Manfaat :
- Memberikan informasi materi dan pola uji yang dilaksanakan
- Mengembangkan arah kurikulum yang lebih jelas
- Konsistensi dan standarisasi dalam pelaksanaan
Katagori Kompetensi OSCE
1) Oksigenasi
2) Sirkulasi
3) Cairan dan Elektrolit
4) Nutrisi
5) Eliminasi
6) Aktifitas dan istirahat
7) Aman dan nyaman
8) Psikososial
9) Seksual dan kesehatan reproduksi
Kompetensi klinik utama
• meliputi pengkajian riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, ketrampilan
prosedural, konseling, dan sikap profesional.
• Kompetensi klinik harus mempresentasikan setiap konteks pelayanan
keperawatan dalam rentang sehat - sakit yang meliputi upaya
kesehatan promotif sampai dengan rehabilitative pada semua
daur kehidupan dan setting utama pelayanan keperawatan.
• Setiap station menilai minimal tiga kategori kompetensi yang
diujikan.
MEKANISME PENYELENGGARAAN
DAN KOMPONEN UJI OSCE – UKNI
Mekanisme pelaksanaan ujian
• Panitia pusat mendistribusikan daftar peralatan khusus yang diperlukan pada masing-masing kasus dan
keterampilan klinik yang akan diujikan kepada pusat ujian paling lambat 2 minggu sebelum pelaksanaan
ujian.
• Koordinator OSCE mempersiapkan Klien Standar, penguji dan peralatan yang dibutuhkan sesuai kebutuhan.
• Pelaksanaan ujian dalam bentuk perpindahan peserta dari satu station ke station lain sesuai wak tu dan
mengikuti alur yang ditentukan.
• Jumlah station adalah 11 buah dengan lama waktu 15 menit (1 menit perpindahan station, 1 menit membaca
soal, waktu mengerjakan soal 13 menit).
• Jumlah station istirahat adalah 2 station yaitu pada station 5 dan 11.
Mekanisme pelaksanaan ujian
Institusi yang memliki lebih dari 1 set OSCE Center maka harus menyediakan
Korlok
Persyaratan Koordinator Lokasi
Staf pendidik minimal pendidikan S2 Keperawatan/ Spesialis/ S2 Kesehatan dengan latar belakang
pendidikan S1 Keperawatan dan Ners, yang ditunjuk oleh institusinya yang dibuktikan dengan surat
tugas/surat keputusan dari pimpinan institusi (Dekan atau Ketua Program Studi) dan ditetapkan oleh Panitia
Penyelenggara.
Pernah menjadi penguji OSCE sesuai standar Ujian Kompetensi Keperawatan OSCE.
Mampu melakukan koordinasi dengan Koordinator Institusi Penyelenggara, Pengawas Pusat, dan perangkat
pelaksana Ujian Kompetensi Keperawatan OSCE di institusi.
Telah mengikuti pelatihan penguji OSCE yang diselenggarakan oleh AIPNI (Standar Pelatihan Penguji OSCE dilakukan
dengan waktu 30 JPL) dibuktikan dengan sertifikat.
Penguji yang berasal Pendidik Klinik sudah mendapatkan Pelatihan Penguji OSCE yang dibuktikan dengan sertifikat penguji
OSCE dan Institusi penyelenggara mengajukan permohonan kepada Institusi yang bersangkutan untuk mendapatkan tugas
dalam periode ujian tersebut
Bagi Institusi yang telah menyelenggarakan pelatihan sebelum panduan ini berlaku akan dilakukan evaluasi untuk
mendapatkan pengakuan.
Jumlah dan komposisi Penguji
Dalam satu lokasi pada satu sesi UKNI OSCE, diperlukan 9 penguji utama dan 3
penguji siaga.untuk penyelenggaraan satu round.
Terdapat dua penguji utama yang berasal dari luar institusi dalam wilayah
regional tempat instusi tersebut.
Penunjukan penguji utama dari luar Institusi ditentukan oleh panitia pusat UKNI
OSCE.
Penguji eksternal
Penguji eksternal adalah penguji UKNI OSCE yang berasal dari luar
institusi penyelenggara.
a. Minimal pendidikan S1 keperawatan dan Ners dengan pengalaman sebagai instruktur klinik 2
tahun.
b. Telah mengikuti pelatihan pelatih KS sesuai standar UKNI-OSCE dan mendapatkan sertifikat
dari AIPNI/ Panitia Penyelenggara.
a.Ukuran: 3 x 4 m.
b.Lokasi: dekat dengan lokasi station.
c.Fasilitas: minimal meja, kursi, lemari administrasi, komputer,
printer.
Kriteria Ruang persiapan penguji
dan freezing
a.Ukuran: 5 x 6 m.
b.Lokasi: dekat dengan lokasi station.
c.Fasilitas: minimal meja, kursi.
d.Loker/ Tempat penyimpanan Tas dan alat Komunikasi
Kriteria Ruang karantina
peserta uji
a. Ukuran: 4 x 5 m.
g. Loker/ tempat penyimpanan tas dan alat komunikasi yang terpisah dari ruang karantina
Kriteria Ruang IT/administrasi
a. Ukuran: 3 x 4 m.
b.Lokasi: dekat dengan lokasi station.
c. Fasilitas: minimal meja, kursi, komputer dan timer.
Kriteria Ruang karantina penguji (diperlukan jika
dua sesi)
a.Ukuran: 4 x 5 m.
b.Lokasi: dekat dengan lokasi station.
c.Fasilitas: minimal meja, kursi dan loker/penyimpanan
tas.
Kriteria Ruang KS dan PKS
a. Ukuran: 3 x 4 m.
b.Lokasi: dekat dengan lokasi station.
c. Fasilitas: minimal meja, kursi.
Kriteria Ruang penyimpanan alat
a. Ukuran 3x 4
b.Letak: tidak jauh dari lokasi ujian
c. Ruangan harus dikunci/selalu dijaga
PENETAPAN KELULUSAN OSCE UKNI
• Metode yang digunakan adalah dengan cara Borderline Group Method atau Borderline Re- gression Method. Metode ini
memiliki kredibilitas yang lebih baik. Borderline Group Method yaitu suatu metode dengan menetapkan cutscore yang
didapatkan dari skor dari peserta tes yang kemampuannya berada pada borderline dari suatu tingkat performansi.
• Borderline Regression Method terdiri dari Checklist (actual mark) dan Global rating. Penilaian dengan check- list,
penguji hanya memberi penilaian tanpa intervensi dengan cara mencentang pada lembar checklist kemudian jumlahkan
sebagai nilai total.
• Global rating merupakan persepsi (kesan) umum dari penguji terhadap performance keseluruhan kandidat (sesuai aspek
yang diuji, mulai anamnesis sampai dengan perilaku profesional). Penilaian Global rating ter- diri dari 1= tidak lulus, 2=
borderline, 3= lulus dan 4= superior
Scenario Nasional
Dalam upaya melengkapi uji kompetensi CBT
Dalam merespon standard LAM-PTKES
Kesiapan institusi ners dalam penyelenggaraan OSCE Nasional
Setiap kegiatan ada aplikasi khusus dengan fitur-fitur yang
berfokus memfasilitasi kegiatan tersebut
Aplikasi Personal Item manager (PIMan): penulisan soal dan
pengelolaan soal pribadi:
Aplikasi Item Bank Administrator (IBA)
Pengelolaan soal untuk review
Pengelolaan soal untuk ujian
Aplikasi Item Review: penelaahan soal
Aplikasi Review cleaner: perbaikan hasil review
Aplikasi Proofreader: proofreading buku soal
Aplikasi CBT Setter: penyiapan data ujian
Aplikasi CBT: pelaksanaan ujian
Kelebihan SINAKES Terhadap SIPENA
Feedback penelaahan ditambahkan sebagai atribut untuk soal-soal yang disimpan dalam
aplikasi IBA
Analisis soal hasil ujian ditambahkan sebagai atribut untuk soal-soal yang disimpan dalam
aplikasi IBA
Fitur pemilihan soal memiliki filter sesuai ketentuan soal untuk setiap kegiatan
Soal untuk transfer antarbank (personal ke institusi, institusi ke regional, regional ke nasional)
Soal untuk penelaahan
Soal untuk ujian
Soal terpisah dalam kompartement berdasarkan jenis soal: soal baru ditulis, soal hasil
penelaahan, soal hasil ujian.
Soal hasil penelaahan dan hasil ujian bisa dikelompokkan berdasarkan kompartemen kegiatan
(kegiatan apa pada tanggal berapa) atau berdasarkan kualitas soal (diterima/ditolak dalam
penelaahan, soal mudah/sulit/baik hasil ujian)
Data penulis dan ID soal tidak berubah walau soal mengalami proses pemindahan/transfer,
penelahaan, proofreading, dan lainnya.
History soal digunakan dalam kegiatan apa saja, tersimpan dalam basis data
Skema Bank Soal Institusi
TERIMA KASIH