PERUSAHAAN DAN
BERBAGAI PIHAK
TERKAIT DALAM
BINGKAI TRI HITA
Nur Syafaah (2017051025)
KARANA
SUB
MATERI
PRINSIP-PRINSIP ETIS DALAM SUAP, PEMERASAN KOMERSIAL,
BISNIS HADIAH, DAN KORUPSI
BERTINDAK ETIS: PENATAAN THK
EMPAT RACUN BAGI MANUSIA
PADA DIRI SENDIRI
PERLAKUAN KARYAWAN STATUS DAN PERAN KEPALA
SEBAGAI HOMO COMPLEXUS DALAM ORGANISASI
Agama Hindu mengenal teori kebutuhan dasar (5W): wareg (makanan), wastra (pakian), wisma
(perumahan), waras (kesehatan), wastika (pendidikan)
Kehidupan karyawan > pemenuhan kebutuhan sosial >kegagalan membedakan keinginan dan
kebutuhan > pengaruh ABGG
SUAP, PEMERASAN KOMERSIAL,
HADIAH, DAN KORUPSI
Penyebab Korupsi
• Obsesi mengangkat status sosial
• Keserakahan koruptor
• Kultur dalam masyarakat permisif yang
• Tindakan ini telah dianggap lumrah di
menjadikannya kebiasaan masyarakat
• Kekuasaan penegak hukum belum • Keinginan mendapatkan kursi
menimbulkan efek jera kekuasaan melalui jalan korupsi
• Adanya kondisi dan kesempatan • Sifat manusia yang selalu merasa
• Obsesi terhadap kekayaan dan uang kurang
• kontrol sosial internal pada diri
manusia agar tidak melakukan korupsi
tidak berlaku secara efektif
SUAP, PEMERASAN KOMERSIAL,
HADIAH, DAN KORUPSI
etika keuatamaan Bhagavad Ghita sebagai alternatif solusi:
• memuat banyak skemata yang dapat menjadikan manusia berkarakter nilai mulia
• agama adalah kekuatan yang dapat mengendalikan sifat-sifat manusia yang tidak
diinginkan ini
cara penguatan karakter:
• manusia berusaha mengatur dirinya secara tekun
• menerapkan metode mengubah pasak dalam mengelola diri
• menyirami benih-benih kebaikan yang terpendam dalam diri
• menyirami benih-benih kebajikan berbentuk teori dan praktik agar lebih kokoh
EMPAT RACUN BAGI MANUSIA
Keserakahan Kebodoha
Keinginan Kemarahan
manusia wajib mengendalikan dirinya atau melakukan dama (damah) dengan melakukan dua bentuk
pengendalian diri:
• damanam berarti mengendalikan musuh dalam diri (sad ripu) atau empat racun dalam diri
• shamanan berarti mengendalikan musuh dari luar, yakni aneka rangsangan hasrat yang dapat
membangkitkan sad ripu
STATUS DAN PERAN KEPALA DALAM
ORGANISASI
Pemimpin penting dalam organisasi:
• pemimpin bertanggung jawab atas keefektifan organisasi
• pemimpin menjadi tempat berlindung
• pemimpin inti dari integritas kelembagaan
Pemimpin menempati Linggih dan Sesana sebagai kepala perusahaan harus memiliki
kelebihan yang mengacu pada aspek kearifan lokal Bali:
• nawang (mengetahui tentang perusahaan)
• bisa (memiliki keterampilan lebih dari karyawan)
• anleh (memiliki bakat)
• bikas (memiliki kepribadian luhur atau mebikas luwih)
• seken (harus lebih serius dan bekerja keras)
• seleg (lebih rajin dan tekun daripada karyawan)
• saja (jujur, berintegritas, dan berdedikasi terhadap linggih dan sesana-nya
Pemimpin yang ideal menurut Ki Hajar Dewantara: Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya
Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani
PIMPINAN ADALAH KEPALA,
ATASAN, ATAU BAPAK
Kepala? Atasan? Bapak?
• kepala atau orang yang memiliki kepala = pimpinan = manajer =
kelebihan daripada kepala anak
atasan = bapak berkaitan dengan
buahnya yang tersimpan dalam
hierarki bapak dan anak yang
otaknya ibarat panggung, maka atasan
• kepala melekat pada wajah, wajah mengacu pada asumsi organisasi
berada diatas panggung
atau citra perusahaan bergantung = keluarga.
sehingga mudah dilihat oleh
pada kinerja kepalanya bapak sebagai aktor dalam
• kepala = swah (alam atas) yang harus anak buahnya sebagai panutan
keluarga berada pada strata atas
berpikir, belajar, dan bertindak suci atau contoh
dan anak berada pada strata
• dilengkapi dengan otak (akal budi)
bawah sehingga anak atau
dan alat indra (simbol rasa)
karyawan harus pada
bapak/pemimpin
THANK YOU!