PENYUSUN
POPY MAHARANI WAHYUDI (201103011238)
RAUDATUL JANNAH (201103011029)
RADEN MUHAMMAD GOZALI (201103010342)
DOSEN
NISA LESTARI
Perkosaan atau pemerkosaan punya arti yang luas. Namun, definisi perkosaan
dalam KUHP pasal 285 tergolong sempit. Perkosaan menurut undang-undang adalah
tindak persetubuhan berdasar ancaman atau kekerasan yang dilakukan pada
perempuan yang bukan istri sah.
Bentuk-bentuk pemerkosaan dapat dikelompokkan berdasarkan siapa yang
melakukan, siapa korbannya, dan tindakan spesifik apa yang terjadi dalam
pemerkosaan tersebut. Beberapa jenis pemerkosaan mungkin dianggap jauh lebih
parah daripada yang lain.
Perkosaan adalah segala bentuk pemaksaan hubungan seksual yang dapat
mengakibatkan cedera fisik serta trauma emosional dan psikologis. Setiap korban
bisa merespon peristiwa traumatis dengan caranya masing-masing. Maka dari itu,
dampak pemerkosaan bisa beragam pada masing-masing orang. Efek trauma bisa
bersifat ringan sampai serius dan fatal, serta terjadi dalam jangka pendek atau hingga
bertahun-tahun setelah mengalaminya.
Kasusnya pun variatif dan sangat kompleks, bahkan modusnya pun makin
canggih. Belum lagi tuntas membicarakan kasus kekerasan seksual pada anak yang
menjadi korban pedofil, justru sejumlah kasus pemerkosaan terhadap anak terus
terungkap. Kondisi ini pun semakin menguatkan asumsi bahwa Indonesia memang
benarbenar dalam kondisi darurat kekerasan seksual. Selain kekerasan seksual
terhadap anak, jumlah pemerkosaan di negeri ini juga tinggi. Berbagai dampak yang
akan ditimbulkan dari para korban kejahatan atau kekerasan seksual.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Prof. Pompe
• Hukum Pidana adalah semua aturan-aturan hukum yang menentukan terhadap
perbuatan-perbuatan apa yang seharusnya dijatuhi pidana, dan apakah
macamnya pidana itu.
Prof. Simons
• Hukum Pidana adalah kesemuanya perintah-perintah dan larangan-larangan
yang diadakan oleh negara dan yang diancam dengan suatu nestapa (pidana)
barangsiapa yang tidak mentaatinya, kesemuanya aturan-aturan yg menentukan
syarat-syarat bagi akibat hukum itu dan kesemuanya aturan-aturan untuk
mengadakan (menjatuhi) dan menjalankan pidana tersebut.
"Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang wanita
bersetubuh dengan dia di luar perkawinan, diancam karena melakukan perkosaan
dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun".
2.6 KASUS PEMERKOSAAN DI INDONESIA
"Di situlah awalnya korban ditawari oleh pelaku (Yogi) untuk diantarkan langsung
hingga ke rumahnya yang ada di wilayah Tangerang dengan alasan searah dengan
rumah pelaku," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Susetio Cahyadi,
Jumat (13/11) pagi kepada para jurnalis di Markas Polsek Metro Penjaringan.
Korban yang tidak memiliki prasangka buruk kemudian menaiki angkot pelaku dan
duduk di bangku depan atau tepat di samping pelaku yang menyetir kendaraan
tersebut.
"Pelaku kemudian membawa korban untuk diajak keliling wilayah Bandengan selama
kurang lebih tiga jam hinggga pukul 22.15 WIB, kemudian pelaku memberhentikan
kendaraannya di jalan layang Bandengan Selatan yang dikenal sepi pada jam
tersebut," lanjut Susetio didampingi Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Ruddi
Setiawan.
Diketahui saat berhenti Yogi mencoba merayu korban agar mau berhubungan intim
dengannya.
"Tetapi korban menolak dan berusaha mendorong pelaku yang berupaya memaksa
korban untuk bersetubuh dengannya, bahkan korban sempat melakukan perlawanan
dengan berupaya memecahkan kaca depan dengan lengan kanan dan kunci roda,"
tambah Susetio.
Pelaku yang sudah mengunci seluruh pintu dan menutup rapat seluruh bagian jendela,
kemudian memindah paksa korban dari bangku depan ke bangku penumpang bagian
belakang dan memaksa korban untuk melayani nafsu pelaku di lantai angkot tersebut.
Saksi HF dan SP yang berkendara dengan dua sepeda motor kemudian memberikan
pertolongan kepada korban untuk dibawa ke Pos Pol Jembatan Tiga, dan kemudian
dari tempat tersebut langsung diantarkan polisi ke Polsek Metro Penjaringan yang
jaraknya tidak jauh dari lokasi kejadian.
"Korban kemudian membuat laporan dan menyebutkan ciri-ciri angkot yang menjadi
tempat ia diperkosa, yakni nomor polisi, jurusan angkot, dan bagian lampu belakang
yang dimodifikasi," kata Susetio.
Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Atma Jaya untuk menjalani visum.
"Pelaku yang kabur dengan menggunakan angkot kemudian ditangkap oleh tim
Resmob Polsek Metro Penjaringan di tempat mangkal (pool) bayangan yang tidak
jauh dari lokasi Jalan Layang Bandengan Selatan setengah jam setelah korban datang
ke Polsek Metro Penjaringan untuk melapor," jelas Susetio.
Barang bukti yang diamankan kepolisian, yakni satu buah celana dalam perempuan
motif bunga berwarna putih dan pink, satu buah celana dalam laki-laki berwarna
merah, celana panjang denim berwarna biru, celana panjang wanita berwarna hitam,
dan satu unit kendaraan Kopamilet M25 jurusan Grogol-Kota dengan nomor polisi B-
2997-PG beserta kunci kontak kendaraan, serta satu buah kunci roda terbuat
dari stainless.
Atas perbuatannya, Yogi dijerat dengan Pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan.
Pelaku diancam dengan hukuman penjara selama 12 tahun.
"Karena kondisi korban yang mengalami luka lebam karena dianiaya pelaku hingga
biru-biru dan korban mengalami trauma mendalam, maka kita akan menerapkan
pasal-pasal yang bisa kita terapkan terhadap pelaku untuk memperberat hukuman,"
tutup Susetio.
KESIMPULAN
Kasus pemerkosaan adalah tindakan kriminal yang perlu mendapat perhatian khusus.
Tindakan perkosaan merupakan tindakan yang sangat merugikan bagi kaum
perempuan karena merampas secara paksa sesuatu yang dianggap paling berharga
bagi kaum perempuan. Beberapa kasus pemerkosaan yang terjadi menganggap
bahwa dengan pelaku sudah dihukum maka kasus dianggap sudah selesai, padahal
korban pemerkosaan sangatlah memerlukan penanganan trauma paska pemerkosaan.
Kampanye yang dibuat ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran bagi korban
dengan keterbukaan mereka akan membuat trauma yang dialaminya sedikit-sedikit
akan pulih. Dalam kasus ini pelaku dijerat pasal 285 KUHP tentang Pemer
DAFTAR PUSTAKA
https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/jenis-dan-dampak-pemerkosaan/
https://law.ui.ac.id/v3/bahaya-dampak-kejahatan-seksual/
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/15843/7.%20BAB%20II.pdf?
sequence=6&isAllowed=y#:~:text=Dari%20pengertian%20pengertian%20diatas
%20dapat,kekerasan%20ataupun%20ancaman%20kekerasan%20sehingga
Soetandyo Wignjosoebroto dalam Suparman Marzuki (et.al), 1997, Pelecehan Seksual, Yogyakarta,
Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia,
http://repo.unsrat.ac.id/1431/1/SUATU_TINJAUAN_TERHADAP_TERHADAP_PERKOSAA
N_MENURUT_PASAL_285_KUHPIDANA.pdf
https://www.beritasatu.com/amp/megapolitan/321782/ini-kronologi-pemerkosaan-karyawati-
dalam-angkot