Anda di halaman 1dari 13

EFEKTIVITAS TANAMAN

ANTIBAKTERI TERHADAP
PENCEGAHAN HALITOSIS

Disusun oleh: Ester Silaban


NIM. 220600108
Pendahuluan…..

Halitosis Adalah Bau mulut


 Masalah bau mulut sudah ada dan didiskusikan sejak dulu ditengah-
tengah orang Yahudi, Yunani, dan Roma. Jika kita melihat di dalam
Alkitab ada disinggung tentang ladadum (gum mastic) yang merupakan
obat kuno untuk menghilangkan bau mulut.

 Bangsa-bangsa lain seperti Italia menggunakan parsley, Irak


menggunakan cengkeh, Thailand menggunakan jambu biji, dan China
menggunakan kulit telur untuk menghilangkan bau mulut
Pendahuluan

Volatile Sulfur
Kebersihan mulut buruk
Compounds (VSC)

Bakteri pada lidah

Halitosis lebih banyak disebabkan dari dokter gigi berperan penting dalam
faktor rongga mulut penanganannya
Sub topik/Isi
 Istilah halitosis berasal dari bahasa Latin ‘halitus’ berarti nafas dan
‘osis’ dari bahasa Yunani, artinya keadaan medis tertentu .
 Halitosis terbagi menjadi 2 bagian, yaitu halitosis delusional dan
halitosis genuine.
Halitosis genuine Halitosis delusional

halitosis patologis halitosis fisiologis Pseudohalitosis Halitophobia


bau mulut yang bersifat transien atau sementara dan halitosis palsu artinya penderita tetap merasa mulutnya
permanen, sehingga tidak bersifat spesifik. Bau mulut merasa bahwa mulutnya mengeluarkan bau nafas
dapat hilang jika hanya yang berasal dari mekanisme mengeluarkan bau nafas yang tidak enak walaupun sudah
menggunakan metode . pembusukan sisa makanan tidak enak padahal sebenarnya melakukan perawatan
pembersihan yang dalam rongga mulut, tidak terjadi. terhadap halitosis sejati
sederhana. terutama dibagian posterior Tindakan :melalui penyuluhan, atau pseudohalitosis.
dan dorsum lidah dukungan, pendidikan, dan sepertti, imaginary bad
keterangan mengenai hasil breath, delusional halitosis,
pemeriksaan serta pengukuran phsychological halitosis,
kebersihan mulut dan self halitosis.
Sub topik/Isi….
Pengukuran organoleptik
Pengukuran berdasarkan persepsi penguji
01
yang berpengalaman terhadap aroma nafas
subjek

Pengukuran gas chromatography


Diagnosis 02
Metode untuk sampel identifiksi dan
kuantifikasi VSC pernafasan mulut.
Halitosis Komponen volatile: Menganalisis udara,
inkubasi saliva, debris lidah atau cairan
krefikular.
Monitoring sulfida (pengukuran VSC)
03 Alat  monitor sulfida portable (Halimeter),
Kelebihanmudah digunakan, murah, respon cepat,
dan mudah dibawa.
Sub topik/Isi….

FAKTOR PENYEBAB HALITOSIS


 Halitosis secara mendasar disebabkan dua hal, yaitu fisiologi dan patologis.
Fisiologis: halitosis yang berasal dari kondisi permukaan lidah dilihat dari
jenis mikroorganisme yang ada dalam mulut sesesorang
Patologis: melibatkan penyakit gusi (periodontal).
 Secara umum, halitosis disebabkan dua faktor, yaitu faktor oral meliputi
buruknya kebersihan mulut atau adanya penyakit mulut, sedangkan faktor non
oral meliputi penyakit medis.
Kebersihan mulut yang buruk Penyakit pada mulut
Pembersihan gigi yang kurang Infeksi pada mulut: karies, gingivitis (radang
efektif membuat sisa makanan gusi), sariawan dan periodontal
dalam sela-sela gigi membusuk,
membentuk plak dan akan
mengalami dekomposisi oleh
bakteri yang menimbulkan nafas
tidak enak
FAKTOR PENYEBAB HALITOSIS…..
Makanan dan minuman Xerostomia
Air liur  membersihkan mulut dari bakteri
Makanan yang memiliki bau menusuk seperti
dan sisa makanan yang tertinggal di dalam
bawang merah, bawang putih, ikan, kopi, telur,
mulut terutama di celah-celah gigi. Orang yang
jengkol, makanan pedas, keju  Halitosis
memiliki sedikit kadar air liur dapat
menimbulkan bau mulut, karena bakteri dan
sisa makanan lebih mudah menumpuk yang
Penyakit medis menyebabkan peningkatan produksi VSC
Kebiasaan merokok
Penyakit medis seperti diabetes, ginjal, infeksi Tembakau yang terdapat pada rokok akan
paru-paru, infeksi saluran pernapasan, meninggalkan zat yang mengendap di mulut
demam, kelainan somatik dapat menyebabkan sehingga membuat mulut menimbulkan bau tidak
bau mulut. sedap

Volatile Sulfur Compound


Pemakaian gigi tiruan
Penyebab bau mulut dari pemakaian VSC merupakan substansi yang terbentuk dari gas berbau
gigi tiruan berbahan logam dan seperti hydrogen sulfide (H2S), metil merkaptan (CH3SH),
vulganit lebih sering terjadi daripada dan dimetil sulfida (CH3)2S,  penyebab utama munculnya
gigi tiruan berbahan akrilik bau mulut
Sub topik/Isi….
PENCEGAHAN HALITOSIS
DENGAN TANAMAN
ANTIBAKTERI
 Pencegahan untuk mengurangi resiko bau mulut adalah diet yang seimbang, berhenti
merokok, menguyah karet pohon Pistacia Lentiscus, menguyah biji lada atau
peppercorns, parsley dan menyikat gigi menggunakan kayu siwak, merawat kebersihan
rongga mulut dengan menyikat gigi dan berkumur.

 Zaman Hippocrates tahun 1550 SM  berkumur-kumur menggunakan larutan dari


rempah-rempah dan anggur untuk mengurangi bau mulut

 Sekarang ini, pencegahan halitosis  menyikat gigi menggunakan sikat gigi dan pasta
yang berfluoride, ada juga dengan mengunyah permen karet penyegar mulut, dan obat
kumur.

 Tumbuhan alami antibakteri  sirih hijau (Piper betle L.), kayu manis (Cinnamomum
zeylanicum), bunga lawang (Illicium verum), mint (Mentha piperita), oregano (Origanum
vulgare), dan sebagainya.
Sub topik/Isi….
Sirih hijau (Piper betle L.): family tumbuhan Piperaceae asli dari
Indonesia. Pada daun sirih  komponen aktif seperti eugenol,
chavibetol acetate, dan allylpyrosatechol monoacetate (APC) yang
efektif dalam menghambat bakteri anaerob pada kasus halitosis.

TANAMAN
ANTIBAKTE Kayu manis (Cinnamomum zeylanicum): family Lauraceae. Tanaman
kayu manis umumnya digunakan untuk bahan masakan, namun
RI sekarang secara etnomedisin kayu manis digunakan dalam pengobatan
penyakit seperti penceghan flu, mengontrol buang angina, dan sebagi
obat kumur.

Bunga lawang/ star anise (Illicium verum) memiliki aroma yang manis
dan menarik. Anethole adalah komponen utama bunga lawang diyakini
sebagai agen antibakateri, pengurangan mikroorganisme Gram-positif
dan Gram-negatif
Sub topik/Isi….
Mint/peppermint (Mentha piperita): family Lamiaceae untuk oral dan kesehatan
gigi. Komponen  limonene, sineole, menthone, menthofuran, isomenthone, menthyl
acetate, isopulegol, menthol, pulegone dan carvone.

TANAMAN
ANTIBAKTE
Oregano (Origanum vulgare)  tanaman berbunga yang memiliki minyak atsiri
RI... kaya akan canvacrol yang berperan penting dalam aktivitas antimikroba, antitumor,
antimutagenik, antigenotoksik, analgesic, antispasmodic, antiiinflamasi, insektisida,
antiparasit, antiplatelet, dan hepatoprotektif.
 

Sirih hijau Kayu manis Mint/peppermint Oregano Bunga Lawang


Pembahasan
 Penyebab halitosis pada setiap orang tentu berbeda, 90% pasien berhubungan dengan
ronga mulut, 9% non-oral seperti pada sistem pernapasan, sistem pencernaan atau
sistem kemih, dan 1% disebabkan pengaruh diet dan obat-obatan.

 Di dalam rongga mulut terkandung lebih dari 400 juta bakteri yang mengeluarkan gas
belerang. Hidrogen sulfida, metil merkaptan, dan dimetil sulfida adalah bagian dari
VSC yang menjadi gas pembentuk dan faktor utama terjadinya halitosis.

 Untuk mengatasi masalah halitosis  menguyah permen karet, menyikat gigi,


menggunakan obat kumur antibakteria, dan menjaga kebersihan dan kesehatan mulut.

 Tumbuhan alami antibakteri  Sirih Hijau (Piper betle L.), Kayu Manis (Cinnamomum
zeylanicum), Bunga Lawang (Illicium verum), Mint (Mentha piperita), Oregano
(Origanum vulgare), dan sebagainya  pencegahan halitosis
Kesimpulan

Volatile sulfur compounds (VSC) merupakan komponen utama yang menyebabkan


halitosis dengan pertumbuhan bakteri dalam mulut pada bagian posterior dorsum lidah.
Penyakit sistemik (gagal ginjal, infeksi saluran pernapasan, tuberculosis, sinusitis), diet,
mengonsumsi obat-obatan, penyakit mulut, juga dapat menyebabkan halitosis. Bau mulut
ini dapat diatasi dengan menjaga kebersihan mulut seperti selalu membersihkan bagian
posterior dorsum lidah, dan menggunakan obat kumur yang antibakteri. Obat kumur dan
pasta gigi antibakteri diperoleh dari tanaman alami antibakteri yang mengandung
minyak atsiri seperti Sirih Hijau (Piper betle L.), Kayu Manis (Cinnamomum zeylanicum),
Bunga Lawang (Illicium verum), Mint (Mentha piperita), Oregano (Origanum vulgare).

Anda mungkin juga menyukai