Anda di halaman 1dari 14

BAB 1C

Beriman sebagai Tanggapan atas


Karya Keselamatan Allah
Beriman sebagai
Tanggapan atas Karya
Keselamatan Allah

• Pernyataan diri Allah, baik


dalam wujud sabda maupun
tindakan-Nya, bermaksud agar
manusia mengenal dan
percaya kepada Allah.
• Proses pernyataan diri Allah
disebut Wahyu
• Tanggapan manusia terhadap
wahyu Allah disebut Iman
Bila hidup dalam Iman
maka kita akan :
• Kita tidak mudah putus asa
• Memperoleh kekuatan hidup
dalam menghadapi masalah
• Merasa damai, tenang, dan
bahagia
• Membuahkan berkat Tuhan
• Hidup dalam situasi rahmat
• Tabah dan setia
Sedangkan bila kita
menjalani hidup tanpa Iman
akan :
• Diliputi rasa takut
• Gelisah
• Tidak punya harapan
• Cenderung mencari jalan pintas
untuk menyelesaikan hidup
• Pesimis karena tidak percaya
akan pertolongan Tuhan dalam
hidupnya
Yakobus 2 : 14 -16
2:14 Apakah gunanya, saudara-
saudaraku, jika seorang
mengatakan, bahwa ia mempunyai
iman, padahal ia tidak mempunyai
perbuatan? Dapatkah iman itu
menyelamatkan dia?
2:15 Jika seorang saudara atau
saudari tidak mempunyai pakaian
dan kekurangan makanan sehari-
hari,
2:16 dan seorang dari antara kamu
berkata: "Selamat jalan,
kenakanlah kain panas dan
makanlah sampai kenyang!", tetapi
ia tidak memberikan kepadanya
apa yang perlu bagi tubuhnya,
apakah gunanya itu?
Iman yang
sesungguhnya
harus
diungkapkan
dalam
perbuatan.
Makna hidup beriman
(Katekismus Gereja Katolik art 150):
1. Beriman tidak hanya sekedar tahu atau
sekedar percaya, tetapi berani melakukan
apa yang diketahui dan dipercayai.
2. Beriman kepada Allah berarti menyerahkan
diri secara total kepada Allah.
3. Penyerahan diri secara total muncul berda-
sarkan keyakinan bahwa Allah pasti akan
memberikan dan melakukan yang terbaik
bagi manusia, yaitu kebahagiaan dan kese-
lamatan manusia.
4. Sikap penyerahan diri secara total tersebut
memungkinkan manusia tidak tawar mena-
war/tidak ragu-ragu.
 Rasul Yakobus (Yak 1:22 dan 1:19-21 menekankan bahwa orang beriman yang
benar haruslah menjadi “pelaku firman” yang mengarahkannya pada perbuatan-
perbuatan kasih sehingga oleh perbuatan-perbuatan itu maka “iman menjadi
sempurna”.
 Orang dapat disebut betul-betul beriman bila ia sungguh- sungguh menghayati
dan mewujudkan imannya dalam hi- dup sehari-hari. Karena jika iman itu
tidak disertai perbuat-an maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Sebab
iman bekerja sama dengan perbuatan-perbuatan, dan oleh perbuatan-
perbuatan itulah iman menjadi sempurna. Manu-sia dibenarkan karena
perbuatan-perbuatannya bukan ka- rena iman (Yak 2:14-26).
 Iman tidak hanya diungkap- kan melalui doa, puji-pujian saja, tetapi juga
diwujudkan dalam hidup sehari-hari, ter- utama melalui perbuatan baik
yang menyelamatkan dan membahagiakan sesama.
REFLEKSI
“Seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian juga
iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati
Apakah hidup kita sudah menunjukkan sikap orang
beriman?
Apakah perilaku kita menghidupi iman kita?
Penghayatan iman yang benar, tidak cukup hanya beribadah dan doa.
Iman kita harus nyata melalui peri-laku hidup sehari-
hari
Berpihak pada yang miskin ……
Belarasa pada yang menderita ….
Memberi semangat pada yang lemah
dan putus harapan ……………
Menerima orang lain sebagai pribadi
Sudahkah kita melakukan itu sebagai perwujudan
dari iman kita?
Marilah merenungkannya sejenak dalam hati ……………………………
Semoga kehadiran kita dapat membawa damai bagi
sesama
Mewujudkan iman dalm kehidupan sehari-hari

Dalam Lingkungan Rumah

Baca Kitab Hormati Orang Tua


Suci
Dalam Lingkungan Sekolah

Berteman dengan siapa Membantu teman yang tidak


saja mengerti pelajaran
Dalam Lingkungan Masyarakat

Tidak membeda-bedakan Menolong orang lain yang


orang lain kesusahan
NO BUAH-BUAH IMAN BAHAYA HIDUP TANPA IMAN

01 Hidup dalam situasi rahmat, merasa damai diliputi rasa takut, cemas dan gelisah

02 memperoleh kekuatan hidup dalam tidak punya harapan


menghadapi masalah hidup

03 tidak mudah putus asa cenderung mencari jalan pintas untuk


menyelesaikan hidup

04 tabah menghadapi tantangan hidup mudah putus asa, gampang menyerah

05 tenang dan bahagia karena senantiasa pesimis, tidak percaya akan pertolongan
mengusahakan hidup sejalan dengan Tuhan dalam hidupnya
kehendak Allah.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai