatan penahan - menurun

Perilaku baru
12/16/22 28
STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU

 MENGGUNAKAN KEKUASAAN /
KEKUATAN
 PEMBERIAN INFORMASI
 DISKUSI DAN PARTISIPASI

12/16/22 29
Daftar Pustaka
 Soekidjo Notoatmodjo, (2003). Ilmu kesehatan
masyarakat: Prinsip-prinsip dasar. Jakarta:
Rineka Cipta.
 Soekidjo Notoatmodjo & Solita Sarwono, (1985).
Pengantar ilmu perilaku kesehatan. Jakarta:
Badan Penerbit Kesehatan Masyarakat UI.
 Green, L. (1980), Health education planning:
A diagnostic approach. California: John
Hopkins University, Mayfield Publishing Co.

12/16/22 30

Anda mungkin juga menyukai