0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan14 halaman
Modul 1-1 membahas perencanaan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Pembahasan meliputi jenis pembangkit tenaga air beserta kapasitasnya, konstruksi bangunan sipil PLTMH, analisis studi kelayakan yang meliputi aspek teknis, ekonomi, dan lingkungan, serta kegiatan pengumpulan data primer lapangan seperti survei lokasi, pengukuran debit aliran, dan observasi meteorologi.
Modul 1-1 membahas perencanaan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Pembahasan meliputi jenis pembangkit tenaga air beserta kapasitasnya, konstruksi bangunan sipil PLTMH, analisis studi kelayakan yang meliputi aspek teknis, ekonomi, dan lingkungan, serta kegiatan pengumpulan data primer lapangan seperti survei lokasi, pengukuran debit aliran, dan observasi meteorologi.
Modul 1-1 membahas perencanaan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Pembahasan meliputi jenis pembangkit tenaga air beserta kapasitasnya, konstruksi bangunan sipil PLTMH, analisis studi kelayakan yang meliputi aspek teknis, ekonomi, dan lingkungan, serta kegiatan pengumpulan data primer lapangan seperti survei lokasi, pengukuran debit aliran, dan observasi meteorologi.
PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)
PPG DALAM JABATAN
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PLTA adalah pembangkit yang menggunakan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik
Jenis Pembangkit Tenaga Air dan Kapasitasnya
No Jenis Daya/Kapasitas 1 PLTA >5 MW (5.000 kW) 2 PLTM 100kW-5000kW 3 PLTMH < 100 kW Pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) adalah suatu sistem pembangkit listrik yang dapat mengubah potensi air dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi tenaga listrik, dengan menggunakan turbin air dan generator Konstruksi Bangunan Sipil PLTMH Bendung Intake Bak Pengendap Saluran Pembawa Bak Penenang Pipa Pesat Rumah Pembangkit (Power House) Saluran Pembuang (tailrace) Analisis Hasil Studi Kelayakan PLTMH
Pelaksanaan Studi Kelayakan dimaksudkan untuk melakukan
pengkajian secara menyeluruh terhadap kelayakan proyek yang akan dibangun.
Aspek-aspek kelayakan suatu proyek ditinjau dari
Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) Teknis Sosial budaya Ekonomi dan Finansial Keamanan, dan lain-lain. Persiapan Studi Kelayakan PLTMH pengumpulan data-data yang sudah tersedia, yang ada hubungannya dengan rencana pembangunan PLTMH tersebut. pengumpulan informasi dan keterangan baik tertulis maupun lisan di sekitar daerah calon PLTMH, maupun di daerah-daerah dimana pengaruh existensi PLTMH diperkirakan akan terasa (baik yang bersifat menguntungkan maupun yang bersifat merugikan). Pengumpulan data-data dan informasi supaya diusahakan sebanyak mungkin. Kegiatan pengumpulan data primer Wawancara dengan pemangku kepentingan (stakeholders), khususnya dengan penduduk lokal. Pengukuran head, survai proyek di lokasi dimulai dari intake sampai dengan tailrace. Pengukuran aliran dengan metode hidrometri. Pengukuran dengan menggunakan peralatan global positioning system (GPS) untuk jaringan Data kelayakan Teknis Lokasi PLTMH Deskripsi umum potensi. Deskripsi lokasi potensi. Layout umum. Jaringan dan transmisi lokal. Faktor-faktor lingkungan. Penggunaan lahan sekitar lokasi potensi saat ini. Data Dasar Hasil Survei: Peta Topografi Perkiraan ketinggian, yang ditaksir melalui peta adalah kuranglebih 10 mBiasanya oleh instansi-instansi tertentu baik di tingkat pusat maupun di tingkat propinsi diterbitkan peta-peta topografi dengan skala 1 : 50.000. atau 1 : 25.000. Peta-peta ini merupakan data yang paling fundamental, sebelum kegiatan-kegiatan survai dan investigasi selanjutnya dapat direncanakan. Data Dasar Hasil Survei: Peta Geologi Biasanya peta-peta geologi dalam skala-skala yang kecil juga diterbitkan oleh instansi- instansi tertentu, baik di tingkat pusat maupun di tingkat propinsi. Berdasarkan peta-peta tersebut beberapa kondisi geologi dari suatu daerah tertentu sudah dapat diketahui secara kasar, misalnya mengenai formasi batuan, proses pembentukannya, umur geologi suatu lapisan, struktur geologinya, dan lain-lain. Pengamatan geologi permukaan yang meliputi struktur tanah dan jenis tanah dilakukan untuk mengetahui kondisi awal geologi di lokasi bendung, kolam penenang dan bangunan pembangkit. Hasil pengamatan ini dapat merupakan catatan kondisi geologi yang dapat berakibat kurang menguntungkan apabila tidak dianalisis terlebih dahulu sebelum pembangunan yang direncanakan. Peta geologi skala dimaksud dapat diperoleh dari Direktorat Geologi dan Tata Lingkungan dengan skala 1:250.000 atau 1:100.000. Data Dasar Hasil Survei: Debit Aliran Data debit aliran diupayakan berupa catatan aliran bulanan dengan rentang waktu setidaknya 10 tahun terakhir. Data ini bias didapatkan di Dinas Pekerjaan Umum/Pengairan/Pengelolaan Sumber Daya Air tingkat kabupaten dan atau provinsi setempat. Apabila data debit tidak tersedia maka dapat dihitung dengan menggunakan data curah hujan stasiun pengamat terdekat. Data curah hujan yang dimaksud berupa data curah hujan harian, baik berupa hasil pencatatan manual maupun otomatis berbentuk time series. Rentang pencatatan minimal 10 tahun terakhir, dimulai dari tahun perencanaan hingga 10 tahun runtut ke belakang. Data ini didapatkan di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) atau stasiun hujan setempat yang bersifat independen milik Departemen Perhubungan, Departemen Pertanian, Departemen Pekerjaan Umum atau instansi/badan lain yang berkompeten. Pengujian (kalibrasi) data yang terkumpul memperbandingkan data-data yang sejenis yang telah diperoleh dan mengusahakan agar dipilih data-data yang paling logis. mengadakan pemeriksaan-pemeriksaan setempat terhadap kebenaran data-data tersebut. memperbandingkan dan mencari persamaan yang logis antara dua jenis data yang berbeda, umpamanya dengan membandingkan data-data topografi dengan data-data geologi, data-data meteorologi dengan data-data hidrologi dan lain-lain. peralatan survai dan investigasi lapangan Ringkasan dan kesimpulan-kesimpulan dari hasil-hasil survai dan pengumpulan data-data terdahulu. Palu untuk survai geologi, clinometer, kaca pembesar, dan lain-lain. Pita ukur, waterpas tangan, meteran, dan lain-lain. Kantong-kantong plastik. Buku catatan dan pensil. Tustel dan teropong. Lampu baterai. Kegiatan Investigasi Lapangan Observasimeteorologi di sekitar tempat kedudukan calon PLTMH, yang terdiri dari pengukuran dan pencatatan temperatur, curah hujan dan intensitasnya, dan lain-lain. Pengukuran dan pencatatan temperatur air sungai dan pengamatan kualitasnya pada beberapa lokasi tertentu di sebelah hilir calon PLTMH. Pengukuran dan pencatatan debit air sungai pada tempat kedudukan calon PLTMH “ SELAMAT BELAJAR, LEBIH LENGKAP PELAJARI MODUL 1-1 ”