Anda di halaman 1dari 11

IDEOLOGI PANCASILA

DI TENGAH IDEOLOGI BESAR DUNIA


1. Ideologi adalah seperangkat tata nilai yang tersusun
secara sistematis dan utuh didukung oleh
sekelompok manusia, dimanfaatkan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.
2. Ideologi timbul dari pengalaman hidup manusia dalam
kelompok manusia yang dibekali Tuhan Yang Maha
• Menjelaskan pengertian, dan fungsi ideologi Kuasa hati nurani, kemampuan untuk mengindera,
Negara berpikir dan merasakan, serta mencapai tujuan hidupnya,
• Menjelaskan dimensi dan aspek-aspek melalui hubungan dengan manusia lain yang mendukung
Ideologi nilai-nilai tertentu.
• Menjelaskan hakekat Pancasila sebagai 3. Fungsi Idiologi
ideologi negara, dan perbedaannya dengan  Struktur kognitif sebagai keseluruhan pengetahuan
ideologi lain yang menjadi landasan untuk memahami dunia dan
alam.
• Mengidentifikasi secara rinci perbedaan
 Orientasi dasar yang memberi wawasan, makna, dan
ideologi yang ada di dunia dengan ideologI tujuan hidup manusia.
Pancasila  Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan
• Kelebihan Pancasila menurut Soekarno dalam bertindak.
• Pancasila sebagai ideologi terbuka  Bekal dan jalan untuk menemukan identitas
• Faktor pendorong Pancasila sebagai ideologi  Kekuatan yang mendorong untuk menjalankan
terbuka kegiatan mencapai tujuan.
DIMENSI IDEOLOGI
ASPEK IDEOLOGI
a. Dimensi realita. Nilai-nilai dasar yang
• Aspek Bathiniah  menanggapi lingkungan hidup
(agama, kepercayaan maupun pengetahuan).
terkandung dalam ideologi harus
• Aspek mental dan moral  nilai-nilai ideologi dijadikan bersumber pada nilai-nilai riil yang hidup
pedoman dalam kehidupan. dan berkembang dalam masyarakat.
• Aspek perasaan  Ideologi diyakini dapat menyentuh b. Dimensi idealisme. Ideologi harus
perasaan, harga diri, kesadaran nasional dan
kebangsaan nasional, soliditas, integritas serta
memantulkan cita-cita yang ingin dicapai
menumbuhkan martabat sebagai manusia dan bangsa. dalam berbagai bidang kehidupan
• Aspek sikap dan tingkah laku  Ideologi dapat masyarakat, bangsa dan negara.
menentukan, menumbuhkan semangat dan motivasi c. Dimensi fleksibilitas (pengembangan).
perjuangan bangsa.
• Aspek keterampilan  melaksanakan dan
Ideologi harus bersifat fleksibel sehingga
mewujudkan ideologi yang diyakini kebenaran serta selalu dapat memelihara makna dan
kemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. relevansinya tanpa kehilangan hakekatnya
• Aspek kelembagaan (organisasi)  Ideologi terhadap pertumbuhan dan
merupakan wahana atau sarana masyarakat, bangsa
dan negara tentang Pelaksanaan ideologi dalam
perkembangan zaman.
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
1. Ideologi Pancasila adalah ideologi bangsa dan negara Indonesia.
 Pancasila pada hakekatnya bukan hanya merupakan suatu hasil pemikiran seseorang atau
sekelompok orang seperti ideologi-ideologi di dunia.
 Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang
terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara.
 Unsur-unsur materi Pancasila diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri,
yang merupakan kausa materialis (asal bahan) Pancasila.
2. Pancasila sebagai ideologi : mengandung nilai-nilai yang tersusun secara sistematis dan
menyeluruh mengenal manusia, bangsa dan negara berkaltan dengan dasar, tujuan, cita-cita,
kelembagaan, konsepsi dalam berbagai bidang kehidupan dan cara mencapainya, serta sikap
dan perilaku yang diperlukan.
3. Pancasila sebagai ideologi memiliki cakupan yang lebih luas, baik aspek falsafah yunidis
formal maupun sosial budaya, sehingga lebih memberikan arah dan bimbingan yang tidak saja
abstrak tetapi juga kemungkinan pengembangan/penjabaran yang lebih konkrit dan
memungkinkan pemahaman serta pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.
PANCASILA DITENGAH IDEOLOGI DI DUNIA

POLITIK
Ideologi Liberalisme HUKUM

Ideologi Komunisme
Ideologi CIRI KHAS EKONOMI
di Dunia Ideologi Sosialisme
Pandangan
Ideologi Pancasila terhadap
Individu dan AGAMA
Masyarakat
PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DAN IDEOLOGI LAIN DI DUNIA
IDEOLOGI LIBERALISME KOMUNISME SOSIALISME PANCASILA
ASPEK
POLITIK • Demokrasi Liberal  Demokrasi rakyat o Demokrasi untuk  Demokrasi Pancasila
HUKUM • Hukum untuk  Berkuasa mutlak satu kolektivitas  Hukum untuk menjunjung
melindungi individu parpol o Diutamakan tinggi keadilan dan
• Dalam politik  Hukum untuk kebersamaan keberadaan individu dan
mementingkan mendukung komunis Masyarakat sama masyarakat
individu dengan negara
EKONOMI • Peran negara kecil  Peran negara dominan o Peran negara ada untuk  Peran negara ada untuk
• Swasta mendominasi  Demi kolektivitas pemerataan keadilan tidak terjadi monopoli, dll
• Monopoli berarti demi negara distributif yang yang merugikan rakyat
• Persaingan bebas  Monopoli negara diutamakan
AGAMA • Agama urusan  Agama kesukaan o Agama harus mendoorng  Bebas memilih salah
pribadi masyarakat berkembangnya satu agama
• Bebas beragama:  Agama harus dijauhkan kebersamaan  Agama harus menjiwai
• Bebas memilih dari masyarakat dalam kehidupan
agama; bebas tidak  atheis bermasyarakat,
beragama berbangsa dan
bernegara

(Ruyadi, Y., dkk, 2000)


PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DAN IDEOLOGI LAIN DI DUNIA

IDEOLOGI LIBERALISME KOMUNISME SOSIALISME PANCASILA


ASPEK
PANDANGAN • Individu lebih  Individu tidak o Masyarakt lebih  Individu diakui keberadaannya
TERHADAP penting daripada penting penting daripada  Masyarakt diakui keberdaannya
INDIVIDU DAN masyarakat  Masyarakat tidak individu  Hubungan individu dan masyarakat
MASYARAKAT • Masyarakat penting dilandasi 3S (selaras, serasi, dan
diabdikan bagi  Kolektivitas yang seimbang)
individu dibentuk negara  Masyarakat ada karena ada
lebih penting individu
 Individu akan punya arti apabila
hidup ditengah masyarakat
CIRI KHAS • Penghargaan HAM  Atheisme o Kebersamaan  Keselarasan. keseimbangan dan
• Demokrasi  Dogmatis o Akomodasi keserasian dalam setiap aspek
• Negara Hukum  Otoriter o Jalan tengah kehidupan
• Menolak Dogmatis  Ingkar HAM
• Reaksi terhadap  Reaksi terhadap 7
absolutisme Liberalisme dan
Kapitalisme
• Pertama, sila Ketuhanan memuat pokok-pokok pikiran bahwa manusia Indonesia
menganut berbagai agama (kebebasan untuk beragama dan tidak beragama), serta ada
kebebasan untuk berpindah agama (keyakinan) nya.
• Kedua, Nasionalisme Indonesia (sila ke-3 dari Pancasila) bukanlah chauvinisme. Bangsa
Indonesia tidak menganggap diri lebih unggul dari bangsa lain, dan tidak pula berusaha
untuk memaksakan kehendaknya kepada bangsa-bangsa lain.
• Ketiga, Internasionalisme (sila Kemanusiaan yang adil dan beradab) menghendaki setiap
bangsa mempunyai kedudukan yang sederajat, setiap bangsa menghargai dan menjaga
hak-hak semua bangsa.
• Keempat, demokrasi (sila ke-4 dari Pancasila) telah ada sejak dahulu di bumi Indonesia
meskipun bentuknya beda dengan demokrasi yang ada di Barat. Demokrasi di Indonesia
mengenal tiga prinsip: mufakat, perwakilan, dan musyawarah.
• Kelima, Keadilan Sosial, terkandung maksud untuk keadilan dan kemakmuran
social (bukan keadilan dan kemakmuran individu).
• Ciri khas ideologi terbuka adalah bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari
luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakatnya
sendiri.
• Dasarnya dari konsensus masyarakat, tidak diciptakan oleh negara, melainkan ditemukan
dalam masyarakat sendiri.
• Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman
dan adanya dinamika secara internal.
• Suatu ideologi yang wajar bersumber pada pandangan hidup bangsa dan falsafah hidup
bangsa, sehingga ideologi tersebut dapat berkembang sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan kecerdasan kehidupan bangsa.
• Pancasila berasal dari pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa, sehingga memenuhi
prasyarat sebagai ideologi terbuka.
• Ideologi Pancasila bersifat terbuka, tidak berarti bahwa keterbukaannya adalah dapat
meniadakan ideologi itu sendiri, yang menjadikannya sesuatu yang tidak nalar.
• Kenyataan pada proses pembangunan nasional dan dinamika
masyarakat yang berkembang secara cepat.
• Kenyataan menunjukkan bahwa berkurangnya ideologi yang
tertutup cenderung melemahkan perkembangan dirinya.
• Pengalaman sejarah Bangsa Indonesia di masa lampau.
• Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar
Pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan
secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan
nasional.
 Ideologi Pancasila digali dari kepribadian Bangsa Indonesia sejak
berabad-abad lamanya bersumber dari nilai-nilai adat istiadat,
kebudayaan dan agama sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
 Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, sehingga ideologi
Pancasila mengakui kemerdekaan individu, namun dalam hidup
bersama sebagai makhluk sosial juga harus mengakui hak dan
kebebasan orang lain secara bersama sehingga harus juga mengakui
hak-hak masyarakat.
 Manusia menurut ideologi Pancasila berkedudukan kodrat sebagai
makhluk pribadi dan sebagai makhluk Tuhan YME.

Anda mungkin juga menyukai