Anda di halaman 1dari 40

Governance dan Stabilitas

Sistem Keuangan
Oleh:
Drs. Ahmad Hidayat, Akt. CA. MBA.

Webinar Nasional Kuliah Umum


Indonesia Banking School
Jakarta, 17 September 2021
2

Our Agenda

Introduction
Governance dalam Perubahan Tatanan Dunia

What Is Governance?
Sejarah, Definisi & Prinsip Governance

The Importance of Governance


Pentingnya Penerapan Governance Yang Baik

Governance & Financial Stability


Peran OJK dalam Penguatan Governance di
Industri Jasa Keuangan
Introduction
Governance dalam Perubahan Tatanan Dunia
4

THE WORLD
IS
CONSTANTLY
CHANGING
…….
5

Perubahan adalah keniscayaan …

Past … Present … Future …


6

Komunikasi tanpa batas melalui Internet Based Media & Apps…


7
8

Dampak pandemi terhadap kegiatan usaha …

78,35% UMKM 25% UMKM 62,21% UMKM 33,23% UMKM


84% UMKM mengalami pada sektor Jasa mengalami melakukan
mengalami penurunan dan Makanan & kendala pengurangan
penurunan permintaan Minuman keuangan terkait jumlah pegawai
pendapatan karena pelanggan mengalami pegawai dan
yang terkena penurunan omset operasional
dampak COVID >50%

Sumber : Survey BPS, Juli 2020 dan Survey OJK-BCG, Desember 2020
Volatility, Uncertainty, Complexity,
Ambiguity (VUCA) … Perkembangan
teknologi,
pandemi
memunculkan
banyak risiko dan
memaksa
BUSINESS MODEL OBJECTIVES
Strategy, people, process, technology, and
Strategic, operational,
customer, process, and
organisasi untuk
Infrastructure in place to drive toward objectives
other objectives
mengubah proses
bisnisnya
ditengah VUCA

• Sumber: www.GRC2020.com
Perlu tata kelola (Governance) untuk mengarahkan dan 10

mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan - (OECD)

Esensi dari Governance adalah mengendalikan dan menahkodai sebuah kapal


(the idea of steering or captaining a ship) (Farrar, 2001)
What is Governance?
Sejarah, Definisi & Prinsip Governance
12

Sejarah Governance …
Adolf A. Berle & Gardiner Means (1932)
Pengelolaan perusahaan perlu diserahkan kepada
profesional, namun menimbulkan masalah baru
yakni ada perbedaan kepentingan antara pemilik
dan pengelola.

Pemisahan antara kepemilikan dan kontrol memunculkan teori


keagenan (agency theory) oleh Jensen dan Meckling (1976).

Ada beda kepentingan antara


manajer dan pemilik
perusahaan (1776).

Keterangan: Principal (P), Agent (A)


13

Sejarah Governance di Indonesia …


1997/1998: krisis ekonomi karena banyak perusahaan di Indonesia yang belum
menerapkan GCG, khususnya belum diterapkannya etika bisnis (KNKG, 2006).
Studi Asian Developement Bank (ADB) mengidentifikasi bahwa kontributor utama
dari krisis keuangan tahun1997-1998 yakni lemahnya “tata kelola perusahaan”

▪ 1997: LOI IMF memuat 81 syarat, 48 diantaranya terkait


good governance (Kapur & Webb, 2000).
▪ 1997: Bank Dunia memberikan bantuan reformasi
governance dan antikorupsi (World Bank, 2000).

▪ 1999: Komite Nasional Kebijakan Corporate


Governance (KNKCG).
▪ 2004: Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).
▪ KNKG: Good Corporate Governance (GCG) dan Good
Public Governance (GPG).
14

What is “Governance” about?


Following the
Compliance agreed
commitment

For the best


Following the
interest of the
rules
owner

Following the
conduct

Secara etimologis, “Governance” berasal


dari bahasa Perancis kuno “Gouvernance”
yang berarti pengendalian (control) atau
regulated, merupakan suatu keadaan yang
berada dalam kondisi terkendali (the state of • Sumber: Dr. Riant Nugroho – GRC Summit 2019
being governed) …
Governance tidak dapat dipisahkan dari Risk
Management & Compliance…

Governance adalah tindakan yang mengarahkan,


RISK
mengendalikan, dan mengevaluasi secara eksternal suatu
entitas, proses, atau sumber daya. (OCEG)

Risk adalah dampak dari ketidakpastian terhadap pencapaian


objektif (tujuan) atau dengan kata lain adalah deviasi dari apa
yang diharapkan, bisa bersifat positif dan/atau negatif. (ISO
31000:2018) GOVERNANCE
Compliance adalah kemampuan untuk membuktikan COMPLIANCE
pemenuhan suatu persyaratan, aturan, dan hukum yang
berlaku. (OCEG)

Sumber: Buku Panduan Mencapai Model Keuanggulan Governance, Risk and Compliance (GRC)
Tujuan Governance, Risk Management & Compliance (GRC) …
16

Governance, Risk Management and


Compliance (GRC) is a capability that
enables an organization to:
G) reliably achieve objectives
R) address uncertainty and
C) act with integrity
-OCEG GRC Capability Model-
17

Prinsip-prinsip Good Governance …


TARIF: Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, & Fairness

TRANSPARENCY FAIRNESS
Menyediakan informasi Kewajaran dan
material, relevan, dan tepat kesetaraan
waktu yang mudah diakses Transparency Fairness didalam
stakeholders. 5 PRINSIP memenuhi hak-
Mengungkapkan informasi hak dan perlakuan
yang tidak hanya disyaratkan terhadap
UU, tetapi informasi yang pemangku
penting bagi pengambilan kepentingan.
keputusan stakeholders

ACCOUNTABILITY Accountability INDEPENDENCY


Independencydalam pengambilan
Independensi
Harus ada kejelasan fungsi, tugas,
wewenang dan tanggung jawab sehingga keputusan dan pengelolaan
pengelolaan organisasi berjalan efektif. organisasi, bebas dari konflik
Responsibility kepentingan.
RESPONSIBILITY
Pengelolaan organisasi sesuai dengan peraturan
perundangan-undangan. Melaksanakan tanggung
jawab kepada lingkungan untuk kesinambungan
jangka panjang

Sumber: KNKG (2006)


The Importance of Governance
Pentingnya Penerapan Governance
yang baik
Governance merupakan komponen penting dari Agenda Global 19

Sustainable Development..
UNEPFI PBB memasukkan ESG
(Environmental, Social, Governance) sebagai
kriteria penting yang harus diperhitungkan
dalam riset dan pengambilan keputusan
organisasi ketika akan melakukan investasi
dalam rangka sustainable development.

Sumber:
1. Fiduciary Duty in the 21st century, UNEPFI (2015)
2. ANEVIS
20

Pentingnya Penerapan Governance yang Baik …

Membantu perusahaan menjaga Mengurangi risiko dan melindungi


01 standar kualitas produk dan jasa 04 terhadap terjadinya
yang tinggi mismanagement
Mampu beroperasi secara lebih Memberikan perlindungan kepada
02 05
efisien dan berkinerja baik investor

Meningkatkan akses terhadap Menarik minat investor untuk


03 06
permodalan berinvestasi

Pada akhirnya, penerapan governance yang baik akan berkontribusi terhadap


pembangunan. Peningkatan akses terhadap modal akan mendorong adanya investasi baru
yang pada gilirannya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan
kesempatan kerja yang baru …
Indonesia
World Governance Indicators
Bank Dunia melakukan pengukuran WGI sejak tahun 1996. Pengukuran dilakukan
pada 214 negara dengan 6 indikator. Dalam 10 tahun terakhir, skor masing-masing
indikator cenderung meningkat, menunjukkan ada perbaikan di Indonesia …
Persepsi publik
60,00
terhadap
kinerja
59,13
55,00
52,71
50,00 48,34
51,44
pemerintah di
45,00 46,89 42,31 enam indikator
membaik
40,00 36,84
37,98
35,00

30,00
31,28
dalam 10
tahun terakhir
28,10
24,76
25,00
20,38
20,00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Voice and Accountability Political Stability and Absence of Violence/Terrorism


Government Effectiveness Regulatory Quality
Rule of Law Control of Corruption

• Sumber: The World Bank Update 2020, Aggregate Governance Indicators 1996-2019
• Keterangan: Ranges from 0 (lowest) to 100 (highest)
22

Risiko penyuapan dalam bisnis di Indonesia membaik …


“Measures business bribery risk in 194 countries, territories, and autonomous and semi-
autonomous regions.
The overall country risk score is a combined and weighted score of four domains:
Business Interactions with Government; Anti-Bribery Deterrence and
Enforcement; Government and Civil Service Transparency; and Capacity for Civil Society
Oversight, including the role of the media.”

2020

2019

• Sumber: TRACE International


23

Kemudahan berbisnis di Indonesia menunjukkan perbaikan …


Peringkat kemudahan berbisnis di Indonesia dalam 10 tahun terakhir menunjukkan perbaikan, dari peringkat 129 (2011) menjadi
peringkat 73 (2019) dari 190 negara. Namun demikian, dibandingkan negara ASEAN lainnya, Indonesia masih tertinggal dibandingkan
Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei dan Vietnam …

Ranking of Ease of Doing Business in Indonesia


(2011 – 2019) No. Negara Peringkat
1 Singapura 2
2 Malaysia 12
3 Thailand 21
4 Brunei Darussalam 66
5 Vietnam 70
6 Indonesia 73
7 Filipina 95
8 Kamboja 144
9 Laos 154
10 Myanmar 165

Keterangan:
Terdapat 11 indikator pengukuran: Start bisnis, izin konstruksi, listrik, pendaftaran aset, kredit, proteksi minority investors, pajak, perdagangan antarnegara, penegakan kontrak,
penyelesaian insolvensi, dan peraturan ketenagakerjaan.
Maturitas Good Corporate Governance Organisasi di Indonesia 24

Menunjukkan Angka yang Cukup Baik…


76,8% Organisasi telah menerapkan Good Corporate Governance secara formal, dengan 56,3% diantaranya telah terintegrasi dengan
rencana strategis organisasi.

Good Corporate Governance (GCG) maturity level in organization

• Sumber: GRC National Survey, CRMS (2019)


25

Akibat kelemahan dan kegagalan Governance …


Krisis keuangan dapat disebabkan karena adanya kelemahan dan kegagalan dalam penerapan tata kelola perusahaan …
Antara lain gagalnya model risiko dalam mengantisipasi kedatangan krisis, lemahnya internal control atas penyajian laporan keuangan,
kurang pemahaman terhadap inherent risk atas berbagai instrument portfolio, serta sistem remunerasi dan insentif yang kurang
transparan (OECD 2009)
Governance & Financial Stability
Peran OJK dalam Penguatan Governance di
Industri Jasa Keuangan
27

Latar Belakang …

Undang-undang OJK mengamanatkan agar sektor jasa keuangan Indonesia dapat terselenggara
secara teratur, adil, transparan dan akuntabel, sehingga terwujud sistem keuangan
yang sehat dan stabil, serta melindungi konsumen dan masyarakat …

Pasal 4 Undang-undang (UU) Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK


OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:
1) terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
2) mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan
3) mampu melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat.

Pasal 5 Undang-undang (UU) Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK


OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.
28

Mengapa perlu ada Tata Kelola di IJK?

OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)


REGULATOR PENGAWAS LEMBAGA JASA KEUANGAN
YANG TERINTEGRASI

TOTAL EXPOSURE : Rp26.730 Triliun

IKNB
PERBANKAN PASAR MODAL
147 PA (Aset Rp 945 Triliun)
Bank Umum 230 LP (Aset Rp 591 Triliun)
Listed Company: 759 2 BPJS (Aset Rp 578 Triliun)
• 107 Bank & 29.661 Kantor
IHSG: 5.985 217 DP (Aset Rp 319 Triliun)
• Aset: Rp 9.411 Triliun
Kapitalisasi: Rp 7.106 T 130 LKK (Aset Rp 274 Triliun)
NAB Reksadana: Rp 536 T 223 JP (Aset Rp 14 Triliun)
BPR
Obligasi: Rp 3.301 Triliun 124 Fintech (Aset Rp 4 Triliun)
• 1.492 BPR & 5.869 Kantor
Nilai Emisi: Rp 87,98 Triliun 228 LKM (Aset Rp 1,25 Triliun)
• Aset: Rp 159 Triliun

Keterangan: PA (Perusahaan Asuransi), LP (Lembaga Pembiayaan), DP (Dana Pensiun), LKK (Lembaga Keuangan Khusus), JS (Jasa Penunjang), LKM (Lembaga Keuangan Mikro)
Sumber: OJK, posisi Triwulan II-2021

Lembaga jasa keuangan adalah industri yang highly regulated karena mengelola dana
masyarakat dalam jumlah yang sangat besar …
29

Tata kelola menjadi pilar penguatan ketahanan & daya saing IJK …
Penerapan GRC di Industri Jasa Keuangan …
30

Lemahnya Signifikansi
Governance, Risk & Compliance Governance, Risk & Compliance

Kasus-kasus fraud, accounting Compliance


scandals, dan kegagalan bisnis Governance Risk
Lembaga keuangan
yang biasanya berujung pada Lembaga keuangan Industri jasa keuangan sangat ketat
permasalahan hukum atau mengelola dana adalah suatu industri regulasinya sehingga
kebangkrutan masyarakat sehingga yang sarat dengan patut dijaga
(Djokic dan Duh, 2016) diperlukan tata kelola risiko kepatuhannya (highly
yang baik (Hopt, 2013) regulated and
supervised)
Kegagalan dari tata kelola
lembaga keuangan berakibat
pada krisis finansial
(Lipton dan Lorsch, 1992;
Brownbridge, 2002)
Tata Kelola, Risiko, dan Kepatuhan berdampak langsung pada kinerja lembaga
Krisis keuangan tahun 2008- jasa keuangan (Non Performing Loan, Return On Asset, Return On Equity, Capital
2012 Adequacy Ratio, dll.)
(Lenssen et al, 2014) (Ajhantan, 2013; Sianipar dan Wiksuana, 2019; Zabri, 2015)

Sumber: IBI (2017), Cetak Biru Pengembangan SDM SJK (2021)


Penerapan GRC di Industri Jasa Keuangan …
31

Penerapan GRC merupakan aspek yang


menjadi perhatian besar dalam proses
bisnis di IJK, yaitu untuk memastikan
bahwa sektor jasa keuangan dapat
menjalankan kegiatan usahanya dengan
baik dan mampu menjaga kepercayaan
pasar.
Sumber: Cetak Biru Pengembangan SDM SJK (2021)
Peran OJK dalam Penerapan GRC di IJK …
32

OJK melaksanakan tugas Pengaturan dan Pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor
Perbankan, Pasar Modal dan IKNB … (Pasal 6 UU Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK)

1 2 3
01 Ketentuan Tata Kelola 02 Buku Panduan GRC 03 SMAP & SE KPK19/2021
Menerbitkan POJK dan SEOJK Bekerjasama dengan GRC Implementasi Strategi Manajemen
yang mengatur mengenai Forum Indonesia menerbitkan Anti Penyuapan (SMAP) dan SE KPK
pelaksanaan tata kelola di Buku Panduan Mencapai No. 19/2021 tentang gratifikasi di
seluruh industri jasa keuangan Keunggulan GRC Industri Jasa keuangan
1. Ketentuan Tata Kelola di IJK
33

01 Perbankan
Terdapat 5 POJK dan 5 SEOJK yang
02 Pasar Modal
Terdapat 4 POJK dan 3 SEOJK yang
mengatur Tata Kelola di BU. BUS. mengatur Tata Kelola di Emiten, MI, PE
UUS, BPR & BPRS, serta pemberian yang Melakukan Kegiatan Usaha
remunerasi di BU sebagai PEE dan PPE, serta
Perusahaan Terbuka
03 IKNB
Terdapat 9 POJK dan 5 SEDK yang 04 Konglomerasi
Terdapat 1 POJK dan 1
mengatur Tata Kelola di Perusahaan
Pembiayaan, Perusahaan Asuransi, SEOJK yang mengatur Tata
Asuransi Syariah, Reasuransi, Kelola Terintegrasi bagi
Reasuransi Syariah, Dana Pensiun, Konglomerasi Keuangan
Modal Ventura, Perusahaan
Penjamin, Pialang Asuransi, Pialang 05 Fintech
Terdapat 1 SEOJK tentang Tata Kelola
Reasuransi, dan Perusahaan Penilai
dan Manajemen Risiko Teknologi
Kerugian Asuransi
Informasi pada Layanan Pinjam
Meminjam Uang Berbasis Teknologi
Informasi

Aspek Tata Kelola: 1) Kerangka kerja tata kelola perusahaan, 2) Peran para pemangku
kepentingan dalam tata kelola perusahaan, 3) Pengungkapan dan transparansi, 4) Hak-
hak pemegang saham, 5) Peran dan tanggung jawab dewan komisaris dan direksi, dll.
1. Ketentuan Tata Kelola di IJK (lanjutan)
34

PERBANKAN PASAR MODAL


No. Nomor Tentang No. Nomor Tentang
1 24/SEOJK.03/2020 Perubahan Atas Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1 43/POJK.04/2020 Kewajiban Keterbukaan Informasi dan Tata Kelola Perusahaan
5/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang Memenuhi Kriteria
Perkreditan Rakyat Emiten dengan Aset Skala Kecil dan Emiten dengan Aset Skala
2 13/SEOJK.03/2019 Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Menengah
3 24/POJK.03/2018 Penerapan Tata Kelola bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 2 19/SEOJK.04/2018 Laporan Penerapan Tata Kelola Manajer Investasi
4 59/POJK.03/2017 Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank 3 10/POJK.04/2018 Penerapan Tata Kelola Manajer Investasi
Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah (Bank) 4 55/SEOJK.04/2017 Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan Efek yang
5 13/SEOJK.03/2017 Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan
Perantara Pedagang Efek (PM)
6 55/POJK.03/2016 Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum
5 57/POJK.04/2017 Penerapan Tata Kelola Perusahaan Efek yang Melakukan
7 40/SEOJK.03/2016 Penetapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank
Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara
Umum
Pedagang Efek
8 5/SEOJK.03/2016 Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat
6 32/SEOJK.04/2015 Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka
9 45/POJK.03/2015 Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi bagi Bank
7 21/POJK.04/2015 Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka
Umum
10 4/POJK.03/2015 Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat

KONGLOMERASI FINTECH
No. Nomor Tentang No. Nomor Tentang
1 15/SEOJK.03/2015 Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan 1 18/SEOJK.02/2017 Tata Kelola dan Manajemen Risiko Teknologi Informasi pada
2 18/POJK.03/2014 Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi
Informasi
1. Ketentuan Tata Kelola di IJK (lanjutan)
35

IKNB
No. Nomor Tentang
1 29/POJK.05/2020 Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Bagi Perusahaan Pembiayaan
2 43/POJK.05/2019 Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Perasuransian. POJK ini menjadi Perubahan Atas Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor 73/POJK.05/2016 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Perasuransian
3 15/POJK Tata Kelola Dana Pensiun
.05/2019
4 4/SEOJK.05/2018 Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Modal Ventura
5 54/SEOJK.05/2017 Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Lembaga Penjamin (IKNB)
6 3/POJK.05/2017 Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Lembaga Penjamin
7 73/POJK.05/2016 Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Perasuransian 2016
8 15/SEOJK.05/2016 Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Pembiayaan
9 16/POJK.05/2016 Pedoman Tata Kelola Dana Pensiun
10 36/POJK.05/2015 Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Modal Ventura
11 18/SEOJK.05/2014 Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Pialang Asuransi, Perusahaan Pialang Reasuransi,
dan Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi
12 17/SEOJK.05/2014 Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah,
Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah
13 30/POJK.05/2014 Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Pembiayaan
14 2/POJK.05/2014 Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Perasuransian
Ketentuan Lainnya terkait Penguatan Governance di IJK …
36

MANAJEMEN RISIKO ANTI FRAUD


No. Nomor Tentang No. Nomor Tentang
1 18/POJK.03/2016 Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum 1 39/POJK.03/2019 Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum
2 44/POJK.05/2020 Penerapan Manajemen Risiko bagi Lembaga Jasa Keuangan Non- 2 47/SEOJK.04/2017 Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Bank Pendanaan Terorisme di Sektor PM
3 6/POJK.04/2021 Penerapan Manajemen Risiko bagi Perusahaan Efek dan Perantara 3 43/ POJK.04/2015 Pedoman Perilaku Manajer Investasi
Pedagang Efek 4 46/SEOJK.05/2017 Pengendalian Fraud, Penerapan Strategi Anti Fraud, dan Laporan
Strategi Anti Fraud bagi Perusahaan Asuransi, Perusahaan
PENGAWASAN MARKET CONDUCT Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, Perusahaan Reasuransi
No. Nomor Tentang Syariah, atau Unit Syariah
1 1/POJK.07/2013 Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan 5 35/POJK.05/2018 Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan Bab XII
Pengendalian Fraud dan Strategi Anti Fraud
2 2/SEOJK.07/2014 Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen pada Pelaku
Usaha Jasa Keuangan PERIZINAN
3 12/SEOJK.07/2014 Penyampaian Informasi Dalam Rangka Pemasaran Produk No. Nomor Tentang
dan/atau Lembaga Jasa Keuangan
1 27/POJK.03/2016 PKK Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan
4 13/SEOJK.07/2014 Perjanjian Baku
2 39/SEOJK.03/2016 PKK bagi Calon Pemegang Saham pengendali, Calon Anggota
5 14/SEOJK.07/2014 Kerahasiaan Data dan Keamanan Data dan/atau Informasi Direksi, dan Calon Anggota Dewan Komisaris Bank
Pribadi Konsumen
3 31/SEOJK.05/2016 PKK bagi Pihak Utama Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank
6 61/POJK.07/2020 LAPS Sektor Jasa Keuangan
4 57/SEOJK.04/2017 PKK bagi Calon Pihak Utama Perusahaan Efek yang Melakukan
7 7/SEOJK.07/2015 Pedoman Penilaian LAPS di Sektor Jasa Keuangan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara
8 54/SEOJK.07/2016 Monitoring LAPS di Sektor Jasa Keuangan Pedagang Efek
9 18/POJK.07/2018 Layanan Pengaduan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan
PEMERIKSAAN
10 17/SEOJK.07/2018 Pedoman Pelaksanaan Layanan Pengaduan Konsumen di Sektor
Jasa Keuangan No. Nomor Tentang
11 31/POJK.07/2020 Penyelenggaraan Layanan Konsumen Dan Masyarakat Di Sektor 1 41/POJK.03/2017 Persyaratan dan Tata Cara Pemeriksaan Bank
Jasa Keuangan Oleh Otoritas Jasa Keuangan 2 30/POJK.05/2020 Pemeriksaan Langsung Lembaga Jasa Keuangan Non Bank
3 36/POJK.04/2018 Tata Cara Pemeriksaan di Sektor Pasar Modal

2. Buku Panduan GRC
OJK bekerjasama dengan GRC
Forum Indonesia menyusun
Buku Panduan Mencapai Model
Keunggulan GRC (2020) untuk
menjawab permasalahan
penerapan GRC di Indonesia
yang mencakup prinsip,
kerangka kerja, maturity model,
dan assessment tools,
sehingga diharapkan dapat
mempermudah upaya untuk
bersama-sama menerapkan
GRC terintegrasi di masing-
masing organisasi khususnya


lembaga jasa keuangan
3. Implementasi SMAP & SE KPK 19/2021 di IJK …
38

Penerapan SMAP dan


1. Program kepatuhan untuk mengidentifikasi, SE KPK No. 19/2021 di
mencegah, dan mendeteksi penyuapan IJK, untuk mendukung
2. implementasi praktik anti-bribery yang terciptanya IJK yang
diakui secara global kredibel, terpercaya,
3. Peningkatan transparansi dan kredibilitas serta bebas
perusahaan dan perekonomian nasional gratifikasi/penyuapan
Stabilitas Sektor Jasa Keuangan tetap terjaga … 39

PASAR MODAL • Permodalan Tinggi


ARUS DANA MASUK/KELUAR
Total 2020 Mei-21 Jun-21 Jul-21
IHSG (26 AGS ‘21) 6.058,08 1,32% ytd • Likuiditas Ample
PENGHIMPUNAN DANA • Risiko Kredit Terjaga
Saham (Rp T) -47,81 3,53 4,87 0,98
SBN (Rp T) JENIS 24 AGUSTUS 2021 PIPELINE
-87,95 -7,14 19,85 -11,53
JML NILAI JML NILAI • Jumlah Investor Meningkat
IPO 26 28.56 44 6.70
PORSI INVESTOR LOKAL PUT 19 52.64 15 12.74
• Mayoritas Investor Lokal
Des-20 Mei-21 Jun-21 Jul-21 EBUS 3 4.50 6 7.10
% Kepemilikan 50,8 53,4 54,7 55,7 PUB EBUS TAHAP I & II 47 61.25 27 26.09
Jmlh Investor (juta) 3,9 5,4 5,6 5,8 TOTAL 97 136,95 88 50.65 IKNB
PERBANKAN PEMBIAYAAN
Des-20 Mei-21 Jun-21 Jul-21
INTERMEDIASI PROFITABILITAS
Piutang Pembiayaan 370 365 363 359
Des-20 Mei-21 Jun-21 Jul-21 Des-20 Mei-21 Jun-21 Jul-21
Yoy (%) -18,23 -11,69 -11,10 -11,6
Kredit (Rp T) 5.482 5.514 5.581 5.564 NIM (%) 4,32 4,66 4,56 4,54 Ytd (%) -18,23 -1,91 -2,21 -2,97
Ytd (%) -2,41 -0.60 1,83 1,50 BOPO (%) 86,55 85,61 84,53 84,23 Mtm (%) -1,64 -0,28 -0,31 -1,10
Mtm (%) 0,63 0,59 1,22 -0,32
PROFIL RISIKO RISIKO PEMBIAYAAN
Yoy (%) -2,41 -1,23 0,59 0,50
Des-20 Mei-21 Jun-21 Jul-21 Des-20 Mei-21 Jun-21 Jul-21
DPK (Rp T) 6.665 6.837 6.966 6.966 Risiko Kredit NPF PP (%) 4,01 4,05 3,96 3,95
Ytd (%) 11,11 2,57 4,52 4,51 NPL Gross (%) 3,06 3,35 3,24 3,35
Mtm (%) 0,46 0,57 1,89 -0,01
PERMODALAN
NPL Nett (%) 0,98 1,10 1,06 1,09
Yoy (%) 11,11 10,73 11,28 10,43 Des-20 Mei-21 Jun-21 Jul-21
Risiko Pasar
LDR 82,24 80,66 80,66 79,87 RBC Asuransi Umum (%) 343 336 315 347
PDN (%) 1,58 1,88 2,32 1,89
PERMODALAN Risiko Likuiditas
RBC Asuransi Jiwa (%) 529 651 648 654
Des-20 Mei-21 Jun-21 Jul-21 Gearing Ratio PP (x) 2,15 2,02 2,03 1,99
Alat Likuid (Rp T) 2.119 2.357 2.295 2.265
CAR (%) 23,78 24,38 24,33 24,67 AL/NCD (%) 146,72 150,6 151,20 149,32
40

Thank You

Anda mungkin juga menyukai