Pengelolaan Konservasi Terumbu Karang
Pengelolaan Konservasi Terumbu Karang
1. Kota Pariaman resmi terbentuk sebagai Kota Otonom pada tanggal 2 Juli 2002 dimana Kota Pariaman
terbentuk berdasarkan Undang-undang No. 12 Tahun 2002, tentang pembentukan Kota Pariaman di
Provinsi Sumatera Barat. Sebelumnya Kota Pariaman berstatus Kota administratif (Kotif) berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 1986 dan menjadi bagian dari Kabupaten Padang Pariaman
sekaligus ibukota kabupaten. Kotif Pariaman diresmikan pada tanggal 29 Oktober 1987. Pada tahun
2002 Kota Pariaman sebagai Kota Otonom memiliki wilayah administrasi yang terdiri dari 3 kecamatan,
55 desa dan 16 kelurahan. Kemudian berdasarkan Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2009, Kota Pariaman
terbagi menjadi 4 (empat) kecamatan yakni :
a. Kecamatan Pariaman Selatan; terdiri dari 16 desa.
b. Kecamatan Pariaman Tengah; terdiri dari 16 kelurahan dan 6 desa.
c. Kecamatan Pariaman Timur ; terdiri dari 16 desa.
Fitri Ayu Ningsih
d. Kecamatan Pariaman Utara; terdiri dari 16 desa. (195080400113005)
Batas administrasi Kota Pariaman
adalah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan
Kecamatan V Koto Kampung Dalam
(Kab. Padang Pariaman).
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan
Kec. Nan Sabaris (Kab. Padang
Pariaman).
c. Sebelah Timur berbatasan dengan
Kec. VII KotoSungai Sariak (Kab.
Padang Pariaman).
d. Sebelah Barat berbatasan dengan
Samudra Indonesia
Fitri Ayu Ningsih
(195080400113005)
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1986 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA
ADMINISTRATIF PARIAMAN
Fitri Ayu Ningsih
(195080400113005)
Pasal 4 tentang Pemerintah Kota Administratif Pariaman menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
(1) Meningkatkan dan menyesuaikan penyelenggaraan pemerintahan dengan perkembangan kehidupan politik, ekonomi,
sosial dan budaya perkotaan; www.djpp.depkumham.go.id djpp.depkumham.go. id
(2) Membina dan mengarahkan pembangunan sesuai dengan perkembangan sosial ekonomi serta fisik perkotaan;
(3) Mendukung dan merangsang secara timbal balik perkembangan wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat pada
umumnya dan wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Padang Pariaman pada khususnya
Pasal 7
(4) Pusat Pemerintahan Kota Administratif Pariaman berkedudukan di Kota Pariaman.
(5) Pusat Pemerintahan Kecamatan Kota Pariaman Utara berkedudukan di Desa Balai Naras.
(6) Pusat Pemerintahan Kecamatan Kota Pariaman Tengah berkedudukan di Kelurahan Pasir.
(7) Pusat Pemerintah Kecamatan Kota Pariaman Selatan berkedudukan di Desa Balai Kurai Taji.
(1) Seksi Konservasi mempunyai tugas menyelenggarakan program Konservasi dalam arti melaksanakan perencanaan,
pengembangan, dan pembinaan program Konservasi. Uraian Tugas Seksi Konservasi sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah :
a. Menghimpun dan mengolah peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis, data dan informasi serta bahan-
bahan lainnya berhubungan dengan Konservasi sebagai pedoman dan landasan kerja.
b. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Konservasi serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan
masalah.
c. Menyusun rencana, program kerja dan anggaran berbasis kinerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi Seksi Konservasi
berpedoman kepada rencana strategis Dinas.
(1) Pengawasan ditujukan untuk tercapainya pengelolaan terumbu karang secara terpadu dan
berkelanjutan yang meliputi pemantauan, pengamatan lapangan, dan pemeriksaan.
(2) Pengawasan terhadap proses perencanaan dan pelaksanaan pengeloaan terumbu karang dilakukan
secara terkoordinasi oleh instansi terkait bersama dengan organisasi pengelola wilayah pesisir dan
laut dan masyarakat.
(3) Masyarakat mempunyai hak dan kewajiban untuk berperan serta dalam pengawasan pengelolaan
wilayah pesisir secara terpadu yang disampaikan melalui laporan dan/atau pengaduan kepada pihak
yang berwenang.
(4) Selanjutnya, menurut Pasal 14 ayat (3) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun
2009 tentang Pengelolaan Terumbu Karang menyebutkan bahwa: zona pemanfaatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf c diperuntukkan bagi:
● Arlius, U. B., & Mayasari, L. (2017). Kajian Kesesuaian Lahan Wisata Pantai di Pulau Angso
Duo Kota Pariaman, Sumatera Barat. In Prosiding Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan
III. Madura: Universitas Trunojoyo Madura (pp. 1-12).
● PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1986 TENTANG
PEMBENTUKAN KOTA ADMINISTRATIF PARIAMAN
● Rencana Stategis Dinas Kelautan dan perikanan Kota Pariaman Tahun 2013-2018.
● Sudiono, G. (2008). Analisis pengelolaan terumbu karang pada kawasan konservasi laut
daerah (KKLD) pulau randayan dan sekitarnya Kabupaten bengkayang provinsi kalimantan
barat (Doctoral dissertation, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro).
● Winanto, T., & Suparno, S. (2010). Kajian Kondisi Terumbu Karang dan Strategi
Pengelolaannya di Suaka Pesisir Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera
Barat. Sains Akuatik: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Perairan, 13(2).
● Yuliviona, Reni , E.S. Tasri dan E. Azliyanti. 2020. Kajian Pemasaran Pariwisata : Pesona
Wisata Kota Tabuik Pariaman. Padang : Bung Hatta University Press.
TERIMAKASI
H