Anda di halaman 1dari 60

TANTANGAN MENJADI

PENGAWAS SEKOLAH
PROFESIONAL

SUBAIR AHMAD NASRAN,ST


Pengawas SMA NTB KAB BIMA
PERAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KOMPETENSI
GURU SISWA
• Kepribadian
• Sosial
• Pedagogik
• Profesional
KOMPETENSI PENGAWAS
SEKOLAH
KEPALA • Kepribadian
SEKOLAH • Sosial
• Supervisi Manajerial
KOMPETENSI • Supervisi Akademik
KEPALA SEKOLAH PENGAWAS • Evaluasi Pendidikan
• Kepribadian SEKOLAH • Penelitian dan
• Sosial Pengembangan
• Manajerial
• Supervisi
• Kewirausahaan
KONDISI PENGAWAS
SEKOLAH SAAT INI ?
Maluku Utara 0.0%
Maluku 0.0%
Bangka Belitung 0.0% PENGAWAS
PAPUA BARAT 2.5%
SUMATERA UTARA
Kalimantan Barat
2.5%
2.6%
SEKOLAH DIKMEN
YANG SUDAH S2
Kalimantan Tengah 2.7%
Nusa Tenggara Barat 3.4%
Nusa Tenggara Timur 5.1%
Sulawesi Tengah 6.4%
Sulawesi Utara 6.8%
Lampung 6.9% <S1
Kepulauan Riau 7.5% >=S2 425
946 7%
JAMBI 7.9%
16%
Sumatera Selatan 8.8%
Kalimantan Selatan 9.3%
Sulawesi Tenggara 9.5% N=5.851
Bengkulu 9.7%
Nanggroe Aceh Darussalam 9.9%
DI. YOGYAKARTA 11.9%
SUMATERA BARAT 13.0%
Papua 13.2%
Bali 14.0%
RIAU 15.6% S1
Gorontalo 17.9% 4468
Sulawesi Selatan 17.9% 77%
Sulawesi Barat 23.1%
Jawa Tengah 31.0%
Jawa Barat 31.4%
Kalimantan Timur 32.8% Sesuai Permendiknas No. 12 Tahun 2007
Banten 41.5%
Pengawas Sekolah Dikmen dituntut memiliki
JAWA TIMUR 49.4%
DKI Jakarta 51.9% kualifikasi pendidikan S2
0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% 60.0%
HASIL TES KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH
Calon Mahasiswa S-2 Kepengawasan, 2012

SKOR MAKSIMAL

Pengawas Sekolah, 2008


HASIL TES KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH
BERDASARKAN PENGALAMAN KERJA

SKOR
MAKSIMAL
HASIL TES KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH
BERDASARKAN GOLONGAN
SKOR
MAKSIMAL
HASIL TES KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH
BERDASARKAN JENIS KELAMIN
SKOR
MAKSIMAL
HASIL TES KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH
BERDASARKAN LPTK

70
SKOR
MAKSIMAL
55.06
60

50.7 52.83 51.04


50

40

30

20

10

0
UNIMED UNJ UNES UNM
HASIL TES KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH
BERDASARKAN LPTK
UNIMED UNJ UNES UNM

61.21
70

60.35

58.58
57.52

56.49
56.39
56.33

56.19
54.84

53.02

52.78
52.55
60
49.09

47.68
47.5
43.79

43.47

43.12
43.06
41.25
50
38.95
40.4

36.97
35.51

40

30

20

10

IA
N AL IA
L IK N AN
D SI R EM I KA G
A O E D N
IB S AJ AD DI BA
P R
NSI AN AK
EN
EM
I
KE TE IM S IP G
I VI S EN
S PE VI
S R A P
EN M R E LU
T KO E P A AN
PE UP I SU EV I TI
M I S
NS SI EL
KO NS E N N
E T TE IP
E
T PE PE
PE M M EN
S
M KO KO
KO P ET
M
KO
HASIL TES KOMPETENSI PENGAWAS
SEKOLAH DI UNIMED
70
SKOR
60 52.55 56.33 56.19
MAKSIMAL
50
40.4 43.06
40 35.51
30

20

10

0
N L L IK N N
IA A IA A A
D SI R E M IK N
G
A S O JE D ID
IB SI A K
A D BA
R N N
EP
N A IA PE EM
K TE IM IS I N
G
S I PE IS V A
S
PE
EN O
M
R
V
P ER LU N
T A A
PE
K PE U
TI
S U S IS EV I
O
M
SI N SI E L
K
EN TE EN N
T PE T PE
PE M PE SI
M K
O O
M
T EN
O K
K PE
M
O
K
HASIL TES KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH DI
UNJ
70
60.35 56.49
SKOR
60 54.84
MAKSIMAL
50 43.79 43.47
40
38.95
30

20

10

IA
N AL AL IK N N
D SI
ER
I
EM IKA GA
A SO AJ
D
DI
D N
RI
B SI
A BA
AN AK EN M
EP TEN M IS
I P GE
SI
K
PE IS
I V SI N
EN M RV ER A PE
P LU
T KO P E
SU VA AN
PE SU SI E ITI
M SI N SI EL
KO EN TE N
T P E TE P EN
E
PE M P SI
M KO M EN
KO KO T
PE
M
KO
HASIL TES KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH DI UNES
70
57.52 61.21 58.58
SKOR
60
50
49.09 47.68
MAKSIMAL
40
36.97
30
20
10
0
HASIL TES KOMPETENSI PENGAWAS
SEKOLAH DI UNM
70
SKOR
60
47.5
MAKSIMAL 53.02 56.39 52.78
50
41.25 43.12
40

30

20

10

0
N L L IK N N
IA A IA A A
SI EM IK G
A
D
S O J ER D ID A
N
IB A
R SI N
A K N
D B
EP
N A
SI
A E EM
K TE IM V I S IP N
G
SI PE VI
S R A PE
EN O
M R PE LU N
T K PE U A
TI
A
PE U IS EV I
O
M
SI
S
N
S SI E L
K
EN TE EN N
T PE
T PE
PE M PE SI
M K
O O
M
T EN
O K
K PE
M
O
K
KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH

80.0

75.0 69.5
70.0
63.5
65.0
56.5 58.2
60.0
52.8 54.7
SKOR KOMPETNSI

55.0

50.0

45.0

40.0
n l ial is n n
dia sia r m ka a
a So aje de id di a ng
p rib a n k a
en
b
Ke iM iA iP em
rvis r vis a s en
g
p e pe alu n P
Su Su Ev litia
n e
Pe
JUMLAH SEKOLAH DALAM KEPENGAWASAN

60

50.20
50

40
PROSENTASE

30 28.10

20
14.90

10 6.80

0
kurang dari 10 sekolah 10 - 20 sekolah 21-40 sekolah lebih dari 40 sekolah

6 SAMPEL KABUPATEN/KOTA :
Kota Padang, Kab. Tanah Datar, Kota Surabaya, Kab. Probolinggo,
Kota Makasar, Kab. Maros
LAMA BERKUNJUNG PENGAWAS

50
45.70
45
39.70
40

35
PROSENTASE

30

25

20

15

10
6.90
5
1.70
0
kurang dari 30 Menit kira-kira 1 jam kira-kira 2 jam lebih dari 2 jam

6 SAMPEL KABUPATEN/KOTA :
Kota Padang, Kab. Tanah Datar, Kota Surabaya, Kab. Probolinggo,
Kota Makasar, Kab. Maros
PERBANDINGAN NILAI GURU DAN SISWA
MATA PELAJARAN FISIKA
90.0%
Tes Teori 83.3%
80.0%
70.0%
60.0% 52.8%
50.0%
40.0% 32.5%
30.0%
20.0%
18.7%
10.0%
0.0%
Rata rata Nilai Tertinggi
GURU % SISWA %
100.00% Tes Multimedia 90.48%
90.00%
80.00%
70.00% 62.50%
60.00% 51.11%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00% 16.79%
10.00%
0.00%
Rata rata Nilai Tertinggi
GURU % SISWA %
PENGAWAS SEKOLAH DIKMEN BERDASARKAN
JENJANG KEPANGKATAN
N=5.851
5000

4500
4442
4000

3500

3000

2500

2000

1500

1000 845
500 342
36 19 20 72 72 3
0
<III/A III/A III/B III/C III/D IV/A IV/B IV/C IV/D
PENGAWAS SEKOLAH DIKMEN
BERDASARKAN JENIS KEPENGAWASAN
N=5.851
Pengawas MP
737
13%

Pengawas
Kelompok MP
763
13%

Pengawas Sat-
uan Pendidikan
4351
74%

Sesuai PP No. 74 Tahun 2008 pasal 54 ayat 8, Pengawas terdiri dari pengawas satuan
pendidikan, pengawas mata pelajaran atau pengawas kelompok mata pelajaran
Image guru/kepala sekolah terhadap supervisi
pendidikan(Pengawas Sekolah)

• Pandangan lama: supervisi sama dengan inspeksi,


yakni kegiatan untuk mencari kesalahan-kesalahan
yang dilakukan guru/ kepala sekolah.
• Guru/kepala sekolah merasa tertekan dan
terancam, maka sedapat mungkin supervisi harus
dihindari
• Terjadi penyimpangan perilaku baik pengawas
maupun kepala sekolah/guru

21
Lanjutan,

• PS datang langsung ke ruang KS dan ngobrol


ngobrol lalu pulang, tanpa adanya kegiatan yang
nyata
• PS tidak mengetahui informasi yang baru, lebih
dulu tahu KS/Guru
• Jabatan PS hanyalah untuk memperpanjang masa
kerja, KS/Guru yg bermasalah
• Kalau Sekolah berprestasi PS tdk dianggap,tapi
kalau Sekolah bermasalah siapa PS nya

22
KIAT MENJADI KEPALA
KIAT MENJADI
SEKOLAH
PENGAWASPROFESIONAL
SEKOLAH
PROFESIONAL
PENGAWAS – PROFESIONAL

• Penasehat • Pembina
• Konsultan • Inspektur
• Sejawat • Pemeriksa
• Teman • Penguji
• Kolega • Auditor
• Sahabat • “Pengancam”
• Pencerah • Pencari Kesalahan
• Informan
PENGAWAS DISERTIFIKASI SEBAGAI GURU

• “Pelatih “Guru

• Mengajar Siswa sebagai


Contoh Bagi Guru
KUNCI PENGAWAS SEKOLAH

• Sharing Expertise(mem-keahlian)
• “selling” Expertise(menjual- ke…)

• Pengawas “Single Fighter”


• Tanpa Anak Buah
• Perlu Kemandirian Tinggi
PERBAIKAN DAN PENGEMBANGAN
PENGAWAS SEKOLAH

TIGA DIMENSI PENGEMBANGAN

• Untuk Diri Pengawas


• Untuk Kepala Sekolah
• Untuk Guru
Pengawas Perlu Melakukan Perubahan
Dimulai dari Dirinya Sendiri
PENGAWAS MINIMALIS
4D
• D = Datang
Pembentukan
• D = Duduk
CITRA
• D = Dengar
• D = Diam

TIM IDEAL
• Mantan Guru  Supervisi Akademik
• Mantan Kepala Sekolah  Supervisi Manajerial
MENAIKAN CITRA PENGAWAS SEKOLAH
SEKALIGUS MEMBESARKAN PENGAWAS SEKOLAH

Harus Diperjuangkan
dengan Kartu AS
Harus Proaktif dan
• Kerja Ikhlas Berinisiatif untuk
• Kerja Keras mengembangkan Harus memiliki
• Kerja Cerdas diri melalui: Idealisme Tinggi dan
• Kerja Tuntas • Belajar Bermartabat.
• Belajar Sangat Dihindarkan:
• Belajar • Budaya . . . . . . . . . .
• Sikap . . . . . . . . . . .
• Cara . . . . . . . . . . . .
• Citra . . . . . . . . . . . .
PENGELOLAAN SAMPAH DI SALAH SATU KANTOR
DINAS PENDIDIKAN
APAKAH KERJA PENGAWAS
SEKOLAH MERUPAKAN SUATU
PROFESI? ..
Profesi adalah pekerjaan yang hanya
dapat dilakukan oleh mereka yang
dididik untuk melakukan pekerjaan
tersebut, dan pada umumnya pendidikan
dilaksanakan dalam waktu yang relatif
lama
JENIS PROFESI
SOFT vs HARD PROFESSION
Hard Profession:
 Profesi yang memiliki prosedur kerja yang
terstandard dan harus dipatuhi
 Sekali seseorang lulus pendidikan selamanya
orang tersebut dapat melakukan tugas
profesionalnya, meski tidak pernah belajar lagi
SOFT PROFESSION:
 Tidak memiliki prosedur kerja yang
secara kaku harus diikuti.
 Seseorang akan tetap dapat
melaksanakan tugas profesionalnya apabila
senantiasa ybs meningkatkan
kemampuananya dengan terus belajar
mengikuti perkembangan masyarakat dan
pengetahuan.
KARAKTERISTIK PROFESI PS
 Kerja PS dihadapkan dengan pengambilan
Keputusan secara cepat, yg bersifat mandiri
(non-kolaboratif).
 Waktu PS habis di Sekolah sekolah
 Kontak akademis PS terbatas
 Beban kerja tidak terbatas di sekolah
 Tantangan kerja sangat dinamis
 Fasilitas, kesejahteraan dan penghargaan
Sudah/belum memadai
 Kekuatan politik/birokrasi lemah
PENGAWAS
MASA
KONDISI SAAT INI
DEPAN
• Kualifikasi Pengawas SD : 38 % <S1
• Kualifikasi Pengawas Dikmen : 65% <S2
• Rekruitmen : tidak didasarkan pada
kompetensi
• Belum ada Induction Program
• Jabatan dan karir Pengawas tidak menarik
PENGAWAS
• Kurang menguasai supervisi akademis
SEKOLAH
• Kompetensi masih belum memadai
MENUJU PROFESIONAL
• Remunerasi belum ditetapkan dengan baik
DAN
• Belum ada CPD yang terprogram
BERMARTABAT
• Citra dan wibawa akademik masih rendah
• Program kepengawasan belum disusun
berdasarkan analisis kebutuhan sekolah
• Laporan kepengawasan belum digunakan
sebagai bahan pertimbangan pengambil
keputusan
TUGAS POKOK, FUNGSI
Tugas DAN WEWENANG Fungsi
Pokok PENGAWAS SEKOLAH

Wewenang
 Penyusunan Mitra Guru
Program
Inovator
 Pengawasan
Pemantauan  Menentukan program
Sekolah
Pelaksanaan 8 Standar peningkatan mutu pendidikan Konselor
 Penilaian Adminstrasi,  Memilih dan menentukan
Motivator
akademis dan fungsional metode kerja dan instrumen Kolaborator
 Pengawasan Daerah  Menilai dan menetapkan tingkat Asesor
kinerja sekolah, kepala sekolah,
Khusus
guru dan tendik lain
Evaluator
 Memberikan rekomendasi kepada Konsultan
Ka. Dinas pendidikan sebagai
Kinerja Kep.Sek bahan pertimbangan kenaikan
Kinerja guru
Dalam pangkat/jabatan dan promosi
Dalam
Mengelola kepsek, guru dan tendik lain
Pembelajaran
Pendidikan

Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan


TK/RA; SD/MI; SMP/MTs;
SMA/MA; SMK/MAK; PLB Mutu Proses Pembelajaran, Bimbingan
dan Prestasi elajar Siswa
PENGAWAS
(SUPERVISOR PENDIDIKAN)
PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN
ADALAH TENAGA KEPENDIDIKAN
PROFESIONAL YANG DIBERI TUGAS,
TANGGUNGJAWAB DAN WEWENANG
SECARA PENUH UNTUK MELAKUKAN
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PENDIDIKAN BAIK PENGAWASAN
AKADEMIK MAUPUN PENGAWASAN
MANAJERIAL
PENGERTIAN

Supervisi adalah kegiatan professional yang


dilakukan oleh pengawas Sekolah dalam
rangka membantu kepala Sekolah, guru dan
tenaga kependidikan lainnya guna
meningkatkan mutu dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran.
Pandangan ke depan

• Orientasi kerja supervisi pendidikan


diubah dari ‘menggurui’ menjadi memberi
bantuan dan melakukan pembinaan
dengan hubungan sebagai mitra (kolega)
• Supervisor menguasai konsep dan teori
supervisi pendidikan sebagai landasan
bertindak, di samping pemahaman
terhadap lapangan tugasnya (tidak dalam
kegelapan)
39
Lanjutan ….

• Pandangan baru: sbg proses pemberian


bantuan dan pembinaan kepada guru untuk
memperbaiki proses belajar-mengajar di
kelas.
• Sifat hubungan adalah kemitraan (kolegial)
• Pemecahan masalah bersama-sama
• Supervisi sebagai kebutuhan bersama dalam
usaha memperbaiki pendidikan
• Semua berpikir positif terhadap kegiatan ini

40
Teachers are very important. Good teachers have
a large impact on student outcomes
100th
Student performance on Standardized Exam percentile

After 3 years with high 90th percentile


quality teachers

53 percentile
point difference
50th
percentile

37th percentile
After 3 years of low
quality teachers

0th
percentile
Age 8 Age 11

Source: Tennessee Value-Added Assessment System (TVAAS) Study Results 41Then


Why? How?
From Barber, M., and M. Mourshed. (2007) based on results from Sanders and Rivers (1999). what?
ROADMAP MENUJU PENGAWAS SEKOLAH
PROFESIONAL
Standar Kerjasama
kompetensi Internasional dalam
Pengawas sekolah peningkatan
kompetensi
Pengembangan pengawas sekolah
silabus dan
kurikulum pelatihan
Pengawas sekolah Pemberdayaan
Organisasi MKPS /
Pengembangan bhn KKPS
ajar peningkatan
kompetensi

Pelaksanaan TOT
Pemberdayaan
Master Trainer Penghargaan pengawas sekolah Organisasi profesi
untuk memperkuat berprestasi dan berdedikasi pengawas sekolah
pelatihan pengawas
/APSI
Pengembangan Tes Pengembangan
Kompetensi dan Pengembangan sistem Mapping Kinerja
penilaian kinerja kebijakan CPD
Mapping Kompetensi Pengawas Sekolah pengawas sekolah
Pengawas pengawas sekolah
Penelitian Tindakan
Pengembangan Pengembangan Pengembangan Pengembangan Sekolah
training reguler untuk pedoman seleksi dan kebijakan lisensi Sistem Karir
Pengawas rekrutmen pengawas sekolah pengawas sekolah
QUALITY
MANAGEMENT
Produktivitas
Relevansi

Efesiensi Efektivitas

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME GOAL

Pembinaan dan
Pengembangan
INPUT SDM
Keprofesian
Rekrutmen dan Peningkatan
1. Pendampi-
seleksi, dan
ngan Kerja Pengawas yang Tujuan
Penjaminan
2. Pengem- Profesional Pendidikan
Pengangkatan Mutu
bangan
dan Penempatan Pendidikan
Keprofesian
3. Pemberian
Harlindung
DESAIN PEMBINAAN PENGAWAS SEKOLAH PROFESIONAL

Pembinaan karier dan


UJI
UK Rencana kepangkatan
N ˂ SM
KOMPETENSI Terkini? Memastikan pengawas sekolah
PKB melaksanakan tugas pokok
secara profesional
DIKLAT DASAR
Menjamin bahwa pengawas
INTERNALLY &
EKSTERNALLY PKB
DIKLAT LANJUTAN N ˂ SM PK
PK N ≥ SM sekolah memberi layanan
supervisi yang berkualitas
DRIVEN

PENGEMBANGAN
PROFESI

1. KENAIKAN PANGKAT/
JABATAN
PENGAWAS
2. PROMOSI
SEKOLAH
PROFESIONAL 3. TUNJANGAN PROFESI
INDIKATOR UTAMA
M : Standar Minimal
No. INDIKATOR
KB : Pengembangan
Keprofesian DAMPAK 1. Pelaksanaaan Supervisi
Berkelanjutan Profesi
K : Penilaian Kinerja No INDIKATOR Akademik dan
1. Kinerja guru dan Kepala sekolah meningkat
Manajerial
2. Pengelolaan sekolah efektif dan efisien Kuantitas, kualitas dan
2.
3. Penncapaian SNP meningkat
efektivitas waktu
pelaksanaan tugas pokok
APA YANG SEHARUSNYA
DILAKUKAN PENGAWAS
SEKOLAH DALAM PENINGKATAN
KOMPETENSI ?
KELOMPOK KERJA GURU (KKG), ATAU
MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)
• wadah terdekat dengan guru untuk melakukan pertemuan bagi
guru kelas atau guru mata pelajaran sejenis.
• sangat strategis untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja guru

SEHINGGA

Pemberdayaan KKG/MGMP, KKKS/MKKS dan


KKPS/MKPS merupakan hal mendesak yang
harus segera dilakukan
Kegiatan-kegiatan di
KKG/MGMP, KKKS/MKKS, KKPS/MKPS, FMGMP,
FKKS, FMGMP, dan FMKKS

HARUS SINERGI
Dalam menyelenggarakan kegiatan secara mandiri,
bermutu, dan berkelanjutan, sehingga kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan di masing-masing
kelompok/musyawarah kerja dapat saling mendukung
budaya pembelajaran yang lebih baik.
INDIKATOR KEBERHASILAN
• Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan pembelajaran yang
mendidik, menyenangkan, dan bermakna bagi siswa.
• Adanya sinergitas kegiatan-kegiatan di KKG/MGMP,
KKKS/MKKS, KKPS/MKPS, FMGMP, FKKKS, FMGMP, dan
FMKKS
• Terjadinya saling tukar pengalaman dan umpan balik antar
guru, Kepala Sekolah dan Pengawas anggota KKG/MGMP,
KKKS/MKKS, KKPS/MKPS, FMGMP, FKKKS, FMGMP, dan
FMKKS.
• Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kinerja
anggota KKG/MGMP, KKKS/MKKS, KKPS/MKPS, FMGMP,
FKKKS, FMGMP, dan FMKKS dalam melaksanakan proses
pembelajaran yang lebih profesional ditunjukkan dengan
perubahan perilaku mengajar yang lebih baik di dalam kelas.
• Meningkatnya mutu pembelajaran di sekolah
melalui hasil-hasil kegiatan KKG/MGMP,
KKKS/MKKS, KKPS/MKPS, FMGMP, FKKKS,
FMGMP, dan FMKKS oleh anggotanya.
• Termanfaatkannya kegiatan KKG/MGMP,
KKKS/MKKS, KKPS/MKPS, FMGMP, FKKKS,
FMGMP, dan FMKKS bagi guru, kepala sekolah,
pengawas, siswa, sekolah, KKG/MGMP,
KKKS/MKKS, KKPS/MKPS, FMGMP, FKKKS,
FMGMP/FMKKS, dan pemerintah (pusat,
provinsi, dan kabupaten/kota)
STRATEGI SINERGITAS KEGIATAN KELOMPOK/MUSYAWARAH KERJA
KEGIATAN
KKG/MGMP KKKS/MKKS KKPS/MKPS
• atas dasar kebutuhan • atas dasar kebutuhan kepala sekolah • atas dasar kebutuhan pengawas
guru untuk peningkatan untuk peningkatan kompetensi sekolah untuk peningkatan
kompetensi kepala sekolah dan memantau serta kompetensi pengawas sekolah dan
• evaluasi diri terhadap pelaksanaan kegiatan KKG/MGMP memantau serta membina
kualifikasi dan bagi guru-guru di sekolahnya pelaksanaan kegiatan KKG/MGMP
kompetensi diri masing- • menyusun program kegiatan dan KKKS/MKKS di sekolah
masing guru KKKS/MKKS, didahului dengan binaannya
• analisis pemetaan pemetaan kualifikasi dan kompetensi • menyusun program kegiatan
kompetensi guru untuk kepala sekolah dan kebutuhan untuk KKPS/MKPS, berdasaarkan
menentukan kebutuhan memantau dan melakukan pemetaan kualifikasi dan
program kegiatan atau pembinaan di dalam pelaksanaan kompetensi pengawas sekolah dan
kegiatan yang diperlukan kegiatan KKG/MGMP guru-guru di kebutuhan untuk memantau dan
dalam KKG/MGMP bawah binaan melakukan pembinaan di dalam
• analisis program kegiatan • melakukan analisis kebutuhan pelaksanaan kegiatan KKG/MGMP
KKG/MGMP program atau kegiatan yang dan KKKS/MKKS di sekolah
dikonsultasikan dengan diperlukan dalam kegiatan binaannya
kepala sekolah, pengawas KKKS/MKKS untuk satu tahun • analisis kebutuhan program atau
sekolah, dan/atau kepala anggaran, bila diperlukan dapat kegiatan yang diperlukan dalam
dinas pendidikan dikonsultasikan kepada pengawas kegiatan KKPS/MKPS untuk satu
kabupaten/kota sekolah dan/atau Kepala Dinas tahun anggaran, bila diperlukan
Pendidikan dapat dikonsultasikan kepada
Kecamatan/UPTD/Kabupaten/Kota Kepala Dinas Pendidikan
Kecamatan/UPTD/ Kabupaten/Kota
CONTOH SINERGITAS
PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAN
ANTARA KELOMPOK/MUSYAWARAH KERJA
GURU, KEPALA SEKOLAH, DAN PENGAWAS
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN OLEH
PENGURUS KKG/MGMP
– Sosialisasi dan pengisian instrumen evaluasi diri kepada
seluruh anggota KKG/MGMP
– Lakukan penjaringan analisis kebutuhan guru dengan
menggunakan instrumen TNA (Training Need Analysis)
– Lakukan rekapitulasi hasil TNA
– Tentukan materi yang diprioritaskan berdasarkan hasil
evaluasi diri dan rekapitulasi TNA dan buat program
kegiatan KKG/MGMP
– Konsultasikan program KKG/MGMP dengan Kepala sekolah
dan pengawas
SINERGITAS AKTIVITAS/KEGIATAN IN- SERVICE
KKG/MGMP DENGAN KKKS/MKKS DAN KKPS/MKPS

Aktivitas/Kegiatan In-service
Pokok bahasan antara lain:
(1)program kegiatan yang dapat dilaksanakan pada
kegiatan in-service yang didasarkan kebutuhan
guru;
(2)kegiatan peningkatan kompetensi guru (melalui
program PKB)
SINERGITAS AKTIVITAS/KEGIATAN REGULER
KKG/MGMP DENGAN KKKS/MKKS DAN KKPS/MKPS
Aktivitas/Kegiatan Reguler
Dilaksanakan selama satu tahun ajaran, minimal 12 kali pertemuan dengan pokok
bahasan sesuai dengan program kegiatan yang telah disepakati.
1) Pertemuan 1 s.d. 5: kegiatan peningkatan kompetensi guru (berdasarkan hasil
TNA dan analisis evaluasi diri guru). Hasil peningkatan kompetensi guru dari
pertemuan KKG/MGMP diimplementasikan di masing-masing sekolah
2) Pertemuan 6: observasi ke beberapa sekolah anggota KKG/MGMP. Hasil best
practices diimplementasikan di sekolah masing-masing
3) Pertemuan 7 sampai dengan 10: kegiatan peningkatan kompetensi guru
sesuai hasil TNA dan evaluasi diri.
4) Pertemuan 11 dan 12: pembuatan laporan hasil kegiatan KKG/MGMP dan
perencanaan program tahun berikutnya.
Kegiatan yang dilaksanakan Oleh Pengurus
KKKS/MKKS
– Lakukan pemetaan kualifikasi dan kompetensi kepala sekolah
terlebih dahulu dan juga kebutuhan untuk memantau dan
melakukan pembinaan di dalam pelaksanaan kegiatan
KKG/MGMP guru-guru di bawah binaan.
– Lakukan penjaringan kebutuhan akademik kepala sekolah untuk
peningkatan kompetensi kepala sekolah dan memantau serta
pelaksanaan kegiatan KKG/MGMP bagi guru-guru di sekolahnya.
– Lakukan analisis kebutuhan program atau kegiatan yang
diperlukan dalam kegiatan KKKS/MKKS untuk satu tahun
anggaran.
– Buat program kegiatan KKKS/MKKS
– Konsultasikan program kegiatan KKKS/MKKS kepada pengawas
sekolah atau Kepala Dinas Pendidikan Kecamatan/UPTD/
Kabupaten/Kota setempat.
SINERGITAS AKTIVITAS/KEGIATAN IN-SERVICE
KKKS/MKKS DENGAN KKPS/MKPS
Aktivitas/Kegiatan in-service
1. Rencana pelaksanaan kegiatan/ program kerja KKKS/MKKS selama satu tahun
kepada anggota kelompok;
2. Pendalaman materi kebutuhan peningkatan kompetensi kepala sekolah serta
pembinaan kepala sekolah terhadap guru dengan topik sesuai kebutuhan
seperti:
- Kurikulum 2013,
- Kajian Kritis (Learning Journal, Imlementasi Kurikulum 2013)
- Buku Teks Kur 2013 (Guru dan Siswa)
- Informasi (Media Cetak/ Elektronik),
- pengenalan sistem induksi dan penilaian kinerja guru ,
- peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah,
3. penilaian kinerja guru,
4. metode pembelajaran, dan
5. rencana evaluasi kegiatan KKG/MGMP di bawah binaannya dan lain-lain;
PENGAWAS SEKOLAH
PROFESIONAL
Penghargaan dan
Perlindungan

Rekrutmen
Seleksi PELAKSANAAN
Pengangkata TUGAS PENGAWAS
n dan YANG PROFESIONAL
Penempatan

Pengawas
Pembinaan Sistem Profesional
Pengembangan
Kerja : yang Mampu
Peprofesian
(1) Pendamping Meningkatka
Pengawas
(2) Mandiri n Mutu
Pendidikan
KERANGKA BERPIKIR
LINGKUNGAN INTERNAL:
LINGKUNGAN EKSTERNAL: • UU Sisdiknas
• Persaingan Global • PP 19 /2005
• Desentralisasi • PP 74/2008
• Tuntutan Mutu dan • Permendiknas 12/2007
Akuntabilitas • PermennegPAN dan RB 21/2010
• Renstra Depdiknas

MANAJEMEN PROGRAM PENGEMBANGAN PENGAWAS SEKOLAH


(Regulasi, Standarisasi, Advokasi, Subsidi)

HARLINDUNG
• Evaluasi
PENGEMBA-
PENGADAAN Kinerja
• Pemetaan NGAN
• •
• Rekruitmen PEMBINAAN Penghargaa
• Seleksi KINERJA Kompetensi, PEMBERDAYAAN
• Kualifikasi, n
• Lisensi • Block grant:
• Sertifikasi Kinerja
• Pemerataan  Pendamping • KKPS, MKPS,
an Kerja • APSI
Sebaran Pengemban
• Pengaturan  Diklat Diklat/Bimtek • Beasiswa
gan
status jenis Keprofesioa • Kemitraan
• PKPS Karir/AK
pengawas n •
 Pemantauan • CPD /PKB
• Kerjasama/ Perlindunga
efektivitas n
Kerja Hukum
Kemitraan
• APSI
MUTU DAN PROFESIONALISME PENGAWAS SEKOLAH

MUTU PENDIDIKAN
MENJADI
PENGAWAS
SEKOLAH
PROFESI0NAL
KAMI BISA !
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai