Anda di halaman 1dari 76

PENDIDIKAN

KESEHATAN
DAN ILMU
PERILAKU

Program Studi
S1 Kesehatan Masyarakat
STIK Avicenna
T.A 2012/2013
Arpan Tombili
SEHAT
1. Keadaan baik seluruh badan serta
bagian bagiannya (bebas dari rasa sakit);
waras (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
2. Suatu keadaan yang sempurna baik
fisik, mental dan sosial tidak hanya
bebas dari penyakit atau kelemahan
(WHO)
3. Keadaan sejahtera baik secara fisik,
mental, spritual maupun sosial yang
memungkingkan seseorang untuk
hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (UU Kesehatan RI Nomor :
36 Tahun 2009)
SEHAT …???

 Bebas dari :
1. Death (Kematian)
2. Disease (Penyakit)
3. Disability (Kecacatan /Ketidakmampuan)
4. Discomfort (Kekurang-nyamanan)
5. Dissatisfaction (Kekurang-puasan)
6. Destitution (Kemelaratan)
Peningkatan • Promotif
Kesehatan • Preventif

Pemeliharaan • Kuratif
Kesehatan • Rehabilitatif

Sarana Pelayanan Kesehatan :


Primer ; Pusk non perawatan, poli klinik, dokter
praktek, dll
Sekunder ; Pusk perawatan, RS. tipe C / D, rumah
bersalin
Tersier ; RS. Tipe A / B
Kesehatan Masyarakat
Winslow (1920) :
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni
mencegah penyakit, memperpanjang hidup,
dan meningkatkan kesehatan melalui
usaha-usaha pengorganisasian masyarakat,
untuk :
a. Perbaikan sanitasi lingkungan
b. Pemberantasan penyakit-2 menular
c. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
d. Pengorganisasian pelayanan medis dan
perawatan
Derajat Kesehatan Masyarakat,
H.L Blum (1964)

Environment

Health Derajat Enforcement


Care Kesehatan Behaviour
Service
Masyarakat Education

Heredity
 Pendidikan secara umum merupakan segala
upaya yang dilakukan untuk mempengaruhi
orang lain agar melakukan hal-hal yang
diharapkan pendidik.
 Proses membuat individu/masyarakat mampu
mengontrol dan memperbaiki kesehatannya
(WHO, 1984)
 Sejumlah pengalaman yang berpengaruh
terhadap pengetahuan, sikap dan kebiasaan /
Perilaku yang berhubungan dgn kesehatan
perorangan dan masyarakat (Wood, 1926)
 Merupakan proses perkembangan yang dinamis
(menerima/menolak informasi), sikap maupun
perilaku baru yang berhubungan dengan tujuan
hidup sehat (Notoatmodjo, 2010)
“ Health promotion is the process of enabling people to control over and improve
their health. To reach a state of complete physical, mental, and social well-being,
and individual or group must be able to identify and realize aspiration, to satisfy
needs, and to charge or cope
with the environment ”. (Ottawa Charter, 1986)

“ Promosi kesehatan merupakan proses untuk


meningkatkan kemampuan orang (individu
dan masyarakat) untuk
mengontrol/memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Selain itu untuk mencapai
keadaan yang sejahtera (fisik, mental, dan
sosial), maka individu/masyarakat harus
mampu mengidentifikasi dan mewujudkan
aspirasi untuk memenuhi kebutuhan dan
mengatasi lingkungannya ”
Pendidikan Kes Promosi Kes

Lebih Luas ; disertai upaya-


Berorientasi pada pemberian upaya memfasilitasi perubahan
informasi agar terjadi pola perilaku, mengontrol
perubahan pola pengetahuan, keadaan lingkungan dalam
sikap dan tindakan individu dan rangka memelihara dan
masy. meningkatkan kesehatan
individu dan masy

Membentuk perilaku sehat


dalam mencapai derajat
kesehatan yang optimal
Visi dan Misi
 UU Kesh & WHO : Meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk memelihara & meningkatkan
derajat kesehatanya.
 Paradigma sehat merupakan modal
pembangunan kesehatan yang dalam jangka
panjang akan mampu mendorong masyarakat
untuk bersikap dan bertindak mandiri dalam
menjaga kesehatannya sendiri melalui kesadaran
terhadap pentingnya upaya-upaya kesehatan yang
bersifat promotif dan preventif.
 Melalui :
Advocate, Mediate, Enable
Strategi Global (WHO) :
1. Advocacy (Memberi Nasehat/Lobying)
2. Social Support (Dukungan Sosial)
3. Empowerment (Pemberdayaan Masyarakat)

Strategi Berdasarkan Piagam Ottawa :


1. Kebijakan Berwawasan Kesehatan (Health Public Policy)
2. Lingkungan yang Mendukung (Supportive Environment)
3. Reorientasi Pelayanan kesehatan (Reorient Health Service)
4. Keterampilan Individu (Personal Skill)
5. Gerakan Masyarakat (Community Action)
TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN
Tujuan pendidikan kesehatan pada umumnya menjadikan sasaran
(individu/masyarakat) dewasa, memiliki tanggung untuk diri sendiri
dan lingkungannya serta mampu mengambil keputusan yang bijaksana
terkait dengan kesehatannya. (Dr. J. Leimena)

Pengetahuan (Kognitif)

PERILAKU
Memberi informasi yang jelas

SEHAT
Memastikan pemahaman

Sikap (Afektif)
Pembentukan dan perubahan pendapat/keyakinan
Nilai dalam pengalaman langsung
Tindakan (Psikomotor)
Simulasi
Praktek
Ilmu Kesehatan Masyarakat
HUBUNGAN PENDIDIKAN KESEHATAN, PERILAKU DAN
STATUS KESEHATAN
Lingkungan

Yankes Status Kesh Keturunan

Perilaku

Proses
Perubahan

Predisposisi ; Reinforcing ;
Enabling ;
Pengetahuan, Sikap &
sarana &
sikap, nilai, perilaku
sumber daya
kebiasaan) petugas

Penyuluhan P’berdayaan Masy Pelatihan

Pendidikan/Promosi Kesehatan
PERILAKU SEHAT

Perubahan Perilaku

Pembinaan Perilaku

Pengembangan Perilaku
RUANG LINGKUP
Berdasarkan Aspek Kesehatan
• Promotif
• Pencegahan dan Penyembuhan

Berdasarkan Tatanan Pelaksanaan


• Rumah Tangga, Sekolah, Tempat Kerja, TTU,
Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan Tingkat Pelayanan


• Five Level Prevention
SASARAN

Sasaran Primer Bumil, Balita, anak sekolah,


(Sasaran Langsung) Pekerja tambang, Dll

Sasaran Sekunder Pemangku adat, Toga,


(Tokoh) Tomas

Kepala Daerah (Pres, Gub,


Sasaran Tersier Bupati, dst), Dewan, Kadis,
(Penentu Kebijakan) Dll
ARTI BELAJAR
 Hudgins Cs. (1982), belajar sebagai suatu perubahan
dalam tingkah laku, yang diakibatkan adanya
pengalaman.
 M. Sobri Sutikno (2007), belajar adalah usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
yang baru sebagai hasil pengalaman dalam interaksi
dengan lingkungan
 Notoatmodjo (2003), belajar adalah usaha untuk
menguasai sesuatu yang berguna untuk kehidupan.

Proses perubahan serta peningkatan kuantitas


dan kualitas tingkah laku sebagai akibat
interaksi dengan lingkungan
Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun
2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional,
Bahwa Pembelajaran dilaksanakan secara :

 Interaktif  Inspiratif
 Menyenangkan  Kreatifitas
 Menantang  Kemandirian
 Memotivasi  Ruang untuk
kreatifitas peserta
CIRI-CIRI BELAJAR

Menghasilkan perubahan

Keterampilan baru

Diperoleh atas usaha


PRINSIP-PRINSIP BELAJAR

 Motivasi / Perhatian
 Keaktifan
 Pengalaman / Terlibat Langsung
 Pengulangan
 Tantangan
 Perbedaan Individu
TEORI PROSES BELAJAR
Persentuhan Pengulangan Penguat
Faktor (Contiguity) (Repetition) (Reinforcement)
Eksternal
Peristiwa
Belajar
Faktor
Informasi Keterampilan Strategi
Internal Faktual Intelektual Belajar

“ Pengaruh Faktor Eksternal dan Internal


dalam Peristiwa Belajar ”
TEORI PROSES BELAJAR (2)

Teori • Pembeoan peserta didik


Mengahafal & • Mengoptimalkan daya mental dengan latihan
• Melalui asah otak & transfer/peralihan
Mental Disiplin

• Stimulus (S) Respon (R)


Teori Asosiasi • Mengambil R lama, menggabungkan dengan
R baru, dengan mengulang-ulang

• Menekankan pemahaman (insight)


Teori Gestalt • Dihadapkan pada situasi problematis
• Problem Solving
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES BELAJAR

Metode Alat Bantu

Input Output
Proses Belajar
(Subjek Belajar) (Hasil Belajar)

Fasilitas Bahan Belajar


BELAJAR ORANG DEWASA
o Pd anak-anak
o Formal
o Tidak mandiri

Pendidikan o
o
Terpusat
Terbimbing

Pedagogik

Andragogik o Pd org dewasa


o Formal/nonforml
o Mandiri
o M’kembangkan
pikiran
o M’arahkan diri
PRINSIP BELAJAR
PADA ORANG DEWASA
Belajar merupakan ;
1. Pengalaman yang terjadi dalam diri
2. Penemuan diri sendiri
3. Konsekuensi dari pengalaman
4. Proses kerjasama & kolaborasi
5. Proses evolusi
6. Kadang prosesnya menyakitkan
7. Proses emosional, intelektual, spiritual
8. Bersifat individual & unik
A PRINCIPLE
• Mengenali betul apa yang
menarik untuk kita
• Kenalilah kepribadian /
potensi diri
• Rekam semua informasi
• Belajar bersama orang lain
• Hargai diri sendiri.
Kendari, Oktober 2012
HUBUNGAN PENDIDIKAN KESEHATAN, PERILAKU DAN
STATUS KESEHATAN
Lingkungan

Yankes Status Kesh Keturunan

Perilaku

Proses
Perubahan

Predisposisi ; Reinforcing ;
Enabling ;
Pengetahuan, Sikap &
sarana &
sikap, nilai, perilaku
sumber daya
kebiasaan) petugas

Penyuluhan P’berdayaan Masy Pelatihan

Pendidikan/Promosi Kesehatan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PROSES BELAJAR

Metode Alat Bantu

Input Output
Proses Belajar
(Subjek Belajar) (Hasil Belajar)

Fasilitas Bahan Belajar


METODE DALAM
PROMOSI KESEHATAN

“Cara/Teknik tertentu yang


digunakandalam melakukan
pendidikan kesehatan agar tujuan
pendidikan dapat tercapai secara
maksimal”

11/9/2014 Free Template from www.brainybetty.com


METODE PENDIDIKAN PERORANGAN

Bimbingan & Penyuluhan

Interview / Wawancara

32
METODE PENDIDIKAN KELOMPOK

KELOMPOK BESAR ; Ceramah &


Seminar

KELOMPOK KECIL ; Diskusi,


brainstorming,
snowball, Role Play, dll

Free Template from


www.brainybetty.com 11/9/2014 33
METODE PENDIDIKAN MASSA

Public Speaking

Simulasi , Wawancara

Billboard

Free Template from


www.brainybetty.com 11/9/2014 34
MEDIA DALAM
PROMOSI KESEHATAN

“Alat bantu yang digunakan dalam


pendidikan kesehatan dalam
upayamenampilkan pesan atau
informasi agar tujuan pendidikan
dapat tercapai secara maksimal”

11/9/2014 Free Template from www.brainybetty.com 35


 Meningkatkan minat

 Mempermudah penyampaian pesan/info

 Menghindari kesalahan persepsi

 Memperjelas informasi

 Mengurangi komunikasi verbal


1. MENETAPKAN TUJUAN
 Realistis
 Jelas & dapat diukur
 Apa & siapa yang akan diukur
 Harapan perubahan jelas
 Batasan waktu
2. SEGMENTASI SASARAN

Perlu mengetahui karakteristik


sasaran :
 Perilaku khalayak sasaran
 Data Epidemiologi
 Data Demografi
 Data Geografis
 Psikologi khalayak sasaran
Free Template from
www.brainybetty.com 11/9/2014 39
2. POSISIONING PESAN

3. MEMILIH MEDIA YANG TEPAT


 Minat / selera sasaran
 Memberikan dampak yang luas
 Tiap media punya peran
 Kolaborasi media dalam keg.

Free Template from


www.brainybetty.com 11/9/2014 40
Kata
Tulisan

Rekaman / Radio
Film

Televisi

Pameran

Field Trip

Demonstrasi

Sandiwara

Benda Tiruan
Benda Asli
KOMUNIKASI DALAM
KESEHATAN MASYARAKAT
Kendari, November 2012
BATASAN KOMUNIKASI
o Communis : membangun kebersamaan
Communico : membagi
(Cangara dalam Musthan, 2009)
o Merupakan proses pengoperasian
stimulus (rangsangan) dalam bentuk
simbol (bahasa/gerak), untuk
mempengaruhi orang lain
(Notoatmodjo, 2003)
“ Proses bagaimana kita menciptakan makna
dengan orang lain ”
KOMUNIKASI KESEHATAN

Upaya sistematis untuk


mempengaruhi perilaku kesehatan
secara positif dengan
menggunakan prinsip dan metode
komunikasi
UNSUR – UNSUR KOMUNIKASI

Gambar :
Unsur-unsur Komunikasi
(Musthan, 2009)

Komunikator Pesan Komunikan

Saluran/media

Feed Back / Tanggapan


BENTUK KOMUNIKASI
KESEHATAN MASYARAKAT

 Masyarakat mrupakn
seperangkat makna Komunikasi Antar Pribadi :
yang dibersamakan  Empathy
(equally)  Respect
 Jujur
 Masyarakat mrupakn
suatu kesinambungan
(continuity) Komunikasi Massa :
 Audience ad masy luas
 Masyarakat snantiasa  Pesan b’sifat terbuka
 Audience heterogen

berubah (dinamic)
Menggunakan media massa

46
PERENCANAAN KOMUNIKASI

Analisis Desain Pengembangan


Situasi Komunikasi Media

Review Implementasi

Gambar :
Rencana Program
Komunikasi
(Notoatmodjo, 2003) 47
PEMASARAN SOSIAL
Pemasaran adalah proses untuk membuat
rancangan, implementasi dan pengawasan
program yang ditujukan untuk meningkatkan
penerimaan gagasan sosial atau perilaku pada
kelompok sasaran.

“Pemasaran merupakan aktifitas manusia


dalam memenuhi kehendak mereka melalui
pertukaran. Pemasaran bukan hanya tentang
penjualan barang dan jasa tetapi juga
melibatkan hal-hal sebelumnya seperti
perencanaan, pemilihan dan pengembangan
produk, segmentasi dan uji pasar, promosi, dll”
UNSUR POKOK
KEGIATAN PEMASARAN

 Pemasar ; perorangan atau lembaga


dengan tujuan-tujuan tertentu
(orientasi profit/nonprofit maupun
untuk kesejahteraan umum).
 Pasar ; perorangan atau lembaga yang
membutuhkan produk
 Produk : barang, jasa, maupun program
 Proses pertukaran
KARAKTERISTIK PRODUK SOSIAL

1. Produknya rumit tuk implementasi


2. Bersifat dinamis
3. Hasil/keuntungannya tidak cepat
dirasakan
4. Distribusinya sukar dikontrol
5. Pasar sukar dianalisis
6. Ukuran keberhasilan sukar diukur
 Nilai masa ; nilai suatu
pruduk yang ditawarkan “Pemasaran secara
disaat produk tersebut tidak langsung dapat
dibutuhkan, menambahkan utility
(nilai) pada produk”
 Nilai tempat ; nilai suatu
produk tang ditawarkan
ditempatkan dimana nilai
tersebut diperlukan,

 Nilai tambah ; nilai aktifitas


pemasaran produk kepada
pengguna yang
membutuhkan,

 Nilai pemilikan ;
nilai/kepuasan memiliki
suatu produk (produk
membentuk status
terhadap pengguna).
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Faktor Personal Faktor Sosial


 Motivasi  Kultur
 Pemahaman  Pergaulan
 Persepsi  Keluarga
 Kepercayaan  Kelompok acuan
 Kepribadian  Peran dan status
 Dll  Dll
5 P DALAM
PEMASARAN

 Product
 Price
 Place
 Promotion
 People
SEGMENTASI PASAR
 Pemilahan pasar yang semula heterogen
menjadi satu atau beberapa kelompok pasar
yang lebih homogen (setidaknya mendekati
homogen/seragam), yang merupakan target
utama pemasaran dalam upaya mencapai
tujuan.

 Pemahaman yang benar tentang


karakteristik pasar dan perilakunya akan
mempermudah kita dalam menentukan
media pemasaran yang tepat digunakan
untuk menjangkau mereka.
EXAMPLE SEGMENTASI PASAR
s
PRESENTASI
DALAM PEMASARAN

 Membantu audience/konsumen lebih memahami


kelebihan yang dimiliki pemasar,

 Membantu audience memecahkan masalah yang


sedang dan akan dihadapi,

 Membujuk audience untuk menggunakan dan


menggunakan produk yang ditawarkan,

 Mengklarifikasi kesalahan persepsi (jika ada)


terhadap produk yang ditawarkan.
TAHAPAN PRESENTASI
 Opening : + 5 menit (termasuk perkenalan)

 Content / Isi : + 30 – 35 menit (termasuk sessi


tanya jawab)

 Closing : + 5 – 10 menit (termasuk direction)


OPENING
 Statistik yang membuat audience
terkesima
 Kutipan kata-kata orang terkenal
 Sebuah pertanyaan
 Ekstraksi dari Media masa
 Sebuah contoh empiris
 Kisah pribadi
 Slide, video singkat, Alat peraga, alat
bantu visual
 Sebuah ancaman
 Anekdot atau humor
CLOSING
Closing sama pentingnya dengan opening.
Jika opening berguna untuk menarik dan
mengikat atensi audience, maka closing
berguna untuk menggerakkan audience
melakukan sesuatu sesuai dengan maksud
presenter
Alternatif
 Membuat ringkasan
 Kutipan

 Himbauan dan pernyataan memotivasi


 Tantangan untuk segera bertindak

 Lelucon yang relevan

 Mengulangi manfaat produk


ADVOKASI DAN KEMITRAAN DALAM
PENDIDIKAN KESEHATAN

Kendari, November 2012


STRATEGI GLOBAL
PENDIDIKAN/PROMOSI KESEHATAN

1. Advocacy (Memberi Nasehat/Lobying)


2. Social Support (Dukungan Sosial)
3. Empowerment (Pemberdayaan Masyarakat)
ADVOKASI DALAM
PENDIDIKAN KESEHATAN

Advokasi adalah pendekatan (approach)


terhadap orang lain yang dianggap mempunyai
terhadap keberhasilan program untuk
memperoleh komitmen politik, dukungan
kebijakan, penerimaan sosial ataupun sistem
yang mendukung program kesehatan.
TUJUAN

Pemahaman

Kesinambungan Komitmen & Kepedulian


dukungan program :
kebijakan, SDM,
anggaran, sarana,
kemudahan, dll
Tindakan Kemauan
Nyata
SASARAN
Para pengambil keputusan dan penentu kebijakan, baik
yang beerpotensi mendukung maupun bertentangan
dengan upaya kesehatan :
a. Eksekutif
b. Legislatif
c. Sektor swasta
d. Akademisi
e. Organisasi profesi dan kemasyarakatan
f. Tokoh, LSM
g. Kelompok potensial lainnya
BENTUK – BENTUK ADVOKASI
Lobi Politik

Seminar / Presentasi

Pemanfaatan Media

Asosiasi Peminat
LANGKAH-LANGKAH POKOK
DALAM ADVOKASI
Identifikasi & analisis masalah

Analisis kelompok sasaran

Siapkan & kemas bahan informasi

Rencanakan teknik operasional

Implementasi, monitoring & evaluasi


PERAN DINAS KESEHATAN
DALAM ADVOKASI KESEHATAN
Perumusan
masalah

Pengelolaan Penetapan
kegiatan kebijakan

P’kembangan Penetapan
kemitraan sasaran

Penyusunan Pemilihan
bahan pelaku
INDIKATOR KEBERHASILAN
ADVOKASI KESEHATAN

Input Proses Output

• Sasaran • Rencana
• Dukungan
• Pelaku • Implementasi
• Keterlibatan
• Bahan • Media,
• Keberlanjutan
advokasi jaringan
KEMITRAAN (PARTNERSHIP) DALAM
PENDIDIKAN KESEHATAN

Kendari, 15 Nopember 2011


Kemitraan adalah ?
Kesamaan kepentingan
Kerjasama individu/kelompok
Saling mempercayai
Mencapai tujuan bersama
Tujuan jelas & terukur

Saling berbagi Kesediaan berkorban


Prinsip Dasar Kemitraan ?
Equity

Transparancy

Mutual Benefit
Ruang Lingkup Kemitraan ?
DUNIA USAHA

Sektor Sektor

PEMERINTAH

Sektor Sektor

LSM / ORMAS ORG. PROFESI


Tujuan dan Hasil Yang Diharapkan
• Percepatan
Tujuan Umum • Efektifitas
• Efisiensi

• Saling pengertian
• Saling Percaya
• Saling membutuhkan
Tujuan Khusus • Rasa Kedekatan
• Saling Membantu
• Saling menghargai
Langkah-langkah Dalam Kemitraan :
1. Identifikasi stakeholder
2. Membangun jaringan
3. Memadukan sumber daya
4. Kegiatan kemitraan terpadu
5. Pertemuan berkala untuk
perencanaan, pemantauan, penilaian
dan pertukaran informasi
PERAN DINAS KESEHATAN
DALAM KEMITRAAN KESEHATAN
1. Inisiator
2. Dinamisator
3. Fasilitator
4. Anggota akti & peserta aktif
5. Pemasok input teknis
Terima kasih ……

Anda mungkin juga menyukai