Anda di halaman 1dari 9

RANGE OF MOTION (ROM) PADA PASIEN

DENGAN MASALAH GANGGUAN


AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT

DESTIYA RAMADHANTI
202206021
RANGE OF MOTION
(ROM)

DEFINISI: Latihan gerak sendi yang


memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan
otot, dimana klien menggerakkan masing-masing
persendiannya sesuai dengan gerakan normal baik
secara aktif ataupun pasif.
TUJUAN: Mempertahankan atau memperbaiki
tingkat kemampuan menggerakkan persendian
secara normal dan lengkap untuk meningkatkan
massa otot dan tonus otot.

Sumber: Faridah, Umi., dkk., 2018


RANGE OF MOTION (ROM)

PASIF AKTIF
1. Gerakan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan Latihan I
2. Gerakan fleksi dan ekstensi siku 1) Angkat tangan yang kontraktur menggunakan tangan yang
sehat ke atas.
3. Gerakan pronasi dan supani lengan bawah
2) Letakkan kedua tangan diatas kepala.
4. Pronasi fleksi bahu
3) Kembalikan tangan ke posisi semula.
5. Gerak abduksi dan adduksi bahu
Latihan II
6. Rotasi bahu
4) Angkat tangan yang kontraktur melewati dada ke arah tangan
7. Fleksi dan ekstensi jari-jari
yang sehat
8. Infersi dan afersi kaki
5) Kembalikan keposisi semula.
9. Fleksi dan ekstensi pergelangan kaki
Latihan III
10. Fleksi dan ekstensi lutut
6) Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan yang sehat ke
11. Rotasi pangkal paha atas.
7) Kembalikan ke posisi semula.
Latihan IV Latihan VII
1) Tekuk siku yang kontraktur menggunakan tangan 1) Letakkan kaki yang sehat dibawah yang kontraktur
yang sehat.
2) Turunkan kaki yang sehat sehingga punggung kaki yang sehat
2) Luruskan siku kemudian angkat ke atas. dibawah pergelangan kaki
3) Letakkan kembali tangan yang kontraktur ditempat 3) Angkat kedua kaki ke atas dengan bantuan kaki yang sehat,
tidur. kemudian turunkan pelan-pelan.
Latihan V Latihan VIII
4) Pegang pergelangan tangan yang kontraktur 4) Angkat kaki yang kontraktur menggunakan kaki yang sehat ke
menggunakan tangan yang sehat angkat ke atas atas sekitar 3cm.
dada.
5) Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu sisi kemudian
5) Putar pergelangan tangan ke arah dalam dan ke ke sisi yang satunya lagi.
arah keluar.
6) Kembalikan ke posisi semula dan ulang sekali lagi.
Latihan VI
Latihan IX
6) Tekuk jari-jari yang kontraktur dengan tangan yang
7) Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, bantu pegang pada
sehat kemudian luruskan.
lutut yang kontraktur dengan tangan yang lain.
7) Putar ibu jari yang lemah menggunakan tangan
8) Dengan tangan yang lainnya penokong memegang pinggang
yang sehat
pasien
9) Anjurkan pasien untuk memegang bokongnya.
KEKUATAN OTOT

Nilai 0 : Paralisis, tidak ada kontrasi otot sama sekali


Nilai 1 : Tidak ada gerakan ekstremitas sama sekali,
terlihat/teraba getaran kontraksi otot
Nilai 2 : Dapat menggerakkan ekstremitas, tidak kuat
menahan berat, tidak dapat melawan tekanan pemeriksa
Nilai 3 : Dapat menggerakkan ekstremitas, dapat
menahan berat, tidak dapat melawan tekanan
Nilai 4 : Dapat menggerakkan sendi untuk menahan
berat, dapat melawan tahanan ringan dari pemeriksa
Nilai 5 : kekuatan otot normal
PENINGKATAN KEKUATAN • P : Populasi berupa seluruh pasien stroke non-hemoragik
di Ruang ICU RSUD Curup. Jumlah sampel 20
OTOT PASIEN STROKE responden dengan kriteria inklusi bersedia menjadi
NON-HEMORAGIK DENGAN responden, pasien dengan diagnose stroke non-
HEMPARESE MELALUI hemoragik, hemiprese, dan pasien dengan skala nyeri 0
LATIHAN RANGE OF • I : Terapi ROM
MOTION (ROM) PASIF
• C : Tidak ada (tidak dilakukan intervensi)
• O : Ada pengaruh latihan range of motion terhadap
Rahmadani, Elsi., Hendi, kekuatan otot pasien stroke non-hemoragik. Dari 10
Rustandi., 2019 responden kelompok intervensi terdapat 7 (70%)
responden mengalami peningkatan kekuatan otot, dan 3
(30%) responden tidak mengalami peningkatan. Pada
kelompok kontrol hanya 1 (10%) responden yang
mengalami peningkatan kekuatan otot
• T : Dilakukan sebanyak 2x sehari selama 5 hari.
• P : Populasi berupa pasien stroke di RS Mardi Rahayu
PENGARUH RANGE OF Kudus sebanyak 53 orang, sampel sebanyak 46 orang.
MOTION (ROM) TERHADAP • I : Terapi ROM
KEKUATAN OTOT PASIEN
• C : Tidak ada
STROKE DI RUMAH SAKIT
MARDI RAHAYU KUDUS • O : Latihan ROM berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan kekuatan otot pasien stroke dengan
hemiparase di RS Mardi Rahayu Kudus. Terdapat
peningkatan kekuatan otot dari 2 menjadi 3 pada 21
Wulan, E. Setiyo., Sri responden
Wahyuni., 2022 • T : 2 kali sehari
EFEKTIVITAS ROM (RANGE • P : Populasi berupa pasien yang mengalami stroke di
Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan sebanyak 30
OF MOTION) TERHADAP orang. Sampel sebanyak 20 orang.
KEKUATAN OTOT PADA
PASIEN STROKE DI RUMAH • I : Terapi ROM
SAKIT ROYAL PRIMA • C : Tidak ada (tidak dilakukan intervensi)
TAHUN 2021 • O : Terdapat efektivitas ROM terhadap kekuatan otot
pada pasien stroke di rumah sakit umum royal prima
medan tahun 2021. Didapatkan peningkatan kekuatan
Purba, S. Desnayati., dkk., otot dimana nilai minimal skala 2 dan nilai maximal pada
2022 skala 5.
• T : Dilakukan 2 kali sehari selama 2 minggu
• P : Populasi berupa seluruh klien yang di diagnose stroke
iskemik. Sampel sebanyak 52 orang.
LATIHAN ROM PASIF
TERHADAP PENINGKATAN • I : Terapi ROM
KEKUATAN OTOT AKIBAT • C : Tidak ada
STROKE ISKEMIK • O : Latihan ROM efektif dalam meningkatkan kekuatan
otot. Didapatkan peningkatan dialami oleh 20 responden
dan 6 responden tidak mengalami perubahan.
• T : Dilakukan 2x sehari setiap pagi dan sore, waktu setiap
Sholihany, R. Fithriyah., latihan 20 menit selama 5 hari.
dkk., 2021

Anda mungkin juga menyukai