Anda di halaman 1dari 9

" MENJAGA INTEGRASI

NASIONAL MELALUI
TEKNOLOGI PADA PROSES
PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN "

Maintaining National Integration Through Technology in


The Learning Process of Citizenship Education
Nama Anggota Kelompok :
Isnaini (200411100038)

Amelia Nur Septiyasari (200411100039)

Sulimah (200411100054)

Fathony Syaennulloh (200411100073)

Astia Nurrahmayanti (200411100083)

Arifatul Maghfiroh (200411100201)

Citra Indah Lestari (200411100202)

Cindy Laundiya Maretha (210411100037)

Fieza Naurah Aprilia(210411100049)

Amril Viqrirachman (210411100065)


ABSTRAK
Integrasi merupakan sebuah proses yang sudah
berjalan sejak dulu hingga saat ini,
kesinambungan dan adanya perkembangan secara
pesat terhadap suatu hal yang benar-benar
penting dan memiliki sebuah arti yang dapat
berpengaruh terhadap manusia. Tujuan dibuatnya
karya tulis ini untuk mengetahui apakah masih
ada rasa nasionalisme yang melekat pada diri
generasi bangsa. Metode yang digunakan adalah
metode pengumpulan data dari jurnal-jurnal yang
relevan dengan judul Menjaga Integrasi Nasional
Melalui Teknologi Pada Pada Proses Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan.
DEFINISI INTEGRASI NASIONAL

Integrasi merupakan proses penyatuan ke dalam satu kesatuan ataupun


penggabungan ke dalam satu wadah yang bersifat keseluruhan (mencakup
semua). Integrasi (Integration, dalam Bahasa Inggris) bermakna utuh atau
menyeluruh. Sementara itu, nasional merupakan kata serapan dari kata
nation (dalam bahasa Inggris) yang bermakna bangsa sebagai aliansi dari
sekelompok manusia di satu wilayah. Sehingga, integrasi nasional (national
integration) memiliki makna bahwa suatu bangsa dalam bentuk satu
kesatuan yang utuh.
BENTUK INTEGRASI NASIONAL DI PERAN TEKNOLOGI UNTUK MENJAGA
INDONESIA INTEGRASI NASIONAL

Bentuk integrasi nasional yang ada di Indonesia Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia adalah
dapat dilihat dari beberapa sudut pandang. Dalam negara luas yang tersusun dari pulau-pulau yang
hal ini dapat melalui dua poros dimensi yaitu secara berjajar dari sabang hingga merauke, serta
dimensi vertikal dan dimensi horizontal. Jika dipisahkan oleh gugusan samudera dan selat dari
melalui dimensi vertikal maka hubungan yang suatu laut lepas. Kondisi ini akan dipermudah
dilihat yaitu antara pemerintah dan masyarakatnya. dengan adanya media sosial. Oleh karena itu, sosial
Pada dimensi ini adanya usaha penyatuan sudut media di era modern memiliki peran penting dalam
pandang, keinginan, dan harapan dari para elit proses pengintegrasian Nusantara. Dalam
penyatuan kelompok atau kumpulan orang dapat
(pejabat) dan masa. Sementara, melihat melalui
dilakukan dengan fleksibel akibat akulturasi budaya
sudut pandang horizontal yaitu dengan
di dalam suatu wadah Medsos. (Medsos) adalah
pengintegrasioan dari segala aspek yang berkaitan
sebuah alat perantara dengan sistem online yang
perihal persatuan Indonesia dalam
menuntut masyarakat modern secara tidak langsung
keanekaragaman yang ada baik perbedaan wilayah
agar berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan
secara geografis, suku, agama, budaya, dan lainnya.
jejaring sosial dengan cepat dalam dunia virtual.
PENGARUH TEKNOLOGI DALAM PROSES PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM
INTEGRASI NASIONAL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
Perkembangan teknologi informasi menumbuhkan Dalam pembelajaran perkembangan ilmu
sebuah kebiasaan atau budaya baru dalam pengetahuan dan teknologi merupakan suatu
ekosistem masa. Dikarenakan lahirnya Medsos perkembangan yang memberikan akses terhadap
perubahan kehidupan masyarakat, berbagai
berdampak kepada pergeseran pola perilaku baik
persoalan dan permasalahan dapat dipecahkan
etika, budaya, serta norma yang ada. Hal ini juga dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan
dipengaruhi oleh kaum mayoritas yang ada di teknologi. Begitu juga tentang pembelajaran
Indonesia. Dikarenakan, Indonesia dengan jumlah pendidikan, yang mana dapat dikembangkan melalui
kepadatan penduduk yang tinggi dan pengguna pemanfaatan teknologi. Pemanfaatan teknologi
internet mendominasi populasi tersebut. Hal ini untuk pembelajaran pendidikan salah satunya
dapat menimbulkan diskresi atau suatu putusan dengan munculnya e-learning sebagai salah satu
yang mempengaruhi keputusan lainnya. proses pembelajaran yang dapat dilakukan dengan
jarak jauh. Penerapan e-learning ini bisa dilihat
pada penggunaan google classroom dalam
pembelajaran pendidikan, salah satunya sebagai
media pembelajaran pendidikan kewarganegaraan.
Nilai-nilai Pancasila
yang Berkenaan
Perihal Integrasi
Nasional dalam
Bersosial Media dan
Learning Model
System (LMS)
Dari uraian di atas telah ditarik kesimpulan
bahwasanya berdasarkan integrasi nasional dapat
dicapai karena hal-hal yang ingin disampaikan akan
tersampaikan dengan baik. Meskipun, juga ada risiko
penangkapan informasi atau maksud yang berbeda dari
yang diberikan karena faktor masing-masing individu
memiliki cara pandang dan pemahaman yang berbeda.

Kesimpulan Oleh karena itu, diperlukan tahap pengembangan


pembelajaran pendidikan melalui pemanfaatan
teknologi yakni dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis digital. Teknologi informasi ini
dapat membantu mengefektifkan waktu dan
menyampaikan pesan serta isi pembelajaran dengan
mudah. Media pembelajaran ini diharapkan mampu
memberikan motivasi serta merangsang aktivitas siswa
dalam belajar.
Daftar Pustaka
Yasmin, Yunita, dan Dinie Anggraeni. “Memperkuat Integrasi Nasional Melalui Generasi Bangsa Dan
Teknologi Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan”. Journal of Education, Humaniora and
Social Sciences (JEHSS), 4(1). 2021: 272-277.

Musbikin, Imam. Penguatan Karakter Gemar Membaca, Integritas dan Rasa Ingin Tahu.
Yogyakarta:Nusamedia, 2021.
Ayuningsih, Verbena, dkk. Framework Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Abad 21.
Yogyakarta:UNY Press, 2020.

Ermanovida, dkk. Strategi Implementasi Kebijakan Kuliah Daring Masa Pandemi Covid-19 dengan
Menerapkan Teknologi Digital dalam Proses Pembelajaran PKN di Universitas Sriwijaya. Palembang:
Bening Media Publishing, 2022.

Sugeng, Anang. “Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia”.
Journal Universitas Tulungangung, 9(1). 2016: 140-156.

Anda mungkin juga menyukai