Anda di halaman 1dari 9

Disusun oleh:

• Reyhan Ammar (165061100111003)


• Asri Endang K (165061100111007)
• M. Ilham Firmansyah (165061100111010)
Kerajaan Demak
• Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama dan terbesar di pesisir utara Jawa. Wilayah
Demak sebelumnya merupakan kadipaten dari kerajaan Majapahit.
• Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478 M. Beliau merupakan putra Prabu
Kertabumi, seorang raja Majapahit. Pada tahun 1518, kekuasaannya diserahkan ke Pati Unus.
• Kekuasaan Kerajaan Demak berakhir pada tahun 1568 M. Joko Tingkir memindahkan pusat
pemerintahan dari Demak ke Pajang, dan di sana ia mendirikan Kerajaan Pajang.
Nilai Pancasila Dalam Kerajaan Demak:
SILA PERTAMA
• Berkembangnya agama islam dilakukan oleh Wali
Songo dengan damai sehingga pemeluk agama
islam dapat hidup berdampingan dengan
pemeluk agama lainnya.
• Dibangun suatu tempat ibadah yaitu Masjid
Agung Demak yang lokasinya dekat dengan
Istana.
• Munculnya hasil karya budaya islam yang
dipadukan dengan corak budaya lokal seperti seni
kaligrafi, seni ukir, dll.

Sila 1: Ketuhanan yang Maha Esa


Nilai Pancasila Dalam Kerajaan Demak:
SILA KEDUA
• Terjalin hubungan yang erat antara
Raja/bangsawan, para wali/ulama, dengan rakyat.
• Hubungan yang erat tersebut tercipta melalui
pembinaan masyarakat yang diselenggarakan di
masjid/pondok pesantren.

Sila 2: Kemanusiaan yang Adil dan


Beradab
Nilai Pancasila Dalam Kerajaan Demak:
SILA KETIGA
• Dalam mengusir penjajah, Kerajaan Demak
membentuk persekutuan dengan kerajaan islam
lainnya, yaitu dengan Kerajaan Palembang dan
Kerajaan Aceh untuk bersatu melawan bangsa
Portugis walaupun serangan itu gagal karena
kualitas persenjataan yang kurang memadai.
• Raja Demak, Sultan Trenggono memiliki cita-cita
untuk menyatukan Pulau Jawa dengan
mengambil langkah berupa upaya penaklukan
beberapa daerah yaitu Pasuruan, Banten, Sunda
Kelapa, dan Cirebon.
• Mengadakan perkawinan politik lintas kerajaan Sila 3: Persatuan Indonesia
untuk mempererat persatuan.
Nilai Pancasila Dalam Kerajaan Demak:
SILA KEEMPAT
• Raja Demak tidak akan bertindak tanpa
memusyawarahkan segala rencanya kepada para
pejabat istana atau kepada penasihat raja.
• Isu-isu kenegaraan seperti perluasan wilayah,
memperkuat pasukan, penerimaan pajak rakyat
dan lainnya selalu dimusyawarahkan terlebih
dahulu.
• Wali Songo juga memiliki kedudukan sebagai
penasihat Raja. Sebagai contoh, Sunan Kudus
memberi nasihat kepada Raden Patah untuk
menghancurkan Portugis dan membuat
pertahanan yang kuat. Sila 4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Nilai Pancasila Dalam Kerajaan Demak:
SILA KELIMA
• Pemerintah Kerajaan Demak memperhatikan
masalah pertanian untuk rakyatnya. Sebagai
contoh, beras menjadi hasil pertanian andalan
untuk komoditi rakyat dan menunjang
perekonomian.
• Diamalkannya ajaran islam seperti zakat dan
sedekah.

Sila 5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh


Rakyat Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
1. Afifah, Nurul. 2018. Kepemimpinan di Kerajaan Demak 1521-1546
M Ditinjau dengan Konsep Kepemimpinan Jawa. Skripsi. Fakultas
Adab dan Ilmu Budaya. UIN Sunan Kalijaga.
2. https://www.gurupendidikan.co.id/kerajaan-demak-sejarah-
raja-dan-peninggalan-beserta-masa-kejayaannya-secara-
lengkap/
3. Wasitaatmadja, Fokky Fuad dkk. Spiritualisme Pancasila. 2018.
Jakarta: Prenadamedia Group.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai