2.
Defisiensi vitamin B12 : akibat asupan makanan yang tidak mencukupi, gejala malabsorpsi atau absorbs
yang menurun dan pemanfaatan yang tidak mencukupi, gejala malabsorpsi atau absorpsi yang menurun
dan pemanfaatan yang tidak mencukupi juga dapat menimbulkan anemia.
3.
Defisiensi asam folat : ketika produksi asam folat terbatas.
4.
Anemia Cronic Disease (ACD) : merupakan respon terhadap rangsangan dari sistem kekebalan tubuh
selular oleh berbagai proses penyakit yang mendasarinya. Hal ini bisa terjadi akibat gangguan fungsi
sum-sum tulang.
5.
Anemia pada geriatri : faktor resiko penyebab anemia adalah ras dan etnik
6.
Anemia akibat gangguan periferal (hemolitik): akibat berkurangnya masa hidup dari sel darah merah
(Dipiro et al., 2008).
•
Klasifikasi
•Klasifikasi anemia yang umum digunakan adalah kriteria WHO pada tahun 1968.
Dinyatakan sebagai anemia bila terdapat nilai dengan klasifikasi sebagai berikut:
• Gejala khas yang menjadi ciri dari masing-masing jenis anemia adalah sebagai berikut :
• Gejala penyakit dasar yang menjadi penyebar anemi. Gejala ini timbul
karena penyakit-penyakit yang mendasari anemia tersebut. Misalnya
anemia defisiensi besi yang disebabkan oleh infeksi cacik tambang
berat akan menimbulkan gejala seperti pembesaran parotis dan
telapak tangan berwarna kuning seperti jerami.
Patofisiologi
• Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum
tulang belakang atau kehilangan sel darah merah berlebihan
atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang dapat terjadi akibat
kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor, atau akibat
penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang
melalui perdarahan atau hemodialisis. Lisis sel darah merah
terjadi dalam fagositik atau dalam sistem retikulo endothelial,
terutama dalam hati dan limpa
Komplikasi
• anemia berisiko menyebabkan komplikasi serius, seperti:
b) Masalah pada jantung, seperti gangguan irama jantung (aritmia) dan gagal jantung
d) Komplikasi kehamilan, antara lain kelahiran prematur atau bayi terlahir dengan berat badan rendah
e) Gangguan proses tumbuh kembang jika anemia terjadi pada anak-anak atau bayi
Diagnosa keperawatan
1.Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan
penurunan konsentrasi hemoglobin
2.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
3.Defisit perawatan diri berhubungan dengan
kelemahan
Intervensi keperawatan
1. perfusi perifer tidak efektif
•Perawatan sirkulasi
Observasi
periksa sirkulasi perifer (mis.nadi prifer,pengisian kapiler,warna kulit, suhu )
Teraupetik
hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi
hindari pengukuran tekanan darah pada ekstermitas dengan keterbatasan perfusi
Edukasi
Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur
Anjurkan progam diet untuk memperbaiki sirkulasi (mis. Rendah lemak jenuh, minyak