Anda di halaman 1dari 20

PEMBELAJARAN MENURUT

DICK & CAREY

Kelompok 11
Arwinda , Khoirista , Sinta , Waskita
Model Pembelajaran Dick & Carey

model pembelajaran yg dikembangkan melalui


pendekatan sistem (system approach) terhadap
komponen dasar dari desain sistem
pembelajaran yang meliputi analisis, desain,
pengembangan, implementasi dan evaluasi.
Implementasi model memerlukan proses yang
sistematis dan menyeluruh.
1. Identify Instructional Goal(s)
menentukan kemampuan/kompetensi siswa
berasal dari:
 daftar tujuan,
 analisis kinerja (performance analysis),
 penilaian kebutuhan (needs assessment),
 pengalaman praktis dengan kesulitan belajar
pebelajar,
 analisis orang yang melakukan pekerjaan (job
analysis), atau
 persyaratan lain untuk instruksi baru.
2. Conduct Instructional Analysis
.
Dick • Prosedur yg akan
menghasilkan suatu
& identifikasi kemampuan yg
diperlukan siswa untuk
Carey mencapai tujuan instruksional

• alat yang dipakai instruktor

Essef untuk membantu


mengidentifikasi tugas pokok
dan sub tugas siswa
menentukan keterampilan dan pengetahuan
relevan yg diperlukan oleh siswa, dengan cara:
 mengidentifikasi kompetensi: pengetahuan
(cognitive), keterampilan (psychomotor), dan
sikap (attitudes) yang perlu dimiliki oleh siswa
 perilaku masukan (entry behaviors)
 menentukan kemampuan siswa
akan menghasilkan diagram tentang
keterampilan-konsep dan menunjukkan
keterkaitan.
3. Identify Entry Behaviors, Characteristics
Identifikasi
Identifikasi
perilaku/
karakteristik
konteks

kemampuan aktual
keterampilan yg
yang dimiliki oleh
dipelajari oleh siswa
siswa

tugas yg dihadapi oleh


siswamenerapkan gaya atau prefensi
pengetahuan dan cara belajar (learning
keterampilan yang styles),
dipelajari

mempertimbangkan
keterampilan yg telah
sikap terhadap
dimiliki siswa saat
aktivitas belajar
mulai mengikuti
pengajaran.
Identifikasi terhadap karakteristik siswa dapat
membantu perancang program pembelajaran
dalam memilih dan menetukan strategi
pembelajaran yang akan digunakan.
4. Write Performance Objectives
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Menentukan pengetahuan keterampilan yang perlu
dimiliki oleh siswa
Kondisi yang diperlukan agar siswa dapat
melakukan unjuk kemampuan
Indikator/kriteria yg digunakan untuk menentukan
keberhasilan siswa dlm proses pembelajaran
• Dalam dunia pendidikan sering muncul istilah
rumus “ABCD” dalam merumuskan tujuan
pembelajaran, yaitu Audiens, Behaviour, Condition,
dan Degree.
Pernyataan dari analisis instruksional Tujuan pembelajaran (yang sesuai)

Siswa akan mencocokkan gambar dan Siswa dapat menentukan nama seperti
nama dari lima bentuk dengan bentuk lingkaran, elips, persegi empat, bujur
beberapa benda yang berasal dari sangkar, dan segitiga pada benda yang
lingkungan yang sebelumnya telah dilihat bukan di dalam kelas, secara
dibayangkan. lisan dengan mencocokkan bentuknya
pada gambar.

Siswa akan mencocokkan gambar dan Siswa dapat menunjukkan benda di


nama dari lima bentuk dengan dua dalam kelas yang mempunyai bentuk
benda yang berbentuk mirip dengan mirip dan menentukan nama seperti
apa yang sedang diamati di lingkungan lingkaran, elips, persegi empat, bujur
sekitarnya. sangkar, dan segitiga pada benda
secara lisan.
Tujuan pembelajaran Condition Performance/Degree
Siswa dapat menentukan Memberi gambar dan nama Secara lisan menentu-
nama seperti lingkaran, elips, bentuk pada benda yang kan nama benda yang
persegi empat, bujur sangkar, tidak dilihat di dalam kelas mempunyai bentuk
dan segitiga pada benda mirip.
yang dilihat bukan di dalam
kelas, secara lisan dengan
mencocokkan bentuknya
pada gambar.

Siswa dapat menunjukkan Memberi gambar dan nama Secara lisan menentu-
benda di dalam kelas yang bentuk pada benda yang kan nama dan menun-
mempunyai bentuk mirip dan dapat diamati di dalam kelas jukkan benda yang
menentukan nama seperti mempunyai bentuk
lingkaran, elips, persegi yang mirip.
empat, bujur sangkar, dan
segitiga pada benda secara
lisan.
5. Developing Criterion-Referenced
Test Items
mengembangkan alat/instrumen penilaian yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran
mampu mengukur pencapaian hasil belajar siswa
hal ini dikenal dengan istilah evaluasi hasil belajar.
Dick & Carey (1985) menyatakan bahwa ada 4 tipe
instrumen penilaian, yaitu:

Entry
Pretest
behavior test

Embedded
Posttest
tests
• Entry behavior test digunakan untuk mengukur kemampuan yang telah
diidentifikasi sebagai ‘kritik’ untuk memulai pembelajaran.
• Pretestberfungsi untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang
materi pembelajaran. Hasil tidak boleh dibandingkan dengan posttest
• Embedded tests. untuk menguji siswa setelah pembelajaran dan untuk
dihubungkan dengan hasil implementasi pembelajaran
Tes ini dapat dilakukan dalam strategi pembelajaran, tiap
beberapa halaman, atau setelah serangkaian pembelajaran
utama.
• Posttest. untuk mengukur metode pembelajaran pada program
instruksional. Tes ini seringkali digunakan dan identik dengan pretest.
6. Developing Instructional Strategy
Strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan aktivitas pembelajaran yaitu
aktifitas pra-pembelajaran, penyajian materi pembelajar-
an, aktivitas tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran.
Penentu strategi pembelajaran harus didasarkan pada
faktor berikut:
 Teori terbaru tentang aktivitas pembelajaran
 Penelitian tentang hasil belajar
 Karakteristik media pembelajaran
 Materi yang perlu dipelajari oleh siswa
 Karakterisitik siswa yang akan terlibat dalam kegiatan
pembelajaran
7. Develop and Select Instructional
Materials
materi pembelajaran lebih penting daripada unsur lain,
karena adanya pencapaian tujuan yang terinci pada
materi pembelajaran.
sumber belajar+buku teksmateri pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran penting untuk
dilakukan, meliputi:
 penyusunan perencanaan pembelajaran
 mengembangkan dan memilih materi pembelajaran
 Disesuaikan dengan model/pendekatan/metode
pembelajaran, materi yang relevan, dan sumber
belajar yang ada disekitar perancang.
8. Design and Conduct Formative
Evaluation
Evaluasi formatif: pengumpulan data dan
informasi selama pengembangan instruksi
yang dapat digunakan untuk meningkatkan
efektivitas instruksi.
digunakan sebagai proses untuk
meningkatkan instruksi setelah draft pertama
pengajaran dikembangkan.
Penekanan dalam evaluasi formatif:
pengumpulan dan analisis serta revisi dari
instruksi.
Ada tiga fase dasar evaluasi formatif:
 Evaluasi Perorangan: untuk mengidentifikasi dan
menghapus kesalahan yang mencolok dalam
pengajaran.
 Evaluasi Kelompok Kecil: untuk efektivitas
perubahan dan identifikasi masalah yang masih tersisa
setelah evaluasi perorangan; untuk menentukan
pelajar dapat menggunakan instruksi tanpa
berinteraksi dengan instruktur.
 Evaluasi Uji Lapangan: untuk efektivitas perubahan
pada evaluasi kelompok kecil dan instruksi dapat
digunakan pada kontek belajar yang sebenarnya.
9. Revise Instruction
melakukan revisi terhadap draf program
pembelajaran.
data yang diperoleh dari prosedur evaluasi formatif
dirangkum dan ditafsirkan untuk mengetahui
kelemahan yang dimiliki oleh program
pembelajaran
evaluasi dilakukan pada aspek desain sistem
pembelajaran yang digunakan dalam program
prosedur evaluasi formatif perlu dilakukan pada
semua aspek program pembelajaran bertujuan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
program tersebut.
Design and Conduct
Summative Evaluation
dianggap sebagai puncak dalam aktifitas
desain pembelajaran
evaluasi ini berbeda dengan formatif
evaluasi sumatif dilakukan setelah program
selesai dievaluasi secara formatif dan
direvisi sesuai dengan standar yg digunakan
oleh perancang.
evaluasi sumatif melibatkan penilai
independen.
Kelebihan dan Kekurangan
Model Dick & Carey
Kelebihan Kekurangan

• langkah jelas • Kaku, tidak fleksibel


• teratur, efektif , efisien • Uji coba tidak diuraikan
dalam pelaksanaan secara jelas kapan harus
• terperinci dilakukan
• adanya revisi pada analisis • kegiatan revisi dilaksanakan
instruksional setelah diadakan tes
• komponen lengkap formatif
• tidak nampak secara jelas
ada tidaknya penilaian
pakar (validasi).

Anda mungkin juga menyukai