Personal Portfolio by Slidesgo
Personal Portfolio by Slidesgo
Allison et all., 2020 Sangat penting dalam kehidupan budaya dan mata pencaharian
Sekitar 230 juta orang mendapat manfaat dari perikanan dan kelautan
Namun Penangkapan Ikan Sering dikaitkan dengan Kemiskinan (Bone & Friend 2011)
Teh et al., 2020 Menyatakan setidaknya sepertiga Nelayan dari negara pesisir hidup di bawah garis kemiskinan
Tantangan Global di Dunia Perikanan
masximum
dapat menghasilkan
Yield, dengan mengetahui nilai
tersebut maka dapat ditentukan pendapatan
jumlah yang cukup
untuk mendukung nelayan
tangkapan yang diperbolehkan untuk
Akan mencapai kesejahteraan ekonomi dan keluarga mereka
nelayan agar potensi ikan tetap lestari.
yang lebih luas dengan meningkatkan
(Rochmah dan Ridho Mustika, 2015)
MLW (Minimum Living Wage/upah
minimum) Nelayan
Faktor utama rendahnya pendapatan Nelayan karena
“TERLALU BANYAK NELAYAN”?
Perikanan Skala Kecil di dunia
• Akses hukum diberikan melalui izin penangkapan ikan
• Pemegang izin kemudian menyewakannya kepada nelayan, dengan
bunga tinggi.
Dalam contoh-contoh yang serupa, distribusi akses atau kuota penangkapan ikan,
bukan jumlah nelayan yang merupakan pendorong utama distribusi pendapatan
perikanan yang tidak merata
Semakin banyak penelitian telah menyoroti bahwa masalah :
• kurangnya akses teknologi, pasar, atau peluang penangkapan ikan
• marjinalisasi yang lebih luas dari masyarakat pesisir,
• dinamika kekuatan yang tidak merata antara nelayan, pembeli, dan pembuat
keputusan,
Semua itu yang berperan mendasar dalam menentukan kesejahteraan nelayan dan
masyarakat pesisir
Indonesia, dibawah
Upah minimum
Berdasarkan pendaratan perikanan global dari 2018 (Pauly & Zeller, 2016):
• upah rata-rata nelayan di 43 – 93 (36%–67%) dari 138 negara dan wilayah yang datanya
tersedia berada di bawah MLW
• 36 – 66 negara (26%–48%) jauh di bawah (<50%) MLW mereka (Tabel 1).
• Dengan mempertimbangkan jumlah total nelayan di negara-negara di bawah MLW, sebanyak
35 – 48 juta dari 51 juta (69%–95%) nelayan di seluruh dunia diperkirakan pendapatannya di
bawah MLW nasional masing-masing negara. Contohnya : Cina dan India saja terhitung 24 juta
nelayan di bawah MLW.
• Sebaliknya, ada 6–31 negara dari 138 negara (4,3%–22,5%), di mana CMFW lima kali atau lebih
dari MLW masing-masing (“Penghasilan tinggi”); negara-negara ini mewakili 238 ribu—1,6 juta
nelayan, sekitar 3% nelayan secara global
Kami juga mengevaluasi korelasi antara kesenjangan upah rata-rata saat ini(CMFW/MLW), jumlah nelayan per
negara dan rata-rata status stok ikan (B/BMSY). Hasilnya kesenjangan upah rata-rata saat ini memiliki korelasi
negatif yang signifikan tetapi sangat lemah dengan jumlah nelayan per negara (R2 = 0,092, p < 0,01; Gambar 2a),
dan korelasi positif yang signifikan tetapi sangat lemah dengan rata-rata ikan status stok (R2 = 0,089, p <0,01;
Gambar 2b).
Perbandingan rata-rata upah minmum (MLW) dalam kondisi saat ini