Anda di halaman 1dari 4

HUKUM WARIS ADAT

ZAINUDIN HASAN,S.H.,M.H.
DOSEN FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG

” HUKUM ADAT YANG MEMUAT


KETENTUAN TENTANG SISTEM, ASAS-
ASAS DAN BENTUK HUKUM WARIS,
TENTANG PENGALIHAN WARISAN


DARI PEWARIS KEPADA AHLI WARIS
ASAS KEWARISAN ADAT

KETUHANAN KEBERSAMAAN KERUKUNAN KEADILAN

SEBAGAI KARUNIA BERTUJUAN UNTUK PERSATUAN DAN PERTALIAN


TUHAN KEBERSAMAAN KERUKUNAN UNTUK KELUARGA WELAS
SEPANJANG MASA KELUARGA ASIH
MENGHASILKAN
KEADILAN
SISTEM WARIS ADAT
Dalam masyarakat adat mengenal 3 macam sistem waris adat yang hidup dan berkembang pada masyarakat
Indonesia.

PATRILINEAL
Menarik garis keturunan berdasarkan
ayah, seorang perempuan yang telah
kawin akan keluar mengikuti suami

PARENTAL
Menarik garis keturunan dari dua
sisi baik pihak ayah atau pihak
Ibu, kedudukan anak laki-laki dan
perempuan sama, keduanya
MATRILINEAL
adalah ahli waris Menarik garis keturunan dari pihak Ibu,
yang menjadi ahli waris adalah anak
perempuan
BENTUK WARIS ADAT

KOLEKTIF INDIVIDUAL MAYORAT

Harta peninggalan tidak Harta peninggalan Harta peninggalan


terbagi-bagi secara dibagi-bagikan tidak dibagi-bagi
perorangan, diwarisi secara perorangan tapi hanya
secara bersama-sama.
Harta warisan hanya atau individual diwariskan pada
untuk dipakai, dikuasai, seorang anak saja
dikelola, dan dinikmati (Anak tua laki/
bersama. Ex: Tanah
perempuan)

Anda mungkin juga menyukai