Anda di halaman 1dari 58

PEMAHAMAN SIKLUS

PPEPP

Paulus Insap Santosa


082120161600
insap@ugm.ac.id
Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 (Pasal 1)

Mutu adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan


Pendidikan pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi
Tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan
Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh
Perguruan Tinggi.
Sistem
Penjaminan Mutu adalah kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu
Pendidikan Tinggi pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
(SPM Dikti)
adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan
Sistem tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk
Penjaminan mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan
Mutu Internal pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
(SPMI)
2
Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 (Pasal 1)

Sistem adalah kegiatan penilaian melalui akreditasi untuk menentukan


Penjaminan kelayakan dan tingkat pencapaian mutu program studi dan
Mutu Eksternal perguruan tinggi.
(SPME)

Pangkalan Data adalah kumpulan data penyelenggaraan pendidikan tinggi


Pendidikan seluruh perguruan tinggi yang terintegrasi secara nasional.
Tinggi (PD Dikti)

3
• SPMI: Quality Assurance by facts

4
• SPME: Quality Assurance by Perceptions

5
SPM Dikti
Standar Pendidikan Tinggi
(Standar Dikti)
SISTEM PENJAMINAN MUTU
Pendidikan Tinggi
SPMI SPME/Akreditasi
P
E
P P
Budaya Mutu
P P  Pola pikir
P E  Pola sikap
 Pola perilaku
berdasarkan
Standar Dikti
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
(PD Dikti)

Penetapan Standar Dikti; Evaluasi Data dan Informasi


Pelaksanaan Standar Dikti; Penetapan Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi
Evaluasi (pelaksanaan) Standar Dikti; Pemantauan dan Evaluasi Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi
Pengendalian (pelaksanaan) Standar Dikti; dan
Peningkatan Standar Dikti. 6
BAN-PT:
• Memenuhi syarat nilai akreditasi di atas 360

Predikat • Memenuhi syarat perlu predikat UNGGUL

UNGGU LAM INFOKOM:


• Memenuhi syarat nilai
L akreditasi di atas 360
• Memenuhi syarat perlu predikat UNGGUL

7
Apa itu Standar?

8
Apa itu Standar?

9
Contoh Sederhana
SKS: 144
IPK: 3.9
Waktu: 4 tahun

(Jauh) Melampaui standar

Standar Kelulusan S1 (SN-Dikti):


SKS: 144 1. Minimal 144 sks
IPK: 2.1 2. IPK minimal 2.0
Waktu: 6.9 tahun 3. Waktu studi maksimal 7 tahun

Mencapai standar
SKS: 120
IPK: 1.9
Waktu: 7 tahun
Tidak mencapai standar
10
Standar dan Indikator
• Untuk menunjukkan sudah/belum tercapainya sebuah standar diperlukan
measure yang disebut indicator
• Sebuah standar bisa mempunyai satu, dua, atau beberapa standar

Standar Kelulusan S1 (SN-Dikti):


1. Minimal 144 sks
2. IPK minimal 2.0
3. Waktu studi maksimal 7 tahun

• Dalam contoh standar di atas, maka indikatornya adalah:


• Jumlah sks minimal
• IPK minimal
• Lama studi (maksimal)
11
Indikator dalam Instrumen LAM
INFOKOM
SN Dikti
(Permendikbud, No. 3 IKU
Tahun 2020) (Indikator Kinerja Utama)

Standar Perguruan Tinggi IKT


Ditetapkan Perguruan Tinggi
(Indikator Kinerja Tambahan)

12
Standar Pendidikan Tinggi
Standar Nasional
Pendidikan + Standar Nasional
Penelitian

Standar Hasil Penelitian


+ Standar Nasional
PKM

Standar Kompetensi Standar Hasil PKM


Lulusan
Standar Isi Penelitian Standar Isi PKM
Standar Isi Pembelajaran
Standar Proses Penelitian Standar Proses PKM PT
SN Dikti Standar Proses
Pembelajaran Standar Penilaian Standar Penilaian PKM
Permendikbud Penelitian
No. 3 Tahun Standar Penilaian Standar Pelaksana PKM
2020 Pembelajaran Standar Peneliti
Standar Sarpras PKM
Standar Dosen dan Tenaga Standar Sarpras
Kependidikan Penelitian Standar Pengelolaan Prodi
Standar PKM
Standar Sarana dan Standar Pengelolaan
Pendidikan Prasarana Pbelajaran Penelitian Standar Pendanaan &
Pembiayaan PKM
Tinggi Standar Pengelolaan Standar Pendanaan &
Pembiayaan Penelitian
Pembelajaran
Standar Pembiayaan
Pembelajaran
Standar
Perguruan Standar Bidang Standar Pengabdian Ditetapkan
Tinggi Akademik dan Kepada Masyarakat Standar PT Perguruan
Ditetapkan (Melampaui SN Dikti) Tinggi
Standar…. Standar….
Perguruan
Standar …. Standar …. Permendikbud
Tinggi
SN Dikti No. 3 Tahun 2020
Dst Dst (Standar Minimal)

13
Kebijakan MBKM

= Terkait dengan Budaya Mutu dalam SPM Dikti


14
Tambahan Standar Dikti
dalam Merdeka Belajar

Kampus Merdeka Standar Dikti Tambahan Standar Dikti


• Standar kesetaraan kompetensi lulusan

Presentasi SPMI, Kemendikbudristek, Mei 2021


di dalam dan di luar prodi, di dalam atau
di luar PT, atau antara prodi dan lembaga
non PT;
• Standar fasilitasi mahasiswa belajar di
luar prodi;
• Standar Dosen membimbing
di luar prodi;
• Standar pembiayaan belajar di luar
prodi;
• Standar perjanjian kerjasama antar PT,
atau antara PT dengan Lembaga non PT.

15
Tambahan Standar Dikti
dalam Kampus Merdeka

Kampus Merdeka Standar Dikti Tambahan Standar Dikti

Presentasi SPMI, Kemendikbudristek, Mei 2021


• Standar ketaatan pada peraturan
per-uu-an bidang pendidikan tinggi;
• Standar pemeliharaan/
peningkatan jumlah
peminat/pendaftar;
• Standar pemeliharaan/ peningkatan
jumlah lulusan pada Program Studi
yang ada.

16
Hubungan SN Dikti - Kriteria Akreditasi (SAN 2017)
Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran 1
Keluaran dan Dampak Tridharma
Standar Kompetensi Lulusan
9 Standar Hasil Penelitian Standar Hasil PKM

Pendidikan 6 Penelitian 7 Pengabdian Kepada Masyarakat 8


Standar Isi Pembelajaran Standar Isi Penelitian Standar Isi PkM
Standar Proses Pembelajaran Standar Proses Penelitian Standar Proses PkM

Standar Penilaian Pembelajaran Standar Penilaian Penilitian Standar Penilaian PkM

Mahasiswa 3
4 SDM
Standar Dosen dan Tendik Standar Peneliti Standar Pelaksana PkM

5 Keuangan, Sarana, dan Prasarana


Standar SarPras Pembelajaran Standar SarPras Penelitian Standar Pelaksana PkM

Standar Pembiayaan Pembelajaran Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian Standar Pendanaan dan Pembiayaan PkM

Tata Pamong dan Kerja Sama 2


Standar Pengelolaan Pembelajaran Standar Pengelolaan Penelitian Standar Pengelolaan PkM
17
Sistem Akreditasi Nasional (SAN) Pendidikan Tinggi, BAN-PT, 2017
Kriteria Penilaian (SAN 2017)
Sistem Akreditasi Nasional (SAN) Pendidikan Tinggi, BAN-PT, 2017

Visi, Misi, Tujuan, Strategi 1

Kepuasan Pemangku Kepentingan dan


Sistem Penjaminan Mutu Internal

Tata Pamong,
Tata Kelola, Keuangan,

Rekognisi Masyarakat
dan Kerja Sumber Daya
2 Mahasiswa 3 4 Sarana, dan 5
sama Manusia
Prasarana

Pengabdian
Pendidikan 6 Penelitian 7 Kepada 8
Masyarakat

Luaran dan Capaian:


9
Hasil Pendidikan, Hasil Penelitian, Hasil PkM
18
P
P Standar P
Dikti

P E

19
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

P Penetapan Standar Pendidikan Tinggi

Teknik Perumusan Standar Dikti (alternatif pertama)


 Perumusan Standar Dikti menggunakan kata kerja yang dapat diukur,
contoh menetapkan, membuat, menyusun, merancang, dan hindari kata
kerja yang tidak dapat diukur, contoh memahami, merasakan.

 Rumusan Standar Dikti memenuhi unsur:


1. Audience
2. Behavior
3. Competence
4. Degree
20
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

P Penetapan Standar Pendidikan Tinggi

Teknik Perumusan Standar Dikti (alternatif kedua)


Standar dengan format Key Performance Indicators (KPIs), yang memiliki
komponen:
1) Indicators
Hal yang akan diukur/dicapai;
2) Measures
Cara mengukur/mencapai;
3) Targets
Hasil yang diinginkan.

21
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

P Penetapan Standar Pendidikan Tinggi

Contoh:
Dekan dan Ketua Jurusan melakukan rekrutasi, pembinaan dan
pengembangan dosen agar tercapai rasio dosen:mahasiswa sebesar 1:45
paling lambat akhir tahun 2021.

Alternatif pertama
a. Dekan dan Ketua Jurusan = A;
b. melakukan rekrutasi, pembinaan dan pengembangan dosen tetap = B;
c. agar tercapai rasio dosen:mahasiswa sebesar 1:45 = C;
d. paling lambat akhir tahun 2021 = D. 22
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

P Penetapan Standar Pendidikan Tinggi

Contoh:
Dekan dan Ketua Jurusan melakukan rekrutasi, pembinaan dan
pengembangan dosen agar tercapai rasio dosen:mahasiswa sebesar 1:45
paling lambat akhir tahun 2021.

Alternatif kedua
a. rasio dosen:mahasiswa = Indicators
b. membandingkan jumlah total dosen dan total mahasiswa = Measures
c. rasio dosen-mahasiswa: 1 : 45 pada akhir tahun 2021 = Target
23
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

P Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi

PENGEMBANGAN Dokumen/
Buku
Dokumen/
Buku
Dokumen/
Buku
Dokumen/
Buku
SPMI Kebijakan
SPMI
Manual
SPMI
Standar
Dikti
Formulir
SPMI

Dokumen SPMI/
Buku Pelaksanaan
Kebijakan
Manual
Standar
Standar Dikti
Formulir
Kaizen

Monitoring
Tinjauan Audit dan
Manajemen Mutu Internal Evaluasi Diri

24
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

P Pelaksanaan
P Standar Pendidikan Tinggi
Keterkaitan antar
standar yang
merupakan 1. Standar kompetensi lulusan
kesatuan, misal 2. Standar isi pembelajaran
pada Standar
Pendidikan 3. Standar proses pembelajaran
4. Standar penilaian pembelajaran
5. Standar dosen dan tenaga kependidikan
6. Standar sarana dan prasarana pembelajaran
7. Standar pengelolaan pembelajaran
8. Standar pembiayaan pembelajaran.
25
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

P Pelaksanaan
P Standar Pendidikan Tinggi
Dari Dokumen
Evaluasi Diri IAPS
4.0 (Program
Keterlaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal
Sarjana) (akademik dan nonakademik) yang dibuktikan dengan
keberadaan 5 aspek:
1) dokumen legal pembentukan unsur pelaksana penjaminan mutu.
2) ketersediaan dokumen mutu: kebijakan SPMI, manual
SPMI, standar SPMI, dan formulir SPMI.
3) terlaksananya siklus penjaminan mutu (siklus PPEPP)
4) bukti sahih efektivitas pelaksanaan penjaminan mutu.
5) memiliki external benchmarking dalam peningkatan mutu

26
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

E Evaluasi
P Pelaksanaan Standar Dikti
Pasal 5 Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti
(1) SPMI memiliki siklus kegiatan yang terdiri atas:
a. penetapan Standar Pendidikan Tinggi;
b. pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
c. evaluasi pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
d. pengendalian pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; dan
e. peningkatan Standar Pendidikan Tinggi.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c dilakukan melalui
audit mutu internal (AMI)

P
P P

P E

27
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

E Evaluasi
P Pelaksanaan Standar Dikti
Permenristekdikti
EVALUASI / CHECK No. 62 Tahun 2016
Pasal 5 ayat 2

MONITORING EVALUASI ASESMEN PENILAIAN AUDIT MUTU


DIRI INTERNAL

 Evaluasi Diri (Self Assessment Report) → disusun form penilaian sesuai tujuan
atau pengakuan institusi yang dikehendaki
 AMI → oleh Tim Internal.
 Auditor AMI → memenuhi syarat yang ditetapkan Pimpinan PT.

28
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

E Evaluasi
P Pelaksanaan Standar Dikti
 Evaluasi Pelaksanaan Standar Dikti dilakukan dengan menyelenggarakan Audit
Mutu Internal (AMI), yaitu memeriksa tentang pemenuhan Standar Dikti pada
Tahap Pelaksanaan Standar Dikti (ketika Standar Dikti dilaksanakan).
 Hasil Audit Mutu Internal dapat terdiri atas:
a. Pelaksanaan Standar Dikti mencapai Standar Dikti yang telah ditetapkan;
b.Pelaksanaan Standar Dikti melampaui Standar Dikti yang telah ditetapkan;
c. Pelaksanaan Standar Dikti belum mencapai Standar Dikti yang telah ditetapkan;
d.Pelaksanaan Standar Dikti menyimpang dari Standar Dikti yang telah ditetapkan
 Apapun hasil Audit Mutu Internal pelaksanaan Standar Dikti, yaitu mencapai,
melampaui, belum mencapai, maupun menyimpang dari Standar, perguruan tinggi
harus melakukan tindakan Pengendalian Standar Dikti.

29
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

E Evaluasi
P Pelaksanaan Standar Dikti
 Evaluasi Pelaksanaan Standar Dikti dilakukan terhadap semua standar,
baik SN Dikti maupun Standar Dikti yang ditetapkan oleh perguruan
tinggi sendiri;
 Jenis Evaluasi Pelaksanaan Standar Dikti:
a. Evaluasi Diagnostik dilakukan pada saat setiap Standar Dikti dilaksanakan,
untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan standar tersebut.
b.Evaluasi Formatif dilakukan pada saat setiap Standar Dikti dilaksanakan, untuk
mengoptimalkan pelaksanaan standar tersebut;
c. Evaluasi Sumatif dilakukan pada saat pelaksanaan setiap Standar Dikti sudah
selesai, sehingga capaian dapat diukur dan perbaikan dapat dilakukan untuk
siklus berikutnya.
30
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

E Evaluasi
P Pelaksanaan Standar Dikti
 Terdapat dua macam Evaluasi Sumatif (summative evaluation) yaitu:
a. Audit Mutu Internal (AMI) yaitu evaluasi pelaksanaan Standar Dikti yang telah
selesai yang dilakukan oleh pihak internal perguruan tinggi, dan
b. Akreditasi (accreditation), yaitu evaluasi pelaksanaan Standar Dikti yang telah
selesai yang dilakukan oleh pihak eksternal perguruan tinggi.
 Pelaksana Evaluasi Pelaksanaan Standar Dikti:
a. Evaluasi Diagnostik: dilakukan oleh pejabat struktural (atasan)
b. Evaluasi Formatif: dilakukan oleh pejabat struktural (atasan)
c. Evaluasi Sumatif:
1. AMI: dilakukan oleh Auditor Internal
2. Akreditasi: dilakukan oleh Asesor BAN/LAM
31
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

E Evaluasi
P Pelaksanaan Standar Dikti
 Obyek Evaluasi Pelaksanaan Standar Dikti
a. proses atau kegiatan pelaksanaan suatu standar;
b. prosedur atau mekanisme pelaksanaan standar;
c. hasil atau output dari pelaksanaan standar; dan
d. dampak atau outcomes dari pelaksanaan standar.
 Hasil AMI yang dilakukan melalui Evaluasi Sumatif berupa temuan (findings)
sebagai berikut:
a. Pelaksanaan Standar Dikti mencapai Standar Dikti yang telah ditetapkan;
b. Pelaksanaan Standar Dikti melampaui Standar Dikti yang telah ditetapkan;
c. Pelaksanaan Standar Dikti belum mencapai Standar Dikti yang telah ditetapkan;
d. Pelaksanaan Standar Dikti menyimpang dari Standar Dikti yang telah
ditetapkan

32
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

P Pengendalian
P Pelaksanaan Standar Dikti
Temuan (findings) Hasil AMI Pengendalian Standar Dikti

Mencapai Standar Dikti Perguruan Tinggi mempertahankan pencapaian


dan berupaya meningkatkan Standar Dikti

Melampaui Standar Dikti Perguruan Tinggi mempertahankan


pelampauan dan berupaya lebih meningkatkan
Standar Dikti
Belum Mencapai Standar Dikti Perguruan Tinggi melakukan tindakan koreksi
pelaksanan Standar Dikti agar Perguruan Tinggi
Menyimpang dari Standar Dikti mengembalikan pelaksanaan Standar Dikti pada
Standar Dikti.

33
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

P Peningkatan
P Standar Dikti
PPEPP setiap Standar Dikti akan menghasilkan kaizen atau continuous
quality improvement (CQI) pada semua Standar Dikti, sehingga tercipta
Budaya Mutu.

Buday Mutu
PPEPP  Pola pikir

PPEPP
 Pola sikap
 Pola perilaku
PPEPP berdasarkan
Standar Dikti

PPEPP
PPEPP
PPEPP

PPEPP
PPEPP

PPEPP
34
I Implementasi SPMI

• Kelembagaan dan tupoksi


• Dokumen SPMI
• Implementasi  Audit Mutu Internal, Auditor Internal,
Laporan dan tindak lanjut, siklus PPEPP
• Kepuasan Pengguna

35
K Kelembagaan

• Di tingkat institusi, PT harus mempunyai lembaga


yang mengurusi penjaminan mutu. Kelembagaan di
tingkat institusi bisa dibantu dengan lembaga di
tingkat fakultas maupun prodi.
• Perlu adanya SK pengangkatan personil pada Lembaga
yang dimaksud lengkap dengan tupoksinya.

36
D Dokumen SPMI

Ada 4 dokumen yang harus dimiliki


• Kebijakan Mutu
• Standar Mutu dan Manual Standar
• Manual Mutu (SOP)
• Formulir dan Dokumen Pendukung

37
D Dokumen SPMI

Ada 4 dokumen yang harus dimiliki


• Kebijakan Mutu
• Standar Mutu dan Manual Standar
• Manual Mutu (SOP)
• Formulir dan Dokumen Pendukung

38
A Audit Mutu Internal

• Kegiatan yang dilaksanakan di setiap PT secara mandiri


dalam rangka pencapaian standar yang sudah ditetapkan
• Berupa observasi kepatuhan atas pelaksanaan kegiatan
terhadap SOP yang sudah ditetapkan
• Harus dilaksanakan secara berkala dan terjadwal dengan
baik
• Laporan pelaksanaan AMI, peluang perbaikan, dan rencana
tindakan koreksi
39
A Audit Mutu Internal

(Arsip KJM UGM)


40
K Kepuasan Pengguna

Kegiatan Responden
Pelaksanaan belajar mengajar Mahasiswa, Dosen
Umpan balik mahasiswa terhadap dosen Mahasiswa
Pengelolaan SDM Dosen, Tendik
Penelitian dan PkM Dosen
Kerjasama Mitra Kerjasama

41
K Kepuasan Pengguna

• Pengukuran dilakukan dengan, misalnya, survei


• Prodi perlu menunjukkan (melaporkan) tingkat
validitas dan reliabilitas dari instrument survei yang
digunakan

42
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
PRAKTIK BAIK

14 kali tatap muka per semester tepat waktu (Standar Baru)

14 kali tatap muka per semester


Dosen melakukan tatap muka setiap minggu

P Kajur melakukan pemantauan, mis ada


temuan Dosen A baru tatap muka 5 kali
P Standar
Tatap Muka
P di tengah semester

Dosen Kajur mewajibkan Dosen A memberi tatap


muka pengganti sebelum akhir semester
P E Kajur mewajibkan Dosen A memberi tatap
muka 14 kali tanpa terlambat

43
PRAKTIK BAIK
PPEPP diterapkan pada formulasi standar, sehingga secara implisit
penerapan standar adalah realisasi proses PPEPP, contoh:
1. Universitas harus menjamin ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai
untuk mendukung proses penelitian yang berkualitas (P1)
2. Peneliti harus memiliki keleluasaan untuk menjaga dan mengembangkan
koneksi dan akses terhadap sumber-sumber sarana dan prasarana (P2)
3. Sarana dan prasarana penelitian harus digunakan secara efisien (P2)
4. Universitas harus melakukan evaluasi kecukupan dan ketepatan serta validitas
instrumen penelitian (E)
5. Pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana penelitian secara
berkelanjutan seharusnya merupakan tanggung jawab universitas.(P3)
6. Universitas harus secara periodik meremajakan dan menambah instrumen
penelitian sesuai dengan perkembangan Ipteks (P4)
44
PRAKTIK BAIK
PPEPP digunakan dalam peningkatan standar, hal ini dilakukan dengan
meningkatkan “perintah” dalam standar, contoh
CONTOH Standar Dikti dengan gradasi
SN Dikti ,PROSES PENELITIAN peningkatan
• Ps 46 Ayat 2-3 1.PT harus menetapkan bahwa setiap tahun ada
penelitian yang melibatkan institusi lain dari
• (2) Kegiatan penelitian sebagaimana
dalam negeri untuk memperkuat penelitian
dimaksud pada ayat (1) merupakan interdisiplin.
kegiatan yang memenuhi kaidah dan
metode ilmiah secara sistematis sesuai 2.PT harus menetapkan bahwa setiap tahun ada
penelitian yang melibatkan institusi lain dari
dengan otonomi keilmuan dan budaya dalam dan luar negeri untuk memperkuat
akademik. penelitian interdisiplin antar negara.
• (3) Kegiatan penelitian harus 3.PT harus menetapkan bahwa setiap tahun ada
mempertimbangkan standar mutu, penelitian yang melibatkan institusi dari 3
keselamatan kerja, kesehatan, negara lain untuk memperkuat penelitian
kenyamanan, serta keamanan peneliti, interdisiplin antar negara.
masyarakat, dan lingkungan. 45
• SPMI: Quality Assurance by facts

46
Struktur Umum Instrumen LAM Infokom
A. Kondisi Eksternal
B. Profil UPPS dan Prodi
C. Kriteria
• Menjelaskan PPEPP dari 9 kriteria, mulai dari Visi dan Misi (Kriteria 1) sampai
dengan Luaran dan Outcome (Kriteria 9)
D. Suplemen Program Studi
E. Analisis SWOT dan Pengembangan UPPS dan Prodi

47
Laporan Evaluasi Diri (LED)

C. SEMBILAN KRITERIA
B. PROFIL INSTITUSI D. SUPLEMEN PRODI
Menjelaskan profil institusi untuk menunjukkan a. Menjelaskan 9 kriteris yang merupakan bagian
prestasi dan mengidentifikasi KEKUATAN utama laporan evaluasi diri sekaligus
(Strength). mengidentifikasi KEKUATAN (Strength) dan
LAPORAN KELEMAHAN (Weakness).
b. Penjelasan tentang ciri khas prodi yang diakreditasi
EVALUASI
DIRI E. PENGEMBANGAN UPPS
A. KONDISI EKSTERNAL DAN PRODI
Menjelaskan kondisi eksternal makro dan mikro Melakukan analisis capaian dan SWOT untuk
untuk mengidentifikasi KESEMPATAN Menyusun strategi pengembangan institusi,
(Opportunity) dan TANTANGAN (Threat).

48
Mapping SN-Dikti dan Standar PT ke 9 Kriteria

49
KAITAN ANTAR BAGIAN DALAM LED
A. Kondisi B. Profil UPPS C. Kriteria D. Suplemen
Eksternal dan Prodi (9 Kriteria) Prodi

Opportunity Strength Strength Strength


Threat Weakness

Melampaui
E1. Analisis Capaian Best practices
Sesuai
Kinerja Akar masalah
Di bawah

E3. Strategi E4. Program


E2. Analisis SWOT
Pengembangan Keberlanjutan
50
Kunci Penyusunan LED

Ketersediaan Data dan


Dokumen LAPORAN
EVALUASI
Pemahaman yang benar DIRI
terhadap isian LED, terutama
9 kriteria

51
Kategori dan Peringkat Akreditasi
Kategori yang akan digunakan oleh LAM Terakreditasi
INFOKOM mengacu pada Permenristekdikti Tidak Terakreditasi
No. 32 Tahun 2016, yaitu:

Untuk PS yang masuk ke dalam kategori Unggul, jauh melampaui SN-Dikti


TERAKREDITASI digunakan peringkat Baik Sekali, melampaui SN-Dikti
akreditasi: Baik, memenuhi SN-Dikti;

Kategori TIDAK TERAKREDITASI hanya digunakan untuk PS yang tingkat kepatuhannya


(level of compliance) pada SN-Dikti sangat rendah.

52
• Penilaian hanya dilakukan pada penjelasan
yang ada di Laporan Evaluasi Diri (LED)
• Laporan Kinerja Program Studi (LKPS) tidak
Penilaian dinilai sendiri tetapi menjadi bagian dari
LED dan penilaian LED.
• LKPS bisa dipandang sebagai raw data yang
LKPS kemudian dianalisis dan dijelaskan di LED
• LKPS adalah hasil yang dicapai UPPS dan/atau
Prodi yang perlu dirujuk pada bagian
Pelaksanaan dari siklus PPEPP

53
• LAM Infokom tidak menetapkan standar nilai
absolut. Standar mengacu pada standar
perguruan tinggi masing-masing dengan
Sistem tetap merujuk pada SN-Dikti sebagai
Penilaian standar minimal
• Interval penilaian setiap butir adalah 1
sampai dengan 4, tidak ada nilai 0

54
• Tidak ada Syarat Perlu Peringkat
• Unggul, jika nilai > 360
• Baik Sekali : 300 < nilai <= 360
Peringkat • Baik : 200 <= nilai < 300
• Selain itu tidak memenuhi standar
akreditasi.

55
RADAR CAPAIAN PRODI
Maksimal Minimal
Early
Warning
Capaian Prodi

System
Bagian A. Kondisi Eksternal
4.00

Bagian E. Pengembangan UPPS 2.00 Bagian B. Profil UPPS

0.00

Bagian D. Suplemen Prodi Bagian C. Sembilan Kriteria

56
RADAR CAPAIAN PRODI PER KRITERIA
Maksimal Minimal
Early
Warning
Capaian Prodi

System
Kriteria 1. VMTS
Keiteria 9: Luaran dan Capaian 4.00
Kriteria 2. Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama

2.00
Kriteria 8: Pengabdian kepada Masyarakat Kriteria 3. Mahasiswa
0.00

Kriteria 7: Penelitian Kriteria 4: Sumber Daya Manusia

Kriteria 6: Pendidikan Kriteria 5: Keuangan, Sarana, dan Prasarana

57
maturnuwun

58

Anda mungkin juga menyukai