Keteknikan Batuan
1
SIFAT-SIFAT ………..…..
BATUAN.
IAS-2005 2
….. dalam kegiatan rekayasa, asumsi umum
terhadap kondisi alamiah batuan meliputi :
Homogen (homogeneous)
Kontinu (continuous)
Isotropik (isotropic)
i i
IAS-2005 3
….. tapi …… TIDAAAK!
IAS-2005 4
….. batuan pada kenyataannya adalah sangat
kompleks dan bervariasi, sehingga yang umum
dijumpai adalah :
Heterogen (heterogeneous)
Diskontinu (discontinuous)
A i t ik (anisotropic)
Anisotropik ( )
IAS-2005 5
Nature of Rocks
Homogeneous Continuous Isotropic
Strength equal in
Sandstone
all directions
Low High
Sandstone
IAS-2005 6
DISCUSSION :
IAS-2005 7
…… batuan bersifat heterogen dalam hal :
Komposisi kimia
Jenis dan bentuk kristal
Komposisi mineral
Tekstur
Kadar air
?
Sandstone Shale
Sandstone
IAS-2005 8
Batuan bersifat diskontinu karena
….. adanya BIDANG-BIDANG DISKONTINUITAS.
Bidang perlapisan
Sesar
?
?
Fault
Joints
IAS-2005 9
Rock Defec ts
Joints We
akness Zone
f ults
a
joints
partings
cracks
fissures
bedding planes
seams/shears
Low High
IAS-2005 11
Minerals
Textures Rock Material
Composition
ROCK MASS
Joint Properties
Joints Jointing Pattern
Density of Joints
IAS-2005 14
……main types of works connected to rocks.
IAS-2005 15
…… dalam kegiatan rekayasa, batuan dapat
bertindak sebagai :
Material konstruksi
Penyangga konstruksi
Bagian dari
IAS-2005 konstruksi 16
….. beberapa masalah akan timbul berkaitan
dengan aktifitas manusia pada batuan, seperti :
Bagaimana perilaku batuan apabila digunakan sebagai
agregat bahan bangunan?
Seberapa besar daya dukung (bearing capasity) batuan
untuk menopang suatu bangunan di atasnya?
Bagaimana perilaku kekuatan geser batuan?
Bagaimana pengaruh bidang-bidang diskontinuitas
pada kekuatan batuan?
Bagaimana mekanisme keruntuhan pada batuan (rock
failure) ?
?
IAS-2005 17
depending on the size of the sample involved.
IAS-2005 18
…... batuan memiliki dua sifat utama yaitu
IAS-2005 19
Sifat fisik:
1. Berat jenis (specific gravity)
2. Porositas (porosity)
3. Sorpsi (sorption)
Sifat Mekanik:
1. Kekuatan tekan (compressive strength)
2. Kekuatan lentur (tensile strength)
3. Kekuatan geser (shearing strength)
4. Elastisitas (elasticity)
IAS-2005 20
1. Berat jenis:
G = Wo / Ww – Ws
G sebenarnya = Wo / Ww – A – Ws
IAS-2005 21
2. Porositas (n)
N = (Ww – Wo / V) x 100
V = volume batuan
3. Sorpsi
IAS-2005 22
IAS-2005 23
DISCUSSION :
IAS-2005 24
Dalam pengujian batuan, hal yang biasanya
menarik perhatian kita untuk diketahui adalah :
Bagaimana karakteristik deformasi yang
terbentuk oleh suatu proses pembebanan
Seberapa besar pembebanan dapat diberikan
hingga sesaat sebelum keruntuhan terjadi
IAS-2005 25
Perilaku Deformasi pada Batuan
IAS-2005 26
Uji indeks (index test) dimaksudkan untuk
memperoleh informasi dasar mengenai sifat fisik
batuan
dalam
dan kaitannya
untuk dengan usaha
mendapatkan melakukan
pengertian klasifikasi
yang baik karakter
alami .
Densitas (density)
Porositas (porosity)
Permeabilitas (permeability)
Plastisitas (plasticity)
Kekerasan ( )
Durabilitas (durability)
Abrasifitas (abrasivity)
Kekuatan (strength),
IAS-2005
dll. 27
Uji desain (design test) dimaksudkan
untuk mendapatkan parameter-parameter
desain pada batuan.
Kuat tekan uniaksial (uniaxial compressive
strength)
Kuat tekan triaksial (triaxial compressive strength)
Kuat geser (shear strength)
Kuat tarik ( )
Perilaku rayapan (creep behaviour) dll.
IAS-2005 28
….. sampling for laboratory testing.
inclined drilling
vertical drilling
IAS-2005 30
Hardness …..
….. skala kererasan relatif batuan.
Kekerasan Simbol Deskripsi
Sama dengan OH-4 dan OH-5 dan hanya dapat diambil dengan pemboran
Sangat Lunak RH-0
kering. Contohnya beberapa jenis tuf dan batulempung.
Dapat digores dengan kuku dan diambil dengan palu geolog serta cepat
Lunak RH-1 dibor dengan mata bor widya, misalnya beberapa jenis batupasir,
batulanau dan serpih.
Dapat digores dengan pisau dan cukup baik dibor degnan mata bor widya,
Agak Lunak RH-2
contohnya batupasir yang tersemen baik dan batugamping.
Sukar digores dengan pisau, sukar diambil dengan palu geologi tetapi
ujung contoh batu masih mudah dipecahkan dengan palu. Batu masih
Agak Keras RH-3
dapat dibor dengan mata bor widya tetapi kadang-kadang memerlukan
matabor intan, contohnya basalt.
Ujung contoh batu sukar dipecah dengan palu, tak dapat digores dengan
Keras RH-4
pisau dan pemboran memerlukan mata bor intan, contohnya kuarsit.
IAS-2005 31
Hardness …..
IAS-2005 33
Hardness …..
….. Relationship
between Schmidt
hardness and
uniaxial
compressive strength
of rock.
IAS-2005 34
DEFORMATION OF ROCK …..
The relationship
between stress
(TEGANGAN)
and
strain
(REGANGAN)
in the rock is
one of
the more
important
considerations
IAS-2005
in
35
rock
engineering
Tegangan () …..
adalah gaya (P) yang bekerja dalam suatu satuan
luas (A) tertentu bidang permukaan material.
P
σ
A
Satuan tegangan adalah kg/cm2, N/m2, Pa, dll.
IAS-2005 36
Regangan () …..
adalah ukuran pertambahan panjang suatu material
akibat gaya-gaya yang bekerja padanya.
DL
L
Regangan tidak memiliki satuan.
IAS-2005 37
The most useful description of the MECHANICAL
BEHAVIOUR of intact rock is the complete stress-
strain curve in compression. From this curve, several
features of interest are derived:
IAS-2005 39
low stiffness low stiffness
low strength low strength
brittle ductile
IAS-2005 40
Dalam kegiatan rekayasa batuan, sangat
dibutuhkan pengetahuan tentang variasi
karakteristik
k kt i tik keteknikan
k t k ik batuan
b t dalam
konteks ruang dan waktu. Beberapa hal berikut
sangat penting dalam kaitannya dengan kegiatan
perencanaan, desain, dan konstruksi :
Evaluasi p ensi bencana alam geologi
Pemilihan metode ekskavasi yang tepat
Pemilihan material konstruksi yang sesuai
Analisis deformasi dan stabilitas
Analisis sistem penyangga
IAS-2005 41