Anda di halaman 1dari 21

Bab IV: PANCASILA SBG SISTEM FILSAFAT

Pengertian “Filsafat”
Etimologi: ”Philosophia”

“PHILE”: CINTA SOPHIA: KEBIJAKSANAAN

FILSAFAT: “CINTA KEBIJAKSANAAN” atau


“Teman dari kebijaksanaan” atau “Hal-hal
yang mencintai kebijaksanaan”

Filsafat Secara Esensial

Dr. IRJ Gred: Gunawan Setiardjo: Filsafat selalu mencari


sebab musababnya yg terdalam, mencari ha-
Filsafat sbg ilmu pengetahuan yg kekat realita. Jadi bila kita berfilsafat kita beru-
timbul dari prinsip2 yg diketahui dg saha utk berpikir yg mendasar dan mendalam,
kekuatan budi kodrati manusia dgn berpikir radikal, dgn mencari akar yg terdalam
mencari sebab musababnya yg dgn menggunakan budi kodrati manusia
terdalam. sendiri.
Filsafat adalah suatu aktivitas berpikir
manusia yang dilakukan secara mendalam
dan komprehensif dalam rangka
menemukan kebenaran yang hakiki.

Pemikiran secara kritik dan sistematik untuk


mencari hakekat atau kebenaran.

Pemikiran secara rasional untuk menyusun


sistem pengetahuan tentang kehidupan
manusia.
Cakupan Pengertian/Pengelompokan Filsafat

Filsafat Sebagai Produk: Filsafat Sebagai Proses:

1. Filsafat sbg jenis pengetahuan, 1. Filsafat sbg proses pemecahan


ilmu, konsep, pemikiran dari para permasalahan dgn menggunakan
filsuf terdahulu: rasionalisme, cara dan metode tertentu yg sesuai
dgn obyeknya.
materialisme, pragmatisme, dll.
2. Filsafat sbg suatu jenis problema
yg dihadapi oleh manusia sbg 2. Filsafat merupakan suatu sistem
hasil dari aktivitas berfilsafat. Jadi pengetahuan yang bersifat dina-
mis, bukan suatu dogma yg kaku,
manu-sia berusaha mencari
lebih merupakan suatu aktivitas
kebenaran yg timbul dari berfilsafat, suatu proses yg dinamis
persoalan yg bersumber pada dgn menggunakan metode
akal manusia. tersendiri.
Manusia dlm hidupnya tak bisa
terhindar dari kegiatan Kenapa?
berfilsafat

Memiliki akal budi


dan potensi pikir
Jika Anda berpikir bahwa dalam Berfilsafat
hidup ini materilah yg essensial dan “Materialisme
mutlak

Jika Anda berpikir bahwa kebenaran Berfilsafat


pengetahuan itu bersumber dari “Rasionalisme”
rasio manusia
Jika Anda berpikir bahwa dalam Berfilsafat “Hedonisme”
hidup ini yang terpenting adalah
kenikmatan dan kepuasan lahiriah
Jika Anda berpandangan bahwa Berfilsafat
dalam hidup bermasyarakat/berne- “Individualisme/liberalisme”
gara, kebebasan individulah yang
terpenting
CIRI2 BERPIKIR FILSAFAT
1. Bersifat kritis
2. Bersifat terdalam
3. Bersifat konseptual
4. Bersifat Komprehensif (menyeluruh)
5. Bersifat Koheren (Runtut)
6. Bersifat Rasional
7. Bersifat sistematis
8. Bersifat Universal
9. Bersifat Bebas

ILMU PENGETAHUAN & TEKNOLOGI


Menghasilkan:
Manfaat Mempelajari Filsafat

1. Memperoleh kebenaran yg hakiki.


2. Melatih kemampuan berfikir logis
3. Melatih berpikir dan bertindak bijaksana
4. Melatih berpikir rasional dan
komprehensif
5. Menyeimbangkan antara pertimbangan
dan tindakan sehingga diperoleh
keselarasan hidup, dll.
6. Mengasilkan tindakan yang bijaksana.
PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM FILSAFAT

Pengertian “Sistem”

“Sistem” memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


1) Suatu kesatuan bagian-bagian/unsur/elemen/komponen
2) Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
3) Saling berhubungan dan saling ketergantungan
4) Keseluruhannya dimaksudkan utk mencapai tujuan tertentu (tujuan sistem)
5) Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore & Voich, 1974)

Pancasila sebagai suatu “SISTEM”:


1) PANCASILA MERUPAKAN KESATUAN BAGIAN-BAGIAN (yaitu SILA-SILA
PANCASILA)
2) TIAP SILA PANCASILA MEMPUNYAI FUNGSI SENDIRI-SENDIRI
3) TIAP SILA PANCASILA TIDAK DAPAT BERDIRI SENDIRI-SENDIRI DAN TIDAK
SALING BERTENTANGAN.
4) KESELURUHAN SILA PANCASILA MERUPAKAN SUATU KESATUAN YANG
SISTEMATIS (MAJEMUK TUNGGAL).
FUNGSI SILA-SILA PANCASILA

FUNDAMEN MORAL NEGARA

Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar


Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
S-1 & S-2

menjiwai

FUNDAMEN POLITIK NEGARA

DASAR MEMBENTUK TUJUAN NEGARA


NEGARA

SISTEM NEGARA
Negara Persatuan Keadilan Sosial
melindungi
Kerakyatan bagi
segenap
Permusyawaratan Seluruh Rakyat
Bangsa Indonesia Perwakilan
S-3 S-4
S-5
FILSAFAT
PANCASILA:

Adalah cinta kebijaksanaan yang berlandaskan


(dengan berpedoman) pada lima asas/prinsip

atau

Pemikiran secara kritik dan sistematik untuk


mencari hakekat atau kebenaran lima prinsip
kehidupan manusia.
MENGAPA PANCASILA DISEBUT FILSAFAT?

Pancasila tersusun secara harmonis dalam suatu


MUH. YAMIN sistem filsafat. Ajaran Pancasila adalah suatu
sistem filsafat.

Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia


SOEDIRMAN KARTO- berdasarkan atas ucapan Bung Karno yg menya-
HADIPRODJO takan bahwa Pancasila adalah isi jiwa bgs Indo.

Kedudukan Pancasila dalam negara Indonesia,


NOTONAGORO dalam pengertian sebagai dasar filsafat. Sifat
kefilsafatan dasar negara tsb diwujudkan dalam
rumus abstrak kelima sila Pancasila.

ROESLAN Pancasila adalah filsafat negara yang lahir seba-


ABDOELGANI gai collectieve ideologies dari seluruh Bangsa
Indonesia

Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa dan


tumbuh serta lahir dalam kehidupan sehari-hari
INTI bgs Indonesia (pengkajian yg mendalam dari
dalam diri bgs Indonesia).
Sistem Filsafat Pancasila Memiliki Kriteria
dan Sifat2 Universal dan Memiliki Ciri-ciri
khas Nasional, sbb:

1) Sistematis, fundamental, universal, integral dan radikal


mencari kebenaran yg hakiki.
2) Filsafat yang monotheis dan religius yg mempercayai
adanya sumber kesemestaan, yaitu Tuhan YME.
3) Monodualisme dan monopluralisme atau integralistik yg
mengutamakan ketuhanan, kesatuan, dan kekeluargaan.
4) Satu kesatuan totalitas yang bulat dan utuh antar sila-sila
Pancasila.
5) Memiliki corak universal: terutama sila I dan II
Memiliki corak khas nasional Indonesia: sila III, IV, V.
6) Harmoni idiil (asas selaras, serasi dan seimbang)
7) Memiliki ciri-ciri dimensi idealitas, realitas dan
fleksibilitas.
Hakekat Manusia
Monodualis dan Monopluralis

Siapa Manusia itu?

Jasmani
Susunan Monodualis
M o n o p l u r a l i s

M o n o p l u r a l i s
Kodrat Rohani

Makhluk Individu
Sifat Kodrat Monodualis
Makhluk Sosial

Pribadi Berdiri Sendiri


Kedudukan Monodualis
Kodrat
Makhluk Tuhan YME
Potensi Jasmani dan Rohani
Manusia
Fisis anorganis
Jasmani/Raga: Vegetatif
Animal
Susunan
Kodrat Akal: kebenaran pe-
ngetahuan manusia
Rohani/Jiwa Rasa: Keindahan

Kehendak: Moral/Etika

Memories
Potensi rohaniah manu-
sia dlm kaitannya dgn Reseptif
upaya utk memperoleh Kritis
pengetahuan yg benar
Kreatif
Notonagoro
Demonstrasi
Potensi atau daya utk Imajinasi Intuisi
meresapkan pengeta-
Asosiasi Inspirasi
huan/tingkatan transfor-
Analogi Ilham
masi pengetahuan:
Refleksi
Pandangan Notonagoro tentang Nilai (Value)

Keberhargaan (worth)
N I L A I
Kebaikan (goodness) Sifat/kualitas
yg
Pengertian melekat pada
Kemanfaatan/Kegunaan
Nilai suatu obyek
Harapan, cita2, idealisme

Tindakan kejiwaan tertentu dalam


menilai/melakukan penilaian.

MENILAI = menimbang, kegiatan meng-


hubungkan sesuatu dg sesuatu yg lain,
kemudian diambil suatu keputusan.
Penggolongan Nilai
Menurut Notonagoro Segala sesuatu yang berguna bagi
jasmani manusia: makanan,
Nilai Material papan, pakaian, OR., uang,

Segala sesuatu yang berguna bagi


Nilai Vital manusia utk mengadakan aktivitas/
kegiatan: laptop, hp, kendaraan, uang
NILAI
(VALUE)
Segala sesuatu yang berguna
Nilai
bagi rohani manusia utk
Kerokhanian
mengadakan aktivitas/kegiatan

Nilai yang bersumber pada akal, rasio,


Nilai
budi atau cipta manusia.
Kebenaran
Nilai yang bersumber pada perasaan
Nilai Keinda- manusia.
han/Estetis
Nilai yang bersumber pada unsur
Nilai Kebaikan/ kehendak/karsa manusia.
Moral
Nilai yang tertinggi & mutlak, berhub dgn
Nilai Religius kepercayaan & keyakinan manusia,
bersumber pada wahyu Tuhan YME.
Nilai-nilai Pancasila termasuk nilai
kerokhanian, tetapi nilai kerokha-
nian yang mengakui nilai material
dan nilai vital.

Pandangan Notonagoro Dengan demikian, nilai-nilai Panca-


tentang “Nilai-nilai sila mengandung nilai-nilai lain se-
Pancasila” cara lengkap dan harmonis, yaitu:
- Nilai material,
- Nilai vital,
- Nilai kebenaran,
- Nilai keindahan/estetis,
- Nilai kebaikan/moral,
- Nilai kesucian,
yang secara keseluruhan bersifat
sistematik hierarkhis.
DIAGRAM HIERARKHIS PIRAMIDAL PANCASILA

1 2 3
4 5

Keadilan Sosial meliputi


meliputi
Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia
5 5
ai

Kerakyatan yg Dipimpin oleh


w

Hikmat Kebijaksanaan dalam


ji

4 Permusyawaratan Perwakilan
4
en
M

Persatuan Indonesia
3 3
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
2 2

Ketuhanan Yang Maha Esa


1 1

meliputi
Menurut Notonagoro:
Susunan Sila-sila Pancasila Membentuk Hierarkhis Piramidal
Kesatuan bertingkat yang tiap sila di muka
“HIERARKHIS sila lainnya merupakan basis atau pokok
PIRAMIDAL pangkalnya, dan tiap sila berikutnya
PANCASILA” merupakan pengkhususan dari sila di
mukanya.

Berkaitan dgn pengamalan Pancasila.


Faedah Praktis
Dalam pengamalan Pancasila yg asasi /
hubungannya dgn
bentuk susunan paling utama adalah mengamalkan sila
Hierarkhis Piramidal pertama.
Pancasila
Jika seseorang mengamalkan sila pertama
secara konsekuen secara langsung ia
sudah mengamalkan semua sila.
Berkemanusiaan
Orang bertakwa Berpersatuan
pasti
thdp Tuhan Berkerakyatan
YME
Berkeadilan
Sila Sila Pancasila Memiliki Kesatuan Sila Sila
Hubungan yang Saling Pancasila Saling
Mengualifikasi/Saling Mengisi Mengualifikasi
dalam Rangka Susunan
Hierarkhis Piramidal

Kesatuan saling menyifati yang tiap


sila mengandung keempat sila lainnya,
sehingga sila-sila Pancasila itu
merupakan satu kesatuan tidak
terpisahkan.

Jelaslah bahwa tiap sila Pancasila


tidak dapat dipisahkan dengan sila
yang lain, selalu berkait-kaitan,
merupakan satu kesatuan yg utuh,
yg disebut dengan istilah
“MAJEMUK TUNGGAL”
Proses Pembentukan
Kepribadian Pancasila
Proses Penghayatan Ditingkatkan menjadi
Terhadap Pancasila: mentalitas:
- Pengetahuan yg cukup -
Mengeth. kebenaran Panc.

Ditingkatkan ke dalam Penilaian Diri Sendiri


Hati Sanubari Setiap Melakukan
Perbuatan

Kemampuan dan Kepribadian Pancasila:


Kebiasaan Melakukan Bila kondisi penghayatan
Perbuatan Pengamalan & pengamalan Pancasila
Pancasila dlm kehidupan optimal
sehari-hari
Kenapa kita harus melestarikan
Pancasila dan UUD 1945?

1. Menjamin stabilitas pemerintahan


2. Memiliki aturan pokok tentang penyelenggaraan
negara dan pemerintahan negara serta berisi falsafah
negara pandangan hidup bangsa.
3. Memberikan pengarahan dinamika yang jelas
4. Memberi semangat kpd masyarakat untuk mencapai
kesejahteraan.
5. Memberi kemantapan nilai-nilai pada generasi bangsa
6. Sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
7. Telah diuji dengan perjuangan yang panjang.

Anda mungkin juga menyukai