Anda di halaman 1dari 16

Assalamu’alaikum Wr.

Wb

Analisis Asset
Quality
Kelompok 6 MKLMS-B
Nama Kelompok:
1 3

Farid Fathur
Rohman Elok Vidiasari
931408518 931413718

2 4

Sonya Yuniar
Sherly Nilasari
Wanazizah
Syafitri
931408618
931414618
KONSEP ASSET QUALITY 01

Ahsan (2016:47) mendefinisikan bahwa kualitas aset


sebagai faktor terpenting yang membantu lembaga
keuangan dalam memahami risiko pada debitur.
Kualitas aset berguna untuk menilai kondisi aset
perusahaan, termasuk antisipasi atas risiko gagal bayar dari
pembiayaan (credit risk) yang akan muncul.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa asset quality adalah
suatu aktiva dalam mengantisipasi risiko gagal bayar atas
pinjaman yang diberikan yaitu berupa pembiayaan atau
kredit .
Penilaian kuantitatif asset quality dapat diketahui
dengan rasio, yaitu Non Performing Financing (NPF). 02

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor


9/24/DPbS menyatakan bahwa “rasio ini untuk mengukur
tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi”.

Rasio NPF berguna untuk mengukur kemampuan


manajemen terkait tingkat permasalahan pembiayaan
yang dihadapi oleh LMS. Semakin tinnggi rasio tersebut,
maka menunjukkan kualitas pembiayaan LMS semakin
buruk.
Standar Penilaian Rasio NPF

UKURAN PREDIKAT

NPF Sangat Baik 03

2% NPF < 5% Baik


5% NPF < 8% Cukup Baik
8% NPF < 12% Kurang Baik
NPF > 12% Tidak Baik
Aset sebagai komponen keuangan yang sangat penting
selain modal usaha. Pengelolaan aset tetap diperlukan bagi
lembaga keuangan untuk memelihara keberlanjutan usahanya
dengan memperhatikan kualitas aset pada pengelolaan eksposur
risiko kredit yang memadai.
Menurut Grier (2007) dalam bukunya, penyebab utama 04
kegagalan lembaga keuangan ialah kualitas aset yang buruk.
Pengetahuan pasar terkait kualitas aset yang buruk sering
menyebabkan tekanan pada posisi pendanaan jangka pendek.
Tekanan yang dialami akan memungkinkan terjadinya krisis
likuiditas bahkan berujung pada kehancuran. Oleh karena itu,
penilaian dan pengukuran kualitas aset (asset quality) sangat
diperlukan untuk kelangsungan hidup lembaga keuangan.
Bragg (2007) menyatakan bahwa indeks kualitas aset
adalah ukuran yang sangat baik untuk mencari perusahaan
yang memanfaatkan proporsi peningkatan biaya dari
waktu ke waktu. Penilaian kualitas aset bisa menjadi tanda
perubahan dalam metode akuntansi yang dirancang untuk
menunjukkan tingkat peningkatan profitabilitas.
Penilaian kualitas aset bertujuan untuk mengukur
05
kondisi aset produktif guna menjaga kualitas aset dan
melakukan perhitungan penyisihan penghapusan aset
akibat dari risiko kredit yang akan mempengaruhi rasio
permodalan lembaga keuangan.
Aplikasi Analisis Aset Quality pada
Lembaga Mikro Syariah
Analisis asset quality sangat penting guna mengukur
kinerja keuangan suatu LMS sehingga keberlangsungan
LMS tersebut dapat terjaga.
Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif
didasarkan pada tiga rasio yaitu: rasio tingkat piutang dan
pembiayaan bermasalah terhadap jumlah piutang dan
pembiayaan; rasio portofolio terhadap piutang berisiko
dan pembiayaan berisiko PAR (Portofolio Asset Risk); dan 06
rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)
terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang
Wajib Dibentuk (PPAPWD).
RUMUS 07

• Rasio KAP (Kualitas Aktiva Produktif)


• Rasio KAP adalah perbandingan antara aktiva produktif
yang diklasifikasikan dibandingkan dengan total aktiva
produktif.
• Rasio KAP = (Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan /
Total Aktiva Prodktif) x 100%
0,00% - < = 10,35% dikategorikan sehat.
>10,35% - < = 12,60% dikategorikan cukup sehat.
>12,60% - < = 14,85% dikategorikan kurang sehat.
>14,85% dikategorikan tidak sehat.
Analisis Asset Quality Pada LMS
Jumlah Pembiayaan PT. BPRS Harta Insan 08

Karimah Parahyangan
Pembiayaan (dinyatakan dalam 2020 2019
Rupiah)
Lancar 791.040.418.344 781.778.173.987
Dalam Perhatian Khusus 179.255.783.483 266.289.792.672
Kurang Lancar 15.182.168.648 6.236.232.600
Diragukan 3.680.320.035 3.959.715.087
Macet 10.952.587.772 17.997.756.356
Total Aset Produktif 1.000.111.478.281 1.074.241.670.702
Perhitungan KAP

• APYD = 50% X Kurang Lancar + 75% X


Diragukan + 100% X Macet 09
• APYD 2020 = 50% X 15.182.168.648 + 75% X
3.680.320.035 + 100% X 10.952.587.772
• APYD 2020 = 21.303.912.122,25
• APYD 2019 = 50% x6.236.232.600 + 75% X
3.959.715.087 + 100% X 17.997.756.356
• APYD 2019 = 24.085.658.971,25
Perhitungan KAP

• Rasio KAP = APYD / Jumlah Aset Produktif X


100%
• Rasio KAP 2020 = 21.303.912.122,25 / 10
1.000.111.478.281 X 100%
• Rasio KAP 2020 = 0,021 = 2,1%
• Rasio KAP 2019 = 24.085.658.971,25 /
1.076.261.670.720 X 100%
• Rasio KAP = 0,022 = 2,2%
Hasil Analisa

Pada tahun 2020 Rasio KAP BPRS HIK


Parahyangan sebesar 2,1% dan pada tahun 2019
Rasio KAP BPRS HIK Parahyangan sebesar
2,2%. Maka dapat disimpulkan berdasarkan
hasil penghitungan rasio KAP maka kondisi 11
BPRS HIK Parahyangan masuk dalam
golongan yang sehat.
Lampiran

12
LINK VIDEO YOUTUBE 13

https://youtu.be/3FkA4FyT5VE
Terima
Kasih!
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai