AIPKIND, 2015
Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang
menunjang pada penguasaan keahlian terapan
tertentu,
Pendidikan D III Kebidanan berfokus pada
penyiapan mahasiswa untuk menjadi bidan terampil
dengan keahlian terapan kebidanan. Oleh karena
itu, lulusan yang dihasilkan harus sesuai dengan
standar nasional pendidikan tinggi yang memiliki
kompetensi yang mencakup pengetahuan, sikap,
dan keterampilan.
Metode ujian yang telah dipersiapkan dan telah di
ujicobakan adalah untuk mengukur pengetahuan
dengan menggunakan Paper-Based Testing atau
computer-based testing (CBT).
Penilaian kompetensi selain aspek pengetahuan,
diperlukan juga penilaian aspek sikap dan keterampilan.
Pengujian kompetensi untuk aspek sikap dan
keterampilan memerlukan suatu uji yang valid, reliable,
practical dan impact on learning menggunakan
Objective-Structured Clinical Examination (OSCE).
Menilai kinerja klinis dan perilaku professional bidan.
OSCE adalah metode untuk menguji kompetensi klinik
secara obyektif dan terstruktur dalam bentuk putaran
station dengan waktu tertentu
Objektif karena semua mahasiswa diuji dengan ujian
yang sama.
Terstruktur karena yang diuji ketrampilan klinik tetentu
dengan munggunakan lembar penilaian tertentu.
Keseluruhan proses ujian harus dipersiapkan dan
dikelola dengan sebaik-baiknya. Standard atau protocol
kerja yang disepakati dalam skala nasional.
Berasal dari Bahasa Inggris ‘evaluation’ yang
berarti kegiatan yang terencana untuk
mengetahui keadaan sesuatu objek dengan
menggunakan instrumen dan hasilnya
dibandingkan dengan tolak ukur untuk
memperoleh kesimpulan
Penjaminan mutu lulusan adalah hal yang
mutlak harus dilakukan
Penjaminan kualitas lulusan dilakukan melalui
penjaminan mutu pendidikan pada aspek
INPUT, PROSES DAN OUTPUT.
Proses EVALUASI adalah salah satu hal
penting dalam proses penjaminan mutu
lulusan
Memotivasi dan mengarahkan pembelajaran
Memberi umpan balik kepada mahasiswa tentang
kinerja / hasil pembelajarannya
Memberi umpan balik tentang kurikulum kepada
institusi (termasuk dosen dan administrator)
Mengetahui kemajuan yang dicapai berdasarkan
standar yang ada
Filosofi Evaluasi Proses Pembelajaran :
Tugas Laboran:
Mematuhi instruksi dari koordinator untuk mengatur stasi dan menyiapkan
peralatan ujian OSCE
Melakukan koordinasi dengan seluruh komponen penyelenggara ujian OSCE
mempunyai kemampuan untuk bertugas maksimal dua putaran jika dalam
satu hari terdapat dua putaran OSCE.
1. BLUE PRINT YANG TEPAT
2. TEMPLATE SOAL YANG TERSTANDAR
3. RUBRIK PENILAIAN YANG TERSTANDAR
kerangka dasar yang digunakan untuk merancang pengembangan
soal ujian asuhan kebidanan, yang merupakan salah satu komponen
penting yang harus disiapkan sebagai kerangka acuan dalam proses
penyusunan panduan ujian keterampilan dengan metode OSCE.
Blueprint OSCE merupakan susunan kasus kebidanan yang akan
diujikan dan menggambarkan kemampuan mahasiswa secara
proporsional dengan memperhatikan keterwakilan siklus hidup
reproduksi perempuan.
Dalam blueprint OSCE terdapat beberapa kompetensi/kategori
keterampilan klinis dan masing-masing kompetensi menggambarkan
persentase, kedalaman, dan jenis keterampilan yang diuji, sesuai
dengan tujuan pembelajaran mata kuliah asuhan kebidanan dan
praktik kebidanan
List Keterampilan klinik yang harus dicapai peserta
Uji sinkronisasi antara level D3 dan S1-Profesi
Sumber Rujukan Yang Digunakan Dalam Pembuatan Soal OSCE
Pemilihan jenis keterampilan yang memiliki skoring / bobot terbesar
untuk dikombinasikan dalam soal
Frekuensi : 4 = Essential, asuhan kebidanan yg dilakukan scr mandiri
4 = Sangat sering oleh bidan.
3 = Sering 3 = Important, Asuhan kebidanan yg membutuhkan
kolaborasi & tenaga kesehatan lain yg didahului
2 = Kadang kadang
intervensi oleh bidan.
1 = Jarang 2 = Acceptable, asuhan kebidanan yg memerlukan
rujukan tanpa bidan melakukan intervensi terlebih
dahulu.
1 = Quetionable, Asuhan kebidanan yg cukup di ujikan
pada ujian tulis (CBT/PBT)
Jumlah kompetensi yang dinilai pada setiap
stasi adalah antara 3-4 kompetensi, kecuali
kategori perilaku profesional yang harus
diujikan pada setiap stasi.
Blueprint ini disusun per sesi dan sesi dalam
satu hari yang sama menggunakan blueprint
setara
Jumlah Kolom sesuai dengan
jumlah kelompok
Minimal jumlah kategori Keterampilan Klinis yang
Kategori Keterampilan Klinis Keterampilan Klinis pada 1 akan diuji
No
sesi ujian (Jumlah station yang
realibilitas dan validitas baik
antara 8-14 station)
Kasus Soal
1 Pengumpulan data Subyektif Jumlah station x 30%
Global Performance
Beri tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum
terhadap kemampuan peserta ujian!
KODING : 0 – 1 – 2 – 3 - 4
Rubrik Penilaian akhir mahasiswa ujian secara
keseluruhan. Kolom penilaian ini disebut dengan
(Global performance)
Aspek ini merupakan impresi penguji setelah
melihat kemampuan mahasiswa secara keseluruhan
apakah peserta ujian mampu menjadi bidan dengan
kemampuan yang ada. Terdiri dari tidak lulus,
borderline, lulus serta superior. Nilai borderline akan
menjadi dasar dalam penentuan nilai batas lulus
station.
KODING : 1 – 2 – 3 - 4
OSCE CENTER Program D3 Kebidanan Sessi (centang 1 2 3 4 5 6 LOKASI A B C D STATION NO
salah satu)
URUTAN ROTASI KE 1 2 3 4 5 6 7
KODE PESERTA (4 DIGIT TERAKHIR)
KOMPETENSI SKOR SKOR SKOR SKOR SKOR SKOR SKOR
1 Pengumpulan data subjektif
2 Pemeriksaan fisik dan laboratorium sederhana
3 Perumusan diagnosis dan/atau masalah kebidanan
4 Perencanaan tindakan
5 Keterampilan prosedur tindakan dasar
6 Promosi kesehatan
7 Pendokumentasian
8 Perilaku profesional
GLOBAL TATING SCALE Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus Tidak Lulus
(Berikan tanda √ pada kotak pilihan) Boarderline Boarderline Boarderline Boarderline Boarderline Boarderline Boarderline
Lulus Lulus Lulus Lulus
Superior Superior Lulus Lulus Superior Lulus Superior
Superior Superior Superior