Anda di halaman 1dari 181

Oleh :

Ichsan Syuhudi,SH.MH
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA

 Landasan Historis
Nilai-nilai yg terkandung dalam setiap sila Pancasila
sebelum dirumuskan dan disyahkan menjadi dasar
negara Indonesia secara obyektif historis telah dimiliki
oleh bangsa sendiri.
 Landasan Kultural
Nilai-nilai Pancasila diambil dari nilai-nilai kultural
yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri melalui proses
refleksi filosofis para pendiri negara.
 Landasan Yuridis
UU No.20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional
PP No. 60 Tahun 1999 ttg Pendidikan Tinggi
UU No.12 Tahun 2012 ttg Pendidikan Tinggi, Pasal 35 ayat (3) : “Kurikulum PT
wajib memuat mata kuliah “:
a. agama
b. Pancasila
c. Kewarganegaraan
d. Bhs Indonesia

 Landasan Filosofis
-Bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat dan bernegara mendasarkan
pada nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila Pancasila.
-nilai-nilai Pancasila merupakan dasar Filsafat Negara
TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA :

 untuk menghasilkan peserta didik dengan sikap dan


perilaku :
 beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
 berperikemanusiaan
 mendukung persatuan bangsa
 mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan
bersama di atas kepentingan golongan
 mendukung terwujudnya suatu keadilan sosial dalam
masyarakat.
Tujuan Pendidikan Pancasila :
SK Dirjen Dikti. No. 265/DIKTI/Kep/2000 :

 mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan


terwujud dalam kehidupan sehari-hari yaitu perilaku
yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan
yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas
berbagai golongan, agama, kebudayaan dan
kepentingan yang beragam.
 Perilaku yang mendukung kerakyatan yang
mengutamakan kepentingan bersama.
 Diarahkan pada perilaku yang mendukung upaya
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Tujuan Pembelajaran Umum
Pendidikan Pancasila :
Mhs dpt memiliki pengetahuan dan memahami
landasan dan tujuan pendidikan Pancasila yaitu:
 Pancasila sbg karya besar bangsa Indonesia yg
setingkat dgn ideologi besar dunia lainnya
 Pancasila sbg paradigma dlm kehidupan kekaryaan,
kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan shg
mempeerluas cakrawala pemikirannya ,
menumbuhkan sikap demokratis dlm
mengaktualisasikan nilai-nilai yg terkandung dlm
Pancasila
Tujuan Pendidikan Nasional :
 Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yg beriman dan bertaqwa kpd Tuhan YME ,
berakhlak mulia , sehat berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yg demokratis serta
bertanggung-jawab. ( Dlm UU No.20 Tahun 2003 ttg
Sistem Pendidikan Nasional )
Tujuan Nasional Bangsa Indonesia :
 Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia
 Memajukan kesejahteraan umum
 Mencerdaskan kehidupan bangsa
 Ikut melaksankan ketertiban dunia yg berdasrkan
kemerdekaan, perdamain abadi dan keadilan sosial.
( Termaktub dlm Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4)
Kompetensi Pendidikan Pancasila :
 Bertujuan utk menguasai kemampuan berpikir, bersikap
rasional dan dinamis, berpandangan luas sbg manusia
intelektual serta mengantarkan mahasiswa memiliki
kemampuan :
1. utk mengambil sikap bertanggung jawab sesuai dg hati
nuraninya
2. utk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta
cara2 pemecahannya
3. mampu mengenali perubahan-perubahan dan
perkembangan IPTEK dan seni
4. utk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya
bangsa guna menggalang persatuan Indonesia.
Nilai Politik Orang Indonesia
ESOTERIS

PROGRESIF KONSERVATIF

ETIS

Pancasila mrpkn representasi dr nilai politik orang Indonesia. Kelima nilai yg terkandung dlm Pancasila
sepadan dgn lima moral dasar yg didefenisikan oleh Haidt[1]. (lihat: Jonathan Haidt, Jesse Graham & Craig
Joseph. (2009). 'Above and Below Left-Right: Ideological Narratives and Moral Foundations.' Psychological Inquiry,
20:110-119.
10
Moral
PANCASILA Dasar Kebajikan
Heidt dkk
Ketuhanan yang maha esa Afinitas thd kehidupan beragama Purity • Chastity
• Piety
• Self-control
Kemanusiaan yang adil dan Soal hak asasi individual Human right • Nurturance
beradab • Kebebasan mutlak—Keterpimpinan • Care
mutlak • Peace
• Kemanusiaan utk Keadilan—Keadilan
utk Kemanusiaan
Persatuan Indonesia Soal hidup bersama dlm masyarakat dan In group • Loyalty
negara • Self sacrifice for
• Tradisionalisme—Modernisme group
• Eksistensi individu dlm negara
• Eksistensi identitas kolektif dlm
negara
Kerakyatan yang dipimpin Soal kebebasan ekspresi, kerjasama dan Authority • Respect
oleh hikmah kebijaksanaan musyawarah mufakat • Tradition
dlm permusyawaratan • Soal kebebasan ekspresi, • Honor
perwakilan musyawarah/gotong royong,
keterpimpinan mutlak
Keadilan sosial bagi seluruh Soal kehidupan ekonomi yang Fairnes • Justice
rakyat Indonesia berkeadilan • Reciprocity
• Kesejahteraan individu— • Karma
Pembahasan Pancasila Secara Ilmiah :
Syarat-syarat Ilmiah :

 Berobyek
 Bermetode
 Bersistem
 Bersifat universal
Berobyek :
 Obyek dalam filsafat ilmum pengetahuan :
 obyek forma
 obyek materia

 Obyek forma Pancasila :


suatu sudut pandang tertentu dalam pembahasan
Pancasila/ dari sudut pandang apa Pancasila itu dibahas.
 Obyek materia Pancasila :
Suatu obyek yang merupakan sasaran pembahsan dan
pengkajian Pancasila baik yang bersifat empiris maupun
non empiris.
Bermetode

 Metode : seperangkat/ sistem pendekatan dalam


rangka pembahsan Pancasila untuk mendapatkan
suatu kebenaran yang bersifat obyektif.
 Metode pembahsan Pancasila :
 metode analitio syntetic : suatu perpaduan metode
analisis dan sintesis
 metode hermeneutika : suatu metode untuk
menemukan makna dibalik obyek.
Bersistem :
Pengertian Sistem :
 Suatu kesatuan bagian-bagian
 Bagian-bagian tsb memiliki fungsi sendiri2
 Saling berhubungan, saling ketergantungan
 Semua diamksudkan utk mencapai suatu tujuan
bersama (tujuan sistem)
 Terjadi dlm suatu lingkungan yg kompleks.
Bersistem :

 Pembahsan Pancasila secara ilmiah merupakan suatu


kesatuan dan keutuhan.
 Pancasila sebagai majemuk tunggal artinya kelima sila
tersebut baik rumusan, inti dan isi dari sila-sila
Pancasila adalah merupakan suatu kesatuan dan
kebulatan.
Bersifat universal :

 Inti sari, essensi/ makna yang terdalam dari sila-sila


Pancasila pada hakekatnya bersifat universal.
TINGKATAN PENGETAHUAN ILMIAH:

1. Pengetahuan Deskriptif
Suatu jenis pengetahuan yang memberikan suatu
keterangan, penjelasan secara obyektif tanpa adanya unsur
subyektifitas.
 Kajian Pancasila secara deskriptif :
 Berkaitan dgn kajian sejarah perumusan Pancasila, nilai-
nilai Pancasila serta kajian ttg kedudukan dan fungsi
Pancasila
Misal : Pancasila sbg pandangan hidup bangsa
Pancasila sbg kepribadian bangsa
Pancasila sbg dasar negara RI
2. Pengetahuan Kausal
Suatu pengetahuan yg memberikan jawaban ttg sebab
dan akibat
Kajian proses kausalitas terjadinya Pancasila meliputi
empat kausa :
 Kausa materialis
 Kausa formalis

 Kausa effisien

 Kausa finalis
3. Pengetahuan normatif
berkaitan dgn suatu ukuran, parameter serta norma-
norma
normatif realisasi/pengamalan Pancasila yg
seharusnya dilakukan/das sollen dari Pancasila dan
realisasi Pancasila dlm kenyataan faktual/ das sein
dari Pancasila yg berkaitan dengan dinamika
kehidupan serta perkembangan zaman
4. Pengetahuan Essensial
Tingkatan pengetahuan utk menjawab suatu pertanyaan yg
terdalam yaitu suatu pertanyaan ttg hakikat segala sesuatu.
-) kajian Pancasila secara essensial pada hakikatnya :
utk mendapatkan suatu pengetahuan ttg inti sari/makna
yg terdalam dari sila-sila Pancasila atau secara ilmiah
filosofis utk mengkaji hakikat sila-sila Pancasila.
*) Tingkatan pengetahuan ilmiah dalam pembahasan
Pancasila yuridis kenegaraan meliputi :
tingkatan pengetahuan deskriptif, kausal dan
normatif
1. Secara Etimologis :

Pancasila > sansekerta ( India )


Muh. Yamin > Pancasila mempunyai 2 arti secara
Leksikal :
-) Panca : lima
-) Syila “ vokal “ i pendek : alas/ dasar
-) Syiila “ vokal “ i panjang : peraturan tingkah laku
yang baik
2. Historis :
Proses perumusan Pancasila :
a). Mr. Muh. Yamin ( 29 Mei 1945 )
Lima asas dasar negara Indonesia :
 Peri Kebangsaan
 Peri Kemanusiaan
 Peri Ketuhanan
 Peri Kerakyatan
 Kesejahteraan Rakyat
 B.Prof.Dr.Soepomo : ( 31 Mei 1945)
1.persatuan/nasionalisme
2.kekeluargaan
3. takluk pd Tuhan
4.musyawarah
5.keadilan rakyat
b). Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945 )
Rumusan :
 Nasionalisme / Kebangsaan Indonesia
 Internasionalisme / Perikemanusiaan
 Mufakat / Demokrasi
 Kesejahteraan Sosial
 Ketuhanan Yg Berketuhanan ( Ketuhanan yang berkebudayaan )

Tri Sila :
 Sosio Nasional
 Sosio Demokrasi
 Ketuhanan Yg Maha Esa
c).Piagam Jakarta ( 22 Juni 1945 )
Rumusan :
 Ketuhanan dgn kewajiban menjalankan syari’at Islam
bagi pemeluk-pemeluknya
 Kemanusiaan yang adil dan beradab
 Persatuan Indonesia
 Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dlm permusyawaratan perwakilan
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
3. Terminologis

Dalam bagian pembukaan UUD 1945 terdiri 4 alinea


tercantum rumusan Pancasila :
 Ketuhanan Yang Maha Esa
 Kemanusiaan yang adil dan beradab
 Persatuan Indonesia
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan
 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan-rumusan Pancasila :

Dalam Konstitusi RIS ( 29 Des 1949- 17 Agustus 1950


).
Rumusannya :
 Ketuhanan Yang Maha Esa
 Peri Kemanusiaan
 Kebangsaan
 Kerakyatan
 Keadilan sosial
Dalam UUDS 1950 ( 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
Rumusan :
 Ketuhanan Yang Maha Esa
 Peri Kemanusiaan
 Kebangsaan
 Kerakyatan
 Keadilan sosial
Rumusan Pancasila di kalangan masyarakat :
 Ketuhanan Yang Maha Esa
 Peri Kemanusiaan
 Kebangsaan
 Kedaulatan rakyat
 Keadilan sosial
Rumusan yg sah dan benar secara
konstitusional:
 Tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia ke- 4
 Ketetapan MPR No. XX /MPRS/1966
 Inpres No.12 tgl 13 April 1968 > pengucapan penulisan
dan rumusan Pancasila Dasar Negara
 Pembukaan UUD 1945 & Pasal-Pasal UUD 1945
disahkan oleh PPKI ( 18 Agustus 1945 )
 Diundangkan dalam Berita RI Tahun II N0. 7
 Istilah lahirnya Pancasila : 1 Juni 1945 ( Ir.Soekarno
dlm Sidang BPUPKI)
 Pancasila disahkan secara Yuridis Konstitusional pd
tgl 18 Agustus 1945 sbg “Dasar Negara RI” oleh PPKI.
 Sidang BPUPKI(Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) 2 kali :
 (1) 29 Mei – 1 Juni 1945
 (2) 10 Juli- 17 Juli 1945
 BPUPKI ( Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) /Dokuritzu Junbi Choosakai
dibentuk , tgl 29 April 1945 oleh Jepang dan dilantik
pd tgl 28 Mei 1945.
 BPUPKI, tugasnya untuk menyelidiki kemungkinan
Indonesia Merdeka ( Ketua : Dr. Radjiman
Wediodiningrat.
 PPKI ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
dibentuk, 7 Agustus 1945 ,( Ketua: Ir.Soekarno,
Wk Ketua : Drs. Moh.Hatta)
Fungsi PPKI :
 Mewakili seluruh bangsa Indonesia
 Bdan pembentuk Negara RI, setelah proklamasi
kemerdekaan
 Peletak dasar Negara RI
Dlm sidang PPKI menetapkan :
 Piagam Jakarta menjadi Pembukaan UUD 1945 dengan
mengalami perubahan
 Rancangan Hukum Dasar ( sidang BPUPKI) disahkan
menjadi Undang-Undang Dasar Negara RI (UUD
1945) dengan mengalami perubahan seperkunya
 Memilih Ir. Soekarno sbg Presiden RI, dan Drs. Moh
Hatta sbg Wakil Presiden RI
 Sebelum terbentuknya Mjelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR) kekuasaan dijalankan oleh Presiden
dangan bantuan sebuah Komite Nasional.
PANCASILA DALAM KONTEKS
KETATANEGARAAN RI
Pembukaan UUD 1945 terdiri 4 Alinea :
 Alinea I, II, III : memuat segolongan
pernyataan yg tidak memiliki hubungan
kausal organis dgn Pasal-Pasal.
Bagian tsb memuat : serangkaian pernyataan
yg menjelaskan peristiwa yg mendahului
terbentuknya negara Indonesia.
 Alinea IV : memuat pernyataan mengenai keadaan
setelah Negara Indonesia terbentuk dan
memiliki hubungan yg bersifat kausal dan
organis dgn Pasal-Pasal UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 :
 Sbg pernyataan kemerdekaan yg terinci yg
mengandung cita-cita luhur dari Proklamasi 17
Agustus 1945
 Memuat Pancasila sbg Dasar Filsafat negara → ( dalam
Tap MPR No. IX /MPR/ 1978 & Tap MPR No. III/ 1983 )
Hakikat Pembukaan UUD 1945
 Pembukaan UUD 1945 sbg tertib hk tertinggi
 Pembukaan UUD 1945 sbg Pokok kaidah negara yg
Fundamental
 Tetap terlekat pada kelangsungan hidup negara RI 17
Agustus 1945
Pembukaan UUD 1945 sbg tertib hukum
tertinggi memiliki dua aspek :
 Memberikan faktor-faktor mutlak bagi terwujudnya
tertib hukum Indonesia
 Memasukkan diri dlm tertib hukum Indonesia sbg
tertib hk tertinggi
Isi Pembukaan UUD 1945
Terkandung pokok-pokok yg meliputi :
 Suasana kebatinan UUD 1945
 Mewujudkan cita-cita hk ( yg menguasai hk dasar
tertulis maupun tidak tertulis )
Syarat-syarat tertib hk meliputi :
 Adanya kesatuan asas kerokhanian : mrp suatu dasar
dari keseluruhan peraturan-peraturan hk yg mrp
sumber dari segala sumber hk
 Adanya kesatuan daerah : dimana peraturan-peraturan
hk itu berlaku terpenuhi oleh kalimat “ ... seluruh
tumpah darah Indonesia “
 Kesatuan waktu :
“ ... Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu UUD Indonesia. “
Pembukaan UUD 1945 sbg Pokok Kaidah Negara yg
Fundamental ( “ Staatsfundamental norm “) memilki
beberapa unsur mutlak :
 Dari segi terjadinya : ditentukan oleh pembentuk negara
 Dari segi isi : Pembukaan UUD 1945 memuat dasar-dasar
pokok negara :
a) Dasar tujuan negara ( baik tujuan umum/
tujuan khusus )
Tujuan umum :
- ikut melaksanakan ketertiban dunia yg berdasarkan
perdamaian abadi dan keadilan sosial
merupakan dasar “ Politik Luar Negeri Bebas dan
Aktif “
Tujuan khusus :
- melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia
- memajukan kesejahteraan umum
- mencerdaskan kehidupan bangsa
b) Dasar filsafat negara ( asas kerokhanian
negara )
“ ... Dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
serta mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
c)Ketentuan diadakannya UUD negara
“ ....maka disusunlah kemerdekaan bangsa
Indonesia itu dlm suatu UUD negara Indonesia.”
d) Bentuk negara
“ ... yang terbentuk dlm suatu susunan
negara RI yg berkedaulatan rakyat.”
Hubungan antara Pembukaan UUD 1945
dgn Batang Tubuh UUD 1945 ( Pasal-Pasal) :
 Pembukaan UUD 1945 kedudukan terpisah dgn
Batang Tubuh.
 Pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan lebih
tinggi.
 Pembukaan UUD 1945 mrp pokok kaidah negara yg
fundamental yg menentukan adanya UUD 1945, yg
menguasai hk dasar negara baik tertulis ( UUD )
maupun tdk tertulis ( Convensi ) → mrp sumber hk
dasar negara
 Mengandung pokok-pokok pikiran yg harus dijabarkan ke
dlm Pasal-Pasal UUD 1945.
Pembukaan UUD 1945 tetap terlekat pada kelangsungan
hidup negara RI 17 Agustus 1945, didasarkan pada
alasan-alasan :
a). Pembukaan UUD 1945 sbg staatsfundamentalnorm dari
segi terjadinya ditentukan oleh pembentuk negara.
b). Pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya mrp suatu tertib
hk yg tertinggi di RI.
c). Segi yuridis formal → Pembukaan UUD 1945 secara hk
tdk dpt diubah
- Segi material yaitu hakikat isi yg terkandung dlm Pembukaan
UUD 1945 senantiasa terlekat pada kelangsungan hidup
negara RI.
- Segi isi : Pembukaan UUD 1945 mrp pengejawantahan
Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia yg hanya satu
kali terjadi.
Tujuan Pembukaan UUD 1945 :
1. Alinea I : utk mempertanggungjawabkan bahwa pernyataan
kemerdekaan sudah selayaknya krn berdasar atas hak kodrat yg
bersifat mutlak dari moral bangsa Indonesia utk merdeka.
2. Alinea II : utk menetapkan cita-cita bangsa Indonesia yg ingin
dicapai dgn kemerdekaan yaitu terpeliharanya secara sungguh-
sungguh kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan bangsa,
negara dan daerah atas keadilan hk dan moral bagi diri sendiri dan
pihak lain serta kemakmuran bersama yg berkeadilan.
3. Alinea III : utk menegaskan bahwa proklamasi kemerdekaan
menjadi permulaan dan dasar hidup kebangsaan dan kenegaraan
bagi seluruh orang Indonesia yg luhur dan suci dlm lindungan Tuhan
Yang Maha Esa.
4. Alinea IV : pedoman dan pegangan yg tetap dan praktis yaitu dlm
realisassi hidup bersama dlm suatu negara Indonesia yg berdasar
Pancasila.
Pengertian Isi Pembukaan UUD 1945 :
1. Alinea I : bahwa sesungguhnya kemerdekaan adlh hak segala
bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia hrs
dihapuskan krn tdk sesuai dgn perikemanusiaan dan
perikeadilan.
Maksud : pengakuan ttg nilai “ hak kodrat “
2. Alinea II :
maksud : pernyataan akan kemerdekaan
3. Alinea III :
maksud : nilai religius, nilai moral, pernyataan
kembali proklamasi
4. Alinea IV :
“ prinsip pokok kenegaraan “
Tujuan negara : tujuan khusus dan tujuan umum
Kedudukan Pembukaan UUD 1945 :
 Sbg pernyataan kemerdekaan yg terinci
 Sbg dasar , rangka dan suasana bagi kehidupan negara dan
tertib hukum Indonesia
 Memuat sendi-sendi mutlak kehidupan negara :
a) hakikat dan sifat negara
b) tujuan negara
c) kerakyatan ( demokrasi )
d) dasar pemerintahan negara
e) bentuk susunan persatuan
 Memuat nilai-nilai Hk Tuhan, Hk Kodrat dan Hk Etis yg
terkandung dlm Pembukaan UUD 1945.
Fungsi Pembukaan UUD 1945 :
1) Mewujudkan cita-cita hukum yang menguasai
Hukum Dasar Negara
2) Sumber semangat bagi UUD 1945
3) Suasana kebatinan dari UUD 1945
Pokok-pokok pikiran yg terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945 :
 Pokok pikiran pertama : Negara melindungi bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dgn
berdasar asas persatuan dgn mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Pokok pikiran kedua : Negara hendak mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
 Pokok pikiran ketiga : Negara yg berkedaulatan rakyat,
berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan/
perwakilan.
 Pokok pikiran keempat : Negara berdasarkan atas
Ketuhanan Yg Maha Esa menurut dasar kemanusiaan
yg adil dan beradab.
Hubungan Pembukaan UUD 1945 dgn Pancasila :
 Hubungan secara formal :
Dengan dicantumkannya Pancasila secara formal dalam
Pembukaan UUD 1945 maka Pancasila memperoleh
kedudukan sbg norma dasar hukum positif.
 Hubungan secara material :
- Proses perumusan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
secara kronologis materi yg dibahas oleh BPUPKI yg
pertama adalah dasar filsafat Pancasila baru kemudian
Pembukaan UUD 1945.
- Pembukaan UUD 1945 sbg tertib hukum yg tertinggi,
tertib hukum Indonesia bersumberkan pada Pancasila.
- Pembukaan UUD 1945 sbg pokok kaidah yg fundamental.
Hubungan Pembukaan UUD 1945 dgn Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945 :
 Memberikan penjelasan thd dilaksanakannya Proklamasi
pd tgl 17 Agustus 1945 yaitu menegakkan hak kodrat dan
hak moral bagi setiap bangsa akan kemerdekaan.
 Memberikan penegasan thd dilaksanakannya Proklamasi
yaitu bahwa perjuangan gigih bangsa Indonesia dlm
menegakkan hak kodrat dan hak moral adalah sbg gugatan
di hadapan bangsa-bangsa di dunia thd penjajahan atas
bangsa Indonesia yg tdk sesuai dgn perikemanusiaan dan
perikeadilan.
 Memberikan pertanggungjwban terhdp dilaksanakannya
Proklamasi, bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia yg
diperoleh melalui perjuangan luhur disusun dlm suatu
UUD Negara Indonesia yg terbentuk dlm suatu susunan
Negara RI yg berkedaulatan rakyat.
1. Mengapa Pancasila dikatakan sbg pokok kaidah yg
fundamental ?
2. Jelaskan hubungan antara Pembukaan UUD1945
dengan Batang Tubuh UUD 1945 !
3. Jelaskan apa yang menjadi tujuan khusus dan tujuan
umum dari NKRI !
4. Pembukaan UUD 1945 sbg tertib hukum Indonesia.
Syarat-syarat apa yg harus dipenuhi utk adanya tertib
hukum Indonesia ?
5. Apakah Pembukaan UUD 1945 dapat dirubah oleh
MPR.? Coba saudara jelaskan!
6. Jelaskan apa yang menjadi landasan dalam mata kuliah
Pendidikan Pancasila ?
Ichsan Syuhudi,SH.MH
Pengertian ideologi :
 Idea : gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita
 Logos : ilmu
 Idea → Yunani : “ eidos “ : bentuk
 Ideia : melihat
Ideologi :
 Kumpulan gagasan-gagasan,ide-ide, keyakinan-
keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yg menyeluruh
dan sistematis yg menyangkut dan mengatur tingkah
laku sekelompok manusia tertentu dlm pelbagai
bidang kehidupan.
 Menyangkut : bidang politik, bidang sosial, bidang
kebudayaan, bidang keagamaan
Fungsi Ideologi :
 Fungsi etis :
sbg panduan sikap dan perilaku suatu kelompok
masyarakat dlm kehidupan kenegaraan dan
kebangsaan
 Fungsi integrasi :
sbg nilai yg menjadi mengikat suatu bangsa atau
masyarakat
 Fungsi kritis :
sbg ukuran nilai yg dpt digunakan utk melakukan
kritik thd nilai-nilai atau keadaan tertentu
 Fungsi praksis :
sbg acuan dlm memecahkan masalah secara konkrit
 Fungsi justifikasi :
ideologi sbg nilai pembenar atas suatu tindakan atau
kebijakan tertentu yg dikeluarkan oleh suatu
kelompok tertentu
Kausalitas asal mula Pancasila meliputi :
1. Asal mula langsung
a) Causa materialis ( asal mula bahan ):
Terdpt dlm adat istiadat, kebudayaan, agama
b) Causa formalis ( asal mula bentuk ): BPUPKI
c) Causa effisien (asal mula karya ) :
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
d) Causa finalis ( tujuan ) : Pancasila sbg Dasar Filsafat Negara
2. Asal mula tidak langsung
- nilai-nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
kerakyatan, nilai keadilan →tercermin dlm kehidupan sehari-hari
- nilai-nilai adat istiadat, nilai kebudayaan, nilai religius →sebelum
bentuk negara
Pancasila terwujud dalam tiga asas →Tri
prakara :
 Pancasila asas kebudayaan
 Pancasila asas religius
 Pancasila asas kenegaraan
Kedudukan Pancasila :
1. Pancasila sbg pandangan hidup bangsa
2. Pancasila sbg dasar negara
3. Pancasila sbg ideologi bangsa dan negara
1. Pancasila sbg pandangan hidup
bangsa :
 Pandangan hidup terdiri atas kesatuan rangkaian
nilai-nilai luhur adalah wawasan yg menyeluruh
terhadap kehidupan
 Pandangan hidup berfungsi sbg kerangka acuan baik
utk menata kehidupan diri pribadi maupun interaksi
antar manusia dlm masyarakat serta alam sekitar
 Pancasila sbg pandangan hidup bangsa mrp suatu
kristalisasi dari nilai-nilai yg hidup dalam masyarakat
Indonesia.
2. Pancasila sbg dasar negara (
Philosofische Grondslag ) :
 Pancasila mrp suatu dasar nilai serta norma utk
mengatur pemerintahan negara/ Pancasila mrp suatu
dasar utk mengatur penyelenggaraan negara.
 Konsekuensi :
- seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan negara
terutama segala peraturan per-UU termasuk proses
reformasi dijabarkan dan diderivasikan dari nilai-nilai
Pancasila.
Pancasila sbg dasar negara meliputi :
 Pancasila sbg dasar negara adalah mrp sumber dari
segala sumber hk
 Meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945
 Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar
negara
 Sumber semangat bagi UUD 1945, penyelenggara
negara, pelaksana negara.
3. Pancasila sbg ideologi bangsa dan
negara :
 Pancasila bukan hanya mrp suatu hasil perenungan
atau pemikiran seseorang/ sekelompok orang namun
Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat istiadat, nilai
kebudayaan, nilai religius.
Pancasila sbg ideologi yg reformatif, dinamis
dan terbuka :
 Maksud ideologi Pancasila adalah bersifat aktual,
dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu
menyesuaikan dgn perkembangan zaman , iptek serta
dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
Keterbukaan Ideologi Pancasila :
 Bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang
terkandung di dalamnya namun mengeksplisitkan
wawasannya secara lebih konkrit shg punya
kemampuan yg reformatif utk memecahkan masalah-
masalah aktual yg senantiasa berkembang seiring dgn
aspirasi rakyat.
Macam kategori ideologi secara sosiologis :
 Ideologi yg bersifat partikular
Suatu keyakinan yg tersusun secara sistematis dan
terkait erat dgn kepentingan satu kelas sosial tertentu
dlm masyarakat.
Contoh ideologi komunis.
 Ideologi yg bersifat komprehensif
suatu sistem pemikiran menyeluruh mengenai semua
aspek kehidupan sosial.
Bercita-cita melakukan transformasi sosial secara
besar-besaran menuju bentuk tertentu.
Makna ideologi bagi negara :
 Menentukan eksistensi suatu bangsa dan negara
 Membimbing bangsa dan negara utk mencapai
tujuannya melalui berbagai realisasi pembangunan
 Sumber semangat dlm berbagai kehidupan negara
 Menampung aspirasi utk mencapai tujuan dlm
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Nilai-nilai yg terkandung dlm ideologi Pancasila
sbg ideologi terbuka :
 Nilai dasar :
Hakikat kelima sila Pancasila yaitu Ketuhanan, kemanusisaan, persatuan,
kerakyatan dan keadilan.
Nilai dasar mrp esensi dari sila-sila Pancasila yg bersifat universal shg dlm nilai
dasar tsb terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yg baik dan benar.
Nilai dasar ideologi tertuang dlm Pembukaan UUD 1945.
Sbg ideologi terbuka nilai dasar bersifat tetap dan terlekat pada kelangsungan
hidup negara, shg mengubah Pembukaan UUD 1945 yg memuat nilai dasar
Ideologi Pancasila tsb berarti sama dgn pembubaran negara.
Nilai dasar dijabarkan dlm pasal-pasal UUD 1945 .
 Nilai instrumental :
Mrp arahan, kebijakan, strategi, sasaran serta lembaga pelaksanaannya.
Mrp eksplisitasi, penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar.
 Nilai praksis :
Mrp realisasi nilai-nilai intrumental dlm suatu realisasi pengamalan yg bersifat
nyata dlm kehidupan sehari-haridlm masyarakat, berbangsa dan bernegara
Pancasila sbg ideologi terbuka secara struktural
memiliki tiga dimensi :
 Dimensi idealistis :
Nilai-nilai dasar yg terkandung dlm Pancasila yg bersifat sistematis, rasional
dan menyeluruh yaitu hakikat nilai-nilai yg terkandung dlm sila-sila Pancasila
yaitu Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.
Hakikat nilai-nilai Pancasila bersumber pada filsafat Pancasila
 Dimensi normatif :
Nilai-nilai yg terkandung dlm Pancasila perlu penjabaran dlm suatu sistem
norma sebagaimana terkandung dlm norma-norma kenegaraan.
Ideologi Pancasila agar mampu dijabarkan ke dalam langkah operasional maka
perlu memiliki norma yg jelas.
 Dimensi realistis :
Suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas yg hidup dan
berkembang dlm masyarakat.
Pancasila sbg ideologi terbuka tdk bersifat utopis yg hanya berisi ide-ide yg
bersifat mengawang melainkan suatu ideologi yg bersifat realistis artinya
mampu dijabarkan dlm segala aspek kehidupan nyata.
Negara Indonesia didirikan berdasarkan Filsafat
Pancasila yg meliputi :
• negara persatuan
• negara kebangsaan
• negara integralistik
 Paham negara persatuan
Hakikat negara persatuan adlh negara yg merupakan suatu kesatuan
dari unsur-unsur yg membentuknya yaitu rakyat , wilayah ,
pemerintahan
Negara persatuan yaitu negara yg mengatasi segala paham golongan
dan paham perseorangan.
Negara persatuan bukanlah negara yg berdasarkan individualisme dan
bukan negara yg berdasarkan klas yg hanya mendasrkan pada satu
golongan saja.
Negara persatuan pada hakikatnya adlh negara yg mengatasi segala
golongan, negara melindungi seluruh warga yg terdiri atas golongan
dan paham, mendasarkan pada sifat kodrat manusia sbg individu dan
makhluk sosial.
Negara persatuan adalah negara yg memiliki sifat persatuan bersama,
negara yg berdasarkan kekeluargaan, tolong menolong atas dasar
keadilan sosial.
 Paham negara kebangsaan
Muh Yamin → bangsa Indonesia dlm merintis terbentuknya
suatu bangsa yg modern yg memiliki kemerdekaan dan
kebebasan berlangsung melalui tiga fase :
1. Zaman kebangsaan Sriwijaya (620-1270/ abad VII-XII)
2. Zaman kebangsaan Majapahit ( 1293-1520/ abad XIII)
3. Nationale State atau Etat Nationale : suatu negara
kebangsaan Indonesia modern menurut susunan
kekeluargaan berdasar atas Ketuhanan Yang Maha
Esa serta kemanusiaan
Teori kebangsaan :
 Teori Hans Kohn
Bangsa yaitu terbentuk karena persatuan bahasa, ras, agama,
peradaban, wilayah, negara dan kewarganegaraan.
Suatu bangsa tumbuh dan berkembang dari anasir-anasir serta akar-
akar yg terbentuk melalui suatu proses sejarah.
 Teori kebangsaan Ernest Renan
Bangsa adalah :
- suatu jiwa, suatu asas kerokhanian
- suatu solidaritas yg besar
- suatu hasil sejarah
- bukan suatu yg abadi
- wilayah dan ras bukanlah suatu penyebab timbulnya bangsa. Wilayah
memberikan ruang dimana bangsa hidup, sedangkan manusia
membentuk jiwa.
Faktor-faktor pembentuk jiwa bangsa :
 Kejayaan dan kemuliaan di masa lampau
 Suatu keinginan hidup bersama baik dimasa sekarang
dan masa yg akan datang
 Penderitaan-penderitaan bersama
 Le capital social ( modal sosial ) bagi pembentukan
dan pembinaan paham kebangsaan
 Persetujuan bersama
 Keinginan utk hidup bersama
 Berani memberikan suatu pengorbanan
 Pemungutan suara setiap hari
 Teori Geopolitik oleh Frederich Ratzel
Negara adalah merupakan suatu organisme yg hidup.
Agar supaya suatu bangsa hidup subur dan kuat maka memerlukan
suatu ruangan untuk hidup.

 Negara kebangsaan Pancasila


Prinsip-prinsip nasionalisme Indonesia yang berdasarkan Pancasila
adalah bersifat majemuk tunggal.
Unsur-unsur pembentuk nasionalisme Indonesia :
₁. Kesatuan sejarah
2. kesatuan nasib
3. kesatuan kebudayaan
4. kesatuan wilayah
5. kesatuan kerokhanian
Paham negara integralistik :
 Negara mrp suatu susunan masyarakat integral
 Semua golongan bagian, bagian dan anggotanya berhubungan erat satu
dgn lainnya
 Semua golongan, bagian dan anggotanya mrp persatuan masyarakat yg
organis
 Yang terpenting dlm kehidupan bersama adalah perhimpunan bangsa
seluruhnya
 Negara tidak memihak kepada sesuatu golongan atau perseorangan
 Negara tdk menganggap kepentingan seseorang sbg pusat
 Negara tdk hanya untuk menjamin kepentingan seseorang atau
golongan saja
 Negara menjamin kepentingan manusia seluruhnya sbg suatu kesatuan
integral
 Negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya sbg suatu
kesatuan yg tdk dapat dipisahkan.
 Dalam kaitannya dengan dasar filsafat negara :
- pendirian negara nasional yg bersatu
- warga negara supaya ingat kepada Tuhan
- lapangan ekonomi bersifat kekeluargaan
- hubungan antara bangsa → anggota dari Asia Timur
Raya
Negara Pancasila adlh negara kebangsaan yang
Berketuhanan Yg Maha Esa :
 Dasar ontologis negara kebangsaan Indonesia adlh
hakikat manusia monopuralis
 Manusia secara filosofis memiliki unsur susunan
kodrat jasmani dan rokhani
 Sifat kodrat sbg makhluk individu dan makhluk sosial
 Kedudukan kodrat sbg makhluk Tuhan YME serta sbg
makhluk pribadi
 Penjelmaan hakikat manusia monopuralis dalam
persekutuan hidup yg disebut bangsa dan negara
adalah suatu negara kebangsaan yang integralistik dan
ber-Ketuhanan Yang Maha Esa
Hakikat Ketuhanan Yg Maha Esa :
 Sbg sumber nilai, sumber norma dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara baik yg bersifat material
maupun spiritual
 Sbg dasar yg memimpin cita-cita kenegaraan
 Secara filosofis mengandung makna kesesuaian
hubungan sebab-akibat antara Tuhan, manusia
dengan negara
 Hakikat Tuhan adalah sbg ‘causa prima’
Hubungan negara dengan agama menurut Pancasila :
 Negara adalh berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
 Setiap warga memiliki hak asasi utk memeluk dan
menjalankan ibadah sesuai dgn agama masing-masing
 Tdk ada tempat bagi atheisme dan sekulerisme
 Tdk ada tempat bagi pertentangan agama, golongan
agama, antar dan inter pemeluk agama serta antar pemeluk
agama
 Tdk ada tempat bagi pemaksaan agama
 Toleransi antar pemeluk agama
 Segala aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan negara hrs
sesuai dgn nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
 Negara hakikatnya mrp rakhmat Allah Yang Maha Esa
Dalam praktek kenegaraan terdapat dua pengertian
negara Theokrasi :
 Negara Theokrasi Langsung
kekuasaan adlh langsung mrp otoritas Tuhan
negara di dunia adalah atas kehendak Tuhan dan yang
memerintah adalah Tuhan
Kaesar adalah sbg anak Tuhan
 Negara Theokrasi tidak langsung
yang memerintah dalam negara bukan Tuhan melainkan
kepala negara atau raja, yg memiliki otoritas atas nama
Tuhan
kekuasaan dalam negara adalah mrp karunia dari Tuhan
Negara Pancasila adalah negara kebangsaan yg
Berkerakyatan :
 Kekuasaan tertinggi adalah ditangan rakyat
 Suatu negara demokrasi
 Demokrasi menurut kerakyatan adlh demokrasi
monodualis artinya sbg makhluk individu memiliki
hak dan sbg makhluk sosial hrs disertai tanggung
jawab
 Hak-hak demokrasi disertai tanggung jawab kepada
Tuhan YME, menjungjung dan memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa, serta tujuan untuk
mewujudkan suatu keadilan sosial yaitu kesejahteraan
dalam hidup bersama
Pokok-pokok ‘Kerakyatan yg terkandung dalam sila
keempat dlm penyelenggaraan negara :
 Manusia Indonesia sbg warga negara dan warga
masyarakat mempunyai kedudukan dan hak yg sama
 Dalam penggunaan hak-hak selalu memperhatikan
dan memepertimbangkan kepentingan negara dan
masyarakat
 Tdk dibenarkan memaksakan kehendak pada pihak
lain
 Keputusan diusahakan ditentukan secara musyawarah
Negara Pancasila adalah negara Kebangsaan yg
Berkeadilan Sosial :
 Negara sbg penjelmaan manusia sbg makhluk Tuhan
YME , sifat kodrat individu dan makhluk sosial
bertujuan utk mewujudkan suatu keadilan dlm hidup
bersama
 Keadilan sosial didasari dan dijiwai oleh hakikat
keadilan manusia sbg makhluk yg beradab
 Manusia pada hakikatnya adalah adil dan beradab
artinya manusia hrs adil thd diri sendiri, adil thd
Tuhannya, adil thd orang lain dan masyarakat serta
adil thd lingkungan alamnya.
Keadilan meliputi tiga macam :
 Keadilan distributif ( keadilan membagi ) :
negara thd warga negara
 Keadilan legal ( keadilan bertaat ) :
warga thd negaranya utk mentaati peraturan per-uu
 Keadilan komutatif ( keadilan antar sesama warga
negara ) :
hubungan keadilan antara warga negara satu dgn
lainnya secara timbal balik
1. Jelaskan kedudukan Pancasila sbg dasar negara serta
pandangan hidup bangsa !
2. Jelaskan asal mula langsung terjadinya Pancasila !
3. Apa arti pentingnya suatu ideologi bagi negara ?
4. Apa yg dimaksud tri prakara dalam ber-Pancasila ?
5. Mengapa Pembukaan UUD 1945 tidak boleh dirubah
oleh siapapun termasuk MPR ?
6. Jelaskan nilai-nilai dlm ideologi Pancasila dikatakan
sbg ideologi terbuka !
Istilah Filsafat :
 Secara etimologis berasal dari bhs Yunani
 Philein : cinta
 Sophos : hikmah atau kebijaksanaan/ wisdom
 Secara harfiah : Filsafat mengandung makna cinta
kebijaksanaan
Pengertian Filsafat :
 Filsafat dpt diartikan sbg kegiatan manusia dlm mencari
jawaban atas pertanyaan
 Secara etimologis filsafat berarti cinta, kebijaksanaan,
kearifan.
 Filsafat berasal dari bhs Arab falsafah
 Falsafah berasal dari bhs Yunani philopsophia ,philien yg
berarti mencari/mencintai dan sophia berarti kebenaran
 Philosophia berarti daya upaya pemikiran manusia utk
mencari kebenaran/ kebijaksanaan.
 Istilah “philosophos” pertama digunakan oleh Pythagoras
(572-497 SM) utk menunjukkan dirinya sbg pecinta
kebijaksanaan (lover of wisdom)
Pengertian Filsafat para ahli Filsafat :

 Plato- Filsafat adlh pengetahuan yg berminat mencapai


pengetahuan kebenaran yg asli
 Aristoteles- Filsafat adlh ilmu pengetahuan yg meliputi
kebenaran yg terkandung di dlm logika , fisika, etika, politik,
estetika.
 Rene Descartes- Filsafat adlh kumpulan segala pengetahuan ttg
Tuhan,alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan
 Socrates- Filsafat adlh proses pencarian makna terdlm dari
eksistensi manusia dan alam semesta yg dilaksanakan dlm
aktivitas dlm menjawab pertanyaan yg meliputi seluruh
kehidupan manusia yg sedalam-dalamnya
 Kegiatan utama filsafat adlh merenung atau olah
pikir/merefleksi
 Perenungan kefilsafatan adlh percobaan utk menyusun suatu
sistem pengetahuan yg rassional yg memadai utk memahami
dunia tempat kita hidup maupun utk memahami diri kita
sendiri.
 Secara umum, filsafat mrp ilmu yg berusaha menyelidiki hakikat
segala sesuatu utk memperoleh kebenaran.
 Shg ciri-ciri filsafat disebut sbg usaha berpikir radikal,
menyeluruh dan integral atau dpt dikatakan suatu cara berpikir
yg mengupas sesuatu sedlm-dlmnya.
 Tujuan filsafat : mengumpulkan pengetahuan manusia
sebanyak mungkin, mengajukan kritik, menilai pengetahuan,
menemukan hakikatnya,mengatur semuanya di dlm bentuk yg
sistematis.
Arti Filsafat dikelompokkan :
1. Filsafat sbg produk yg mencakup pengertian :
 Filsafat sbg jenis pengetahuan, ilmu, pemikiran2 dari para
filsuf
 Filsafat sbg suatu jenis problema yg dihadapi oleh manusia
sbg hasil dari aktivitas berfilsafat
2. Filsafat sbg suatu proses, yg dlm hal ini filsafat diartikan
dlm bentuk suatu aktivitas berfilsafat dlm proses
pemecahan suatu permasalahan dgn menggunakan suatu
cara dan metode tertentu yg sesuai dgn obyeknya.
Dlm pengertian ini filsafat mrp suatu sistem pengetahuan
yg dinamis.
Berfikir secara kefilsafatan pd hakikatnya
memiliki ciri-ciri :
 Bersifat kritis
 Bersifat terdalam
 Bersifat konseptual
 Koheren
 Bersifat rasional
 Bersifat menyeluruh/ komprehensif
 Bersifat universal
 Bersifat spekulatif
 Bersifat sistematis
 Bersifat bebas
Cabang-cabang Filsafat :
 Metafisika : membahas hal-hal yg bereksistensi di
balik fisis ( meliputi ontologi, kosmologi, antropologi )
 Epistemologi : berkaitan dg persoalan hakikat
pengetahuan
 Metodologi : berkaitan dg persoalan hakikat metode
dlm ilmu pengetahuan
 Logika : berkaitan dg persoalan filsafat berfikir yaitu
rumus-rumus & dalil-dalil berpikir yg benar
 Etika : berkaitan dg moraliatas, tingkah laku manusia
 Estetika : berkaitan dg persoalan hakikat keindahan
Fungsi Filsafat :
 Berfilsafat mengajak manusia bersikap arif, berwawasan
luas thd b’bagai problem yg dihadapi
 Membentuk pengalaman kehidupan seseorg secara lebih
kreatif atas dasar pandangan hidup atau ide-ide yg muncul
krn keinginannya
 Membentuk sikap kritis seseorg dlm menghdpi
permasalahan, baik dlm kehidupan sehari-hari maupun
kehidupan lainnya secr lebih rasional, arif dan tdk terjebak
dlm fanatisme yg b’lebihan
Cabang-cabang Filsafat :
 Epistemologi :
filsafat yg mempelajari seluk beluk pengetahuan
Epistemologi berusaha menjelaskan bgmn mgkn manusia mengetahui
sesuatu dan apa yg memungkinan atau memahami sesuatu.
Dlm Epistemologi terkandung pertanyaan2 mendasar ttg pengetahuan
spt kriteria apa yg dpt memuaskan kita utk mengungkapkan
kebenaran, apa yg dimaksud oleh suatu pertanyaan yg dianggap benar.
Epistemologi terkait bidang studi logika, filsafat ilmu serta metodologi
 Metafisika :
filsafat yg mempelajari asalmula segala sesuatu yg ada dan yg mungkin
ada. Metafisika terdiri atas metafisika umum yg disebut Ontologi yaitu
ilmu yg membahas segala sesuatu yg ada dan metafisika khusus yg
terbagi dlm teodesi yg membahasa adanya Tuhan, Kosmologi yg
membahas adanya alam semesta dan Antropologi metafisik yg
membahas adanya manusia.
 Axiologi :
Cabang Filsafat yg menelusuri hakikat nilai.
Membahas kaidah norma dan nilai yg ada pada manusia.
Dlm aksiologi terdpt etika yg membahas nilai baik buruk
dan estetika yg membahas nilai2 keindahan.
Dlm etika dipelajari dasar2 benar salah dan baik buruk dg
pertimbangan moral secara fundamental dan praktis.
Dlm estetika dipelajari kriteria2 yg mengantarkan sesuatu
dpt disebut indah.
 Logika:
Cabang Filsafat yg memuat aturan2 berpikir rasional.
Logika mengajarkan manusia utk menelusuri
struktur2 argumen yg mengandung kebenaran atau
menggali secara optimal pengetahuan manusia
berdasarkan bukti2
Logika mrp alat utama yg digunakan dlm meluruskan
pertimbangan2 rasional mrk utk menemukan
kebenar2 dari problem2 kefilsafatan.
Filsafat Pancasila:
 Sbg refleksi kritis dan rasional ttg Pancasila sbg dasar
negara dan kenyataan budaya bangsa dg tujuan utk
mendapatkan pokok2 pengertiannya yg mendasar dan
menyeluruh.
 Pancasila dikatakan sbg filsafat, krn Pancasila mrp hasil
perenungan jiwa yg mendalam yg dilakukan oleh the
founding fathers Indonesia, yg dituangkan dlm sustu
sistem.
 Filsafat Pancasila secara umum adalah hasil berpikir atau
pemikiran yg sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yg
dianggap, dipercara dan diyakini sbg kenyataan, norma2
dan nilai-nilai yg benar, adil, bijaksana dan paling sesuai dg
kehidupan dan keprbadian bangsa Indonesia.
 Menurut Ir.Soekarno, Pancasila mrp filsafat asli
Indonesia yg diambil dari budaya dan tradisi
Indonesia serta mrp akulturasi budaya India ( Hindu-
Budha), Barat ( Kristen), dan Arab ( Islam).
 Menurut Soeharto, Pancasila telah mengalami
Indonesianisasi. Semua sila dalam Pancasila adalah
asli diangkat dari budaya Indonesia dan selanjutnya
dijabarkan menjadi lebih rinci ke dalam butir-butir
Pancasila.
 Filsafat Pancasila dpt digolongkan sbg filsafat praktis
shg filsafat Pancasila tdk hanya mengandung
pemikiran yg sedlm-dlmnya atau tdk hanya bertujuan
mencari tetapi hasil pemikiran yg terwujud
filsafatPancasila tsb digunakan sbg pedoman hidup
sehari-hari( way of life atau weltanschuung ) agar
hidup bangsa Indonesia dpt mencapai kebahagiaan
lahir dan batin baik di dunia maupun di akhirat
 Sbg filsafat, Pancasila memiliki dasar ontologis,
epistemologis dan aksiologis.
 Dasr Ontologis Pancasila :
Bahwa Pancasila itu benar2 ada dalam realitas dg identitas dan
entitas yg jelas. Dasar ontologis Pancasila mengungkap status
istilah yg digunakan, isi dan susunan sila-sila , tata hubungan
serta kedudukannya.
Dasar ontologis Pancasila pd hakikatnya adalah manusia yg
memiliki hakikat mutlak mono-pluralis
 Dasar Epistemologis Pancasila
Terkait dg sumber dasar pengetahuan Pancasila. Eksistensi
Pancasila dibangun sbg abstraksi dan penyederhanaan thd
realitas yg ada dlm masyarakat bangsa Indonesia dg lingkungan
yg heterogen, multikultural dan multietnik dg cara menggali
nilai2 yg memiliki kemiripan dan kesamaan utk memcahkan
masalah yg dihadapi masyarakat bangsa Indonesia.
 Dasar aksiologis Pancasila :
Aksiologi terkait erat dg penelaahan atas nilai.
Dari aspek aksiologi, Pancasila tdk bisa dilepaskan
dari manusia Indonesia sbg latar belakang, krn
Pnacasila bukan nilai yg ada dg sendirinya melainkan
nilai yg diciptkan oleh manusia Indonesia. Nilai-nilai
dlm Pnacasila hanya bisa dimengerti dg mengenal
manusia Indonesia dan latar belakangnya
Fungsi Filsafat Pancasila :
 Memberikan jwban atas pertanyaan fundamental dlm
kehidupan bernegara
 Mencari kebenaran ttg hakikat negara, ide negara,
tujuan negara. Dasar negara ada lima dasar, yg satu sila
dgn sila lainnya saling berkait. Kelimanya mrp
kesatuan utuh dan tdk terbagi dan tdk terpisahkan.
 Berusaha menempatkan dan menjadikan perangkat
dari berbagai ilmu pengetahuan yg berkaitan dgn
kehidupan bernegara.
Pengertian Etika :

 suatu ilmu yg membahas ttg bagaimana dan mengapa


kita mengikuti suatu ajaran moral ttg bagaimana kita
harus mengambil sikap yg bertanggungjawab
berhadapan dgn pelbagai ajaran moral
 Etika mrp suatu pemikiran kritis dan mendasar ttg
ajaran dan pandangan moral.
Pengertian Politik :

 Politik berasal dari kosa kata ‘Politics’.


 Politik : bermacam-macam kegiatan dlm suatu sistem
politik atau negara yg menyangkut proses
menentukan tujuan2 dari sistem tsb dan
melaksanakan tujuan2 tsb.
 Ilmu politik : suatu ilmu pengetahuan
kemasyarakatan yg mempelajari masalah kekuasaan
dalam masyarakat
 Politik mencakup 3 ( tiga ) unsur pokok :
1. kekuasaan ( power )
2. kewenangan ( authority )
3. ketaatan/ketertiban ( order )
Etika termasuk kelompok filsafat praktis dapat
dikelompokkan menjadi 2 ( dua ) :

 Etika umum :
Mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi
setiap tindakan manusia.
 Etika khusus :
membahas prinsip-prinsip tersebut dalam
hubungannya dalam pelbagai aspek kehidupan
manusia.
Etika khusus dibedakan 2 (dua):

 Etika individual :
membahas tentang kewajiban manusia sebagai
individu terhadap dirinya sendiri serta melalui suara
hati terhadap Tuhannya.
 Etika sosial :
Membahas kewajiban serta norma-norma moral yg
seharusnya dipatuhi dalam hubungan dgn sesama
manusia, masyarakat, bangsa dan negara.
Etika sosial memuat banyak etika misalnya : etika
keluarga, etika profesi, etika lingkungan, etika
pendidikan, etika seksual, etika politik.
Etika dapat dikelompokkan 3 ( tiga ) macam :

 Etika deskriptif :
Menjelaskan pengalaman moral dengan cara deskriptif
 Etika normatif :
Membahas tentang pertimbangan yang dapat diterima
ttg apa yang harus ada dalam pilihan dan penilaian.
 Metaetika :
Menekan pada analisis, istilah, bahasa yang dipakai
utk membenarkan tindakan2 dan peryataan2 etika.
Aliran-aliran dalam bidang Etika :

 Idealisme : nilai-nilai, asas-asas moral atau aturan2 untuk


bertindak.
 Etika teleologi : kebaikan suatu tindakan sepenuhnya
tergantung pada suatu tujuan/ suatu hasil secara langsung/ tidak
langsung.
 Hedonisme : kebahagiaan didasarkan pada suatu kenikmatan (
pleasure ) merupakan suatu tujuan dari tindakan manusia.
 Utilitarianisme : tindakan yang baik adalah tindsakan yang
menimbulkan jumlah yang sebanyak-banyaknya kenikmatan/
kebahagiaan dunia.
 Instusionisme : jenis-jenis tindakan dapat diketahui baik/ buruk
secara langsung tanpa memikirkan nilai yang terdapat dalam
akibat-akibat dari tindakan tersebut.
Makna Pancasila sbg Etika Dan
Karakter Bangsa
 Etika Pancasila tdk memposisikan berbeda/ bertentangan
dg aliran2 yg mendasarkan pd kewajiban , tujuan &
pengembangan karakter moral, namun justru merangkum
dari aliran2 besar tsb.
 Etka Pancasila adlh etika yg mendasarkan penilaian baik
dan buruk pd nilai2 Pancasila yaitu nilai ketuhanan, nilai
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.
 Nilai2 Pancasila meskipun mrp kristalisasi nilai yg hidup
dlm realitas sosial, keagamaan maupun adat kebudayaan
bangsa Indonesia, namun sebenarnya juga nilai2 yg
bersifat universal dpt diterima oleh siapun dan kapan pun.
 Nilai2 Pancasila berbicara ttg nilai2 yg sangat mendasar
dlm kehidupan manusia.
 1.) Nilai Ketuhanan:
Secra hierarkis, nilai ini dikatakan sbg nilai yg tertinggi krn menyangkut nilai
yg bersifat mutlak.
Selurh nilai kebaikan diturunkan dari nilai Ketuhanan
Suatu perbuatan dikatakan baik apabila tdk berttgan dg nilai, kaidah dan
hukum Tuhan.
 2) Nilai Kemanusiaan :
Suatu perbuatan baik apabila sesuai dg nilai-nilai kemanusiaan. Prinsip pokok
dlm nilai kemanusiaan Pancasila adlh keadilan dan keadaban.
Keadilan mensyaratkan keseimbangan antara lahir dan batin, jasmani dan
rohani, individu dan sosial, makhluk bebas mandiri dan makhluk Tuhan yg
terikat hukum-hukum Tuhan.
Keadaban mengindikasikan keunggulan manusia dibanding dg makhluk lain
spt hewan, tumbuhan dan benda tak hidup.
Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dg niali2 kemanusiaan yg
didasarkan pd konsep keadilan dan keadaban.
 3) Nilai Persatuan :
Suatu perbuatan baik apabila dpt memperkuat
persatuan dan keasatuan. Sikap egois dan menang
sendiri mrp perbuatan buruk, dmk juga sikap yg
memcah belah persatuan.
Seseorg seakan-akan mendasarkan perbuatan atas
nama agama( sila ke-1) namun apabila perbuatan tsb
dpt memecah persatuan dan kesatuan maka menurut
pandangan etika Pancasila bukan mrp perbuatan baik.
 4) Nilai Kerakyatan :
Dlm kaitan dg kerakyatan ini, terkandung nilai lain yg
sangat penting, yaitu nilai hikmat/kebijaksanaan dan
permusyawaratan. Kata hikmat/kebijaksanaan berorientasi
pd tindakan yg mengandung nilai kebaikan tertinggi.
Atas nama mencari kebaikan, pandangan minorotas belum
tentu kalah dibanding mayoritas.
Perbuatan belum tentu baik apabila disetujui/bermanfaat
utk orang banyak, namun perbuatn itu baik jika atas dasar
musyawarah yang didasarkan pada konsep hikmat/
kebijaksanaan
 5) Nilai Keadilan :
Apabila dlm sila kedua disebutkan kata adil, maka kata tsb
lebih dilihat dlm konteks manusia selaku individu.
Nilai keadilan pd sila kelima lebih diarahkan pd konteks
sosial.
Suatu perbuatan baik apabila sesuai dg prinsip keadilan
masyarakat banyak.
Menrt Kohlberg, Keadilan mrp kebajikan utama bagi setiap
pribadi dan masyarakat.
Nilai2 yg terkandung dlm Panacasila dpt menjadi sistem etika
yg sangat kuat, niali2 yg ada tdk hanya bersifat mendasar
namun juga realistis dan aplikatif
Hukum Dasar dpt dibedakan :

 Hk Dasar tertulis ( UUD )


 Hk Dasar tidak tertulis ( Convensi )
Hk Dasar Tertulis/ Undang-undang Dasar :

 Suatu naskah yg memaparkan kerangka dan tugas-


tugas pokok dari badan-badan pemerintah suatu
negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja
badan-badan tersebut.
Hukum Dasar Tidak Tertulis ( Convensi ) :

 Aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dlm


praktek penyelenggaraan negara meskipun sifatnya
tidak tertulis.
UUD 1945 bersifat singkat dan supel, maksudnya :

 undang-undang dasar cukup hanya memuat aturan-


aturan pokok, hanya memuat garis-garis besar
instruksi kepada pemerintah pusat dan penyelenggara
negara untuk menyelenggarakan kehidupan negara
dan kesejahteraan sosial .
 senantiasa menjaga supaya sistem UUD jangan sampai
ketinggalan zaman.
Sifat UUD 1945 :

 merupakan hk positip yang mengikat pemerintah sebagai


penyelenggara negara maupun mengikat bagi setiap warga
negara.
 singkat dan supel, memuat aturan-aturan pokok yg setiap
kali harus dikembangkan sesuai dengan perkembangan
zaman serta memuat hak-hak asasi manusia.
 memuat norma-norma, aturan-aturan serta ketentuan-
ketentuan yang dapat dan harus dilaksanakan secara
konstitusional.
 peraturan hukum positip yang tertinggi sebagai alat
kontrol terhadap norma-norma hk positip yang lebih
rendah dlm hirarkhi tertib hukum Indonesia.
Sifat-sifat Convensi :

 mrp kebiasaan yang berulang kali dan terpelihara


dalam praktek penyelenggara negara.
 Tidak bertentangan dengan UUD dan berjalan sejajar
 Diterima oleh seluruh rakyat.
 Bersifat sebagai pelengkap aturan-aturan dasar
yang tidak terdapat dalam UUD.
KONSTITUSI

 Naskah yg memaparkan rangka dan tugas pokok dari


badan-badan pemerintah suatu negara dan
menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan
tersebut.
 Untuk menggambarkan keseluruhan sistem
ketatanegaraan suatu negara yaitu berupa kumpulan
peraturan yang membentuk, mengatur atau
memerintah negara baik tertulis maupun tidak
tertulis.
Konstitusi mengandung di dalamnya suatu pengertian :

 Hukum dasar/ prinsip dasar yang melandasi organisasi


negara.
 Di dalamnya diatur/ ditetapkan kekuasaan, hak dan
kewajiban pokok dari pemerintah serta jaminan hak-
hak tertentu dari rakyat.
 Konstitusi dapat berupa hasil keputusan lembaga
legislatif, keputusan pengadilan, kebijakan-kebijakan
politik atau berupa kebiasaan-kebiasaan
ketatanegaraan.
Sifat dari Konstitusi :

 tertulis dan tidak tertulis.


 fleksibel/ rigid tergantung tiga hal :
 mudah/ tidak mudah diubah
 mudah dan tidak dalam menyesuaikan diri dengan
perkembangan masyarakat.
 Tergantung kekuatan yang nyata, yang ada dalam
masyarakat.
Fungsi Konstitusi :

 membagi kekuasaan negara.


 membatasi kekuasaan pemerintah/ penguasa dalam
negara.
Sistem pemerintahan yang demokratis
mengandung unsur-unsur yang mendasar yaitu :

 Keterlibatan warga negara dalam pembuatan


keputusan politik.
 Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang
diakui dan dipakai oleh warga negara.
 Sistem perwakilan.
 Sistem pemilihan kekuasaan mayoritas.
Komponen pendukung tegaknya demokrasi :

 Supra struktur politik meliputi :


- MPR, DPR, DPD, Presiden, MA, MK, KY, BPK
 Infra struktur politik :
 Partai politik

 Golongan ( yang tidak berdasarkan pemilu )

 Golongan penekan

 Alat komunikasi politik

 Tokoh-tokoh politik
Rincian Struktural ketentuan-ketentuan yang berkaitan
dengan demokrasi menurut UUD 1945 :

1. Konsep Kekuasaan :
A. Kekuasaan di Tangan Rakyat :
1) Pembukaan UUD 1945 Alinea IV
2) Pokok Pikiran dlm Pembukaan UUD 1945 :
“Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan
atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan”
( Pokok Pikiran III ).
3) Pasal 1 ayat (1) UUD 1945
4) Pasal 1 ayat (2) UUD 1945
B. Pembagian Kekuasaan
 Kekuasaan Eksekutif  Presiden ( Pasal 4 ayat (1)
UUD 1945
 Kekuasaan Legislatif  DPR, Presiden dan DPD (
Pasal 5 ayat (1), Pasal 19, Pasal 20 (1) dan Pasal 22 C,
Pasal 22 D UUD 1945
 Kekuasaan Yudikatif  MA ( Pasal 24 ayat (1), (2)
UUD 1945
 Kekuasaan Inspektif / pengawasan  BPK dan DPR (
Pasal 20A ayat (1) UUD 1945, Pasal 23 E
C. Pembatasan kekuasaan :
Dapat dilihat melalui proses atau mekanisme 5 tahunan
kekuasaan :
 Pasal 2 ayat (1) UUD 1945

 Pasal 19 ayat ( 1) UUD 1945

 MPR memiliki kekuasaan melakukan perubahan


terhadap UUD melantik Presiden dan Wakil
Presiden ( Pasal 3 ayat (1), (2) UUD 1945), serta
melakukan impeachement terhadap Presiden
jikalau melanggar konstitusi ( Pasal 7A UUD 1945
2. Konsep Pengambilan Keputusan
 a).Pokok Pikiran ke III Penjelasan UUD 1945
 b). Pasal 7B ayat (7 ) UUD 1945
3. Konsep Pengawasan
 a). Pasal 1 ayat (2) UUD 1945
 b). Pasal 2 ayat (1) UUD 1945
 c). Penjelasan UUD 1945
4. Konsep Partisipasi
 a). Pasal 27 ayat (1), (3) UUD 1945
 b). Pasal 28 UUD 1945
 c). Pasal 30 ayat (1) UUD 1945
Tujuh kunci Pokok Sistem Pemerintahan
Negara :
 Indonesia ialah Negara yg Berdasarkan atas Hukum
(Rechtstaat) tidak berdasar atas kekuasaan belaka
(machtsstaat)
 Sistem Konstitusional
 Kekuasaan Negara Yg Tertinggi di Tangan Rakyat
 Presiden ialah Penyelenggara Negara Yg Tertinggi di
Samping MPR dan DPR
 Presiden Tdk Bertanggungjawab Kepada DPR
 Menteri Negara ialah Pembantu Presiden, Menteri Negara
tdk bertanggungjawab kepada DPR
 Kekuasaan Kepala Negara tdk Tak-terbatas
Perubahan UUD 1945
Dasar Hukum :
 Pasal 37 ayat (1), (2), (3) UUD 1945
(1) Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat
diagendakan dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila
diajukan oleh sekurangkurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
(2) Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan
secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan
untuk diubah beserta alasannya.
(3) Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar,
Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh sekurang-
kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
(4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar
dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh
persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
(5) Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
tidak dapat dilakukan perubahan.
Perubahan UUD 1945 :
Perubahan pertama : 19 Oktober 1999
 Mengurangi, membatasi serta mengendalikan
kekuasaan Presiden
 Hak membentuk Undang-Undang yg dulu ada di
tangan Presiden sekarng ada pada DPR, sedangkan
Presiden hanya berhak mengajukan rancangan
Undang-Undang kpd DPR
Perubahan kedua UUD 1945 : ( 18 Agustus 2000)
 Pemerintahan daerah
 Keanggotaan, fungsi, hak serta cara pengisian
keanggotaan DPR
 Wilayah negara
 Warga negara dan penduduk negara RI
 Hak asasi manusia
 Pertahanan keamanan negara
 Mengenai bendera, bahasa, lambang negara dan lagu
kebangsaan
`
Perubahan ketiga UUD 1945 : ( 10 Nopember 2001)
 Pelaksana kedaulatan
 Negara Indonesia adalah negara hukum
 Kedudukan dan kewenangan MPR
 Jabatan presiden dan wakil presiden
 Tata cara pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung oleh
rakyat
 Pemberhentian presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatan
 Pembentukan lembaga negara baru spt Mahkamah Konstitusi (MK),
Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Komisi Yudisial (KY)
 Pengaturan tambahan untuk Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
 Pemilihan umum (Pemilu)
Perubahan keempat UUD 1945 : ( 10 Agustus 2002)
 Keanggotaan MPR
 Pemilihan presiden dan wakil presiden tahap kedua
 Kemungkinan presiden dan wakil presiden berhalangan
tetap
 Kewenangan presiden
 Keuangan negara serta bank sentral
 pendidikan dan kebudayaan nasional
 Perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat fakir
miskin dan dan sistem jaminan sosial
 Aturan peralihan dan aturan tambahan
 Kedudukan penjelasan UUD 1945
 1. Apa yang dimaksud dengan UUD ?
 2. Jelaskan sifat-sifat dari Konstitusi suatu negara ?
 3. Sebutkan unsur-unsur apa saja yang harus dipenuhi
dalam sistem pemerintahan yang demokratis ?
 4. Demokrasi adalah merupakan pemerintahan dari
rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Jelaskan apa
maksudnya ?
 5. Apa yang dimaksud dengan Convensi serta jelaskan
sifat-sifat dari Convensi tersebut ?
 6. Apa yang menjadi materi perubahan ke-3 terhadap
UUD 1945.
Makalah Tema :” PANCASILA
 Sistematika:
 I. Pendahuluan/Latar belakang
 II.Permasalahan
 III. Pembahasan
 IV. Penutup
Daftar Pustaka
DEMOKRASI
 Secara etimologis berasal dari bahasa Yunani
“demos “ yg berarti rakyat dan “ cratein/cratos “ yg
berarti kekuasaan/ memerintah
Pengertian demokrasi :
 Henry B Mayo → demokrasi : sbg sistem politik mrp suatu sistem
yg menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar
mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh
rakyat dlm pemilihan- pemilihan berkala yg didasarkan atas prinsip
kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana
terjaminnya kebebasan politik.
 Josep A Schmitter → demokrasi mrp suatu perencanaan
institusional utk mencapai keputusan politik di mana
individu-individu memperoleh kekuasaan untuk
memutuskan cara perjuangan kompetetif atas suara
rakyat
 Sidney Hook → demokrasi adlh bentuk pemerintahan di
mana keputusan-keputusan pemerintah yg penting
secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari
rakyat dewasa
Hakekat Demokrasi :
 Pemerintah dari rakyat ( government of the people )
 Pemerintah oleh rakyat (government by people )
 Pemerintah untuk rakyat (government for people )
Negara-negara Modern Menerapkan Demokrasi
Perwakilan karena beberapa alasan :

 Penduduk selalu bertambah shg musyawarah di suatu


tempat tdk mungkin dilaksanakan.
 Hasil bulat mufakat sulit dicapai krn pemungutan
suara dari warga yg hadir sulit dilakukan.
 Warga negara punya kesibukan shg urusan
pemerintahan diserahkan kepada ahlinya.
 Masalah yg dihadapi negara semakin rumit shg
membutuhkan orang yg profesional.
Prinsip Utama Demokrasi :

- Pengakuan HAM sebagai penghargaan thd martabat


manusia dgn tdk melupakan kepentingan umum.
-Adanya partisipasi dan dukungan rakyat kepada
pemerintah.
Nilai-nilai Demokrasi yg harus ditegakkan :

 Menyelesaikan perselisihan dgn damai dan melembaga.


 Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dlm
masyarakat yg sedang berubah.
 Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.
 Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimal.
 Mengakui dan menganggap wajar adanya
keanekaragaman.
 Menjamin tegaknya hukum.
Dalam menjalankan nilai-nilai demokrasi, diperlukan
beberapa lembaga :

 Pemerintah yg bertanggung jawab.


 DPR yang berfungsi mengawasi pemerintahan sesuai
dengan aturan.
 Organisasi politik sebagai wahana hubungan rutin
antara masyarakat dan pemerintah.
 Pers dan media massa yg bebas utk menyatakan
pendapat.
 Sistem peradilan yg bebas yg menjamin HAM dan
keadilan.
Dasar Demokrasi Selalu Mengacu pada Rakyat :

 Pelaksana kekuasaan negara ialah wakil rakyat yg


terpilih krn rakyat yakin segala kepentingannya akan
diperhatikan.
 Cara melaksanakan kekuasaan negara dgn senantiasa
memenuhi kehendak rakyat.
 Batas kekuasaan negara demokrasi ditentukan dgn
sebanyak mungkin memperoleh hasil yg diinginkan
rakyat.
Negara-negara maju mengklaim demokrasi yang
memiliki kriteria sbb :

 Ada kebebasan penuh bagi rakyat menentukan


pilihan dan pendapat.
 Tidak ada tekanan kekerasan militer.
 Bebas dari tekanan agama.
 Ada pengawasan dari masyarakat.
 Menghormati HAM
 Di Indonesia, tatanan demokrasi harus sesuai dengan
kondisi budaya,ekonomi dan kemampuan berpikir
rakyat.
Syarat demokrasi :

 Kesadaran berbangsa dan nasionalisme yang tinggi.


 Kebesaran jiwa dan sportifitas.
 Konstitusionil.
 Keamanan
 Bebas campur tangan asing.
Tatanan demokrasi yang ideal di Indonesia :
1.Secara konstitusi, adanya aturan hubungan antara lembaga
tertinggi dan tinggi negara dalam rangka mencapai tujuan
nasional,dengan syarat :
 Pancasila tetap pandangan hidup bangsa, dasar negara, ideologi
nasional yang melandasi kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Ada perangkat hukum yang mengatur kebebasan rakyat untuk
mencegah anarki, membatasi aparatur agar tidak otoriter.
 Hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah secara
otonom yang diatur oleh UU dengan tetap berpegang pada
ketahanan nasional.
2.Secara bertahap perlu ditingkatkan kembali kesadaran
semangat Bhineka Tunggal Ika, diperlukan disiplin,
kebesaran jiwa dan sportifitas.
3.Kesejahteraan rakyat yang berkeadilan dengan
melancarkan kembali pembangunan nasional untuk
mengurangi kesenjangan sosial ekonomi.
4.Stabilitas keamanan yang mantap yang didukung oleh
peraturan hukum perundang-undangan dan kesadaran
bela negara rakyat serta dapat menumpas separatis
bersenjata dan gangguan keamanan lainnya.
Pendidikan Demokrasi dapat dilaksanakan dengan
cara:

 Formal diselenggarakan di sekolah, dengan metode


pembekalan/tatap muka, diskusi,presentasi, studi kasus
yang memberikan gambaran kepada peserta didik agar
memiliki kemampuan bela negara.
 Informal diselenggarakan melalui pergaulan di rumah dan
masyarakat sebagai bentuk aplikasi berdemokrasi.
 Nonformal diselenggarakan secara makro melalui interaksi
diluar sekolah sebagai pembentukan jiwa demokrasi.
Demokratisasi :

 Ialah penerapan kaidah demokrasi pada setiap


kegiatan politik kenegaraan yang bertujuan
membentuk kehidupan politik yang demokratis.
Tahap Demokratisasi :

 Pergantian kekuasaan nondemokratis ke penguasa


demokratis .
 Pembentukan lembaga-lembaga dan tertib politik
demokrasi.
 Konsolidasi demokrasi
 Praktik demokrasi sebagai budaya politik bernegara.
Arah Kebijakan Pembangunan Demokrasi :

 Mewujudkan kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh dengan


mempertegas tugas, wewenang dan tanggung jawab dari seluruh
kelembagaan negara/ pemerintahan yang berdasarkan
mekanisme checks and balances.
 Memperkuat peran masyarakat sipil ( civil society ).
 Memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah.
 Mewujudkan pelembagaan dan mendorong berjalannya
rekonsiliasi nasional beserta segala kelengkapan
kelembagaannya.
 Menjamin pengembangan media dan kebebasan media dalam
mengkomunikasikan kepentingan masyarakat.
Bentuk-bentuk Demokrasi
 Demokrasi dpt dilihat dari 2 aspek yaitu :
1. formal democracy : menunjuk pd demokrasi dlm
arti sistem pemerintahan.
2. substantive democracy : menunjuk pd bagaimana
proses demokrasi itu dilaksanakan.
Jenis atau macam demokrasi :
1.Berdasarkan cara penerapan :
a) Demokrasi Langsung ( Direct Democratie )
b). Demokrasi Perwakilan ( Representative Democratie )

2. Berdasarkan tipe demokrasi modern :


a). Demokrasi dgn sistem parlementer :
Terdpt hubungan yg erat antara badan eksekutif dan legislatif
b). Demokrasi dgn sistem presidensiil :
terdpt pemisahan yg tegas antara antara fungsi legislatif dan eksekutif
1. Demokrasi dg sistem Presidensial : sistem ini
menekankan pentingnya pemilihan presiden secara
langsung, shg presiden terpilih mendapatkan mandat
secara langsung dari rakyat.
 Dlm sistem ini kekuasaan eksekutif sepenuhnya
berada di tangan presiden.
 Presiden mrp kepala eksekutif dan sekaligus sebagai
kepala negara
2.Demokrasi dengan sistem Parlementer :
Sistem ini menerapkan model hubungan yang
menyatu antara kekuasaan eksekutif dan legislatif.
Kepala eksekutif adalah derada di tangan seorang
perdana menteri.
Kepala negara adalah di tangan Raja/Ratu
c). Demokrasi dgn sistem referendum :
1. Referendum Obligator :
Referendum yg wajib dimana referendum ini menentukan
berlakunya suatu undang-undang atau suatu peraturan
2. Referendum Fakultatif :
Referendum yg biasanya diadakan utk menentukan
sesuatu UU yg sedang berlaku itu terus dpt berlaku atau
tidak dan memerlukan perubahan-perubahan atau tidak
3. Referendum Consulat :
Referendum mengenai soal-soal teknis yg biasanya wakil
rakyat sendiri kurang mengerti ttg materi UU yg
dimintakan persetujuannya
d). Demokrasi Konstitusional
Ciri-ciri :
- menyelesaikan perselisihan dgn secara damai dan
melembaga
- menjamin perubahan secara damai
- menyelenggarakan pergantian pimpinan secara
teratur
- membatasi penggunaan kekerasan sampai
tingkat minimal
- mengakui serta menganggap wajar adanya
keanekaragaman
- menjamin tegaknya keadilan
e). Demokrasi Rakyat ( Demokrasi Proletar )
Ciri-ciri :
- adanya dorongan utk memaksakan persatuan
- adanya penghapusan oposisi secara terbuka
- negara mrp alat utk mencapai komunisme
- suatu pimpinan yg merasa paling tahu mengenai
cara-cara menjalankan kebijaksanaan
pemerintah
 1. Sebutkan apa yang menjadi prinsip2 utama dalam
demokrasi?
 2. Apa yang menjadi hakikat dan syarat2 dari demokrasi?
 3. Nilai-nilai Demokrasi apa yang harus ditegakkan dalam
suatu negara?
 4. Jelaskan apa yang menjadi arah pembangunan dalam
demokrasi di Indonesia?
 5. Mengapa dalam negara maju banyak menerapkan
demokrasi tidak langsung? Jelaskan alasannya.
 6. Jelaskan mengenai tatanan demokrasi yang ideal di
Indonesia!
 1. Apa fungsi dari Filsafat Pancasila ?
 2. Apa yang dimaksud filsafat sebagai proses dan
filsafat sebagai produk?
 3. Apa yang dimaksud dengan Etika , Metaetika dan
Metafisika?
 4. Suatu kegiatan berfikir secara kefilsafatan memiliki
ciri-ciri.Sebutkan ciri-ciri yang dimaksud.
 5. Cabang filsafat meliputi ontologi, epistemologi dan
axiologi. Jelaskan ketiga cabang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai