Anda di halaman 1dari 35

PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK

KEPUTUSAN DIREKSI PT. PLN (PERSERO)

Nomor :1486.K / DIR /2011


Tanggal : 27 Desember 2011
Tentang

“PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LSITRIK”


 DIREKSI

 GENERAL MANAGER

 MANAJER UNIT
 PENANGGUNG JAWAB : Pejabat Struktural atau Fungsional

 PETUGAS PELAKSANA : Regu yang terdiri atas pejabat/petugas PLN


yang melaksanakan P2TL; Memiliki kompetensi di bidang P2TL (Brevet).

 PETUGAS ADMINISTRASI : Pejabat/petugas PLN yang menyelesaikan


administrasi tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan P2TL di lapangan

Catatan: organisasi P2TL dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan


setempat
 OUTSOURCING TENAGA BANTU DARI PJTK (PENYEDIA JASA
TENAGA KERJA) :
 Ketua Regu petugas pelaksana P2TL harus pegawai PLN
 Tanggung jawab pelaksana P2TL sepenuhnya pada PLN
 Dokumen ditandatangani oleh Ketua Regu Petugas Pelaksana Lapangan;

 OUTSOURCING JASA PEKERJAAN PELAKSANAAN/PEMERIKSAAN:


 Perusahaan jasa melaksanakan P2TL berdasarkan Perjanjian Kerja Sama dengan PLN
 Dokumen P2TL ditandatangani oleh Petugas Pelaksana Lapangan P2TL dari
Perusahaan Jasa ;
PENANGGUNG JAWAB P2TL, ANTARA LAIN:
 Menentukan Target operasi (TO)
 Menetapkan besar dan cara pembayaran Tagihan Susulan sesuai kewenangan
yang diberikan oleh Pemberi tugas
 Memberi keterangan apabila diperlukan dalam proses penyelidikan dan
penyidikan serta pengadilan perkara P2TL;

PETUGAS PELAKSANA P2TL ANTARA LAIN:


 Menandatangani Berita Acra hasil pemeriksaan P2TL dan Berita Acra lainnya
serta menyusun laporan mengenai pelaksanaan P2TL
 Melakukan Pemutusan Sementara atas SL dan/atau APP yang harus dikenakan
tindakan Pemutusan Sementara
 Melakukan Pemutusan Rampung
 Melakukan pengambilan barang bukti berupa APP atau perlatan lainnya
 Memasang APP pengganti yang diambil

PETUGAS ADMINISTRASI:
 Menyimpan Dokumen dan Barang bukti hasil temuan P2TL
 Menyiapkan SPH
 Memproses TS/Ganti Rugi
 SURAT TUGAS; FORMULIR BERITA ACARA SERTA FORMULIR LAINNYA (SEBAGAIMANA
DIMAKSUD DALAM LAMPIRAN KEP DIR INI)

 SARANA PENYIMPANAN BARANG BUKTI BERUPA KANTONG, AMPLOP KOTAK ATAU


PERALATAN LAINNYA BESERTA GUDANG PENYIMPANANNYA;

 PERALATAN KERJA: TOOL SET, SENTER, KALKULATOR, STOP WATCH, KACA PEMBESAR,
POWER FACTOR HIGH TESTER, TANG SEGEL DAN ASESORISNYA,HELM, KAMERA NON
DIGITAL (FILM SELULOID), VIDEO KAMERA, NOTE BOOK/LAPTOP; SARANA TRANSPORTASI ;
LABORATORIUM TERA; DATA INDUK LANGANAN (DIL); DATA PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK
PELANGGAN YG TDK WAJAR MIN SELAMA 3 BULAN;

 APP DAN/ATAU PERLENGKAPAN APP PENGGANTI


 TAHAP PRA P2TL
 TAHAP PELAKSANAAN P2TL
 TAHAP PASCA P2TL
 PEMANTAUAN DARI DAFTAR LANGANAN YANG PERLU DIPERHATIKAN (DLPD);

 PEMANTAUAN ATAS PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK YG TIDAK WAJAR (3 BULAN


BERTURUT-TURUT);

 INFORMASI DARI INFORMAN

 DATA/INFORMASI YG DIPEROLEH PLN SAAT MELAKUKAN KEGIATAN RUTIN


(PEMELIHARAAN, PENYAMBUNGAN BARU, PENAMBAHAN DAYA, PENCATATAN
METER)

 SASARAN OPERASI ATAU TARGET P2TL TRIWULANAN/SEMESTERAN/TAHUNAN


Langkah-Iangkah yang harus dilakukan oleh Petugas Pelaksana Lapangan P2TL pada
Tahap pelaksanaan P2TL, adalah:

a.memasuki persil Pemakai Tenaga Listrik dan melakukan pengamanan lokasi;

b.sebaiknya petugas P2TL tidak menyentuh atau mendekat APP sebelum disaksikan oleh
penghuni atau saksi, untuk menghindari dugaan merusak segel sebelum diadakan
pemeriksaan.

c.melakukan pemeriksaan lapangan;

d.melakukan tindakan P2TL bagi Pemakai Tenaga Listrik;

e.melakukan pemberkasan hasil pemeriksaan P2TL;

f.rneninqqalxan lokasi Pemakai Tenaga Listrik;

g.menyerahkan dokumen dan barang bukti kepada petugas administrasi P2TL dengan
membuat berita acara serah terima dokumen dan Barang Bukti P2TL.
Cara memasuki persil Pemakai Tenaga Listrik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a, adalah sebagai berikut:

a.pada saat memasuki persil Pemakai Tenaga Listrik harus bersikap sopan,
menunjukkan surat tugas dan menjelaskan maksud serta tujuan pelaksanaan P2TL
kepada Pernakai Tenaga Listrik atau yang mewakili;

b.b. kepada Pemakai Tenaga Listrik atau yang mewakili diminta untuk menyaksikan

c.pelaksanaan pemeriksaan P2TL;

d.untuk menghindari penghilangan barang bukti dan reaksi negatip lainnya dari
Pemakai Tenaga Listrik, pengamanan lokasi dilakukan secara sopan;

e.pengamanan 10 asi pada persil Pemakai Tenaga Listrik yang dinilai dapat

f.menimbulkan situasi kerawanan, dapat dilakukan bersama aparat kepolisian.


PEMERIKSAAN BAGI PELANGGAN:

 SEBELUM DILAKUKAN PEMERIKSAAN SECARA VISUAL TERLEBIH


DAHULU MENGAMBIL DOKUMENTASI DAN DIPERIKSA
ADMINISTRASI REKENING TERAKHIR;

 HARUS MEMERIKSA DAN MENELITI APP ELEKTRO MEKANIK ATAU


ELEKTRONIK SERTA KELENGKAPANNYA BAIK PENGUKURAN
LANGSUNG ATAU TDK LANGSUNG (MGNK CT/PT SECARA VISUAL
ATAU ALAT BANTU;

 SEBELUM DAN SESUDAH PEMERIKSAAN DILAKUKAN


PENDOKUMENTASIAN DGN KAMERA NON DIGITAL/VIDEO KAMERA
Pemeriksaan bagi Bukan Pelanggan dilakukan sebagai berikut:

A.Petugas Pelaksana Lapangan P2TL harus memeriksa dan meneliti secara


visual Instalasi Ketenagalistrikan yang berada pada persil;

B.pada lokasi Bukan Pelanggan yang jumlahnya banyak misalnya pada lokasi
tanah sengketa yang dinilai dapat menimbulkan situasi kerawanan secara
masal, maka sebelum dilakukan pemeriksaan lapangan dapat dilakukan
tindakan secara khusus bekerjasama dengan perangkat desajkelurahan,
pemuka masyarakat dan pengamanan lokasi bersama dengan aparat
kepolisian;

C.sebelurn dan sesudah pemeriksaan, dilakukan pengambilan dokumentasi


dengar karnera danjatau video karnera.
PEMANGGILAN KEPADA PEMAKAI TENAGA
LISTRIK:
 Panggilan pertama tertera pada BA Hasil Pemeriksaan P2TL

 Apabila tdk datang, mengirimkan Surat panggilan ke-2, ke-3.


SP I secara berturut-turut dgn selang waktu masing-masing
selama 3 hari kerja. Masa peringantan I adalah 5 hari kerja
setelah tanggal SP I,

 Dan Apabila s/d berakhirnya masa peringatan I pemakai I tdk


dtg, disiapkan SP II dgn masa 14 hari untuk pelanggaran, 28
hari kelaianan
1.Pelanggan yang melakukan Pelanggaran sebagaimana
dimaksud dikenakan sanksi berupa :
a. Pemutusan Sementara;
b. Pembongkaran Rampung;
c. Pembayaran Tagihan Susulan;
d. Pembayaran Biayz. P2TL Lainnya.

2. Bukan Pelanggan yang terkena P2TL dikenakan sanksi


berupa :
a. Pembongkaran Rampung;
b. Pembayaran TS4;
c. Pembayaran Biaya P2TL lainnya.
 PELANGGARAN GOL I (P-I) : Mempengaruhi batas daya
tetapi tidak mempengaruhi pengukuran;

 PELANGGARAN GOL II (P-II): Mempengaruhi


Pengukuran energi tetapi tidak mempengaruhi batas daya;

 PELANGGARAN GOL III (P-III): Mempengaruhi batas


daya dan pengukuran;

 PELANGGARAN GOL IV (P-IV): Pelanggaran yang


dilakukan oleh Bukan Pelanggan;
Con’t..

TERMASUK PELANGGARAN I ( P-I):


 Segel pada Alat Pembatas hilang, rusak atau tidakk sesuai dengan aslinya
 Alat Pembatas hilang, rusak atau tidak sesuai dengan aslinya

 Kemampuan Alat Pembatas menjadi lebih besar, diantaranya dengan: setting relay Alat

Pembatas kondisinya berubah; penghantar phasa dengan netral pada sambungan 3


phasa kondisinya tertukar
 Alat Pembatas terhubung langsung dengan kawat/kabel sehingga Alat Pembatas tidak

berfungsi atau kemampuanya menjadi lebih besar


 Khusus untuk pelanggan yang menggunakan meter kVA Maks:

1) Segel pada meter kVA Maks dan atau perlengkapannnya hilang, rusak, atau
tidak sesuai dengan aslinya; Alat Pembatas hilang, rusak atau tidak sesuai dgn aslinya;
2) Meter kVA Maks dan/atau perlengkapannnya rusak, hilang atau tdk sesuai
dengan aslinya.
 Terjadi hal-hal lainya dengan tujuan mempengaruhi batas daya.

j
TERMASUK PELANGGARAN II ( P-II):
a. Segel Tera dan/atau segel milik PLN pada Alat Pengukur
dan tau perlengkapannnya salah satu atau semuanya
hilang/tidak lengkap, rusak/putus atau tdk sesuai dengan
aslinya;

b. Alat Pengukur dan/atau perlengkapannnya tidak berfungsi


sebagaimana mestinya walaupun semua segel dan segel
tera dalam keadaan lengkap dan baik.

c. Alat Pengukur dan/atau perlengkapannnya hilang atau tdk


sesuai dgn aslinya;
TERMASUK PELANGGARAN III ( P-III):
a. Melakukan Pelanggaran yang merupakan
gabungan P-I dan P-II.

b. Melakukansambungan langsung ke instalasi


pelanggan dari Instalasi PLN sebelum APP;
TERMASUK PELANGGARAN IV ( P-IV):

BUKAN PELANGGAN , memakai Tenaga Listrik PLN


tanpa alasan hak yang sah;
1. PELANGGARAN I ( P-I):

 Untuk Pelanggan Yang Dikenakan Biaya Beban:


TS 1 = 6 X {2XDaya Tersambung (kVA)} X Biaya Beban (Rp/kVA);

 Untuk Pelanggan yang dikenakan Rekening Minimum


TS 1 = 6 X (2XRekening Minimum (Rupiah) pelanggan sesuai TDL;

2. PELANGGARAN II ( P-II):

TS 2 = 9 X 720 Jam X Daya Tersambung X 0,85 X Harga per kWH yang tertinggi pada gol tarif sesuai TDL;

3. PELANGGARAN GOLONGAN III (P-III):


TS 3 = TS 1 + TS 2
PELANGGARAN GOLONGAN IV (P-IV)

 Untuk Daya Kedapatan sampai dengan 900 VA:

TS 4 = {(9 X (2X (Daya Kedapatan (kVA)} X Biaya Beban (Rp/kVA)))} + {(9 X 720 Jam X (Daya
kedapatan (kVA)) X 0,85 X Tarif Tertinggi pada Golongan tarif sesuai TDL yang dihitung
berdasarkan Daya Kedapatan)};

 Untuk Daya Kedapatan lebih dari 900 VA:

TS 4 = {(9 X (2X 40 jam nyala x (Daya Kedapatan (kVA)} X Tarif Tertinggi pada Golongan tarif
sesuai TDL yang dihitung berdasarkan Daya Kedapatan)} + {(9 X 720 Jam x (Daya kedapatan
(kVA) x 0,85 X Tarif tertinggi pada golongan tarif sesuai TDL yang dihitung berdasarkan Daya
Kedapatan)};
A. TS 1
= 6 X {2XDaya Tersambung (kVA)} X 40 JAM } X harga per
kwh pada golongan tarif pelanggan sesuai TDL;

B. TS 3

= TS1 +TS2
PENGAJUAN KEBERATAN
 TERHADAP PENGENAAN SANKSI P2TL, PELANGGAN DAPAT MENGAJUKAN
KEBERATAN KEPADA : GM/MANAJER APJ/AREA/CABANG;
 KEBERATAN DIAJUKAN PALING LAMA 14 HARI KERJA SETELAH KEJADIAN P2TL;
 KEBERATAN DIANALISA DAN DIEVALUASI OLEH TIM YG DIBENTUK OLEH
GM/MANAGER APJ/AREA/CABANG ;
 TIM DIKETUA OLEH GM/MANAGER DAN JUMLAHNYA MINIMAL 5 ORG /GANJIL (TEKNIK,
NIAGA, ADM/SDM, DAN WAKIL PEMERINTAH DIBIDANG KETENAGALISTRIKAN;
 DALAM HAL PERMOHONAN KEBERATAN TIDAK TERPENUHI DALAM JW 14 HARI KERJA
SEJAK KEBERATAN DITERIMA HARUS DISAMPAIKAN PENOLAKANNYA
 DALAM HAL KEBERATAN TERPENUHI MAKA DALAM JW MAKS 30 HARI KERJA SEJAK
KEBERATAN DITERIMA PLN HARUS MENYAMPAIKAN PUTUSAN
 KEBERATAN TIDAK MENUNDA PEMBAYARAN SANKSI P2TL
 KEPUTUSAN TIMKEBERATAN HARUS MELEBIHI SYARAT QUORUM
 DALAM HAL PELANGGAN TIDAK TERBUKTI BERSALAH DAN TERJADI PEMUTUSAN
SEMENTARA KEPADA PELANGGAN TSB, PLN DALAM JANGKA WAKTU 14 HARI KERJA
HARUS MENYAMPAIKAN PERMOHONAN MAAF;
LAMPIRAN SURAT-SURAT

Anda mungkin juga menyukai