Anda di halaman 1dari 98

Oleh :

Iwan Hertanto, S.H., M.H.


CURICULUM VITEA

NAMA : IWAN HERTANTO,S.H.,M.H.


TTL : CILACAP, 27 JULI 1986
AGAMA : ISLAM
PEKERJAAN : POLRI
ALAMAT : DESA SARWADADI RT 01 RW 03,
KEC. KAWUNGANTEN, KAB. CILACAP
STATUS : MENIKAH
NO HP : 081225932606
EMAIL : iwanhertanto27@gmail.com
RENCANA PEMBELAJARAN

1. Perkuliahan
( Presensi minimal 75 % )
( UTS DAN UAS)
2. Penilaian
30%: UAS
30%: UTS
20%: TUGAS
20%: Keaktifan mahasiswa
2. Referensi Buku Pendukung (
3. Tugas Kelompok
DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini diberikan kepada mahasiswa semua program studi. Mata kuliah ini
menjelaskan tentang landasan dan tujuan Pendidikan Pancasila, Pancasila sebagai Sistem
Filsafat, Pancasila sebagai Etika Politik, Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara
Indonesia, Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia dan Pancasila
sebagai paradigma dalam kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

STANDAR KOMPETENSI

1. Menjelaskan landasan dan tujuan Pendidikan Pancasila,


2. Melakukan telaah kritis terhadap Pancasila sebagai karya besar bangsa Indonesia yang setingkat
dengan ideologi besar dunia lainnya, sebagai Sistem Filsafat, Pancasila sebagai Etika Politik,
Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia
3. Mendeskripsikan Pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan kekaryaan, kemasyarakatan,
kebangsaan, dan kenegaraan sehingga memperluas cakrawala pemikirannya, menumbuhkan sikap
demokratis pada mereka dalam mengaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
 Kompetensi yang diharapkan; mampu memahami,
menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang
dihadapi oleh masyarakat bangsa secara
berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan
tujuan nasional seperti yang digariskan dalam
Pembukaan UUD 1945. Dapat menghayati filsafat dan
Ideologi Pancasila sehingga menjiwai tingkah laku
sebagai WNI dalam melaksanakan profesinya.
 Dapat menjadikan warga negara Indonesia yang unggul
menguasai Ipteks dan seni namun tidak kehilangan jati
dirinya sebagai bangsa Indonesia.
Belajar untuk menjadi warga Belajar untuk
negara yang memiliki membangun karakter
semangat kebangsaan, diri sebagai bagian
cinta tanah air, demokratis, dari keikutsertaan
dan bertanggungjawab warga negara dalam
berdasarkan nilai-nilai bela negara-
Pancasila PANCASILA
Mata Kuliah Pancasila
Pancasila Knowledge
Mengembangkan
(Pengetahuan
tentang Pancasila Skills
Pancasila) PK PS (Prilaku dan
keterampilan
Pasila Disposition
(Sikap dan Attitude yang PD yang
berdasarkan nilai
mencerminkan nilai Pancasila)
Pancasila)
To be a
Smart and Untuk hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
Good Citizen in Indonesia
SMART AND GOOD CITIZEN
(National and Global Smart and Good Citizen)
dalam penerapan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara di Indonesia
PK PS PD
Warga Negara Nilai-nilai
yang Cerdas
Warga Negara
yang Partisipatif
Pancasila
Warga Negara yang
Bertanggung Jawab
Profil Belajar Pancasila
Usulan Revisi Profil Pelajar
Pancasila
1. Berketuhanan Yang Maha Esa
dengan mewujudkan akhlak mulia
2. Cinta tanah air dengan mewujudkan nilai-
nilai kebangsaan dan persaudaraan
semesta
3. Mandiri dengan semangat gotong-royong
dan
persatuan
4. Bernalar kritis-kreatif dan solutif dengan
semangat deliberatif (hikmat
permusyawaratan)
5. Berkompeten dengan semangat pelayanan
dan nilai-nilai keadilan

Adaptasi dari usulan Yudi Latif, Maret 2021


1. Religius 10. Semangat Kebangsaan
2. Jujur 11. Cinta Tanah Air
3. Toleransi 12. Menghargai Prestasi
4. Disiplin 13. Bersahabat/Komunikatif
5. Kerja keras 14. Cinta Damai
6. Kreatif 15. Gemar Membaca
7. Mandiri 16. Peduli lingkungan
8. Demokratis 17. Peduli sosial
9. Rasa Ingin Tahu 18. Tanggung Jawab
Jalur Pendidikan
Dasar dan
Menengah
(SD/MI/SMP/
MTs/SMA/MA/
Belajar Pancasila SMK/MAK)

di Indonesia
Jalur Pendidikan
Tinggi (Jenjang
S1)
Alasan Rasional Pendidikan Pancasila

a. Visi dan Misi P. Pancasila

VISI MISI

Sumber Nilai & -Mewujudkan nilai dasar


Pedoman -Menumbuhkan kesadaran
Pengembangan -Menumbuhkan sikap& perilaku
Kepribadian -Menumbuhkan tanggung jawab iptek & seni OUT PUT
(Semuanya bersedikan nilai-nilai Pancasila)
Pancasila sbg
keyakinan dan
pegangan hidup
bermasyarakat,
berbangsa &
PRASYARAT bernegara

Pancasila dirasakan sebg sesuatu


yang paling sesuai dengan
kehidupan keseharian
Landasan Filosofis
Landasan Yuridis

Landasan Historis Landasan Kultural

Landasan
Pancasila
A. Pancasila ditinjau dari Landasan Historis

 Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses yang cukup panjang


sejak kerj. Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya bangsa lain
yang menjajah Indonesia. Selama ratusan tahun bangsa Indonesia
berjuang menemukan jati dirinya,yang digunakan sebagai filosofi hidup
dan bangsa yang dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara
Indonesia. Yang sekarang kita kenal sebagai Pancasila dan tiada lain
sebagai nilai-nilai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

 Pada masa sebelum kemerdekaan sampai dengan kemerdekaan RI yaitu


dalam ketatanegaraan RI dilakukan upaya menyusun rancangan UU
Ketatanegaraan RI dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) digunakan pertama kali istilah
Pancasila oleh Ir. Soekarno dan Moch. Yamin.
 Istilah Pancasila digunakan untuk memberikan nama pada 5 (lima)
Prinsip dasar kenegaraan Indonesia oleh Soekarno dan Moh. Yamin.``
 Pada tanggal 18 Agustus 1945 sehari setelah kemerdekaan/
Proklamasi RI. PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
menetapkan dan mensahkan UUD 1945 yang dikenal dengan UUD
1945. Dalam Pembukaan UUD’45 tercantum 5 (lima) dasar negara
yang kini dikenal dengan sebutan Pancasila. Meskipun istilah
Pancasila sendiri tidak tercantum di dalam UUD’45 tersebut.
 Nasionalisme & rasa kebangsaan yang kuat yang berakar pada sejarah
Bukan kekuasaan /hegemoni ideology
 Nilai-nilai Pancasila berasal dari bangsa sendiri = kausa materialis,
sehingga Bgs Indonesia tidak dapat dipisahkan dgn nilai-nilai
Pancasila
B. Pancasila Sebagai Landasan Kultural
Pancasila dalam hal ini berkaitan erat dengan budaya kehidupan
bangsa Indonesia dan menentukan eksistensi bangsa Indonesia. Selain
itu sikap mental, tingkah laku ataupun amal perbuatan setiap bangsa
Indonesia harus mencerminkan dari sila-sila Pancasila, karena nilai-nilai
budaya Pancasila ada dan tumbuh sebagai budaya bangsa Indonesia.

Ciri khas pandangan hidup , falsafah bangsa yang berbeda dgn lainnya.

Falsafah hidup tersebut diangkat dari nilai-nilai kultural melalui refleksi


filosofis pendiri negara.
C. Pancasila sebagai Landasan Yuridis
Sebagai landasan Yuridis Pancasila tercantum
dalam Pembukaan UUD’45. Pancasila adalah dasar
negara RI, hal ini berarti bahwa Pancasila
dipergunakan sebagai dasar dan pedoman dalam
mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan
negara. Isi dan tujuan dari semua perundang-
undangan di Indonesia harus berdasarkan
Pancasila.
D. Pancasila sebagai Landasan Philosofis
Falsafah berasal dari kata Yunani
“philosophia”.
 “Philos” berarti “mencintai” atau “mencari”
 “Sophia” berarti “kebijaksanaan”/ “kebenaran”
(wisdom).
Secara harfiah falsafah berarti mencintai
kebenaran.Istilah filsafat dalam bahasa arab
adalah “falsafah”. Menurut al-farobi (ahli filsafah
Islam) falsafat ialah ilmu pengetahuan tentang
alam maujud bagaimana hakikat yang
sebenarnya.
Landasan Filosofis

Konsistensi untuk
tindakan realisasi
atas nilai-
nilai sila Pancasila

Pancasila sbg Dasar Cerminan realisasi


Filsafat negara filosofis
& pandangan filosofis asli bangsa
bangsa Indonesia
Penerapan Jenis Pengetahuan Ilmiah Pada Pancasila

Kajian mengenai hakikat dari isi arti Pancasila

P
.
N
o
r
m
Kajian mengenai pedoman, norma hukum sbg realisasi &
a kongkritisasi nilai Pancasila
t
i
f

P
. Kajian mengenai kausalitas Pancasila
(K Materialis:asal mula bahan; asli ada pada bangsa)
K (K Formalis: asal mula bentuk;susunan & rumusan aline 4
a
u (K Efisien: asal mula karya;perumusan BPUPKI,pentpn PPKI
s (sbg pembentuk negara)
a (K Finalis: asal mula tujuan ;Pancasial sbg dasar filsft neg.)
l
P
.
D
e
Kajian mengenai sejarah
s
k
perumusan , bentuk & susunan
r
i
otentik, kedudukan & fungsi
p
t
i
f
Pendidikan Pancasila

Nilai-
Nilai
Pancasila

Memahami arti penting nilai-nilai


Pancasila dalam proses
pembangunan untuk mewujudkan
tujuan negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
Pendidikan Pancasila
K ristalisasi dan internalisasi
nilai-nilai Pancasila dalam
tindakan
Pendidikan Pancasila

Berkepribadian
Pancasila
Masyarakat Indonesia Pendidikan Pancasila
yang Multikultur

BHINEKA TUNGGAL IKA


Sebagai dasar negara, ideologi, falsafah dan sistem etika di
Indonesia, Pancasila menjadi landasan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Implementasi Sila
Implementasi Sila
Implementasi Sila
Implementasi Sila
Implementasi Sila
KATA-KATA
KESIMPULAN
• Nilai Pancasila itu harus menjadi realitas hidup keseharian kita baik
dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara maupun praktik hidup
dalam masyarakat;
• Nilai ketuhanan dan nilai kemanusian harus menjadi BASIS MORAL
bernegara
dan berbangsa karena sesungguhnya kita adalah negara yang humanis
relijius:
Bahwa tragedy pandemic membutuhkan kekuatan moral spiritual
dalam agama-agama dan keluhuran budaya kita
• Nilai Persatuan harus menjadi praktik sosio politik, karena pendemi itu
ancaman
serius bagi keutuhan NKRI.
• Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat/kebijaksanaan harus
menjadi
praktik berdemokrasi, bahwa setiap kebijakan yang dibuat harulah
berdasarkan
pada asas musyawarah
BUAT KELOMPOK

1. Pancasila sebagai ideologi Negara


2. Pancasila sebagai dasar Negara
3. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
4. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
5. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
6. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hokum
7. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
8. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
9. Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa
Konsep dan
Perumusan
Pancasila sebagai
Dasar Negara

2 (DUA) Pengertian tentang Pancasila

 Pancasila Formal; pengertian abstrak yang berupa ide-


ide tokoh perumus Pan-casila yang dituangkan dalam
rumusan tertulis
 Pancasila Material; nilai-nilai Pancasila yang hidup dan
berkembang dalam se-jarah, peradaban, agama, hidup
ketata-negaraan dan lembaga sosial.
PANCASILA
Pancasila
( Pengertian )

Etimologis Historis Terminologis

- Bhs Sansekerta (Panca=5, - Tri Pitaka Budha ( 5 aturan - Digunakan untuk memberi
Sylla= dasar/alas/sendi) berupa larangan = membunuh, nama dasar fils negara.
mencuri,berzina, berdusta,
- Lima aturan tingkah laku minum miras) - Prosesnya :
yang baik/penting Pengusulan ( Sukarno, sidang
-Negara Kertagama;Pu Prapanca; BPUPKI 1 Juni 1945)
Majapahit 1365 &Sutasoma;Pu Perumusan (Panitia 9 BPUPKI 22
Tantular ( 5 batu sendi Juni 45 dlm Piagam Jakarta)
kesusilaan berupa larangan = Penetapan ( PPKI, 18 Agst 45,
tindak kekerasa, mencuri,berhati dlm Pembukaan UUD 45
dengki,berdusta,minum miras) Peresmian ( MPRS, 5 Juli 1966,
dlm Tap MPRS No. XX/MPRS/66)
PEN G ERTI A N PA N C A SILA


1. Pengertian Secara Etimologis
 „Panca‟ (lima). Syila (batu sendi/dasar), Syiila
(peraturan tingkah laku yang baik
2. Pengertian Secara Historis
 Proses perumusan Pancasila diawali dalam sidang
BPUPKI pertama (29 Mei- 1 Juni 1945) dan Sidang
BPUPKI kedua (10-16 Juli 1945)
3. Pengertian Secara Terminologis
 Rumusan-rumusan Pancasila yang berbeda dalam
sejarah ketatanegaraan Indonesia.
Kemampuan Bertahan Sebuah Ideologi

1.

Kualitas Nilai-Nilai Dasar
2. Persepsi, Sikap dan Tingkah Laku Ma-syarakat
terhadap ideologi
3. Kemampuan masyarakat mengembang-kan
pemikiran-pemikiran baru yang relevan tentang
ideologi
4. Seberapa jauh nilai-nilai dalam ideologi itu
membudaya dan diamalkan dalam kehidupan sehari-
hari.
N E G A R A PANCASI LA
1. merupakan
Paham Negara Per 
kesatuan dari
satuan;unsur-unsur yang
bahwa negara
membentuknya; rakyat,wilayah, dan satu
pemerintahan.
2. Paham Negara Kebangsaan
Negara Indonesia dibentuk atas:
 Kesatuan Sejarah
 Kesatuan Nasib
 Kesatuan Kebudayaan
 Kesatuan Wilayah
 Kesatuan asa Kerokhanian
Lanjutan…..

3. Paham Negara Integralistik
 Bahwa negara adalah suatu kesatuan
dari unsur-unsur yang menyusunnya, negara
integral
mengatasi semua golongan bagian-bagian yang
membentuk negara, negara tidak memihak pada
satu golongan.
 Tidak mengenal dominasi mayoritas,dan tirani
minoritas
4. Negara Pancasila adalah negara kebangsaan
yang Berketuhanan Yang Maha Esa, yang
berkemanusiaan yang Adil dan Be-radab .....dst.
Implementasi Pancasila

 negara
Pancasila harusdaya
menuju 
men saingjadi petunjuk hidup
bangsa;
 Pancasila itu memberi „koridor‟ kehidupan
warga
kebangsaan dan kenegaraan; baik dalam konteks
internal maupun eksternal
BENTUK SUSUNAN PANCASILA
( Hierarkis Piramidal
S )
il
a Sila 5 dijiwai sila 1,2,3,4

Sila
V Sila 4 dijiwai sila 1,2,3 dan menjiwai sila 5
IV
Sila 3 dijiwai sila 1,2 dan menjiwai sila 4 & 5
Sila III
Sila 2 dijiwai sila 1 dan menjiwai sila 3,4 & 5
Sila II
Sila 1 menjiwai sila 2,3,4,&5
Sila I
Sila yang Sila dibelakang sila lainya itu
di depan mendasari, meliputi dan menjiwai sila- adalah pengjelmaan /
sila dibelakangnya atau sila dibelakang didasari, pengkususan sila-sila dimukanya
diliputi, dan dijiwai sila didepannya Lebih sempit “luasnya” tapi lebih
luasa “sifatnya”
BENTUK SUSUNAN PANCASILA
( Kesatuan Majemuk Tunggal Bersifat Organis )

Masing-masing sila tidak terpisahkan satu sama


lain dalam hal kesatuannya

Masing-masing sila mempunyai kedudukan dan


fungsi sendiri-sendiri

Masing-masing sila berbeda namun tidak Kesatuan organis dari


bertentangan kemajemukan akan
menghidupkan
Masing-masing sila atau bagian saling
keduduakn dan fungsi-
melengkapi
fungsi sila dalam satu
Masing-masing sila atau bagian tidak boleh kesatuanyang utuh
dilepas-pisahkan satu sama lain

Masing-masing sila atau bagian bersatu untuk


terwujudnya keseluruhan, dan keseluruhan
membina bagian2
Pancasila dalam koridor berbangsa dan bernegara

Nilai Ketuhanan Sebagai Basis Moral

Nilai Kemanusiaan Sebagai Basis Moral

Nilai Persatuan Sebagai Basis Sosio Politik

Nilai Kerakyatan (dengan Hikmat/kebijaksanaan)


Sebagai Sistem Berdemokrasi
Nilai Keadilan Sebagai Tujuan Berbangsa Dan
Bernegara
SILA Pertama

1.

Setiap warga negara wajib berketuhanan YME;
2. Saling menghormati dan bekerjasama antar
umat beragama;
3. Saling menghormati dan kebebasan menjalan
ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya;
4. Tidak memaksakan suatu agama dan
kepercayaan kepada orang lain;
PROBLEM BESAR:
mengapa tidak disebutkan sebagai
negara agama tetapi negara beragama
Sila kedua

1. kemanusiaan;
Pengakuan atas

yakniharkat
derajat yang sama;
kedudukan
dan dan
martabat
2. Saling mencintai sesama manusia (rasa
memiliki dan berkorban untuk
kemanusiaan);
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa;
PROBLEM BESARNYA:
dalam peradaban kemanusiaan mengapa
justru melahirkan situasi yang biadab
dengan kekerasan dimana-mana?
Sila ketiga
1. Menempatkan kepentingan negara di atas

kepentingan sendiri/golongan;
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara;
3. Cinta tanah air dan bangsa (nasionalisme);
4. Bangga sebagai bangsa Indonesia bertanah air
Indonesia
5. Mengedepankan ke-Bhinekaan Tunggal Ika-
PROBLEM BESARNYA: mengapa dalam konteks
pluralitas, kehidupan kebangsaan kita gagal
membuat nyaman bangsa Indonesia lainnya?
Sila keempat
1. IN TIN YA : pengaru
kekuasaan;  sutamaan rakyat
2. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil
dalam
keputusan untuk kepentingan bersama
(demokrasi dengan musyawarah);
3. Mengedepankan keputusan bersama sebagai
sebuah konsensus;
PROBLEM BESARNYA: dalam demokrasi kita lebih
mengutamakan kepentingan mayoritas dengan
memarginalisasikan minoritas..politik tanpa civic
education
Sila kelima

1.

Pengarusutamaan pada prinsip keadilan yang tidak
berpihak;
2. Mengedepankan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan;
3. Menjaga keseimbangan natar hak dan kewajiban;
4. Menghormati hak-hak orang lain;

Problemnya:
bagaimana dengan sistem politik dan sistem ekonomi di
Indonesia..sudahkan berkeadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia?
BENTUK SUSUNAN PANCASILA
( Saling Mengkualifikasi/Mengisi )
Mengandung 4 sila lainnya
Masing-Masing Sila

Dikualifikasi oleh 4 sila lainnya

Sila 1 juga mengandung sila 2,3,4,5

Sila 2 juga mengandung sila 1,3,4,5

Sila 3 juga mengandung sila 1,2,4,5

Sila 4 juga mengandung sila 1,2,3,5

Sila 5 juga mengandung sila 1,2,3,4


Pancasila Dalam Konteks Sejarah
Perjuangan Bangsa
 Secarakronologis Pancasila sebagai filsafat
negara tumbuh dan berkembang sejalan
dengan sejarah perjuangan Indonesia yang
cukup panjang.
 Lahirnyafalsafah Pancasila tidak terlepas dari
sejarah perjuangan bangsa ang telah dimulai
sejak zaman kerajaan Sriwijaya, Majapahit,
Mataram, yang mengalami masa pasang surut
dan terpecah dengan masuknya bangsa barat.
 Melalui perjuangan pergerakan nasional Budi Utomo
tahun 1908 (melalui cita-cita politik yang
dilaksanakan melalui pendidikan dan pengajaran)
juga pergerakan nasional yang melahirkan Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928. Serta pembentukan
BPUPKI dengan panitia kerja (Panitia 9 sebagai Tim
Perumus) yang menghasilkan naskah rancangan
Pembukaan UUD’45 (tanggal 22 Juni 1945) yang
terdiri dari 4 alinea. Kemudian dikenal sebagai
“Piagam Jakarta” dalam rancangan inilah untuk
pertama kalinya Pancasila dicantumkan sebagai
Dasar Negara Indonesia. Dan selanjutnya ditetapkan
dalam UUD’45 pada Pembukaan Alinea 4 (UUD’45
disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI).
 Usulan Rumusan dasar ketatanegaraan Indonesia oleh Muh. Yamin (20 Mei 1945):
1. Perikebangsaan
2. Perikemanusiaan
3. Periketuhanan
4. Perikerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Lima prinsip tersebut diusulkan dalam rancangan UUD Indonesia pada alinea
pembukaan dengan rumusan sebagai berikut :
6. Ketuhanan YME
7. Kebangsaan persatuan Indonesia
8. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
9. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
10. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Usulan dari Ir. Soekarno pada pidato sidang ke-3 BPUPKI (1 Juni 1945):
11. Kebangsaan Indonesia
12. Internalisme/ perikemanusiaan
13. Mufakat dan demokrasi
14. Kesejahteraan sosial
15. Ketuhanan yang berkebudayaan
 Rumusan Pancasila pada Piagam Jakarta
(22 Juni 1945):
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
LIMA BUTIR GAGASAN
1.Nasionalisme atau kebangsaan indonesia
2.Internasionalisme atau perikemanusiaan
3.Mufakat atau demokrasi
4.Kesejahteraan sosial
5.Ketuhanan yang berkebudayaan
•Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat
islam bagi pemeluk-pemeluknya.

•Kemanusiaan yang adil dan beradab

•Persatuan indonesia PIAGAM JAKARTA

•Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

•Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia


Kronologis Penyusunan Pancasila dan UUD 1945

 17 Desember 1941

Meletus perang fasitik, sekutu dikalahkan oleh Jepang dengan


membom Pearl Harbour sehingga daerah-daerah jajahan sekutu
(AS, Inggris,Belanda) di fasifik dikursi o/ Jepang, termasuk
Indonesia.
 8 Maret 1942
Jepang masuk ke Indonesia , setelah itu Jepang tahu apa yang
menjadi keinginan bangsa Indonesia adalah kemerdekaan bangsa
dan tanah air.
 28 Mei 1945
Untuk memenuhi janjinya, pemerintah Jepang membentuk suatu
badan yang dinamakan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) / dokumen Ritzu Junbi
Choosakai, yang bertugas menyelidiki segala sesuatu mengenai
persiapan kemerdekaan Indonesia demi membentuk panitian
kerja.
Panitia 9 Sebagai Perumus Naskah Rancangan
Pembukaan UUD 1945

1. Ir. Soekarno (ketua)


2. Dr.M. Hatta
3. Mr. A.A. Maramis
4. Abikusno Tjokrosuyoso
5. Abdul Kohar Muzakhir
6. H. Agus Salim
7. Mr. Ahmad Subondjo
8. K.H.A.W. Hasyim
9. Mr. M.Yamin
Panitia 9 (Perumus) menghasilkan
Naskah Rancangan Pembukaan UUD
(Tgl 23 Juni 1945 yang terdiri dari 4
alinea, dikemudian dikenal dengan
Piagam Jakarta dalam Rancangan
Pembukaan UUD inilah
untukPertama Kali Pancasila
dicantumkan sebagai Dasar Negara
Indonesia (dan diterima pada Sidang
Pleno 16 Juli 1945
II. Panitia Perancang UUD

1. Marumis 8. Wachid 15. Singgit


2. Oho Hasyim 16. Tan Eng Hoa
Iskandardinata 9. Paradi 17. Husein Dirja
3. Poeroebejo Hantap Ningrat
4. Agus Salim 10. Ratu Hantory 18. Sukimin
5. Achmad Subendjo 11. Susanto 19. Soekarno
6. Soeparno 12. Sartono (ketua)
7. Ny. Ulfah Santoso 13. Wongsangoro
14. Warjuningrat

Tugas :
Merancang UUD dengan membentuk Tim Kecil mengenai Muatan UUD
seperti. Kedaulatan, Badan Pemusyawaratan Rakyat, Presiden, Menteri-
Menteri, Dewan Pertimbangan Agung, Dewan Perwakilan Rakyat
(Membahas Tentang Isi Batang Tubuh UUD)
 17 Agustus 1945 : Proklamasi Kemerdekaan RI
 18 Agustus 1945 :Pengesahan UUD 1945, dengan
keputusan sbb:
a. Menetapkan dalam mensahkan Pembukaan UUD 1945, yang bahan-
bahannya hampir seluruhnya diambil dari Rancangan Pembukaan UUD,
yang disusun oleh Panitia Perumus pada Tgl 22 Juni 1945 (Piagam
Jakarta)
b. Menetapkan dan mensahkan UUD 1945 yang bahan-bahannya hampir
seluruhnya diambil dari Rancangan UUD yang disusun oleh Panitia
Perancang UUD pada Tgl 16 Juli 1945
c. Memilih Ketua PPKI Ir. Soekarno dan Wakil Ketua PPKI Drs. Moch Hatta
Masing-masing menjadi Presiden dan Wakil Presiden RepublikIndonesia
d. Pekerjaan Presiden untuk sementara dibantu oleh sebuah Komite
Nasional
 19 Agustus 1945 Sidang PPKI memutuskan:

a. Pembentukan 12 Depertemen Negara


b. Pembagian Wilayah Indonesia atau.8
Propinsi tiap Propinsi dibagi dalam
Kresidenan-Kresidenan
KEDUDUKAN, FUNGSI DAN
PERANAN PANCASILA

A. Kedudukan Pancasila
Pancasila mempunyai kedudukan yang
bersifat tetap tidak berubah sepanjang masa,
kuat dan terlekat pada kehidupan bangsa
dan negara Indonesia. Apalagi Pancasila itu
tercantum di dalam Pembukaan U U D 1945
yang dengan jalan hukum tak dapat diubah.
Atas dasar itu maka kedudukan Pancasila itu
bersifat “abadi” bagi bangsa dan negara
Indonesia.
Kesepakatan Bangsa Indonesia

Bukti-bukti bahwa Pancasila mrp hasil


kesepakatan Bangsa Indonesia dengan legalitas
yang kuat, dapat ditinjau dari :
 Justifikasi yuridis (UUD 1945 dan Ketetapan
MPR),
 Justifikasi Teoritis - Filsafati (Alinea Kedua, Keempat
dan Pasal 29 U U D 1945),
 Justifikasi Sosiologis – historis (nilai-nilai kedaerahan).
Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia

Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia :


 Sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan dan
penyelenggaraan negara.
 Bersifat tetap, kuat, dan tidak dapat diubah oleh
siapapun, termasuk oleh MPR-DPR hasil pemilihan
umum.
 Merupakan kaidah negara yang fundamental, yaitu
bahwa hukum dasar tertulis (UUD), hukum tidak
tertulis (konvensi), dan semua hukum atau
peraturan perundang-undangan harus bersumber
pada Pancasila.
Lanjutan………….

Perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar


negara, dalam bentuk peraturan perundang-
undangan berisifat imperatif (mengikat) bagi :

• Penyelenggara negara
• Lembaga kenegaraan
• Lembaga kemasyarakatan
• Warga negara Indonesia di
mana pun berada, dan
• Penduduk di seluruh
wilayah N e gara Kesatuan
Republik Indonesia.
Lanjutan………….
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara sesuai dengan
Pembukaan UUD 1945 dan berdasarkan Ketetapan MPR
No. III/MPR/2003 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan
Peraturan Perundang-undangan, adalah sbb :
Cita Cita
Negara Hukum

Panda- Panda- Panda-


ngan ngan ngan Konstitutif Regulatif
Hidup Hidup Hidup Staatsfunda- Staatsgrundge
Masya- Bangsa Negara mentalnorm setze ke bawah
rakat

Cita
Lainnya
Lanjutan ………….

PANCASILA Cita Hukum

Staatsfundamentalnorm
Pancasila Dlm
Pembukaan UUD
1945

Batang Tubuh Dan


Penjelasan UUD 1945 Staatsgrundge setze
Ketetapan MPR

Peraturan Perundang-undangan Formell Fgesetz &


mulai dari undang-undang sampai Verordnung &
Keputusan Gubernur, Autoname Satzung
Bupati/Walikota
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Bangsa :
Merupakan pedoman dan pegangan dalam
pembangunan
bangsa dan negara agar dapat :
 Mampu berdiri kokoh,
 Dapat mengetahui arah tujuan dalam mengenal dan
memecahkan masalah (ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan) yang
dihadapi oleh bangsa, dan
 Tidak terombang ambing oleh keadaan
apapun, termasuk dalam era global dewasa
ini.
Lanjutan ………….

Pancasila sebagai pandangan hidup, nilai-nilainya telah


terkristalisasi dari kehidupan nyata masyarakat Indonesia,
antara lain :

 Kedamaian,  Keselarasan,
 Keimanan,  Keberadaban,
 Ketaqwaan,  Persatuan dan
Kesatuan,
 Keadilan,
 Mufakat,
 Kesetaraan,
 Kebijaksanaa
n,
 Kesejahteraan
Pancasila Sebagai Ligatur Bangsa Indonesia

Kata “ligatur” berasal dari bahasa Latin – ligatura –


yang berarti sesuatu yang mengikat.
Prof. Dr. Roland Peanok, memberi makna ligatur
sebagai “ikatan budaya” atau cultural bond.

Jadi, ligatur merupakan ikatan budaya yang


berkembang secara alami dalam kehidupan
masyarakat, tidak karena paksaan yang dipandang
perlu dan penting untuk menjaga keutuhan dan
kesatuan masyarakat.
Lanjutan ………….

Bung Karno, dalam berbagai kesempatan menyatakan bahwa


nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila bersumber dan
digali dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang
tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Pancasila sebagai lagatur bangsa Indonesia, mampu


memenuhi kriteria :
1. Memiliki daya ikat bangsa yang mampu
menciptakan suatu bangsa dan negara yang
kokoh,
2. Nilai-nilai Pancasila, telah difahami dan diyakini
oleh masyarakat, yang selanjutnya diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari tanpa adanya rasa
paksaan.
Pancasila sebagai Jati Diri Bangsa
Indonesia
Pancasila merupakan prinsip dasar dan nilai dasar yang
mempribadi (living reality), sehingga sekaligus merupakan
jati diri bangsa Indonesia.

Jati diri bangsa adalah pandangan hidup yang berkembang di


dalam masyarakat yang menjadi kesepakatan bersama, berisi
konsep, prinsip dan nilai dasar yang diangkat menjadi dasar
negara sebagai landasan statis, ideologi nasional, dan sebagai
landasan dinamis bagi bangsa yang bersangkutan dlm menghadapi
segala permasalahan menuju cita-citanya.

Jati diri bangsa Indonesia bersifat khusus, otentik dan orisinil


yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
FUNGSI DAN PERANAN
PANCASILA

Pancasila mempunyai berbagai fungsi dan peranan, antara


lain:
(1) Sebagai pandangan hidup bangsa, yakni Pancasila
dipakai sebagai petunjuk hidup sehari-hari;
(2) Dasar filsafat negara, yakni Pancasila dipakai sebagai
landasan penyelenggaraan pemerintahan
negara;
(3) Ideologi negara (nasional), yakni Pancasila
merupakan
cita-cita yang ingin diwujudkan oleh negara;
(4) Etika politik di Indonesia;
(5) Etos budaya (sifat, nilai, dan adat-istiadat khas yg
memberi watak kpd kebudayaan suatu golongan sosial
dl masyarakat);
(6) Sebagai paradigma pembangunan nasional.
1. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

a. Arti Pandangan Hidup dan Fungsinya :


 Arti Pandangan hidup : wawasan menyeluruh terhadap
kehidupan yang terdiri dari kesatuan rangkaian nilai-
nilailuhur.
 N ilai luhur : tolok ukur kebaikan yang berkenaan dengan
hal- hal yang bersifat mendasar dan abadi dalam hidup
manusia.

Fungsi Pandangan Hidup sebagai kerangka acuan


untuk
:
 M enata kehidupan diri pribadi
 Menata hubungan antar manusia dengan masyarakat
 Menata hubungan antar manusia dengan alam sekitar

Pandangan hidup masyarakat berproses secara dinamis


sehingga mewujudkan “Pandangan hidup bangsa”.
b. Arti Pandangan Hidup Bangsa dan Urgensinya :
 Arti Pandangan hidup bangsa : kristalisasi dan institusionalisasi
nilai-nilai luhur yang dimiliki oleh suatu bangsa, yang diyakini
kebenaran dan ketepatan serta kemanfaatannya bagi bangsa,
menimbulkan tekad untuk mewujudkannya dalam bentuk sikap,
perilaku dan perbuatan.
Dalam Pandangan hidup bangsa terkandung :
 Konsepsi dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan
 D asar pikiran yang terdalam
 Wujud kehidupan yang dianggap baik

Urgensi Pandangan hidup bangsa. Dengan


pandangan hidup suatu bangsa akan :
 memandang persoalan yang dihadapinya
 menentukan arah serta cara memecahkan persoalan
 tidak terombang-ambing dalam menghadapi persoalan
 memiliki pedoman dan pegangan dalam memecahkan
masalah
 membangun dirinya
 Berdasarkan arti pandangan hidup bangsa dan
urgensinya tersebut, berarti pula :

1) Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa (Indonesia)


yang memberikan pedoman dan kekuatan rokhaniah bagi
bangsa untuk berperilaku dengan baik dan benar.
2) Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia.
Maksudnya, Pancasila merupakan suatu kesepakatan yang
mempunyai makna dan nilai yang sangat tinggi, karenanya
senantiasa dihormati dan dijunjung tinggi, tidak boleh
disimpangi, dan bersifat imperatif. Pancasila yang tercantum
dalam alinea IV Pembukaan U U D 1945 merupakan hasil
kesepakatan PPK I yang mewakili seluruh bangsa Indonesia,
merupakan hasil konsensus nasional, sehingga Pancasila
merupakan perjanjian luhur bangsa Indonesia.
Pancasila Sebagai Dasar Filsafat Negara

a. Pengertian Dasar Negara : alas atau fundamen yang menjadi tumpuan dan memberi
kekuatan kepada berdirinya negara. Di atas landasan atau fundamen itulah negara
didirikan, ditegakkan dan dipertahankan.

“Dasar Negara” itu berasal dari “Pandangan Hidup Bangsa” yang bersangkutan.
Setelah berdirinya negara “Pandangan Hidup Bangsa” menjadi “Pandangan
Hidup Negara”.

Di dalam dasar negara itu terkandung prinsip-prinsip dasar yang menjadi induk,
pangkal tolak dan pengontrol jalannya pemerintahan dan kehidupan negara serta
kehidupan warga negaranya.

b. Dasar Negara Pancasila :


Negara Indonesia didirikan di atas satu landasan atau asas atau fundamen yaitu
Pancasila

Fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara :


 Pancasila merupakan sumber kaidah hukum konstitusional yang mengatur negara
Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya (rakyat, wilayah dan pemerintah)
 Pancasila merupakan landasan penyelenggaraan negara dan kehidupan negara
Republik Indonesia.
c. Implikasi Dasar Negara Pancasila.

Sebagai Dasar Negara, Pancasila :


 Mempunyai kekuatan mengikat secara hukum
 Terkait dengan struktur kekuasaan secara formal
 Meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum yang
menguasai hukum dasar negara.
Periode pengesahan pancasila

 Sehari setelah proklamasi kemerdekaan indonesia, yakni18 Agustus 1945.


PPKI bersidang untuk menentukan dan menegaskan posisi bangsa indonesia.
Atas prakarsa Soekarno anggota PPKI ditambah 6 orang. Agar lebih mewakili
seluruh komponen bangsa indonesia. Dasar, pimpinan negara, dan perangkat
pendukung lainnya.
Periode pengesahan pancasila

 2. 14 Agustus 1945 Jepang 1. 12 Agustus 1945 Soekarno Hatta dan


menyerah kepada sekutu Radjiman Widyodiningrat. Dipanggiloleh penguasa
tanpa syarat. militer jepang diasia selatan ke Saigon u tuk
membahas tentang hari kemerdekaan indonesia.

194  3. 15 Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan


5 Radjiman kembali keindonesia. Kedatangan
mereka disambut oleh para pemuda yang
4. 16 Agustus 1945 penculikan mendesak agar kemerdekaan bangsa
terhadap Soekarno dan Hatta yang indonesia diproklamasikan secepatnya.
dilakukan oleh sejumlah pemuda.

5. 17 Agustus dicetuskanlah Proklamasi kemerdekaan


indonesia. Teks kemerdekaan itu didektekan oleh Moh.
Hattadan ditulis oleh Soekarno pada dini hari.
Teks proklamasi kemerdekaan
indonesia

PROKLAMASI
Kami bangsa indonesia dengan inj
menyatakan kemerdekaan indonesia. Hal-
halyang mengenai pemindahan kekuasaan
d. L. L. Diselenggarakan dengan secara
seksama dan dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya
 Mengesahkan UUD Negara 1945
 Memilih presiden dan wakil presiden
 Membentuk KNIP yang anggota intinya
adalah mantan anggota PPKI

PUTUSAN-PUTUSAN
PENTING YANG
DIHASILKAN DAN RUMUSAN  1. Ketuhanan yang maha esa
PANCASILA DALAM  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
PEMBUKAAN UUD 1945
 3. Persatuan indonesia
 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh
khidmat kebihaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
infonesia
 Pancasila dalam dokumen sejarah a.l:
1. Pidato Muh. Yamin tanggal 29 Juni 1945
2. Pidato Soekarno tanggal 1 Juni 1945
3. Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945
4. Dalam Alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945
5. Dalam alinea ke-4 Mukaddimah Konstitusi RIS tanggal 27 Desember 1945
6. Dalam alinea ke-4 Mukaddimah UUDS 1950 tanggal 17 Agustus 1950
7. Dalam alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945 Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959
Sejarah Perjuangan Bangsa
Indonesia
Masa Sebelum Kemerdekaan Masa Sesudah Kemerdekaan

Sebelum Masa 1945- 1950- Orde Orde


Penjajahan Penjajahan 1950 1959 Baru Lama

Masa
Kejayaan Belanda Jepang

- Sriwijaya Pergerakan
- • Budi Pergerakan
Majapahit Utomo • Putera
• Sumpah • Peta
Pemuda
• Serikat
Islam
Masa Sebelum Penjajahan Belanda
 Tahun 400-600 M.:
- Kerajaan Kutai (KALTIM):
 Raja Kudungga
 Raja Asywawaman
 Raja Mulawarman (Prasasti Batu Tulis)

- KerajaanTarumanegara (Bogor):
 Raja Purnawarman(Prasasti Batu Tulis)
 Abad ke 13( Tahun 1227);
Agama Islam masuk melalui Aceh dibawa pedagang
Parsi dan Gujarat. Kerajaan pertama “Samudra
Pasai”, kemudia disusul KerajaanIslam di Pulau
Jawa, di Banten, Tuban, Gresik, Cirebon.
 Abad ke 16;
Masuk agama Kristen yang dibawa oleh pedagang
Portugis danBelanda.
Masa kejayaan bangsa kita tampak pada:
 Masa Kerajaan Sriwijaya
 Masa Kerajaan Majapahit:
SumpahPalapa – Patih Gajah Mada
(untuk mempersatukan nusantara).
Masa setelah masuknya penjajahan Belanda:
Melalui perdagangan bangsa Belanda membentuk VOC
(Vereenigde Oost Indische Compania)sebagai bentuk kongsi
dagang.

Reaksi yang timbul:


 Perlawanan di berbagai daerah seperti:
 Di Mataram – Sultan Agung
 Di Banten – Sultan Agung Tirtayasa
Kebangkitan Nasional
 Pergerakan Nasional Budi Utomo (20 Mei 1908)
Bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran melalui program mengusahakan
perbaikan pendidikan dan pengajaran.
 Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928)
Mengumandangkan persatuan bangsa, tanah air, dan Bahasa Indonesia.
Tokohnya:
Muh. Yamin, Wangsanagara,
Kuntjoro Purbopranoto.
Masa Penjajahan Jepang
Setelah Jepang masuk ke Indonesia tahun 1942 berbagai kegiatan politik
ataupun rapat-rapat dilarang, dikeluarkan pula peraturan membubarkan semua
perkumpulan.

Propaganda 3A Jepang yaitu Jepang Pelindung Asia, Cahaya Asia, dan


Pemimpin Asia. Berkaitan dengan keinginan Jepang untuk menguasai
Indonesia.
Tanggal 17 Agustus 1945 Puncak Pergerakan

Hal ini merupakan kelanjutan dari perjuangan yang


dilaksanakan berabad-abad lamanya.
Pergerakan 17 Agustus 1945 seperti telah dicantumkan
dalam pembukaan UUD 1945 kemerdekaan tersebut adalah
hak segala bangsa, penjajahan tersebut tidak sesuai dengan
kemanusiaan dan keadilan.
Masa 1945-1950 ( Revolusi Fisik)
Masa bangsa Indonesia merebut memperbaiki kekuasaan terhadap penjajah.
 22 Agustus 1945
Terbentuk BKR (Badan Keamanan Rakyat)
 10 Nopember 1945
Perlawanan di Surabaya
 25 Maret 1947
Perjanjian Linggarjati (mendirikan negara federasi – Negara Indonesia Serikat)
 Terjadinya pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan), Tahun 1950 dibawah
pimpinan Mr.Dr.Soumokil gerakan ini ingin melepaskan diri dari pemerintah RI.
 27 Desember 1949-17 Agustus 1950, masa Republik Indonesia Serikat (RIS).
 17 Agustus 1950 diubah kembali menjadi Negara Kesatuan, K/ bentuk negara ini
lebih tepat u/ mempersatukan dan mempertahankan kesatuan bangsa dan
negara Indonesia.
 Tahun 1950 (tanggal 27September)Indonesia menjadi anggota PBB ke-60,
bendera Indonesia berkibar disamping Negara lainnya.
Tahun 1950-1959 (Masa Survival)
Pada masa ini kita mempertahankan negara kesatuan
RI dari pemberontakan yang terjadi seperti:
 PRRI(Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia).dibawah pimpinan Ssyafrudin
Prawiranegara Tahun 1958.
 Pemberontak Aceh (1953), o/ Daud Beureuh (DI/TII)
– Aceh sbg.bagian Negara Islam Indonesia.
 Pemberontak DI/TII di Sulawesi Selatan – Kahar
Muzakar (1952)
 Permesta (Piagam Perjuangan Semesta) di Sulawesi
1958 – untuk melepaskan diri dari pem.pusat.
Masa Kembali ke UUD 1945

Alasan pemikiran pemerintah u/ kembali ke UUD 1945:


1. UUD 1945 merupakan dokumen historis atas dasar mana revolusi dimulai
dan dapat digunakan sebagai landasan guna menyelesaikan revolusi pd
tingkat saat itu/saat sekarang.
2. UUD 1945 adalah cukup demokrasi sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia.
3. UUD 1945 lebih menjamin terlaksananya prinsip demokrasi terpimpin
dan ekonomi terpimpin.
4. UUD 1945 menjamin adanya pemerintahan yg stabil selama setahun oleh
karena kekuasaan DPR dibatasi (tidak dapat menjatuhkan
Pemerintah/Presiden) kekuasaan tertinggi ditangan DPR .
Diktum Dekrit Presiden 5 Juli 1959
1. Menetapkan pembubaran konstituante.
2. Menetapkan UUD 1945 berlaku lagi bagi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia.
3. Menetapkan tidak berlakunya lagi UUDS 1950.
4. Akan diselenggarakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat sementara yang terdiri
dari anggota-anggota dewan perwakilan rakyat ditambah dengan utusan –
utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan.
5. Akan diselenggarakan dalam waktu sesingkat-singkatnya pembentukan
Dewan Pertimbangan Agung sementara.
Masa Orde Lama

Terjadi penyimpangan sebagai berikut:


 Pengangkatan Presiden seumur hidup.
 Menyamakan kedudukan Pancasila dengan ajaran-ajaran
Nasakom (yang mengajarkan bersatunya golongan
nasionalis agama ekonomi).
 Kedudukan MPRS dan DPR GR sejajar dengan kedudukan
menteri: Dengan dmk MPRI berada dibawah Presiden.
Masa Orde Baru

Lahirnya Supersemar (Surat Pemerintah Sebelas Maret) tanggal 11 Maret 1966. o/


Presiden Soekarno kepada Jendral Soeharto untuk mengambil segala tindakan
yang dianggap perlu untuk menjalin keamanan dan ketenangan serta
kestabilan jalannya pemerintahan dan Revolusi Indonesia.
Masa Reformasi

Anda mungkin juga menyukai