Anda di halaman 1dari 18

LATAR

SIDANG
BELAKANG
SEMINAR USULAN
RUMUSAN
MASALAH
`
PROPOSAL

MAKSUD DAN
TUJUAN PENELITIAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
KEGUNAAN JUDUL :
PENELITIAN
“KAJIAN HUKUM TINDAK PIDANA PENGANIAYAAN
DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK LEGAL JUSTICE,
KERANGKA MORAL JUSTICE DAN SOCIAL JUSTICE
PEMIKIRAN (STUDI PUTUSAN NOMOR: 119/PID.B/2020/PN MJL ”
METODE PEMBIMBING 1: PEMBIMBING 2: PEMBAHAS:
PENELITIAN Rd. Henda, S.H., M.H Sutiyono Suwondo, S.H., M.H H. Harmono, S.H., M.H
LATAR
LATAR SEMINAR USULAN
BELAKANG
BELAKANG PROPOSAL

RUMUSAN
` Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai dalam kehidupan
MASALAH
bermasyarakat. Salah satu nilai tersebut adalah kerukunan. Kerukunan ialah suasana di
mana sesama manusia, baik secara individu maupun kelompok, terjalin saling
pengertian dan kebersamaan tanpa terhalang oleh perbedaan materi, pemahaman, atau
MAKSUD DAN
kelompok. Kerukunan juga merupakan kondisi dan proses penciptaan dan pemeliharaan
TUJUAN PENELITIAN
pola interaksi yang beragam antar unit otonom yang mencerminkan hubungan timbal
balik yang ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya, saling menghormati
dan menghargai serta sikap memahami kebersamaan. Kehidupan masyarakat saat ini
KEGUNAAN masih belum menerapkan nilai-nilai kerukunan sehingga menimbulkan banyak
PENELITIAN
kejahatan yang muncul dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia sebagai makhluk
sosial yang berhubungan secara timbal balik dengan manusia lainnya. Hubungan
tersebut terjadi dalam lingkungan bermasyarakat, sehingga dapat mempengaruhi
KERANGKA perilaku manusia dalam menjalankan aktivitasnya. Perilaku yang dihasilkan dapat
PEMIKIRAN
berupa perilaku positif maupun negatif.

METODE
PENELITIAN
LATAR
LATAR SEMINAR USULAN
BELAKANG
BELAKANG PROPOSAL

RUMUSAN
` Untuk mengatur kehidupan bermasyarakat perlu memiliki alat untuk mengatur
MASALAH
kehidupan sosial yang bertujuan untuk mengarahkan lingkungan serta perilaku yang
baik antar manusia. Salah satu alat untuk mengatur kehidupan bermasyarakat adalah
penegakan hukum yang adil harus dipatuhi dan dipedomani bagi setiap manusia.
MAKSUD DAN
Penegakan hukum adalah sebuah proses dilakukannya upaya untuk berfungsinya norma-
TUJUAN PENELITIAN
norma hukum secara nyata dalam masyarakat sebagai pedoman perilaku dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Ketidaksadaran atas perilaku sepele yang tidak
mematuhi aturan penegakkan hukum dapat mengakibatkan kerugian yang dialami oleh
KEGUNAAN orang lain, seperti bercanda berlebihan atau berkelahi, sehingga dapat membuat orang
PENELITIAN
lain mengalami luka atau memar. Memar adalah rusak atau remuk bagian dalam, akan
tetapi bagian luar tidak tampak serta diakibatkan karena jatuh, luka-luka, atau pukulan.
Seseorang yang mengalami pemukulan dengan luka memar biru akibat pemukulan
KERANGKA tersebut, maka perbuatan pemukulan tergolong sebagai penganiayaan.
PEMIKIRAN

METODE
PENELITIAN
LATAR
LATAR SEMINAR USULAN
BELAKANG
BELAKANG PROPOSAL

Penganiayaan adalah tindak pidana yang tidak pernah absen bahkan hampir setiap
RUMUSAN hari menghiasi pemberitaan media cetak ataupun media elektronik di Indonesia,
`
MASALAH penganiayaan merupakan hasil dari interaksi manusia yang menyimpang karena
manusia merupakan makhluk sosial dan akan saling berinteraksi dalam interaksi inilah
yang akan menimbulkan interaksi yang positif dan interaksi yang bersifat negatif.
MAKSUD DAN Penganiayaan merupakan tindakan yang akan menimbulkan keresahan di lingkungan
TUJUAN PENELITIAN masyarakat, penganiayaan bahkan sering terjadi diawali dengan permasalahan sepele
misalnya hanya karena bersenggolan dengan orang lain di jalan raya atau hanya karena
tersinggung dengan perkataan dan perilaku seseorang. Sering juga beralasan karena
KEGUNAAN dendam lama yang dilakukan oleh korban yang memberikan dorongan kepada pelaku
PENELITIAN untuk melakukan penganiayaan terhadap korban. Berbagai tindakan penganiayaan yang
sering terjadi seperti pemukulan dan kekerasan fisik seringkali mengakibatkan luka pada
bagian tubuh atau anggota tubuh korban dan tidak jarang korban mengalami cacat fisik
KERANGKA seumur hidup bahkan sampai merenggut nyawa atau kematian. Selain itu, tindakan
PEMIKIRAN penganiayaan juga tidak jarang menimbulkan efek atau dampak psikis pada korban
seperti trauma, ketakutan, ancaman bahkan terkadang ada korban penganiayaan yang
METODE mengalami gangguan jiwa dan mental.
PENELITIAN
LATAR
LATAR SEMINAR USULAN
BELAKANG
BELAKANG PROPOSAL

Dalam KUHP, delik penganiayaan merupakan suatu bentuk perbuatan yang dapat
RUMUSAN merugikan orang lain terhadap fisik bahkan dapat berimbas pada hilangnya nyawa orang
`
MASALAH lain. Tidak hanya itu, terdapatnya aturan pidana dari penganiyaan yang dapat
menyebabkan luka ringan, luka berat, ataupun menyebabkan hilangnya nyawa orang
lain jelas harus dipandang sebagai suatu perbuatan yang sangat merugikan korbannya
MAKSUD DAN selaku subjek hukum yang patut untuk mendapatkan keadilan.
TUJUAN PENELITIAN
Dalam ketentuan hukum tertulis (KUHP) Tindak Pidana Penganiayaan diatur di
dalam Buku Kedua tentang Kejahatan pada Bab XX mulai Pasal 351 sampai dengan
Pasal 358. Kasus Penganiayaan yang terjadi di wilayah hukum Pengadilan Negeri
KEGUNAAN
Majalengka dengan Putusan Nomor : 119 / PID.B / 2022 / PN MJL yang terjadi pada
PENELITIAN
hari senin tanggal 27 April 2020 merupakan salah satu dari deretan kasus penganiayaan
yang pernah terjadi di majalengka. Terdakwa merasa kesal karena pada saat meminta
pulsa kepada korban melalui pesan Facebook, namun pada saat itu korban tidak
KERANGKA
menanggapinya. Bahwa akibat perbuatan terdakwa mengakibatkan korban mengalami
PEMIKIRAN
luka dimata akibat benturan benda tumpul, sesuai dengan visum et repertum No.
440/108/PKM/V/2020 tanggal 12 mei 2020, dari UPTD Puskesmas DTP Maja yang
METODE
dibuat dan ditandatangani oleh Dr. Egy Primi Fadhillah.
PENELITIAN
LATAR
LATAR SEMINAR USULAN
BELAKANG
BELAKANG PROPOSAL

Kasus penganiayaan serupa juga terjadi di wilayah hukum Pengadilan Negeri


RUMUSAN Makassar sebuah peristiwa pada tanggal 18 Maret 2015 Dengan Putusan Nomor :
`
MASALAH 819/Pid.B/2015/PN.Makassar yaitu seorang terdakwa berusia 29 tahun yang bertempat
tinggal di Pos Keamanan Stadion Mattoanging Jl. Cendrawasih Kota Makassar, terbukti
melakukan penganiayaan kepada seorang korban, sehingga mengalami luka berat.
MAKSUD DAN
TUJUAN PENELITIAN Kemudian penganiayaan serupa juga terjadi di wilayah hukum Pengadilan Negeri
Sumenep dengan Putusan Nomor : 32/Pid.Sus/2012/PN.Smp yang terjadi pada tanggal
18 November 2011 merupakan salah satu dari deretan kasus yang terjadi karena hal-hal
yang sepele. Terdakwa terpancing untuk melakukan penganiayaan karena korban
KEGUNAAN
menyebut “rek kerek” atau “anak anjing”, kemudian korban menantang terdakwa untuk
PENELITIAN
berkelahi namun terdakwa menolak berkelahi lalu korban memukul terdakwa tapi
terdakwa menghindar dan terantuk ke dinding. Atas aksi yang dilakukan oleh korban
terdakwa terpancing lalu menendang kursi korban hingga terjatuh kemudian
KERANGKA
memukulinya hingga korban mengalami luka-luka sebagaimana dalam bukti visum et
PEMIKIRAN
repertum No. 353/150/435.210/VR/XI/2011 tanggal 23 November 2011 korban
mengalami bengkak pada pelipis kiri diameter ± 2 cm dan lecet pada bibir bawah
METODE
samping kiri ± 1 cm.
PENELITIAN
LATAR SEMINAR USULAN
BELAKANG PROPOSAL

RUMUSAN
RUMUSAN Berdasarkan pada latar belakang yang telah disampaikan, maka dapat
`
MASALAH
MASALAH dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana ketentuan hukum Indonesia terhadap tindak pidana


MAKSUD DAN penganiayaan ?
TUJUAN PENELITIAN 2. Bagaimana analisis putusan hakim terkait Legal justice, moral
justice, dan social justice tentang tindak pidana penganiayaan (Studi
Putusan Nomor : 119 / PID.B / 2020 / PN MJL) ?
KEGUNAAN
PENELITIAN

KERANGKA
PEMIKIRAN

METODE
PENELITIAN
LATAR SEMINAR USULAN
BELAKANG PROPOSAL

RUMUSAN Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
`
MASALAH
1. Untuk mengkaji ketentuan hukum Indonesia terhadap tindak pidana
penganiayaan.
2. Untuk menganalisis putusan hakim terkait Legal justice, moral justice,
MAKSUD DAN
MAKSUD DAN
BAB
TUJUAN
TUJUAN II
PENELITIAN
PENELITIAN dan social justice tentang tindak pidana penganiayaan (Studi Putusan
Nomor : 119 / PID.B / 2020 / PN MJL).

KEGUNAAN
KEGUNAAN
PENELITIAN
PENELITIAN

KERANGKA
PEMIKIRAN

METODE
PENELITIAN
LATAR SEMINAR USULAN
BELAKANG PROPOSAL
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan mampu memberikan kegunaan atau
kontribusi positif baik secara teoritik maupun secara praktik, yaitu :
RUMUSAN
`
MASALAH
1. Kegunaan Teoretis
Untuk memberikan sumber pemikiran dan pengembangan ilmu pengetahuan
di bidang hukum serta dapat memperluas wawasan dalam meningkatkan
MAKSUD DAN kepahaman mengenai ketentuan hukum indonesia tentang tindak pidana
TUJUAN PENELITIAN penganiayaan sekaligus membantu mengembangkan kemampuan dalam
menganalisis putusan hakim terkait Legal justice, moral justice, dan social
justice tentang tindak pidana penganiayaan.
KEGUNAAN
KEGUNAAN 2. Kegunaan Praktik
PENELITIAN
PENELITIAN Hasil penelitian ini juga di harapkan dapat dijadikan upaya pengembangan
ilmu secara nyata di pengadilan, dan juga dapat memberikan informasi
kepada masyarakat umum mengenai ketentuan hukum indonesia tentang
KERANGKA tindak pidana penganiayaan dan bagaimana menganalisis suatu putusan
PEMIKIRAN hakim terkait Legal justice, moral justice, dan social justice khususnya putusan
tentang tindak pidana penganiayaan.
METODE
PENELITIAN
LATAR SEMINAR USULAN
BELAKANG PROPOSAL

RUMUSAN Kegiatan pengumpulan data sekunder dan tersier serta menganalisa dan
`
MASALAH penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk
menyelesaikan suatu persoalan dimana suatu sistem yang di dalamnya
terdapat norma-norma dan aturan- aturan yang mengatur tingkah laku
MAKSUD DAN manusia. Ada pula yang menyebutkan hukum merupakan aturan yang tertulis
TUJUAN PENELITIAN maupun tidak tertulis yang dapat mengatur masyarakat dan dikenai sanksi jika
melanggarnya. Dalam ketentuan hukum tertulis (KUHP) Tindak Pidana
Penganiayaan diatur di dalam Buku Kedua tentang Kejahatan pada Bab XX
mulai Pasal 351 sampai dengan Pasal 358. KUHP tidak menjelaskan secara
KEGUNAAN
PENELITIAN rinci apa yang dimaksud dengan penganiayaan, tetapi R. Soesilo dalam
bukunya yang berjudul Kitab Undang- Undang Hukum Pidana (KUHP) serta
komentar-komentarnya Lengkap Pasal demi Pasal, mengatakan bahwa
undang-undang tidak memberi ketentuan apakah yang diartikan dengan
KERANGKA
KERANGKA
PEMIKIRAN
PEMIKIRAN
“penganiayaan” itu.

METODE
PENELITIAN
LATAR SEMINAR USULAN
BELAKANG PROPOSAL

RUMUSAN
MASALAH
` Menurut Yurisprudensi, maka yang diartikan dengan “penganiayaan”
yaitu sengaja menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit,
atau luka. Menurut alinea 4 pasal ini, masuk pula dalam pengertian
penganiayaan ialah “sengaja merusak kesehatan orang”. R. Soesilo
MAKSUD DAN
memberikan contoh dengan apa yang dimaksud dengan “perasaan tidak
TUJUAN PENELITIAN
enak”, “rasa sakit”, “luka”, dan “merusak kesehatan” yaitu:
1. “perasaan tidak enak” misalnya mendorong orang terjun ke kali sehingga
basah, menyuruh orang berdiri di terik matahari, dan sebagainya.
KEGUNAAN 2. “rasa sakit” misalnya menyubit, mendupak, memukul, menempeleng dan
PENELITIAN sebagainya.
3. “luka” misalnya meringis, memotong, menusuk dengan pisau dan lain-lain.
4. “merusak kesehatan” misalnya orang sedang tidur, dan berkeringat, dibuka
KERANGKA
KERANGKA jendela kamarnya, sehingga orang itu masuk angin.
PEMIKIRAN
PEMIKIRAN

METODE
PENELITIAN
SEMINAR USULAN
LATAR
BELAKANG PROPOSAL
Menurut R. Soesilo, tindakan-tindakan di atas, harus dilakukan dengan sengaja
dan tidak dengan maksud yang patut atau melewati batas yang diizinkan. KUHP
menjelaskan secara langsung tentang ancaman pidana yang diberikan kepada pelaku
RUMUSAN
` Penganiayaan seperti yang dijelaskan pada :
MASALAH
- Pasal 351 ayat (1) yang menyatakan bahwa: “Penganiayaan diancam dengan pidana
penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat
ribu lima ratus rupiah”, dan berbeda halnya jika penganiayaan akan mengakibatkan
MAKSUD DAN luka-luka seperti dijelaskan juga pada,
TUJUAN PENELITIAN - Pasal 351 ayat (2) yang menyatakan: “jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat,
yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun”,
- Namun jika penganiayaan tersebut mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang akan
berbeda ancaman yang diberikan seperti penjelasan dari Pasal 351 ayat (3) yang
KEGUNAAN menyatakan: “jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama
PENELITIAN tujuh tahun”,
- Berbeda halnya dengan ancaman pidana yang diberikan terhadap penganiayaan yang
dilakukan dengan rencana terlebih dahulu seperti yang dimaksud dalam pasal 353 ayat
KERANGKA
KERANGKA (1): “Penganiayaan dengan rencana lebih dahulu, diancam dengan pidana penjara
PEMIKIRAN
PEMIKIRAN paling lama empat tahun”.
- Sedangkan untuk penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu
akan lebih berat ancaman yang diberikan seperti yang dimaksud dalam pasal 354 ayat
METODE (1): “Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu, diancam
PENELITIAN dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun”.
LATAR SEMINAR USULAN
BELAKANG PROPOSAL
Terjadinya suatu tindak pidana dalam masyarakat akan menimbulkan
korban dan juga pelaku tindak pidana, korban menjadi peran yang sangat
RUMUSAN tidak diuntungkan dalam terjadinya tindak pidana termasuk dalam konteks
`
MASALAH pidana penganiayaan. Menurut Muladi (victims) adalah orang-orang yang baik
secara individual maupun kolektif telah menderita kerugian, termasuk
kerugian fisik atau mental, emosional, ekonomi, atau gangguan substansial
MAKSUD DAN terhadap hak-haknya yang fundamental, melalui perbuatan atau komisi yang
TUJUAN PENELITIAN melanggar hukum pidana di masing-masing negara, termasuk
penyalahgunaan kekuasaan. Kedudukan korban tidak secara spesifik diatur
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) kecuali terhadap
KEGUNAAN korban yang juga berkedudukan sebagai saksi, sehingga ketentuan dan
PENELITIAN jaminan perlindungan diberikan kepada korban yang juga menjadi saksi dalam
setiap proses peradilan pidana. Sementara dalam UU No. 13 Tahun 2006
tentang Perlindungan Saksi dan Korban (UUPSK) dalam ketentuan Pasal 4
KERANGKA
KERANGKA bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada saksi dan/atau korban.
PEMIKIRAN
PEMIKIRAN

METODE
PENELITIAN
LATAR SEMINAR USULAN
BELAKANG PROPOSAL
Kekuasaan Kehakiman merupakan suatu wujud penting dalam menegakkan
keadilan berdasarkan hukum, maka hakim yang independen adalah syarat paling
RUMUSAN pokok dalam memeriksa atau memutus suatu perkara. Sebelum lebih dalam menelaah
` tentang Kekuasaan Kehakiman yang merdeka, terlebih dahulu di-definisikan apa yang
MASALAH
dimaksud dengan kekuasaan, kehakiman, mer-deka, serta arti secara keseluruhan apa
yang dimaksud dengan kekuasaan kehakiman. Kekuasaan Kehakiman merupakan
terjemahan dari istilah Belanda “Rechtterlijke Macht”. Kata- kata tersebut mengacu
MAKSUD DAN pada teori Montesquieu mengenai pemisahan kekuasaan atau “separation of power”.
TUJUAN PENELITIAN Istilah kekuasaan dapat diartikan organ (badan) atau bisa juga “Functi” (tugas). WJS.
Poer-wadarminta sebagaimana dikutip Rimdan menyatakan, istilah “kekuasaan”
terbentuk dari kata kuasa dengan imbuhan awalan ke dan akhiran an.
kekuasaan Kehakiman yang merdeka adalah kekuasaan yang bebas dari pengaruh
KEGUNAAN
pihak mana pun dalam mengadili dan menegakkan hukum, jaminan tersebut ada
PENELITIAN
dalam konstitusi Negara yang merupakan dasar peraturan perundang-undangan
tertinggi dalam negara. Maka setiap ke-kuasaan negara sudah seharusnyalah menaati
dan menjalankan amanat konstitusi tersebut. Landasan hukum konsep kekuasaan
KERANGKA
KERANGKA kehakiman yang merdeka adalah Pasal 24 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
PEMIKIRAN
PEMIKIRAN Republik Indonesia Tahun 1945 setelah amandemen, yang menegaskan: “Kekuasaan
kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelanggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan.”
METODE
PENELITIAN
LATAR SEMINAR USULAN
BELAKANG PROPOSAL

Adapun metode yang akan digunakan dalam menyusun penelitian ilmiah ini adalah
RUMUSAN sebagai berikut:
`
MASALAH
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan penedekatan yuridis normatif, Menurut
MAKSUD DAN Soerjono Soekanto pendekatan yuridis normatif yaitu penelitian hukum yang
TUJUAN PENELITIAN dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder sebagai dasar
untuk diteliti dengan cara mengadakan penelusuran terhadap peraturan-peraturan
dan literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
2. Jenis Penelitian
KEGUNAAN
PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, karena penelitian ini
mengacu pada norma hukum yang terdapat dalam berbagai peraturan perundang-
undangan dan putusan pengadilan.
3. Objek Penelitian
KERANGKA
PEMIKIRAN
Objek penelitian disini mengkaji ketentuan hukum indonesia tentang tindak pidana
penganiayaan serta melakukan analisis terhadap putusan hakim tentang tindak
pidana menganiayaan studi putusan nomor : 119 / PID.B / 2020 / PN MJL.
METODE
METODE
PENELITIAN
PENELITIAN
LATAR SEMINAR USULAN
BELAKANG PROPOSAL
4. Analisis Bahan Hukum
Sumber bahan hukum dalam penelitian ini sebagai berikut:
RUMUSAN a) Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang bersifat mengikat berupa:
`
MASALAH - Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
- Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
- Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
MAKSUD DAN - Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.
TUJUAN PENELITIAN b)Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang bersifat menjelaskan terhadap bahan
hukum primer, yang terdiri dari:
- Buku-buku Literature.
- Artikel.
KEGUNAAN - Hasil penelitian dan,
PENELITIAN - Karya ilmiah yang berhubungan dengan penelitian ini.
5. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
a) Studi kepustakaan, yaitu dengan cara mengumpulkan bahan pustaka berupa perundang-
undangan, bukubuku, literatur, serta dokumen-dokumen yang terkait dengan pokok
KERANGKA
permasalahan yang diteliti.
PEMIKIRAN
b) Wawancara, pada penelitian ini merupakan pembicaraan yang mempunyai tujuan dan
didahului beberapa pertanyaan informal. Wawancara penelitian ini lebih dari sekedar
METODE
METODE percakapan dan berkisar dari informal ke formal.
PENELITIAN
PENELITIAN
LATAR
BELAKANG JADWAL PENELITIAN
Dalam penelitian ini dijadwalkan dapat diselesaikan dalam jangka waktu 5 (lima) bulan
terhitung bulan yaitu Januari 2023 sampai dengan Mei 2023.
RUMUSAN
` Alokasi waktu (bulan)
MASALAH No. Kegiatan
Januari Februari -Sd Mei
April
1. Tahapan persiapan :      
MAKSUD DAN X
- Seminar usulan proposal
TUJUAN PENELITIAN
- Pengurusan izin

Penelitian

KEGUNAAN 2. Penelitian lapangan :      

PENELITIAN - Pengumpulan data XX

- Pengelolaan dan analisis


data
KERANGKA 3. Tahap pelaporan   X  
PEMIKIRAN
Seminar hasil penelitian
4. Skripsi dan     X
METODE
Sidang skripsi
PENELITIAN
LATAR
BELAKANG

RUMUSAN
`
MASALAH

MAKSUD DAN
TUJUAN PENELITIAN

KEGUNAAN
PENELITIAN

KERANGKA
PEMIKIRAN

METODE
PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai