I. PENDAHULUAN
Rumah Sakit Syariah adalah rumah sakit yang dalam pengelolaannya mendasarkan
pada Maqashid al-Syariah al-Islamiyah ( tujuan ditegakkannya syariah Islam) yaitu
penjagaan agama (hifzh al-din), jiwa (hifzh al-nafs), akal (hifzh al-‘aql), keturunan (hifzh
al – nasl) dan penjagaan harta (hifzh al-mal). Rumah Sakit Syariah dilaksanakan
berpedoman pada Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No.
107/DSN-MUI/X/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit berdasarkan
prinsip syariah.
Rumah sakit merupakan sebuah institusi yang kompleks dengan berbagai sistem
pendukung. Hal tersebut memungkinkan adanya berbagai peluang risiko yang
menyebabkan kegagalan untuk memenuhi standar Syariah secara kafah
(menyeluruh). Untuk itu perlu dilakukan upaya pengelolaan risiko secara sistematis
dengan mengenali dan mengelola seluruh risiko yang ada di RS sesuai dengan tingkat
prioritasnya.
II. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan Pedoman Manajemen Risiko Syariah adalah:
1. Adanya penyamaan persepsi bagi pengelola rumah sakit tentang manajemen
risiko syariah.
2. Adanya standarisasi pengukuran grading risiko Syariah.
3. Adanya upaya penerapan standar Syariah yang kafah secara bertahap sesuai
tingkat prioritasnya.
V. IDENTIFIKASI RISIKO
Setiap unit kerja perlu mengidentifikasi daftar risiko Syariah di unit kerjanya. Daftar
risiko tersebut dikumpulkan kepada Komite Mutu dan Keselamatan Pasien serta
Komite Syariah RS untuk disusun menjadi daftar risiko Syariah tingkat rumah sakit.
Risiko yang penting di unit kerja harus dilakukan monitoring.
Tabel 1
Tabel Dampak/Konsekuensi Risiko Syariah
Tingkat Deskripsi Dampak
Risiko
1 Tidak signifikan Tidak ada risiko kegagalan menjalankan prinsip
syariah.
2 Minor Risiko terjadi kegagalan menjalankan prinsip
syariah karena kondisi yang darurat.
3 Moderat Risiko terjadi kegagalan menjalankan prinsip
Syariah/kewajiban syari’i/ibadah yang
berhubungan dengan ibadah selain dari rukun
Islam pertama dan kedua.
4 Mayor - Risiko terjadi kegagalan menjalankan prinsip
Syariah yang berhubungan dengan
akidah/rukun islam pertama.
Tabel 2
Tabel Frekuensi Risiko Syariah
Tingkat Deskripsi Frekuensi
Risiko
1 Sangat sering terjadi Terjadi setiap minggu/bulan
2 Sering terjadi Terjadi beberapa kali / tahun
3 Mungkin terjadi Terjadi 1x / 1 - < 2 tahun
4 Jarang terjadi Terjadi 1x / 2 – <5 tahun
5 Sangat jarang terjadi Terjadi 1x / 5 tahun atau lebih
Tabel 3
Matriks Grading Risiko Syariah
XI. PENUTUP
Demikian Pedoman Manajemen Risiko Syariah ini disusun dengan harapan Rumah
Sakit Syariah dapat melakukan kajian islamisasi di rumah sakit agar pelaksanaan
standar Syariah dapat dilakukan secara menyeluruh (kafah), bertahap sesuai dengan
tingkat prioritasnya.
LAMPIRAN INDIKATOR MUTU WAJIB SYARIAH
Indikator Mutu Wajib Syariah (Islamic Library Measures)