Pengelolaan Keuangan
Perguruan Tinggi Swasta
(lesson learned dari UMM)
Oleh:
Dr. Ahmad Juanda, MM.,Ak.,CA
1. Menghindari fitnah
2. Rentang kendali yang semakin lebar
3. Aset yang dimiliki yang semakin signifikan
4. Tuntutan akreditasi dan penjaminan mutu tata kelola keuangan
5. Kepentingan audit eksternal
6. Keberlangsunan hidup sebagai PTS
ANGGARAN PTN vs PTS
PTN
PTN BLU PTS
Gaji Aplikasi
PNS GPP
Mengembangkan
RKAK/L- sendiri Sistem
Aplikasi DIPA
PNBP RKAK/L Aplikasi
TRPNBP ONLINE
Perencanaan Kerja
o Sertifikasi Dosen
dan Anggaran
o Tunjangan
Kehormatan GB
o Tunjangan Profesi
SUMBER PENERIMAAN : PTN vs PTS
Sumber Penerimaan
PTN
Dana Dana
Pemerintah Masyarakat
DIPA –
Rupiah
DIPA –
Rupiah
Pendidikan
Non-
PTS
Murni Murni Pendidikan
Mengikat Tidak
Mengikat
Tuition Fee Lainnya
Hibah Hasil
Jasa Pemanfaatan
dan Investas Kerjasama Lainnya
Universitas Aset
Donasi i
Problematika pengelolaan keuangan PTS
tinggi fleksibilitas
prima
control
Rendah
Bertumbuh kembang menua
4 Pagar Pengaman
dalam pengelolaan keuangan
Upaya menyelesaikan dilema
2. Media pelaporan:
RAPB: perencanaan
Realisasi anggaran
laporan keuangan: pertanggungjawaban
3. Ruang lingkup:
Pengelolaan keuangan univ.
Pengelolaan keuangan unit kerja
Pengelolaan keuangan unit usaha
Pengelolaan Keuangan Yang Bermutu
Tidak
Pimpinan Universitas
menyusun Perenca-
Pimpinan Universitas Senat universitas
naan Penerimaan/ Senat Universitas
mengajukan Rencana mengesahkan RAPB-
Pendapatan melakukan Senat
Anggaran UMM dan memintan
pembahasan Setuju? Ya
Usulan Rencana Pendapatan dan persetujuan ke Majelis
usulan
Anggaran Belanja Belanja (RAPB) ke Pendidikan Tinggi PP
RAPB-UMM
(RAB) Unit Kerja Senat Universitas Muhammadiyah
Pertanggung-
jawaban kepada
pemangku
kepentingan
Perencanaan Penerimaan dan Pengalokasian Dana
1. Periode anggaran UMM dimulai pada tanggal 1 September sampai dengan 31 Agustus 31
tahun berikutnya
2. Pimpinan Universitas menyusun perencanaan penerimaan
3. Setiap Unit Kerja mengusulkan Rencana Anggaran Belanja (RAB) ke Pimpinan Universitas.
4. RAB dibedakan dalam RAB fakultas dan RAB unit lain. RAB yang diusulkan fakultas
memuat dana operasional dan taktis, dana kemahasiswaan, dana block grant Penelitian dan
Pengabdian, dana block grant Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), dana pengelolaan
mahasiswa cadangan, dana pelaksanaan program, dan dana laboratorium
5. RAB yang diusulkan unit lain, selain fakultas meliputi dana operasional dan taktis, penguatan
kelembagaan infrastruktur, penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kerjasama.
6. Prioritas alokasi pendanaan adalah pada aktivitas Tridharma Perguruan Tinggi sebesar 60%,
sedangkan untuk investasi sarana prasarana dan pengembangan SDM dialokasikan sebesar
40%
Pelaporan
• Dalam rangka menjamin efisiensi dan menghindari penyimpangan penggunaan anggaran, maka
dilaksanakan audit internal dan audit eksternal.
• Audit internal, yaitu audit penerimaan dan pelaporan pertanggungjawaban keuangan fakultas
dan unit penunjang dilakukan oleh BPI.
• Audit eksternal, yaitu audit penerimaan dan pelaporan pertanggungjawaban keuangan
dilakukan setiap tahun oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk oleh pihak
Universitas.
• Untuk pembiayaan yang berasal dari bantuan pemerintah dilakukan oleh Inspektorat Jenderal
Kemenristek-Dikti dan Badan Pemeriksaan Keuangan Pemerintah (BPKP)
• Audit eksternal juga dilakukan oleh Lembaga Pembina dan Pengawasan Keuangan (LPPK)
Majelis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah
Monitoring dan Evaluasi
Catatan:
konten standar di masing2 perguruan tinggi tidak harus sama, tergantung pada baseline dan kondisinya.
Standar Pengelolaan Penganggaran Terpadu
1. Hasil dari proses penganggaran adalah Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Universitas
(RAPBU)
2. RAPBU sebagai penjabaran dari Renstra disusun oleh Rektorat dan disampaikan kepada Senat
Universitas selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum akhir Tahun Anggaran Universitas; dan
3. Perubahan RAPBU hanya dapat dilakukan dengan persetujuan Senat UMM.
4. Proses penyusunan anggaran di Universitas dimulai dari Kepala Bagian Akuntansi/Biro Keuangan
dan diakhiri pengesahan oleh Rektor.
5. Kepala Bagian Akuntansi menyusun anggaran yang terdiri dari Anggaran Pendapatan/Penerimaan dan
anggaran pengeluaran dengan dasar pertimbangan pengeluaran dan pendapatan tahun sebelumnya dan
proyeksi aktivitas-aktivitas tahun berjalan.
6. Badan Pengendalian Internal diminta untuk memberi masukan tentang hasil RAPBU.
Pengelolaan Pendapatan
1. Semua pendapatan yang diperoleh harus dibukukan sebagai pendapatan Universitas
2. Pendapatan yang bersumber dari unit usaha merupakan bagian hasil operasi yang
harus disetor setiap periode tertentu.
3. Setiap unit kerja wajib melaporkan semua pendapatan yang diperoleh kepada
Pimpinan Universitas. Tata cara pelaporan ditentukan oleh Rektor.
4. Alokasi dana kepada unit kerja ditetapkan oleh Rektor
5. Perencanaan Pendapatan dituangkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Universitas (RAPBU).
Pengelolaan Biaya dan Pengeluaran Investasi
1. Perencanaan biaya dan pengeluaran investasi dituangkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Universitas (RAPBU).
2. Besar biaya diatur dalam standar biaya umum sesuai dengan kondisi dan kemampuan
pergutuan tinggi.
3. Pelaksanaan atau realisasi antara biaya dan pengeluaran investasi dibukukan secara terpisah
4. Unit kerja harus mempertanggungjawabkan penggunaan dana.
5. Alokasi biaya ditetapkan sesuai dengan jenis dan prioritasnya (biaya operasional dan non
operasional)
6. Biaya dan Pengeluaran investasi yang belum diajukan melalui Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Universitas (RAPBU) diatur dalam peraturan rektor.
Pengelolaan Aset
1. Aset Universitas adalah semua harta milik Universitas, baik yang berwujud (tangible)
maupun tidak berwujud (intangible) yang memiliki manfaat di masa yang akan datang.
2. Manajemen asset meliputi perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pemeliharaan,
dan penghentian.
3. Unit kerja dan unit usaha hanya memiliki hak penggunaan.
4. Unit kerja dan unit usaha harus menyelenggarakan pembukuan aset yang dikelolanya sesuai
ketentuan
5. Setiap periode dilakukan inventarisasi asset.
6. Penggunaan asset bersifat resource sharing
Pengelolaan dana dari luar
1. Pengelolaan dana yang berasal dari Pemerintah harus tetap mengikuti ketentuan yang
berlaku.
2. Pengelolaan dana yang berasal dari Pemerintah diselenggarakan secara terintegrasi dengan
dana yang bukan berasal dari Pemerintah.
3. Kecuali Rektor, semua pihak di dalam Universitas, tidak dapat menerima pinjaman dari
pihak luar Universitas atas nama Universitas.
4. Pimpinan Unit Usaha dapat menerima pinjaman atas nama badan hokum unit usaha jika sdh
berbadan hukum.
5. Jika Universitas memutuskan untuk menerima hibah,maka persyaratannya harus dipenuhi
oleh Universitas
Pengelolaan Aset Bersih