Anda di halaman 1dari 18

IDEOLOGI PANCASILA

Risky Batista Sandi


 Etimologis: Berasal dari bahasa Yunani,
Ideo (Cita – cita) dan Logos (Ilmu,
gagasan, atau paham)

Definisi Ideologi  Terminologis: Ilmu mengenai gagasan


yang menunjukan jalan kebenaran
menuju masa depan (Dikemukakan oleh
-Destuct De Tracy-)
 Hauken: Ideologi adalah (a) ilmu tentang
cita-cita, gagasan atau buah pikiran; (b)
pandangan hidup yang dikembangkan
berdasarkan kepentingan tertentu; (c)
kesatuan gagasan-gagasan dasar yang
disusun secara sistematis dan menyeluruh
tentang manusia dan kehidupannya.
Definisi Ideologi  Sastraprateja: Ideologi adalah seperangkat
gagasan atau pemikiran yang berorientasi
pada tindakan yang diorganisir menjadi
suatu sistem yang teratur.
 Hegel: Ideologi sebagai produk kebudayaan
dari suatu masyarakat
Struktut Kognitif

Segala pengetahuan dan pandangan yang merupakan


landasan untuk memahami segala kejadian yang terjadi
di sekitarnya.

Orientasi Dasar

Membuka wawasan yang memebrikan makna serta


menunjukkan tujuan dalam kehiduapn masyarakat.

Norma yang Menjadi


Fungsi Ideologi Pedoman

Dalam bertindak selalu dalam batasan norma-norma


yang terkandung di dalam ideologi tersebut

Jalan Menentukan Identitas Diri

Kekuatan untuk Mencapai Tujuan

Sumber Edukasi Masyarakat


Ideologi Tertutup

Ideologi tertutup adalah ideologi yang bersifat mutlak.


Dengan kata lain bahwa Ideologi tertutup merupakan
ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang
menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik
dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang
tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima
sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi.

Tipe – Tipe Ideologi Terbuka


Ideologi Ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak
dimutlakkan. Dapat diartikan juga bahwa nilai-nilai dan
cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan
digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan
budaya masyarakatnya sendiri. Ideologi terbuka
merupakan ideologi yang dapat berinteraksi dengan
perkembangan zaman dan adanya dinamika secara
internal.
Tipe – Tipe
Ideologi
Sebagai ideologi terbuka, Pancasila telah memenuhi
syarat kualitas 3 dimensi, yaitu :

 Dimensi realitas : ideologi Pancasila mencerminkan


realitas yang hidup dan berkembang dalam
masyarakat.
 Dimensi idealitas : ideologi Pancasila mampu
Pancasila menggugah harapan, optimisme, dan motivasi para
Ideologi Terbuka pendukungnya
 Dimensi fleksibilitas : ideologi Pancasila harus
fleksibel, terbuka bagi tafsir-tafsir baru sehingga
Pancasila tetap aktual dan fungsional dalam
mengantisipasi setiap tuntutan zaman tanpa hanyut
dalam arus perubahan
Pancasila mengandung 3 hal fleksibilitas, yaitu :

 Nilai dasar : Merupakan nilai-nilai dasar yang relatif


tetap (tidak berubah) yang terdapat dalam
pembukaan UUD 1945

Pancasila  Nilai instrumental : Merupakan nilai-nilai lebih lanjut


dari nilai-nilai dasar yang dijabarkan secara lebih
Ideologi Terbuka kreatif dan dinamis dalam bentuk UUD 1945 dan
peraturan perundang-undangan

 Nilai praksis : nilai-nilai yang sesungguhnya


dilaksanakan dalam kehidupan nyata sehari-hari
baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
maupun bernegara
Pancasila sebagai sistem dikatakan saling berhubungan dan
dapat digambarkan dalam 3 hal berikut :
 Bersifat organis :antara sila-sila Pancasila itu saling
berkaitan, saling berhubungan bahkan saling
mengkualifikasi
 Bersifat hierarkis : dimana nilai urutan kelima sila
menunjukkan suatu rangkaian tingkat dalam luas, isinya,
maupun sifatnya yang saling mengikat dan mengisi
 Bersiafat piramida (terbalik) : dimana urutan sila-sila
Pancasila Pancasila disusun berdasarkan urutan yang palng utama

sebagai Sistem
Pancasila pengimplementasiannnya dilakukan
secara objektif dan subjektif

 Objektif : pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dilakukan


dalam penyelenggaraan negara, baik legislatif,
Pancasila eksekutif, yudikatif dan semua bidang kenegaraan
lainnya
sebagai Sistem  Subjektif : pelaksanaan dalam setiap pribadi,
perseorangan, setiap warga negara, dan setiap
kelompok dan organisasi yang ada dalam
masyarakat
Sila 1

• Kepercayaan terhadap Tuhan YME


• Kebebasan memeluk agama dan kepercayaan masing-masing
• Kebebasan menjalankan ibadah tanpa adanya diskriminasi
• Nilai sila 1 meliputi dan menjiwai sila 2, 3, 4, dan 5

Sila 2

• Pengakuan terhadap harkat dan martabat manusia dengan segala


hak dan kewajiban asasinya
Makna – Makna • Perlakuan adil terhadap sesama manusia
• Manusia sebagai makhluk beradab dan berbudaya

Sila Pancasila • Nilai sila 2 meliputi dan menjiwai sila 3, 4, 5


• Nilai sila 2 diliputi dan dijiwai sila 1

Sila 3
• Pengakuan terhadap kebhinneka-tunggal-ikaan unsur-unsur bangsa
Indonesia
• Pengakuan terhadap persatuan bangsa dan wilayah Indonesia
• Cinta dan bangga sebagai bangsa Indonesia
• Rela berkorban demi NKRI
• Nilai sila 3 meliputi dan menjiwai sila 4 dan 5
• Nilai sila 3 diliputi dan dijiwai sila 1 dan 2
Sila 4
• Negara ada untuk kepentingan rakyat
• Kedaulatan berada di tangan rakyat
• Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama
• Pimpinan rakyat adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi
akal sehat
• Keputusan diambil berdasarkan musyawarah
• Nilai sila 4 meliputi dan menjiwai sila 5
• Nilai sila 4 diliputi sila 1, 2, 3

Makna – Makna
Sila Pancasila Sila 5

• Perlakuan yang adil disegala bidang kehidupan


• Perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
• Cita-cita masyarakat adil dan makmur bagi seluruh rakyat
Indonesia
• Keseimbangan antara hak dan kewajiban bagi masyarakat
Indonesia
• Nilai sila 5 diliputi sila 1, 2, 3, 4
Pembangunan nasional agar tujuannya dapat tercapai
haruslah memiliki asas-asas yang kuat, sebagai berikut :

• Asas demokrasi yang berlandaskan Pancasila


• Asas perikemanusiaan dan keseimbangan
• Asas usaha bersama dan kekeluargaan
• Asas adil dan merata
• Asas manfaat
• Asas kepercayaan pada diri sendiri
Pancasila Sebagai • Asas kesadaran hukum

Paradigma
Sebagai paradigma pembangunan, Pancasila mempunyai
Pembangunan kedudukan sebagai :

• Cita-cita bangsa Indonesia


• Jiwa bangs Indonesia
• Moral pembangunan
• Dasar negara Republik Indonesia
Sebagai dasar negara, Pancasila memiliki fungsi sebagai
berikut :

• Pedoman Hidup : Pancasila haruslah menjadi sebuah


pedoman dalam mengambil keputusan
• Jiwa Bangsa : Pancasila sebagai jiwa bangsa harus
Pancasila terwujud dalam setiap lembaga ataupun organisasi
dan insan yang ada di Indonesia
sebagai Dasar • Kepribadian Bangsa : Pancasila harus ada dalam diri
Negara tiap pribadi bangsa Indonesia agar membuat
Pancasila sebagai kepribadian bangsa
• Sumber Hukum : Pancasila sebagai sumber dari
segala sumber hukum sehingga tidak boleh ada
satupun peraturan yang bertentangan dengan
Pancasila
• Cita-cita Bangsa : Pancasila sebagai cita-cita bangsa
sehingga sebagai bangsa Indonesia
Pandangan hidup adalah wawasan menyeluruh terhadap
kehidupan dan terdiri dari nilai-nilai luhur. Pandangan hidup
berfungsi sebgai pedoman untuk mengatur hubungan manusia
dengan sesama manusia, dengan alam dan dengan Tuhan.

Adapun manfaat pandangan hidup dalam berbangsa dan


bernegara sebgai berikut :

Pancasila sebagai 1. Kekokohan dan tujuan, setiap bangsa yang ingin berdiri
kokoh dan mengetahui jelas kearah mana tujuan yang ingin
Pandangan Hidup dicapai memerlukan pandangan hidup
2. Pemecahan masalah, dengan pandangan hidup suatu
bangsa akan memandang persoalan yang dihadai dan
menentukan cara bagaimana memecahkan persoalan
3. Pembangunan diri, dengan pandangan hidup suatu bangsa
akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana
memecahkan masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya
gerak masyarakat yang makin maju dan akan membangun
dirinya
Adapun isi pandangan hidup, paling tidak memuat 3 hal
berikut :

1. Konsep dasar, merupakan pikiran-pikiran yang


didalamnya terkandung gagasan mengenai wujud
kehidupan yang dianggap baik yang dicita-citakan
suatu bangsa
Pancasila sebagai 2. Pikiran dan gagasan, pikiran yang terdalam dan
gagasan suatu bangsa mengenai wujud kehidupan
Pandangan Hidup yang dianggap baik
3. Kristalisasi dan nilai, kristalisasi yang dimiliki bangsa
itu sendiri yang diyakini kebenarannya dan
menimbulkan tekad untuk mewujudkannya
 Pokok Pikiran Persatuan: Negara melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan
(Alinea I: Sila ketiga)
 Pokok Pikiran Keadilan Sosial: Negara ingin
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Pokok Pikiran Indonesia (Alinea II: Sila kelima)
dalam  Pokok Pikiran Kedaulatan Rakyat: Negara
Pembukaan UUD menerapkan sistem demokrasi dan musyawarah
1945 mufakat untuk dipegang oleh rakyat dan
dilaksanakan menurut UU (Alinea III: Sila keempat)
 Pokok Pikiran Ketuhanan: Negara berdasarkan
atas Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut dasar
kemanusiaan yang baik dan benar (Alinea IV: Sila
pertama dan kedua)

Anda mungkin juga menyukai