SEBAGAI
SISTEM FILSAFAT
Disusun oleh:
• Reyhan Ammar (165061100111003)
• Asrik Endang K (165061100111007)
• M. Ilham Firmansyah (165061100111010)
Pendahuluan
• Fungsi pokok Pancasila adalah sebagai dasar negara
• Pancasila didudukan sebagai dasar negara yang kuat. Pancasila juga memuat fungsi
ideologis bagi bangsa Indonesia sebagai prinsip-prinsip dasar pandangan terhadap
dunia yang memandu perjalanan bernegara ke arah cita-cita masa depan.
• Pancasila sebagai sistem filsafat setidaknya memuat tiga dimens penting
1. Dimensi ontologis, yang memuat makna tentang hak Pancasila itu sendiri,
bagaimana status ontologis Pancasila, dan bagaimana Pancasila mengajarkan
tentang hakikat kenyataan
2. Dimensi epistemologis, yang memuat kebenaran Pancasila dan bagaimana
pancasila mengajarikan tentang kebenaran pengetahuan; dan dimensi
3. Dimensi aksologis, yang memuat kandungan nilai-nilai etis dan estetis dalam
Pancasila dan bagaimana Pancasila menjadi dasar normatif bagi perilaku dan
tindakan
Definisi Filsafat
• Filsafat berasal dari kata Yunani philos atau philein yang berarti cinta atau teman
dan sophos atau sophia arinya kebijaksanan. Dari akar etimologis itu secara
sederhana filsali diartikan sebagai cinta kepada kebijaksanaan atau teman
kebijaksanaan (Wisdom)
• Menurut para filsuf, filsafat adalah berpikir secara mendalam mengenai segala hal
yang ada, meliputi Tuhan, alam, dan manusia. Filsafat juga dipahami sebagai
perenungan yang mendalam mengenai realitas untuk mengungkap hakikatnya.
filsafat berusaha menguak hakikat segala hal, hakikat hidup, hakikat cinta, hakikat
negara, hakikat keadilan, bahkan mungkin hakikat Tuhan.
Sistematika dan karakter pemikiran filsafat
• Menurut para filsuf, filsafat adalah berpikir secara mendalam mengenai segala hal yang
ada, meliputi Tuhan, alam, dan manusia. Filsafat juga dipahami sebagai perenungan yang
mendalam mengenai realitas untuk mengungkap hakikatnya. filsafat berusaha menguak
hakikat segala hal, hakikat hidup, hakikat cinta, hakikat negara, hakikat keadilan, bahkan
mungkin hakikat Tuhan.
• Pada umumnya ilmu filsafat dipandang sebagai disiplin umum dengan percabangan-
percabangan yang spesifik meliputi :
1. Metafisika : menyelidiki kenyataan abstrak dibalik hal-hal fisik
2. Epistemologi : menyelidiki ihwal pengetahuan dan kebenaran, beserta elemen-clemen
epistemologis seperti akal, metode, ilmu, subjek, pemahaman, pengetahuan, objek
pengetahuan, validitas pengetahuan, subjektivitas-objektivias pengetahuan
3. Aksiologi yang menyelidiki ihwal niłai. Nilai yang spesifik terkai dengan baik-buruk
dalam bidang etika
Sistematika dan karakter pemikiran filsafat
• Saat ini disiplin ilmu filsafat sangat bervariasi dan masih berkembang sampai
sekarang. Disiplin ilmu utama meliputi :
1. Filsafat politik: penyelidlikan filsafat terhadap hakikat politik, hakikat negara, dan
elemen-elemen mendasar dalam politik seperti kekuasaan, kepentingan,
persamaan, kebebasan, dan keadilan.
2. Filsafat hukum: penyelidikan filsafat tentang hakikat hukum, dan elemen-elemen
mendasar dalam hukum seperti i: keadilan, hakikat aturan, hakikat norma,
hubungan antara hokum dan moral, hak dan kewajiban
3. Filsafat sosial: penyelidikan filsafat terhadap sosialitas manusia, hubungan
individualitas dan sosialitas.
• Pemikiran filosofis bukan hanya berpikir biasa. Setidaknya ad a empat karakter yaitu
rasional, kritis, radikal, dan komprehensif.
Pengertian filsafat Pancasila
• Secara teoritis filsafat Pancasila dapat didefinisikan sebagai refleksi rasional, kritis,
radikal dan komprehensif tentang hakikat Pancasila sebagai dasar negara dan
kenyataan budaya bangsa.
• Pengertian filsafat Pancasila yang lain adalah hasil berpikir atau pemikiran yang
sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya, dan diyakini
sebagai kenyataan, norma-norma dan nilai-nilai yang benar, adil, bijaksana, dan
paling sesuai dengan kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia
Filsafat Pancasila secara praktis
• Secara praktis, filsafat mencakup pula pengertian falsafah, sebagai pandangan
hidup, pandangan dunia maupun sebagai pandangan kebijaksanaan hidup, dan
dapat diartikan bahwa filsafat Pancasila merupakan suatu system pemikiran
maupun pandangan hidup bangsa Indonesia yang secara causa materialis bersifat
mandiri , yakni besumber pada praktik kehidupan, sejarah, budaya, tradisi, system
nilai dan lingkungan.
Pandangan Tokoh Filsafat Pancasila
Presiden Soekarno
• Pancasila sebagai philosofische groundslag
Saling isi dan saling mengkualifikasi: sila 1 menjiwai dan meliputi sila ke-2, 3, 4, 5.
Sementara sila 2 dijiwai dan diliputi sila 1, dn menjiwai serta meliputi sila ke-3, 4, 5.
Begitu seterusnya.
1. Kesatuan Secara Kuantitatif
Pancasila pada zaman Orde Baru, digunakan sebagai alat indoktrinatif dan pembenar
bagi praktik otoritarianisme penguasa Orde Baru. Akibatnya muncul banyak
permasalahan serius yang mengancam keutuhan bernegara, seperti masalah ancaman
disintegrasi wilayah di Indonesia, intoleransi, dan gerakan-gerakan baru yang
mendesak digantinya ideologi Pancasila.
PANCASILA : ANTARA DOKTRIN DAN
FILSAFAT
Sehingga, perlu adanya pengembalian arti Pancasila sebagai filsafat yang sebenarnya.
Dibutuhkan pemahaman yang objektif, terbuka, dan mendalam terhadap Pancasila
sehingga dapat menghasilkan pemikiran Pancasila yang kontekstual dan responsif
terhadap perkembangan dan tuntutan permasalahan-permasalahan baru, baik di
masa setelah reformasi maupun antisipasi masalah di masa mendatang.
A. Komparabilitas Filsafat Pancasila
Setelah mengidentifikasi Pancasila sebagai sebuah sistem filsafat atau sistem berpikir
yang khas Indonesia, kita bisa melihat filsafat Pancasila secara komparatif. Artinya,
sistem filsafat Pancasila perlu diperbandingkan dengan beberapa sistem filsafat yang
lain. Tujuannya adalah agar body of knowledge atau ideas dalam sistem filsafat
Pancasila menjadi tampak.
Sistem filsafat Pancasila mempunyai kedudukan yang sentral dan interdisipliner serta
mengandung nilai kefilsafatan yang lebih lengkap dan lebih sempurna jika
dibandingkan dengan sistem kefilsafatan lainnya.
B. Kritisisme Filsafat Pancasila
Dalam kapasitasnya sebagai pandangan hidup (way of life), Pancasila merupakan gagasan
vital bangsa, sistem nilai dasar yang derivasinya terbangun ke dalam sistem moral dan
hukum.
Poespowardoyo, menyebut dua fungsi Pancasila dalam konteks kritisisme:
(a) Pancasila sebagai nilai-nilai dasar dapat menjadi referensi kritik sosial budaya
(b) Pancasila dapat memberi inspirasi untuk membangun suatu corak tatanan sosial
budaya
Jadi, filsafat Pancasila tidak hanya mengabstraksikan apa hakikat pancasila dan menjawab
apa esensi kenyataan serta mengapa kenyataan itu terjadi, tetapi juga bagaimana
mengubah kenyataan itu dan ke mana arah kebaikan bagi kenyataan tersebut.
TERIMA KASIH