Anda di halaman 1dari 7

AKSI 4

PERATURAN
BUPATI/WALIKOTA
PERCEPATAN
PENURUNAN
STUNTING
DEFINISI
Dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting dan
Peraturan BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Angka Stunting
Indonesia (RAN-PASTI) Tahun 2021-2024, semakin memperkuat landasan hukum dan kebijakan percepatan
penurunan stunting karena memuat beberapa penyesuaian kebijakan strategis di antaranya terkait sasaran
prioritas, penguatan kelembagaan, intervensi layanan serta sistem pelaporan dan evaluasi. Atas dasar itu maka
diperlukan revisi/penyesuaian Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi
di Kabupaten/Kota.

TUJUAN
Tujuan utama dari diterbitkannya peraturan Bupati/Walikota tentang ‘Percepatan penurunan Stunting’ adalah
untuk memberikan kepastian hukum yang dapat digunakan sebagai rujukan bagi OPD, desa dan kelurahan
dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung upaya pencegahan dan penurunan
Stunting

DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI 2


RUANG LINGKUP PENANGGUNG JAWAB

Bupati/Walikota selaku Ketua Pegarah TPPS dan


Ruang lingkup Peraturan Bupati/Walikota terkait Percepatan Penurunan penanggung jawab pelaksanaan percepatan penurunan
Stunting yang didalamnya sudah merujuk pada 5 Pilar STRANAS dan
Perpres No. 72 Tahun 2021 sekurang-kurangnya memuat tentang: stunting di kabupaten/kota memberikan kewenangannya
1. Target tahunan penurunan prevalensi stunting di Kabupaten/kota
kepada Sekertaris yang membidangi bagian hukum
bersama OPD yang bertanggung jawab terhadap urusan
2. Intervensi gizi spesifik dan sensitif : memenuhi target cakupan layanan
dalam lampiran Perpres 72/2021 dalam APBD dan APBDes; pemberdayaan masyarakat dan desa/kelurahan untuk
menyusun atau
3. Peran Kecamatan dan Desa/Kelurahan (termasuk di dalamnya peran
TPPS Kecamatan dan TPPS Desa/Kelurahan); merevisi Peraturan Bupati/Walikota terkait upaya
4. Skema insentif pelaku penurunan prevalensi stunting pelaku
pencegahan dan penurunan Stunting terintegrasi di
desa/kelurahan. tingkat desa dan kelurahan
5. Meningkatkan alokasi APBD dan APBDes dari tahun sebelumnya untuk
porgram kegiatan percepatan penurunan Stunting.

6. Koordinasi lintas sektor dan tenaga pendamping program;

7. Peran kelembagaan masyarakat desa;

8. Kampanye publik dan kampanye perubahan perilaku

DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI 3


JADWAL

Idealnya penyusunan Peraturan Bupati/Walikota selesai ditetapkan paling lambat


pada bulan Mei tahun berjalan sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan untuk proses
perencanaan dan penganggaran tahunan di desa/kelurahan pada tahun berjalan dan/atau pada
tahun berikutnya.

TAHAP PELAKSANAAN
Tahapan Aksi 4 Peraturan Bupati/Walikota tentang Percepatan Penurunan
Stunting terdiri dari:
1 Tahap 1: Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota

2 Tahap 2 : Pembahasan Rancangan Peraturan Bupati/ Walikota

3 Tahap 3 : Penetapan dan Sosialisasi Peraturan Bupati/Walikota

DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI 4


FORM PENDUKUNG AKSI 4

DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI 5


TERIMA KASIH
FORM 8 AKSI 2022

https://tinyurl.com/Form8Aksi2022

DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI 7

Anda mungkin juga menyukai