Anda di halaman 1dari 18

PENYUSUNAN

ANALISIS JABATAN
&
ANALISIS BEBAN KERJA

Permen PANRB No.1 Tahun 2020


Pedoman Analisis Jabatan & Analisis Beban Kerja
DASAR HUKUM
1
UU No. 5 Tahun 2014
Tentang 2
Aparatur Sipil Negara
PP No.11 Tahun 2017
Tentang
3
Manajemen PNS Permen PANRB No.1 Tahun 2020
Tentang
Permen PAN & RB No. 33 Tahun 2011 tentang Pedoman Pedoman Analisis Jabatan
Analisis Jabatan dan Kepmen PAN & RB No. 75 Tahun
2004 tentang Penghitungan Kebutuhan Formasi dan Analisi Beban Kerja
Berdasarkan Analisis Beban Kerja
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
“bahwa setiap instansi pemerintah wajib menyusun
kebutuhan jumlah dan jenis jabatan
PNS dan PPPK berdasarkan
analisis Jabatan
dan94analisis
( Pasal 56 & pasal UU Nomorbeban
5 Tahunkerja”
2014 tentang ASN)

“ instansi pusat dan instansi daerah wajib melaksanakan


analisis jabatan dan analisis beban kerja
sebagai prasyarat untuk menyusun peta jabatan,
uaraian jabatan, serta jumlah kebutuhan ASN.”
( Pasal 2 Permen PANRB Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Pedoman Anjab dan ABK)
PENGERTIAN

ANALISIS BEBAN KERJA


ANALISIS JABATAN Tehnik manajemen
Proses pengumpulan, sistematis untuk
pencatatan, pengolahan dan mengetahui tingkat
penyusunan data jabatan menjadi efektivitas dan efesiensi
informasi jabatan kerja organisasi
berdasarkan volume kerja
Hasil Anjab dan ABK

● Hasil analisis jabatan dan analisis beban kerja ditetapkan


Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)

● Hasil analisis jabatan dan analisis beban kerja diinput


melalui aplikasi E-Formasi dan aplikasi Simona (Sistem
Monitoring dan Evaluasi) Kementerian Dalam Negeri.
PENGGUNAAN HASIL ANJAB & ABK

a. Penyusunan Formasi Pegawai


1. Analis Kebutuhan b. Rekrutmen dan Penempatan Pegawai

Pegawai & Bezeting a. Penempatan & Penataan Pegawai

2. Standar Kompetensi b. Penyusunan Pola karier


c. Perencanaan Kebutuhan Diklat
Syarat Jabatan
3. Indikator Kinerja Pegawai a. Penerapan Manajemen Kinerja

4. Nilai dan Peringkat


a. Penyusunan Sistem Remunerasi
Jabatan
sesuai Bobot Jabatan & Kinerja
INFORMASI JABATAN
1. Nama Jabatan 9. Perangkat Kerja
2. Kode Jabatan 10. Tanggung Jawab
3. Unit Organisasi 11. Wewenang
4. Ikhtisar Jabatan 12. Korelasi Jabatan
5. Kualifikasi Jabatan 13. Kondisi Lingkungan Kerja
6. Tugas Pokok 14. Resiko Bahaya
7. Hasil Kerja 15. Syarat Jabatan
8. Bahan Kerja 16. Prestasi Kerja
17. Kelas Jabatan
INFORMASI JABATAN
Sebutan untuk memberi ciri dan gambaran sebuah jabatan

Kode yang mempresentasikan suatu jabatan

Tempat kedudukan jabatan yang terlihat dalam susunan


struktur organisasi, selanjutnya tergambar dalam peta
jabatan.

Ringkasan dari tugas yang dilakukan pemangku jabatan, yang tersusun dalam satu
kalimat yang mencerminkan pokok tugas jabatan.
- JS sesuai perbup SOTK Perangkat Daerah terkait.
- JF disesuaikan dengan peraturan yg mengatur tentang JF
- JP sesuai permenpan RB no.41 thn 2018/perka BKN no.5 thn 2021
Kualifikasi yang bersesuaian dengan tugas dan fungsi jabatan
yang memuat :

• Pendidikan Formal minimal yg harus dimiliki pemangku


jabatan disertai jurusan yang sesuai dengan kebutuhan
jabatan.
 Kualifikasi pendidikan JF (perka BKN no.5 thn 2021)
 Kualifikasi pendidikan JP (permenpan no.41 thn 2018
dan perka BKN no.5 thn 2021)

• Pendidikan & Pelatihan yang dibutuhkan untuk


meningkatkan kemampuan dan menunjang pelaksanaan
tugas jabatan. Pelatihan terdiri dari penjejangan dan teknis.

• Pengalaman Kerja yang dibutuhkan untuk meningkatkan


kemampuan pemangku jabatan.
Paparan atau uraian atas semua tugas jabatan yg harus
dilakukan pemangku jabatan dalam memproses bahan
kerja menjadi hasil kerja.

 Uraian tugas JS disesuaikan dengan perbup SOTK


PD terkait.

 Uraian tugas JF disesuaikan peraturan yg mengatur


tentang butir kegiatan JF.

 Uraian tugas JP terdiri dari tugas teknis sebagai turunan


dari tugas teknis atasan langsung.
Keluaran (output) dari pelaksanaan tugas jabatan yang
dapat diukur atau dihitung berdasarkan bukti fisik.
Satuan hasil dapat berupa: Dokumen, laporan, data,
surat, Jasa dan Informasi dll.

Masukan (input) kerja yang diperlukan


pemegang jabatan untuk memperoleh hasil
kerja.
dapat berupa: : Benda, jasa dan Informasi

Pedoman atau acuan yang digunakan pemegang jabatan


untuk memproses/mengolah bahan kerja menjadi hasil
kerja dapat berupa : SOP, peraturan dan Alat kerja lain
yang tidak termasuk mesin, perkakas tangan dan
perlengkapan
Tuntutan jabatan terhadap kesanggupan pegawai untuk
menyelesaikan pekerjaan.

Hak yang dimiliki oleh pemangku jabatan untuk


mengambil suatu tindakan atau keputusan.

Hubungan kerja antara jabatan yang dianalisis dengan


jabatan lainnya terkait dengan pelaksanaan tugas jabatan
baik timbal balik maupun searah, baik vertikal, horizontal
maupun diagonal.
Keadaan tempat jabatan tersebut melaksanakan tugas
(Permen PAN RB No. 1 tahun 2020)

Potensi kejadian atau keadaan yang dapat membahayakan


keselamatan atau kesehatan secara fisik atau kejiawaan
pegawai ketika melaksanakan tugas jabatan.
Syarat minimal yang harus dimiliki pegawai untuk
menduduki jabatan.
(Permen PANRB No. 1 tahun 2020)
Prestasi yang diharapkan bernilai baik dan sangat baik sesuai
dengan peraturan perundang – undangan.

Tingkatan pangkat jabatan sesuai dengan bobot jabatan


tanggung jawab yang telah ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan.
(Sesuai hasil validasi Kemen PAN & RB tentang
Penetapan Kelas Jabatan di Lingkunan Pemerintah
Kabupaten Simeulue)
* SESUAI PERMENPAN RB NO. 1 TAHUN 2020
RUMUS PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI.
Jumlah Beban Kerja X Waktu Penyelesaian
Waktu Efektif

KONVERSI JAM KERJA DARI MENIT KE JAM


Waktu Penyelesaian Dalam Menit
60 Menit
TERIMAKASIH

BAGIAN ORGANISASI
SETDAKAB SIMEULUE

Anda mungkin juga menyukai