Anda di halaman 1dari 26

Kelompok 4

ILMU UKUR TANAH


Team Presentation

Mchammad Ainur Muhammad Lucky Baros Rizky Anugerah Bintang Ahmad Nizar Al Ghifary
Rofiq N.R

Nirmala Is Fadiyah Muhammad Wildan H.R Septi Faiqotun Nisa


J J J

2
BAB VII

PERHITUNGAN LUAS DAN


VOLUME TANAH
Di dalam pekerjaan teknik sipil terdapat pekerjaan


yang disebut pekerjaan tanah (earth work) yaitu
pekerjaan yang menyangkut penggalian, penimbunan
dan pemindahan tanah. Untuk keperluan tersebut
diperlukan pekerjaan pengukuran profil memanjang
dan melintang untuk mengetahui besarnya volume
tanah yang akan digali maupun ditimbun.
Setelah gambar profil memanjang dan melintang
selesai dibuat kemudian pada kedua tipe profil
tersebut ditarik garis-garis rencana jalan.
Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui dimana
diperlukan penggalian, penimbunan dan volume
tanahnya.
4
1.
PERHITUNGAN LUAS
TANAH DARI DATA UKUR
Calculation Of Land Area From Measuring Data
Pengukuran luas dapat dilakukan langsung di lapangan
dengan mengukur jarak-jarak dari suatu bidang tanah
sehingga berbentuk suatu segitiga, segi empat, trapesium dan
atau dengan mengukur sudut-sudutnya. Juga luas dapat
dilakukan dengan pengukuran jarak simpangan dari suatu
garis ukur/garis lurus dan juga dapat dilakukan dengan cara
pengukuran poligon dari batas-batas bidang tanahnya
sehingga diperoleh harga koordinat titik-titik tersebut
disamping tentunya dengan mekanik atau grafis.

6
Ada tiga metode cara pengukuran luas dari data ukur yakni :

1
Metode Segitiga
2

Metode Garis Ukur .

3
Metode Koordinat

7
1. Metode Segitiga

Pengukuran jarak antara titik-titik atau sisi-sisi bidang tanah dan pengukuran sudut di
titik-titik yang membentuk segitiga seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7.1. Apabila
sebuah bidang akan diukur luasnya dan bidang tersebut dibagi-bagi menjadi beberapa
segitiga dimana yang diukur adalah sisi-sisi segitiga dan atau dengan sudut-sudutnya,
maka luas bidang tersebut dapat dihitung sebagai berikut:

8
9
2. Metode Garis Ukur

Metode garis ukur yang diuraikan disini adalah dengan cara Simpson sebab
memberikan hasil ketelitian pengukuran luas yang sangat teliti. Pada umumnya cara
Simpson ini digunakan pada batas bidang tanah yang berupa garis lengkung/bentuknya
tidak beraturan dan cara ini mempunyai syarat sebagai berikut:

 Jarak antara simpangan harus dengan interval yang sama yaitu = b.


 Banyaknya simpangan harus ganjil atau n ganjil (n = 1, 2, 3, .....................n).

10
Menghitung luas untuk kasus seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7.2 dengan
cara Simpson adalah sebagai berikut:

Luas = 3 b {[h1 + hn] + 2.Σ h ganjil + 4.Σ h genap }..............................(7.4),


dengan n ganjil dimana hganjil = 3, 5, 7, .....n-2 dan h genap = 2, 4, 6, ......n-1 .
11
3. Metode Koordinat

Apabila suatu bidang tanah akan diukur luasnya, maka dapat dilakukan dengan
pengukuran poligon tertutup, pada batas-batas bidang tanah tersebut dengan mengukur
jarak dan sudut. Dari hasil pengukuran sudut dan jarak serta sudut jurusan awal pada
batas bidang tersebut, maka data ukuran dapat diolah sehingga mendapat koordinat dari
titik-titik poligon yang diukur tadi. Dengan koordinat tiap titik sudut dari bidang tanah
itu maka dapat dihitung luas bidang tanah tersebut dengan cara sebagai berikut:

12
13
2.
PERHITUNGAN VOLUME
TANAH DARI DATA UKUR
Calculation Of Soil Volume From Measuring Data
Terdapat tiga metode untuk menghitung volume tanah dari data
ukur yaitu dengan menggunakan luas :

1
Penampang Melintang (cross
section)

Garis Kontur 2

3
Menggunakan Tinggi Titik

15
Untuk menghitung volume dengan menggunakan luas penampang
melintang dapat dilakukan dengan rumus-rumus sebagai berikut:
⬗ Volume End Area
⬗ Volume Trapeziodal
⬗ Volume Simpson
⬗ Volume Prismoidal

16
1. Volume End Area
Metode yang paling sederhana untuk menghitung volume antara kedua
penampang yang berjarak D, dengan luas penampang awal adalah A1
dan luas penampang kedua adalah A2 adalah volume dengan rumus End
Area.

Volume End Area adalah sebagai berikut:


Va = ½. D (A1 + A2)………………………….(7.5)
17
2. Volume Trapeziodal
Apabila penampang melintangnya banyak yaitu dari
1 sampai n sehingga luas penampang melintangnya
menjadi A1....An, dengan jarak antara penampang
melintang adalah D, maka volume dari penampang
awal sampai dengan penampang akhir disebut dengan
volume trapeziodal.
Rumusnya adalah sebagai berikut:

Vt = D [ ½. (A1 + An) + (A2 + A3 +…………+ An-1)]……………….(7.6)

18
3. Volume Simpson
Volume dengan cara Simpson pada prinsipnya sama dengan cara menghitung luas
metode Simpson yaitu menggunakan syarat sebagai berikut:
⬗ Banyaknya penampang harus ganjil (n ganjil)
⬗ Jarak antara penampang = D

Volume Simpson adalah sebagai berikut:

Vs = D/3 (A1 + An + 2 Σ Aganjil + 4 Σ Agenap)……………………….(7.7)

19
4. Volume Prismoidal
Volume Prismoidal adalah sama dengan menghitung cara Simpson
tetapi banyaknya penampang hanya tiga buah (penampang awal,
penampang tengah dan penampang akhir). Jadi banyaknya n hanya 3
(tiga) buah seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7.5.

20
Volume prismoidal mempunyai rumus sebagai berikut:

Vp = D/6 (Aawal + 4 . Atengah + Aakhir) ............................(7.8)

Menggunakan rumus volume ini lebih teliti dibandingkan menggunakan


rumus volume End Area.
Untuk menghitung luas penampang untuk keperluan volume dengan
menggunakan garis kontur pada umumnya rumus hitungan volume sama
saja dengan hitungan volume yang menggunakan penampang melintang.
Bidang tanah yang dibatasi oleh garis kontur dapat dihitung luasnya
dengan menggunakan alat planimeter atau secara grafis. Untuk
menghitung volumenya dapat menggunakan rumus-rumus (7.5), (7.6),
(7.7) dan (7.8) hanya dengan mengubah jarak antara penampang D
menjadi I yaitu merupakan interval kontur.

21
Sebagai contoh misalnya volume prismoidal
dengan menggunakan interval kontur I akan
menjadi :

Vp = I/6 (Aawal + 4 . Atengah + Aakhir).

22
Untuk perhitungan volume dengan menggunakan tinggi titik disebut juga dengan
metode Borrow Pit. Menghitung volume dengan Borrow Pit dari suatu daerah harus
dilakukan dengan pengukuran tinggi pada titik-titik yang letaknya teratur yaitu
berbentuk kisi-kisi dengan jarak tertentu. Sebagai contoh, perhatikan Gambar 7.7.

23
Daerah yang tergambar pada Gambar 7.7 adalah daerah yang dibatasi oleh titik-titik
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 1 dengan jarak antara titik = a meter. Titik-titik tersebut diukur
tingginya dan misalnya disebut T1, T2, T3, T4, T5, T6, T7, T8. Apabila daerah tersebut
akan digali pada ketinggian Tg, maka volume galian sampai dengan ketinggian Tg
adalah sebagai berikut:

24
Untuk kasus menghitung volume timbunan adalah sama dengan cara volume galian yaitu
dengan menggunakan rumus 7.9 diatas. Apabila alasnya berupa segitiga maka rumus
volume Borrow Pit adalah:

25
Thanks!
Any questions?
You can find me at:
⬗ @username
⬗ user@mail.me

26

Anda mungkin juga menyukai