Anda di halaman 1dari 13

Anemia

sasi kirana mega amalia


 PENGERTIAN ANEMIA
• Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit
dan/atau masa hemoglobin yang beredar tidak
memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi
jaringan tubuh.
• Secara laboratoris, anemia dijabarkan sebagai
penurunan kadar hemoglobin serta hitung eritrosit
dan hematokrit dibawah normal.
Etiologi

• Anemia merupakan suatu keadaan kronis yang dikarakterisasi


dengan penurunan Hb atau sel darah merah yang berakibat pada
penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah. Selain
ditunjukkan oleh penurunan kadar Hb, anemia juga
dikarakterisasi dengan penurunan hematrokit atau hitung
eritrosit (red cells count).
Lanjutan…
•Anemia bisa terjadi karena :
1.
Defisiensi Fe: diakibatkan oleh kegagalan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan zat besi fisologis.

2.
Defisiensi vitamin B12 : akibat asupan makanan yang tidak mencukupi, gejala malabsorpsi atau absorbs
yang menurun dan pemanfaatan yang tidak mencukupi, gejala malabsorpsi atau absorpsi yang menurun
dan pemanfaatan yang tidak mencukupi juga dapat menimbulkan anemia.

3.
Defisiensi asam folat : ketika produksi asam folat terbatas.

4.
Anemia Cronic Disease (ACD) : merupakan respon terhadap rangsangan dari sistem kekebalan tubuh
selular oleh berbagai proses penyakit yang mendasarinya. Hal ini bisa terjadi akibat gangguan fungsi
sum-sum tulang.

5.
Anemia pada geriatri : faktor resiko penyebab anemia adalah ras dan etnik

6.
Anemia akibat gangguan periferal (hemolitik): akibat berkurangnya masa hidup dari sel darah merah
(Dipiro et al., 2008).
•  
Klasifikasi
•Klasifikasi anemia yang umum digunakan adalah kriteria WHO pada tahun 1968.
Dinyatakan sebagai anemia bila terdapat nilai dengan klasifikasi sebagai berikut:

• Laki-laki dewasa Hb < 13 gr/dl

• Perempuan dewasa tidak hamil Hb < 12 gr/dl

• Perempuan hamil Hb < 11 gr/dl

• Anak usia 6-14 tahun Hb < 12 gr/dl

• Anak usia 6 bulan – 6 tahun Hb < 11 gr/dl


Manifestasi klinis
Gejala anemia dibagi menjadi 3 golongan :

1. Gejala Umum Anemia


• Gejala umum anemia disebut juga sebagai sindrom anemia atau anemi
syndrome. Gejala umum anemia adalah gejala yang timbul pada semua
jenis anemia pada kadar hemoglobin yang sudah menurun sedemikian
rupa dibawah titik tertentu. Gejala ini timbul karena anoksia organ
target dan mekanisme kompensasi tubuh terhadap penurunan
hemoglobin.
Lanjutan…
2. Gejala Khas Masing-Masing Anemia

• Gejala khas yang menjadi ciri dari masing-masing jenis anemia adalah sebagai berikut :

a. Anemia defisiensi besi : disvagia, atrovi papi lidah, stomatitis angularis.

b. Anemia defisiensi asam folat : lidah merah (bufi tongoe)

c. Anemia hemolitik : ikterus dan hepatosplenomegali.

d. Anemia aplastik : pendarahan kulit atau mukosa dan tanda-tanda infeksi.


Lanjutan…
3. Gejala Akibat Penyakit Dasar

• Gejala penyakit dasar yang menjadi penyebar anemi. Gejala ini timbul
karena penyakit-penyakit yang mendasari anemia tersebut. Misalnya
anemia defisiensi besi yang disebabkan oleh infeksi cacik tambang
berat akan menimbulkan gejala seperti pembesaran parotis dan
telapak tangan berwarna kuning seperti jerami.
Patofisiologi
• Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum
tulang belakang atau kehilangan sel darah merah berlebihan
atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang dapat terjadi akibat
kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor, atau akibat
penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang
melalui perdarahan atau hemodialisis. Lisis sel darah merah
terjadi dalam fagositik atau dalam sistem retikulo endothelial,
terutama dalam hati dan limpa
Komplikasi
• anemia berisiko menyebabkan komplikasi serius, seperti:

a) Kesulitan melakukan aktivitas akibat kelelahan

b) Masalah pada jantung, seperti gangguan irama jantung (aritmia) dan gagal jantung

c) Gangguan pada paru-paru, seperti hipertensi pulmonal

d) Komplikasi kehamilan, antara lain kelahiran prematur atau bayi terlahir dengan berat badan rendah

e) Gangguan proses tumbuh kembang jika anemia terjadi pada anak-anak atau bayi

f) Rentan terkena infeksi

 
Diagnosa keperawatan
1.Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan
penurunan konsentrasi hemoglobin
2.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
3.Defisit perawatan diri berhubungan dengan
kelemahan
Intervensi keperawatan
1. perfusi perifer tidak efektif
•Perawatan sirkulasi
Observasi
periksa sirkulasi perifer (mis.nadi prifer,pengisian kapiler,warna kulit, suhu )
Teraupetik
hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi
hindari pengukuran tekanan darah pada ekstermitas dengan keterbatasan perfusi
Edukasi
Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur

Anjurkan progam diet untuk memperbaiki sirkulasi (mis. Rendah lemak jenuh, minyak

ikan, omega 3) 


Lanjutan…
2. Intoleransi aktivitas
• manajemen energi
Obsrvasi
Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
Monitor kelelahan fisik dan emosional
Teraupetik
Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur( jika tidak dapat berpindah atau berjalan )
Edukasi
Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap

Anda mungkin juga menyukai