Anda di halaman 1dari 24

PENCATATAN DAN

PELAPORAN (FLOW
SHEET DAN CHECK LIST)
DEFINISI FLOW SHEET/CHECK LIST

 Flowsheet merupakan salah satu bentuk catatan perkembangan yang berisi


hasil observasi dan tindakan.
 Flow sheet memungkinkan petugas untuk mencatat hasil observasi atau
pengukuran yang dilakukan secara berulang yang tidak perlu ditulis secara
narative, termasuk data klinik klien.
 Flow sheet merupakan cara tercepat dan paling efisien untuk mencatat
informasi, selain itu tenaga kesehatan akan dengan mudah mengetahui
keadaan klien hanya dengan melihat gravik yang terdapat pada flow sheet.
 Flow sheet atau checklist biasanya lebih sering digunakan di unit gawat
darurat.
TUJUAN

 untuk kecepatan dan efisiensi pendokumentasian data dan asuhan


 menggabungkan data yang jika tidak dikumpulkan akan tersebar dalam rekam
medis pasien
 mempermudah kontinuitas asuhan
 mengurangi duplikasi dalam pencatatan
 melindungi aspek legal pasien dan bidan, dapat melakukan pengkajian data
pasien dengan cepat
 mudah membandingkan data pasien dan mendokumentasikan informasi yang
akan digunakan dalam mengevaluasi keefektivan asuhan.
KEUNTUNGAN

 Meningkatkan kualitas pencatatan observasi


 Memperkuat aspek legal
 Memperkuat atau menghargai standar asuhan
 Menjadikan dokumentasi kebidanan lebih tepat
 Mengurangi fragmentasi data pasien dan asuhan
 Membatasi narasi yang terlalu luas
KERUGIAN

 Memperluas catatan medik dan menciptakan penggunaan penyimpanan


 Memungkinkan duplikasi data, rancangan dan format
 Tidak ada ruang untuk pencatatan tentang kejadian yang tidak biasa terjadi
dan bertahan untuk menggunakan lembar alur
SYARAT LEMBAR FLOW SHEET

 Perhatikan dan ikuti petunjuk menggunakan format khusus


 Lengkapi format dengan kata kunci
 Gunakan tanda cek (V) atau (X) pada waktu mengidentifikasi bahwa parameter telah
diobservasi/ diintervensi
 Jangan tinggalkan lembar checklist dalam keadaan kosong. Tulis 0 untuk
mengidentifikasi bahwa parameter tidak diobservasi
 Tambahkan uraian secara detail jika diperlukan
 Pertahankan agar letak lembar alur tepat dilokasi yang tersedia (rekam medis)
 Beri tanda tangan dan nama jelas pemberi asuhan
 Dokumentasikan waktu dan tanggal data masuk
KETERBATASAN

 Catatan medik pasien menjadi lebih banyak, sehingga menimbulkan masalah


pada saat penggunaan dan penyimpanan
 Potensial terjadi duplikasi catatan, antara lain catatan perawatan di ruang
ICU dan catatan pengobatan
 Desain ini memungkinkan adanya bagian yang tidak diisi. Bagian yang kosong
ini potensial menimbulkan kesalahan saat melakukan interpretasi dan
memunculkan tanda tanya
 Keterbatasan ruang untuk melakukan pencatatan secara menyeluruh terhadap
kejadian luar biasa dan adanya penolakan terhadap penggunaan model
flowsheet.
Menurut Lyer and Camp (2005)

Beberapa anjuran umum dalam merancang sebuah lembar alur, adalah :


 Tentukan seberapa banyak ruangan yang diperlukan untuk isi format.
 Rancang sebuah format yang mudah dibaca dan digunakan.
 Tentukan apakah format tersebut akan digunakan secara vertikal atau horisontal.
 Gunakan huruf yang dicetak tebal dan miring untuk menekailkan judul bagian atau
informasi penting lainnya.
 Pertimbangkan untuk memberi jarak antar informasi.
 Tentukan apakah format tersebut akan lebih dari satu halaman.
 Pertimbangkan apakah informasi dalam format tersebut akan dikomunikasikan antar
bagian.
 Sediakan lembar alur kosong untuk masing-masing pasien agar memungkinkan individualisasi data dan
pendokumentasian asuhan pada pasien.
 Jika catatan perkembangan rnultidisiplin tidak digunakan, pertimbangkan pemberian ruang kosong untuk
catatan - ¬catatan tersebut di halaman sebaliknya lembar alur tersebut.
 Pertahankan struktur dasar format lembar alur untuk menggambarkan standar asuhan yang diberikan
kepada pasien adalah sama.
 Berfikir global saat membuat atau merevisi sebuah format, hindari merancang format tanpa berkonsultasi
ke profesi/unit lain.
 Libatkan staf sistem informasi komputer untuk meninjau ulang konsep lembar alur.
 Dapatkan masukan dari anggota staf yang akan menggunakan format tersebut.
 Lakukan koreksi awal secara cermat terhadap format yang telah dibuat.
 Harus disadari bahwa pembuatan dan penerapan format lembar alur membutuhkan waktu lama, sehingga
perlu alokasi waktu yang cukup.
PENGELOLAAN PENCATATAN DAN
PELAPORAN
Jenis formulir standar yang digunakan dalam pencatatan adalah sebagai berikut

 Rekam Kesehatan Keluarga (RKK)


Kegunaan untuk mengikuti keadaan kesehatan dan gambaran penyakit di
suatu keluarga. Penggunaan dalam anggota keluarga yang mengindap salah
satu penyakit misalnya penderita TBC paru,Kusta, keluarga resiko tinggi yaitu
ibu hamil resiko tinggi. Dalam pelaksanaannya keluarga yang menggunakan RKK
diberi alat bantu Kartu Tanda Pengenal Keluarga(KTPK) untuk memudahkan
pencarian berkas pada saat melakukan kunjungan ulang.
 Kartu rawat jalan
Kartu rawat jalan atau lebih dikenal dengan kartu rekam medik pasien
merupakan kartu untuk pencatatan identitas dan status pasien rawat jalan
yang berkunjung ke puskesmas.
 Kartu indeks penyakit
Merupakan alat bantu untuk mencatat identitas pasien , riwayat dan
perkembangan penyakit. Kartu indeks penyakit diperuntukkan khusus penderita
penyakit TBC, paru, dan kusta.
 Kartu Ibu
Merupakan alat bantu untuk mengetahui identitas, status kesehatan dan riwayat
kehamilan sampai kelahiran.
 Kartu anak
Merupakan alat bantu untuk mencatat identitas, status kesehatan, pelayanan
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative yang di berikan kepada balita dan
anak pra sekolah.
 KMS balita, anak sekolah
Merupakan alat bantu untuk mencatat identitas pelayanan dan pertumbuhan
yang di peroleh balita dan sekolah.

 KMS ibu hamil


Merupakan alat untuk mengetahui identitas dan mencatat perkembangan
kesehatan ibu hamil dan pelayanan kesehatan yang di terima ibu hamil.
 KMS usia lanjut(USILA)
Merupakan alat untuk mencatat kesehatan usia lanjut secara pribadi baik fisik
maupun psikososial dan di gunakan untuk memantau kesehatan, deteksi dini
penyakit, dan evaluasi kemajuan kesehatan USILA.

 Register
Merupakan formulir untuk mencatat dan merekap data kegiatan baik di dalam
maupun di luar gedung puskesmas, yang telah di catat di kartu dan catatan
lainnya
JENIS REGISTER

 Nomor indeks pengunjung puskesmas


 Rawat jalan
 Register kunjungan
 Register rawat inap
 Register KIA dan KB
 Register kohort ibu dan balita
 Register deteksi dini tumbuh kembang dan gizi
 Register penimbangan balita
 Register imunisasi
 Register gizi
 Register kapsul beryodium
 Register anak sekolah
 Sensus harian kunjungan, kegiatan KIA, imunisasi , dan penyakit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai