DAN
PENGANTAR
AKREDITASI PUSKESMAS
DAN FKTP
Tim Fasilitator
1. Nama: dr. C. Tjahjono Kuntjoro MPH, DrPH
Jabatan :
Konsultan manajemen mutu PKMK-FK UGM
Keefektifan
Efisiensi
Keamanan
Kelangsungan layanan
Kompetensi tehnis
Kenyamanan
Access
Relevant to need
Effectiveness
Equity
Acceptability
Standar struktur
Standar proses
Standar outcome
HIPPOCRATES’S TENET
(460-335 BC)
Pengertian Patient Safety
Akses
Kegagalan
melakukan akses
Keterlambatan
akses
Salah
menuju/memilih
tempat pelayanan
Risiko pada saat pendaftaran
Pendaftaran
Kekeliruan identitas rekam
medis
Rekam medis tidak ditemukan,
dibuatkan rekam medis baru,
Kartu identitas tertukar,
Rekam medis tertukar
Risiko pada saat pengkajian dan
penyusunan rencana asuhan
Pengkajian
&
Penyusunan
Rencana asuhan
Salah diagnosis
Salah baca hasil pem
Penunjang
Salah interpertasi hasil
Salah menyusun
rencana
terapi
Risiko pada
Tindakan dan
Pemberian obat
of of
The
The Health Care
Facilities Safety Worker
of of
The Envir- The
onment Business
(Reason, 1997)
Kondisi laten (latent condition):
Sistem yang kurang tertata yang menjadi predisposisi
terjadinya error
Sumber daya yang tidak memenuhi persyaratan
(Reason, 1997)
Multi-Causal Theory “Swiss
Cheese” diagram (Reason, 1991)
Situasi/kondisi yang memudahkan terjadi
medical error
Tekanan waktu
Lingkungan kerja yang tidak menentu
Beban kerja yang tinggi
Menghadapi situasi, alat, kasus yang belum pernah
sebelumnya
Kesibukan yang tinggi shg kurang istirahat
Tuntutan kecepatan dlm menangani kasus setiap saat
Petunjuk yang meragukan/tidak tepat
Terlalu percaya diri
Komunikasi yang tidak memadai
Lingkungan kerja dg stress tinggi
Error dapat terjadi dalam bentuk
tindakan:
Melakukan yang semestinya tidak dilakukan
(commission)
atau
Tidak melakukan yang semestinya dilakukan
(omission)
Proses manajemen risiko
Menetapkan lingkup
Manajemen risiko
Kajian risiko (risk assessment)
Identifikasi risiko
Monitoring,
Komunikasi audit
dan dan
Konsultasi Analisis risiko Tinjauan
pd (review)
stakeholders Dukungan
Evaluasi risiko internal
tdk
ya
Tindakan/treatment
terhadap
risiko
8 Prinsip dasar peningkatan
mutu
Pusat perhatian pada pelanggan
(client centered)
Kepemimpinan
Keterlibatan personil
Pendekatan proses
Pendekatan sistem untuk
pengelolaan
Peningkatan berkesinambungan
Pembuatan keputusan berdasarkan
fakta
Hubungan saling menguntungkan
dengan rekanan
Mutu pelayanan puskesmas
mutu
SISTEM SISTEM
MANAJEMEN PELAYANA
MUTU N
Penyebab masalah mutu:
Variasi Proses
mengukur
memonitor
Sistem
menyempurnakan Manajemen
Mutu
mengendalikan
memelihara
Mutu pelayanan puskesmas
Komitmen
Leadership
SISTEM
SISTEM PELAYANA
Mengukur
MANAJEMEN Memonitor
N
MUTU Mengendalikan -Struktur
Memelihara -Proses
Menyempurnakan
Mendokumentasikan
-Outcome
Mengukur Indikator
Memonitor
Standar/
Mengendalikan
SPO
Ringkas, Rapih,
Memelihara
Resik, Rawat, Rajin
CQI:
Menyempurnakan
Siklus PDCA
46
Mekanisme regulasi
Perijinan (lisensi)
Sertifikasi
Akreditasi
48
Proses Pelaksana Sasaran evaluasi Komponen Standard
persyaratan
Lisensi (wajib): Pemerintah atau Individu atau Bagian dari regulasi Standar minimal untuk
lisensi tenaga konsil organisasi untuk menjamin melindungi pasien,
kompetensi minimum menjamin keamanan,
kesehatan, lisensi
Bagian dari regulasi dan meminimalkan
fasilitas pelayanan resiko
untuk menjamin
standar minimal suatu
fasilitas pelayanan
Sertifikasi Lembaga yang Individu/organisasi Evaluasi persyaratan Standar lembaga
(sukarela/wajib): diberi yang ditetapkan, (misalnya ISO) untuk
pendidikan/pelatihan mengevaluasi
sertifikasi ATLS, kewenangan,
tambahan, dan kepatuhan terhadap
sertifikasi pemerintah, atau kompetensi di bidang spesifikasi rancangan
tehnologi LSM tertentu lembaga
kesehatan, Menunjukkan bahwa
sertifikasi berbagai organisasi
pusat di RS mempunyai
pelayanan, tehnologi
atau kapasitas khusus
Definisi Akreditasi
ISQua (2001) :Accreditation is a public recognition by a national
healthcare accreditation body of the achievement of its
accreditation standards by a healthcare organisation,
demonstrated through an independent external peer assessment
of that organisation’s level of performance in relation to the
standards.
Akreditasi adalah pengakuan oleh public melalui lembaga
akreditasi pelayanan kesehatan nasional pada suatu organisasi
pelayanan kesehatan atas tingkat pencapaian terhadap standar
akreditasi yang diwujudkan melalui penilaian eksternal oleh
peer secara independen thd tingkat kinerja terkait dengan
standar tsb.
Akreditasi merupakan salah satu BENTUK audit eksternal
untuk menilai sistem pelayanan dan sistem mutu apakah sudah sesuai dengan standar yg ditetapkan
Akreditasi puskesmas dan
fasyankes tingkat pertama
Akreditasi
Standar
Akreditasi
Akreditasi Puskesmas
Pelayanan Klinis
Pelayanan
Yang Penyelenggaraan
Upaya Puskesmas
diakreditasi
Administrasi manajemen
Puskesmas
Standar akreditasi puskesmas disusun dalam
9 bab, dengan 772 (802) elemen penilaian (EP):
Bab:
Standar:
Kriteria :
Maksud dan Tujuan:
Elemen Penilaian
1. BAB I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)
Standar
1.1. Analisis Kebutuhan Masyarakat dan Perencanaan Puskesmas
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan Puskesmas diidentifikasi dan tercermin dalam Upaya Puskesmas. Peluang untuk
pengembangan dan peningkatan pelayanan diidentifikasi dan dituangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.
Kriteria 1.1.1
Di Puskesmas ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat dan dilakukan kerja sama untuk mengidentifikasi dan
merespon kebutuhan dan harapan masyarakat akan pelayanan Puskesmas yang dituangkan dalam perencanaan.
Maksud dan Tujuan:
Pukesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu menetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerjanya dengan mendapatkan masukan dari masyarakat
melalui proses pemberdayaan masyarakat.
Penilaian kebutuhan masyarakat dilakukan dengan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan sektor terkait dan kegiatan
survei mawas diri, serta memerhatikan data surveilans untuk kemudian dilakukan analisis kesehatan komunitas (community health analysis)
yang menjadi bahan untuk penyusunan rencana Puskesmas.
Rencana Puskesmas …..dst
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan prioritas
2. Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal pelayanan.
3. Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat.
4. Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat yang dikumpulkan melalui survey atau kegiatan lainnya.
5. Ada perencanaan Puskesmas yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan sektor terkait
yang bersifat komprehensif, meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
6. Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab, dan Pelaksana Kegiatan menyelaraskan antara kebutuhan dan harapan masyarakat dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas
Bab I
Persyaratan Umum Klinik
Standar
1.1. Persyaratan Pendirian dan Perijinan Klinik
Klinik harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan dan ruang, prasarana, peralatan, dan ketenagaan.
Persyaratan Lokasi
Kriteria
1.1.1. Lokasi pendirian Klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah
Maksud dan Tujuan:
Pendirian Klinik perlu memperhatikan tata ruang daerah dan kebutuhan pelayanan sesuai rasio ketersediaan pelayanan kesehatan dengan
jumlah penduduk.
Analisis yang mempertimbangan tata ruang daerah dan rasio ketersediaan pelayanan kesehatan dan jumlah penduduk dituangkan dalam
rencana strategik Klinik atau rencana pembangunan Klinik
Elemen Penilaian:
1. Dilakukan analisis terhadap pendirian Klinik yang mempertimbangkan tata ruang daerah dan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan
pelayanan kesehatan
2. Pendirian Klinik mempertimbangkan tata ruang daerah
3. Pendirian Klinik mempertimbangkan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan
4. Klinik memiliki perijinan yang berlaku
Cara penilaian 60