Anda di halaman 1dari 8

SOSIALISASI

PERDA NOMOR 6 TAHUN 2018


TENTANG PENGELOLAAN USAHA BERBASIS LAHAN BERKELANJUTAN
DAN
PERATURAN GUBERNUR

1. PERGUB NO. 60 TH. 2019 TTG TATA CARA DAN MEKANISME PENETAPAN AREAL
KONSERVASI DALAM PENGELOLAAN USAHA BERBASIS LAHAN
BERKELANJUTAN;
2. PERGUB NO 115 TAHUN 2020 TTG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAN AREAL
KONSERVASI DAN PEMBERIAN BANTUAN;
3. PERGUB NO 137 TAHUN 2020 TTG PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM
MELAKUKAN PENGAWASAN AREAL KONSERVASI USAHA BERBASIS LAHAN
BERKELANJUTAN;
4. PERGUB NOMOR 139 TAHUN 2020 TTG SANKSI ADMINISTRATIF DALAM
PENGELOLAAN USAHA BERBASIS LAHAN BERKELANJUTAN.

Golden Tulip Hotel


Pontianak, 13/01/2021
M. Marcellus Tj., S.H., M.M.
PERDA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN USAHA BERBASIS LAHAN
BERKELANJUTAN
(14 BAB, 24 Pasal, Ditetapkan tgl. 2 Maret 2018 5 POINT PENTING)
 Kelestarian fungsi ekologi secara berkelanjutan, terbangunnya areal
konservasi.
 Mengoptimalkan pengelolaan SDA.
 Memelihara keharmonisan, pendapatan dan kesejhteraan kehidupan
TUJUAN
1 (BAB. II Pasal 3)
masyarakat/msyarakat adat yang berada di dalam dan di sekitar
sumber daya alam.
 Mengembangkan instrumen ekonomi lingkungan hidup di Daerah.
 Membangun peran serta, pemberdayaan, dan rasa tanggung
jawab sosial masyarakat.

 Kawasan atau lahan yang akan dibebani izin untuk kegiatan usaha
PENETAPAN berbasis lahan wajib memiliki areal konservasi.
AREAL
2 KONSERVASI
 Areal konservasi di cantumkan dalam Keputusan Gubernur atau
(Bab. Iv Pasal 6) Bupati/Walikota mengenai izin usaha.
 Luas areal konservasi paling sedikit sebesar 7% (tujuh persen) dari
luas izin usaha.

KEWAJIBAN  Mengelola SDA lestari, berkelanjutan (dalam dan di sekitar lokasi


PELAKU USAHA usaha).
3 (BAB. VI PASAL 12  mencegah kerusakan dan pencemaran/ketidakseimbangan ekosistem
SP 15)
di dalam dan di sekitar lokasi usahanya.
 Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan
kemitraan.
PERAN SERTA  Menumbuh kembangkan kemampuan dan kepeloporan
MASYARAKAT DALAM
4 masyarakat.
PENGELOLAAN AREAL
KONSERVASI  Menumbuhkan kesiapan masyarakat untuk melakukan
(BAB. VII Pasal 16) pengawasan sosial.
 Memberikan saran pendapat.
 Menyampaikan informasi dan/atau laporan.

 Mengandung konsentrasi nilai keanekaragaman hayati yang


dianggap penting secara global, regional, dan/atau nasional.
 Memiliki tingkat bentang alam hutan luas yang dianggap
penting secara global, regional dan/atau nasional yang
KAWASAN ATAU
terdapat di dalamnya keberlangsungan populasi secara alami
LAHAN YANG  Memiliki tipe ekosistem unik yang langka, terancam atau
5 DITETAPKAN SEBAGAI hampir punah.
AREAL KONSERVASI  Menyediakan jasa lingkungan dalam perlindungan daerah
(Bab. IV Pasal 7)
aliran sungai, mengontrol erosi, dan perlindungan pantai.
 Merupakan sumber kehidupan dasar bagi masyarakat lokal
serta merupakan kawasan ketahanan pangan.
 Sebagai identitas budaya termasuk tempat sakral atau
keramat, dan lain sebagainya yang sejenis.
PERGUB NO. 60 TH. 2019 TTG
TATA CARA DAN MEKANISME
PENETAPAN AREAL
KONSERVASI DALAM
PENGELOLAAN USAHA
BERBASIS LAHAN
BERKELANJUTAN

Pasal 8
(2)
PERGUB NO. 115
PERGUB NO. 139
TAHUN 2020 TTG
TAHUN 2020 TTG
PERDA NO. 6 TAHUN PERLINDUNGAN
SANKSI
2018 TENTANG DAN
ADMINISTRATIF
PENGELOLAAN PENGELOLAN
DALAM Pasal 19 (4) USAHA BERBASIS Pasal 10 (3) AREAL
PENGELOLAAN
LAHAN KONSERVASI
USAHA BERBASIS
BERKELANJUTAN DAN
LAHAN
PEMBERIAN
BERKELANJUTAN
BANTUAN

Pasal 18
(4)

PERGUB NO. 137 TAHUN 2020


TTG PERAN SERTA
MASYARAKAT DALAM
MELAKUKAN PENGAWASAN
AREAL KONSERVASI USAHA
BERBASIS LAHAN
BERKELANJUTAN
PERGUB NO. 60 TH. 2019 TTG TATA CARA DAN
MEKANISME PENETAPAN AREAL KONSERVASI PERGUB NO. 115 TAHUN 2020 TTG
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAN AREAL
DALAM PENGELOLAAN USAHA BERBASIS
KONSERVASI DAN PEMBERIAN BANTUAN
LAHAN BERKELANJUTAN

 Ditetapkan pada tanggal 6 November  Ditetapkan pada tanggal 4 September


2019. 2020.
 Terdiri atas IX Bab dan 14 Pasal.  Terdiri VI Bab dan 15 Pasal.
 Pasal 7 Pelaku usaha harus  Pasal 4 Pelaksanaan perlindungn
membuat areal konservasi, Luas dan pengelolaan areal konservasi
kurang dari 50 HA harus dalam satu menjadi tanggung jawab pelaku usaha
hamparan dan apabila lebih bisa dengan menerapkan kolaborasi hijau.
dalam beberapa hamparan.  Pasal 9 Pemberian bantuan oleh
 Penetapan setelah dilakukan verifikasi pemerintah daerah/kabupaten/kota
oleh Tim. berupa bimbingan penyusunan
 Pasal 9 berada pada 2 perizinan hrs program kegiatan dan pelatihan.
ada kesepakatan bersama, diverifikasi  Pasal 13 model pengelolaan
Tim dan dikelola bersama. dengan melibatkan masyarakat berupa:
 Pasal 10 Untuk kegiatan pertambangan ekowisata, pemanfaatan hasil hutan
hrs dicari lokasi pengganti dan dapat non kayu, lingkungan, patroli kawasan,
dilakukan setelah ada study kelayangan penjagaan kawasan, restorasi kawasan,
ekonomi, teknis dan lingkungan. budidaya dan penangkaran satwa,
 Pasal 13 dapat dilaksanakan diluar penanganan konflik satwa, pencegahan
izin. perburuan, perdagangan dll.
PERGUB NO. 137 TAHUN 2020 TTG
PERAN SERTA MASYARAKAT PERGUB NO. 139 TAHUN 2020 TTG SANKSI ADMINISTRATIF DALAM
DALAM MELAKUKAN PENGELOLAAN USAHA BERBASIS LAHAN BERKELANJUTAN
PENGAWASAN AREAL KONSERVASI
USAHA BERBASIS LAHAN
BERKELANJUTAN

 Ditetapkan pata tanggal 17 November 2020.


 Terdiri VII Bab 24 Pasal.
 Pasal 5 Saksi administrrasi (teguran tetulis, paksaan pemerintah,
pembekuan izin usaha, pencabutan izin).
 Pasal 6 teguran tertulis diberikan krn ada pelanggaran tapi
 Ditetapkan pada
belum menimbulkan dampak negatif.
tanggal 17 November  Pasal 7 paksaan pemerintah dikenakan krn ada pelanggaran yg
2020. sudah berdampak negatif.
 Terdiri VII Bab dan 24  Pasal 9 pembekuan izin usaha krn tdk melaksanakan paksaan
Pasal. pemerintah, kegiatan yang dilakukan diluar izin, pemalsuan
 Pasal 3 masyarakat dokumen.
memiliki hak dan  Pasal 10 pencabutan izin dikenakan, karena
kesempatan yang sama. memindahtangankan izin kepihak lain tanpa izin pemberi izin, tidak
 Pasal 4 Pelaksanaan melaksanakan paksaan pemerintah, telah menimbulkan pencemaran
pengawasan dan atau kerusakan lingkungan yang membahayakan keselamatan
masyarakat melalui dan kesehatan manusia.
pengawasan sosial,  Pasal 17 yang tidak melaksanakan sanksi dari pemerintah dapat
pemberian saran dikenakan denda administrasi ( keterlambatan satu bulan didenda
pendapat, usul, 1% dari kerugian ekonomi, dua bulan keterlambatan dikenakan
keberatan, pengaduan, denda sebesar 2 % dari kerugian ekonomi, tiga sampai empat bulan
penyampaian keterlambatan dikenakan keterlambatan dikenakan denda sebesar
informasi.
5% , lima sampai 6 bulan dikennakan denda 7 % dan lebih dari
enam bulan dikenakan denda 1 kali (100 %) dari kerugian ekonomi.
 Pasal 21 sanksi admistratif dapat dicabut setelah dilakukan
verifikasi lapangan atas pelaksanaan sanksi administrasi.
CATATAN:

 Pelaku Usaha yang telah memperoleh izin usaha wajib menyiapkan areal
konservasi untuk ditetapkan dengan Keputusan Gubernur/ Bupati/
Walikota sesuai kewenangannya.
 Kegiatan 100% (seratus persen) dari lahan izin usaha yang dimiliki,
pengajuannya dilakukan setelah berakhir satu periode produksi.
 Yang belum melakukan kegiatan l00 % (seratus persen) dari luas izin usaha,
maka wajib menyiapkan areal konservasi paling lama 1 (satu) tahun.
 Lokasi izin usaha tidak memungkinkan untuk dijadikan areal konservasi,
dapat dilaksanakan di luar izin usahanya.
 Pembebanan biaya dengan adanya Pergub, dibebankan kepada APBD dan atau
Sumber lain yang tidak mengikat.
 Tindak lanjut atas perda dan pergub ini dilakukan dalam bentuk Team yang
melibatkan semua unsur terkait dan secara tehnis dikordinir oleh OPD yang
membidangi atau OPD yang ditugaskan oleh Kepala Daerah serta ditetapkan
dengan keputusan Kepala Daerah.

Anda mungkin juga menyukai