Anda di halaman 1dari 15

PENYELESAIAN PENGUJIAN

DALAM SIKLUS PEROLEHAN &


PEMBAYARAN – VERIFIKASI
AKUN TERKAIT

Jarot Triono, SE., MM., Ak., CA., CPA


- KAP Jarot & Rekan

-Institute Perbanas
Akun-akun terkait siklus perolehan
Aset
Kas; Persediaan; Beban dibayar dimuka; Pajak dibayar dimuka
(misalnya: PPN – masukan); Aset/pekerjaan dalam penyelesaian; Aset
tetap; Aset tak berwujud (misalnya: paten, merk dagang, hak cipta)

Liabilitas
Utang usaha; Utang sewa (lease); Beban akrual; Utang pajak

Beban
Pembelian; Beban manufaktur/overhead pabrik; Beban
operasional/administrasi dan umum (masing-masing sesuai dengan
kategori dan nature transaksinya)
Audit akun aset tetap
Pengertian
Aset tetap adalah aset yang diperkirakan berumur lebih dari satu tahun, yang digunakan dalam bisnis, dan tidak
diperoleh untuk dijual kembali.
Karakteristik: mempunyai wujud secara fisik; digunakan dalam proses produksi/jasa; mempunyai manfaat dan
pemeliharaan catatan lebih dari 1 tahun; biasanya lebih sedikit transaksi akuisisi periode berjalan dan seringkali
material

Kebijakan akuntansi
 Pengukuran awal: historical cost (harga pokok + biaya yang dapat diatribusikan secara langsung + estimasi biaya
pembongkaran/restorasi)
 Pengukuran selanjutnya: Model biaya dan model revaluasian
(a) Model biaya = biaya perolehan - akumulasi penyusutan - rugi penurunan nilai aset.
(b) Model revaluasian = jumlah revaluasian (yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi) – akumulasi penyusutan - rugi
penurunan nilai aset yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
 Metode penyusutan digunakan secara konsisten
 Masa manfaat dievaluasi, jika ada perubahan akan diperlakukan secara prospektif
 Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin dicatat sebagai biaya pada saat terjadinya. Pemugaran yang menambah masa
manfaat suatu aset tetap atau peningkatan kapasitas atau kualitas produksi dikapitalisasi dan disusutkan sesuai
dengan tingkat penyusutan aset yang bersangkutan.
 Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari
pembukuan dan laba atau rugi yang terjadi dibebankan pada perhitungan laba rugi periode berjalan.
Faktor inherent risk (risiko bawaan)
 Biasanya bernilai signifikan
 Pengalaman audit sebelumnya, jika menunjukkan sering terjadi kesalahan
 Adanya pertimbangan signifikan dalam menentukan penurunan nilai
 Hasil analytical review tidak sesuai dengan harapan
 Terdapat transaksi yang rumit atau tidak biasa
 Bisa terdapat pembatasan karena perjanjian pinjaman

Masalah yang mungkin timbul


 Jenis yang sama untuk persediaan dan asset tetap
 Alokasi sebagai asset tetap atau biaya
 Estimasi
Tujuan audit
Meyakini bahwa akun aset tetap tidak ada salah saji material dan dicatat sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan.
 Seluruh aset tetap adalah milik perusahaan (eksistensi);
 Seluruh aset tetap pada tanggal neraca telah dicatat pada neraca
(kelengkapan);
 Aset tetap dicatat sesuai dengan jumlah yang seharusnya (akurasi);
 Perusahaan memiliki, atau memiliki hak hukum, terhadap seluruh aset tetap
yang dilaporkan di neraca (hak dan kewajiban);
 Aset tetap dan akun terkait lainnya telah diklasifikasikan, dan diungkapkan
dalam laporan keuangan secara memadai (penyajian dan pengungkapan).
Beberapa prosedur audit atas pengujian aset tetap

1. Cek saldo laporan


Saldo awal; buku besar; buku pembantu; register aset tetap
2. Prosedur analitis
Perbandingan biaya penyusutan, biaya perawatan dan perbaikan dengan periode
sebelumnya; rasio penyusutan terhadap jumlah aset tetap terkait; Tes bahwa
rata-rata tingkat penyusutan didasarkan pada estimasi umur ekonomis asset tetap
dan metode depresiasinya; jumlah beban penyusutan dengan penambahan akumulasi
penyusutan.
3. Verifikasi akuisisi tahun berjalan
Vouching dan bukti kepemilikan, serta kemungkinan biaya yang terkait
4. Verifikasi pelepasan tahun berjalan
Laba rugi pelepasan tercatat; analisa kemungkinan pelepasan asset tetap yang
tidak tercatat (dari analisa akusisi apakah untuk menggantikan asset yang lama;
adanya bisnis/produksi model baru; dsb)
5. Verifikasi nilai buku, beban penyusutan dan akumulasi penyusutan
Lakukan perhitungan ulang atas daftar aset tetap dengan metode penyusutan yang
konsisten
6. Cek fisik keberadaan aset tetap
Melihat secara langsung keberadaaan dan kondisi asset tetap
7. Review kemungkinan adanya penurunan nilai aset tetap
Identifikasi indikator mengenai adanya penurunan nilai aset:
- bandingkan nilai tercatat aset dengan nilai tertinggi antara harga jual bersih atau
nilai penggunaan;
- harga jual bersih adalah nilai pasar setelah dikurangi dengan biaya pelepasan aset
- nilai penggunaan terkait dengan diskonto dari estimasi dari penerimaan kas di
masa datang dan pengeluaran kas terkait dengan penggunaan selanjutnya dari aset,
dan biaya pelepasannya.
- Jika harga jual bersih atau nilai penggunaan lebih rendah, perlu diakui adanya
kerugian karena penurunan nilai aset
Audit akun beban dibayar dimuka - asuransi

Akun-akun sejenis dengan beban dibayar dimuka:


Sewa dibayar dimuka; Asuransi dibayar dimuka; Beban
tangguhan; Hak cipta; merk dagang; dsb

Khusus untuk sewa mengacu ke PSAK 73

Asuransi dibayar dimuka


Premi asuransi yang sudah dibayarkan, tetapi masa manfaat
perlindungannya masih di periode yang akan datang

Kebijakan akuntansi
Asuransi dibayar dimuka diamortisasi sesuai dengan masa
manfaatnya dengan periode garis lurus
Tujuan audit
Meyakini bahwa akun asuransi dibayar dimuka tidak ada salah saji material dan dicatat sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan

Beberapa prosedur audit atas pengujian asuransi dibayar dimuka


1. Cek saldo laporan
Saldo awal; buku besar; buku pembantu; register asuransi dibayar dimuka
2. Prosedur analitis
Perbandingan saldo dan biaya asuransi dengan periode sebelumnya; rasio biaya asuransi dan
asuransi dibayar dimuka periode sebelumnya; kenaikan aset (atau obyek pertanggungan lainnya);
Perbandingan biaya asuransi dan penambahan akumulasi amortisasi asuransi dibayar dimuka tahun
berjalan sebagai analisa bahwa semua biaya asuransi berasal dari amortisasi
3. Verifikasi akuisisi tahun berjalan
Bukti transaksi dan polis asuransi
4. Verifikasi nilai buku dan beban asuransi
Lakukan perhitungan ulang atas nilai buku asuransi dibayar dimuka
Audit akun liabilitas akrual
Pengertian
Liabilitas akrual merupakan estimasi kewajiban yang belum dibayar atas
jasa dan manfaat yang telah diterima

Kebijakan akuntansi
 Pengakuan sesuai dengan accrual basic, bersamaan dengan saat
pengakuan bebannya
 Pengukuran setelah pengakuan awal, diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi
Tujuan audit
Meyakini bahwa akun-akun liabilitas akrual tidak ada salah saji material dan dicatat sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan

Beberapa prosedur audit atas pengujian liabilitas akrual


1. Cek saldo laporan
Saldo awal; buku besar; buku pembantu
2. Prosedur analitis
Misal: Perbandingan saldo dan biaya-terkait periode sebelumnya
3. Verifikasi atas beban yang terjadi
Vouching; review atas penggunaan estimasi
4. Subsequent payment
Pembayaran atas akrual pada periode setelah tanggal neraca
5. Review penyajian dan pengungkapannya sesuai dengan standar akuntansi keuangan
Audit akun beban
Sumber transaksi beban
 Pembelian (tunai dan kredit)
 Pengeluaran kas
 Alokasi dari sumber daya aset di neraca
 Estimasi
 Kerugian yang terjadi

Kebijakan akuntansi
 Beban dicatat secara akrual pada saat terjadinya
 Matching cost vs revenue
 Conservatism principles
Tujuan audit
Meyakini bahwa akun-akun beban tidak ada salah saji material dan dicatat sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan
Pengujian beban atas asersi-asersi akuntansi

Klasifikasi atas pengujian beban


1. Beban yang berkaitan langsung dengan penjualan/harga pokok penjualan
2. Beban gaji dan tunjangan
3. Beban tetap yang bersifat rutin
4. Beban yang berasal dari alokasi sumber daya di asset
5. Beban estimasian
6. Beban selain diatas
Beberapa prosedur audit atas pengujian akun beban

1. Prosedur analitis
Investigasi fluktuasi yang signifikan dan dapatkan penjelasan dari manajemen;
membandingkan akrual maupun bebannya dengan periode sebelumnya maupun dengan
anggaran
2. Dapatkan dan cek akurasi matematis dari daftar beban. Cocokkan dengan TB, GL dan SL.
Minta rekonsiliasi dari manajemen jika ditemukan adanya selisih.
3. Scanning transaksi untuk melihat keseuaian dengan akunnya
4. Vouching
5. Lakukan tes kewajaran, jika memungkinkan
4. Review klasifikasi dan deskripsi akun dalam laporan keuangan
5. Review sifat dari akun-akun yang dikelompokkan kedalam biaya operasi dan biaya lainnya
6. Review kesesuaian dan konsistensi penerapan prinsip akuntansi
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai